Kudeta APRA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iwagloves (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kelompok milisi APRA|Angkatan Perang Ratu Adil}}
{{Infobox military conflict
| conflict = Kudeta APRA
|conflict=Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)<br>Kudeta 23 Januari
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = Siliwangi headquarter occupied by the APRA.jpg
|image=[[Berkas:Apra.JPG|250px]]
| image_size = 300px
|caption=Para prajurit TNI yang tewas dalam Peristiwa Kudeta APRA
| caption = Markas Divisi Siliwangi diduduki APRA pada masa kudeta.
| date= 22 Januari–23 = 22–23 Januari 1950<ref name="Westerling180-81">Westerling (1952), p. 180-81</ref> ({{Age in months, weeks and days|month1=1|day1=22|year1=1950|month2=1|day2=23|year2=1950}})
| place = [[Bandung]] dan [[Jakarta]], [[JawaNegara Pasundan]], Indonesia
| casus =Oposisi Penentangan terhadap rencana integrasi RISnegara federal [[Republik Indonesia Serikat]] ke dalam dengan[[Republik RIIndonesia]].<ref name="Westerling168">Westerling (1952), p. 168</ref>
| territory =
|result= Pendudukan sementara Bandung oleh Tentara APRA <ref name="Westerling189">Westerling (1952), p. 189</ref><br>Percepatan integrasi negara-negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] ke dalam [[Republik Indonesia]] tanggal [[17 Agustus]] [[1950]].<ref name="Kahin456">Kahin (1952), p. 456</ref>
| result = Kemenangan Indonesia
|combatant1={{flagicon|Indonesia}} [[TNI]]<br>{{flagicon|Belanda}} [[KNIL]]<ref name="Westerling170">Westerling (1952), p. 170</ref>
* Kudeta awalnya berhasil dan APRA menduduki Bandung untuk sementara<ref name="Westerling189">Westerling (1952), p. 189</ref>
|combatant2=Tentara [[APRA]]
* Pasukan APRA kehabisan amunisi dan mundur setelah negosiasi
|combatant3=
* Percepatan integrasi negara-negara federal ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950<ref name="Kahin456" />
|commander1=Kolonel [[Sadikin]] <ref name="Westerling183">Westerling (1952), p. 183</ref><br>Mayor Jenderal [[Engels]]<ref name="Kahin454">Kahin (1952), p. 454</ref>
| combatant1 = {{flagicon image|Flag of Legion of Ratu Adil.svg}} [[Angkatan Perang Ratu Adil]] (APRA)
|commander2=[[Raymond Westerling]] <ref name="Westerling183" /><br>Letnan tak teridentifikasi<ref name="Westerling183" />
| combatant2 = {{flag|Indonesia}}
|commander3=
* {{flagicon image|Flag of the Indonesian National Armed Forces.svg}} [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]]
|strength1=[[Divisi Siliwangi]]<ref name="Westerling180-81" /><br>4,500 Prajurit TNI<ref name="Westerling189" />
| commander1 = [[Raymond Westerling|Kapten Westerling]]
|strength2=523 prajurit APRA <ref name="Westerling189"/>
| commander2 = Kolonel Ali Sadikin<br>[[Adolf Gustaaf Lembong]]{{KIA}}
|strength3=
| units1 =
|casualties1=Sekitar 100 jiwa<ref name="Westerling189"/>
|casualties2 units2 =Ringan [[Divisi Siliwangi]]<ref name="Westerling189Westerling180-81" />
| strength1 = 2.000 tentara APRA<ref name="Westerling189" />
|casualties3=
| strength2 =523 prajurit4.500 APRAtentara TNI<ref name="Westerling189" />
|notes=
| casualties1 =
|casualties1 casualties2 =Sekitar 100≈100 jiwaterbunuh<ref name="Westerling189" />
| casualties3 =
| notes =
| campaignbox =
}}
{{Sejarah Indonesia}}ya
'''Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil''' atau '''Kudeta 23 Januari''' adalah peristiwa yang terjadi pada [[23 Januari]] [[1950]] di mana kelompok [[milisi]] [[Angkatan Perang Ratu Adil]] (APRA) yang ada di bawah pimpinan mantan Kapten [[KNIL]] [[Raymond Westerling]] yang juga mantan komandan ''[[Depot Speciale Troepen]]'' ([[Pasukan Khusus]]) KNIL, masuk ke kota [[Bandung]] dan membunuh semua orang berseragam [[TNI]] yang mereka temui. Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer Belanda.
 
Baris 31 ⟶ 35:
Pada bulan November [[1949]], dinas rahasia militer Belanda menerima laporan, bahwa Westerling telah mendirikan organisasi rahasia yang mempunyai pengikut sekitar 500.000 orang. Laporan yang diterima Inspektur Polisi Belanda J.M. Verburgh pada [[8 Desember]] [[1949]] menyebutkan bahwa nama organisasi bentukan Westerling adalah "[[Ratu Adil Persatuan Indonesia]]" (RAPI) dan memiliki satuan bersenjata yang dinamakan [[Angkatan Perang Ratu Adil]] (APRA). Pengikutnya kebanyakan adalah mantan anggota KNIL dan yang melakukan desersi dari pasukan khusus KST/RST. Dia juga mendapat bantuan dari temannya orang Tionghoa, [[Chia Piet Kay]], yang dikenalnya sejak berada di kota Medan.
 
Pada [[5 DesemberMaret]] malam, sekitar pukul 20.00 Westerling menelepon Letnan Jenderal [[Buurman van Vreeden]], [[Panglima Tertinggi Tentara Belanda]], pengganti Letnan Jenderal [[Simon Spoor|Spoor]]. Westerling menanyakan bagaimana pendapat van Vreeden, apabila setelah penyerahan kedaulatan Westerling berencana melakukan kudeta terhadap [[Sukarno|Soekarno]] dan kliknya. Van Vreeden memang telah mendengar berbagai kabar, antara lain ada sekelompok militer yang akan mengganggu jalannya penyerahan kedaulatan. Juga dia telah mendengar mengenai kelompoknya Westerling.
 
Jenderal van Vreeden, sebagai yang harus bertanggung-jawab atas kelancaran "penyerahan kedaulatan" pada [[27 Desember]] [[1949]], memperingatkan Westerling agar tidak melakukan tindakan tersebut, tetapi van Vreeden tidak segera memerintahkan penangkapan Westerling.
Baris 37 ⟶ 41:
== Surat ultimatum ==
 
Pada hari Kamis tanggal [[5 Januari]] [[1950]], Westerling mengirim surat kepada pemerintah [[RIS]] yang isinya adalah suatu ultimatum. Ia menuntut agar Pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta Pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Pemerintah RIS harus memberikan jawaban positif dalmdalam waktu 7 hari dan apabila ditolak, maka akan timbul perang besar.
 
Ultimatum Westerling ini tentu menimbulkan kegelisahan tidak saja di kalangan RIS, tetapi juga di pihak Belanda dan dr. H.M. Hirschfeld (kelahiran Jerman), ''Nederlandse Hoge Commissaris'' (Komisaris Tinggi Belanda) yang baru tiba di Indonesia. Kabinet RIS menghujani Hirschfeld dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya menjadi sangat tidak nyaman. Menteri Dalam Negeri Belanda, Stikker menginstruksikan kepada Hirschfeld untuk menindak semua pejabat sipil dan militer Belanda yang bekerja sama dengan Westerling.
Baris 69 ⟶ 73:
 
== Rujukan ==
* {{Cite book|last =Kahin|first=George McTurnan|authorlink=|coauthors=|title = Nationalism and Revolution in Indonesia|url =https://archive.org/details/nationalismrevol0000kahi|publisher =Cornell University Press|year =1952|location= Ithaca, N.Y.|isbn = 0-8014-9108-8}}
* {{cite book|last=Westerling|first=Raymond Paul Pierre|year=1952|title=Mes aventures en Indonesie|language=Prancis}} – diterjemahkan dari bahasa Prancis ke Inggris oleh Waverley Root sebagai – {{cite book|title=Challenge to terror|date=1952-01-01|url=https://archive.org/details/challengetoterro0000raym|publication-place=London|publisher=W. Kimber}}
 
== Pranala luar ==
Baris 76 ⟶ 80:
 
== Referensi ==
{{SejarahRevolusi Nasional Indonesia}}ya
 
{{reflist}}
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1950an}}
{{indo-sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]