Suku Bugis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Azman Johar (bicara | kontrib) perubahan kecil tapi esensial Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Orang Bugis
|native_name=''To Ugi''<br />ᨈᨚ ᨕᨘᨁᨗ
| image = Pengantin bugis - panoramio.jpg
| caption = Pasangan Bugis dalam kostum tradisional
Baris 50 ⟶ 51:
|pop13 = 96.146
|ref13 =
|region14 = [[
|pop14 = 42.977
|ref14
Baris 65 ⟶ 66:
|region19 = '''Diaspora Bugis'''
|region20 = {{MAS}}
|pop20 = '''728.465'''
|ref20 =
Baris 73 ⟶ 74:
|langs=Asli: [[bahasa Bugis|Bugis]]<br>Juga: [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Melayu|Melayu]], [[bahasa Inggris|Inggris]], dan lain-lain
|rels='''Mayoritas'''<br />[[Islam]] (99%)<br />
'''Minoritas'''<br /> [[
| title = Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. Demography of Indonesia's Ethnicity. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies. p. 271.
| date = 2015
Baris 81:
|related=[[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Mandar|Mandar]], [[Suku Selayar|Selayar]]
}}
'''Suku Bugis''' ([[aksara Lontara|Lontara]]:
▲'''Suku Bugis''' ([[aksara Lontara|Lontara]]: '''ᨈᨚ ᨕᨘᨁᨗ'''; [[Jawi]]: '''اورڠ بوݢيس''') merupakan [[kelompok etnik]] dengan wilayah asal [[Sulawesi Selatan]]. Penciri utama kelompok etnik ini adalah [[bahasa]] dan [[adat-istiadat]], sehingga pendatang [[Melayu]] dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] yang merantau ke [[Sulawesi]] sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di [[Kerajaan Gowa]] dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis.<ref>http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=YURIL3c%3D= Situs Raja Ali Haji</ref> Berdasarkan sensus penduduk [[Indonesia]] tahun 2000, populasi orang Bugis sebanyak sekitar enam juta jiwa. Kini orang-orang Bugis menyebar pula di berbagai provinsi Indonesia, seperti [[Sulawesi Tenggara]], [[Sulawesi Tengah]], [[Papua]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Kalimantan Timur]], [[Kalimantan Selatan]], [[Jambi]], [[Riau]], dan [[Kepulauan Riau]]. Disamping itu orang-orang Bugis juga banyak ditemukan di [[Malaysia]] dan [[Singapura]] yang telah beranak pinak dan keturunannya telah menjadi bagian dari negara tersebut. Karena jiwa perantau dari masyarakat Bugis, maka orang-orang Bugis sangat banyak yang pergi merantau ke mancanegara.
== Sejarah ==
Baris 140 ⟶ 139:
== Kepercayaan ==
Saat ini mayoritas orang Bugis menganut agama [[Islam]] (sekitar 99%). Islamisasi masyarakat Bugis telah mengakar kuat, walau masih ada sebagian kecil masyarakat yang menganut
Sebelum Islamisasi masyarakat Bugis, telah ada sebagian masyarakat yang menganut agama [[Kristen]] abad ke 16 yang dibawa oleh [[Portugis]]. Saat ini masih ada komunitas penganut Kristen di daerah Soppeng namun jumlahnya hanya sekitar 5 ribu jiwa. Pada abad ke-17, penyebaran Islam yang dibawa oleh para pendakwah dari tanah [[Melayu]] dan [[Minangkabau]] membuat banyak masyarakat penganut Kristen dan Tolotang masuk Islam sehingga Islam menyebar luas di tanah Bugis dan Makassar.
== Mata pencarian ==
Baris 146 ⟶ 147:
=== Perompak ===
Sudah bukan rahasia lagi apabila Bugis identik dengan dunia perompakan. Sejak [[Perjanjian Bongaya]] yang menyebabkan jatuhnya [[Makassar]] ke tangan kolonial Belanda, orang-orang Bugis dianggap sebagai sekutu bebas pemerintahan Belanda yang berpusat di Batavia. Jasa yang diberikan oleh Arung Palakka, seorang Bugis asal Bone kepada pemerintah Belanda, menyebabkan diperolehnya kebebasan bergerak lebih besar kepada masyarakat Bugis. Namun sebagai Suku Bugis yang keras dan tidak mau mengikuti aturan, kebebasan ini
Armada perompak Bugis merambah seluruh Kepulauan Indonesia. Mereka bercokol di dekat [[Samarinda]] dan menolong sultan-sultan Kalimantan di pantai barat dalam perang-perang internal mereka. Perompak-perompak ini menyusup ke [[Kesultanan Johor]] dan mengancam Belanda di benteng Malaka. Hingga masa modern ini perompak Bugis masih ada dan menjadi momok menakutkan di perairan Indonesia<ref>{{cite book | last =Vlekke | first =Bernard H.M. | authorlink = | coauthors = | title =Nusantara Sejarah Indonesia | publisher =Kepustakaan Populer Gramedia | date = | location =Jakarta | url = | doi = | isbn = | page =263}}</ref>
=== Serdadu bayaran ===
Selain sebagai perompak, karena jiwa
== Perkawinan ==
Baris 160 ⟶ 161:
== Tempat tinggal ==
Suku Bugis umumnya membedakan bentuk rumah sebagai penanda [[Kelas sosial|pranata sosial]] di dalam masyarakatnya. Rumah suku Bugis dibedakan menjadi "''saoraja''<nowiki>'' dan ''</nowiki>''bola''<nowiki>''</nowiki>. Perbedaan keduanya terletak pada simbol-simbol tertentu di dalam arsitektur rumah dan bukan dari struktur dan konstruksinya. <nowiki>''</nowiki>''Saoraja'''<nowiki>' adalah rumah berukuran besar yang ditempati oleh keturunan raja atau kaum bangsawan, sedangkan ''</nowiki>''bola''<nowiki>''</nowiki> adalahi rumah biasa yang menjadi tempat tinggal bagi rakyat biasa. ''Saoraja'' memiliki 40 sampai 48 tiang sehingga berukuran lebih besar, sedangkan ''bola'' memiliki 20 sampai 30 tiang sehingga berukuran lebih kecil. Perbedaan status sosial dapat diketahui melalui bentuk tutup bubungan [[atap]] rumah yang disebut <nowiki>''</nowiki>''timpaklaja''<nowiki>''</nowiki>. ''Timpaklaja'' pada ''saoraja'' bertingkat-tingkat antara 3-5 tingkat, sedangkan timpaklaja pada bangunan ''bola'' tidak bertingkat. Semakin banyak jumlah tingkat ''timpaklaja'' maka semakin tinggi pula [[status sosial]] penghuninya.<ref>{{Cite book|last=Duli, dkk.|first=|date=2013|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7794/1/MONUMEN%20ISLAM%20DI%20SULAWESI%20SELATAN.pdf|title=Monumen Islam
== Bugis perantauan ==
Baris 199 ⟶ 200:
== Pranala luar ==
* http://www.oxis.org/books/pelras-1996.pdf
{{etnis Malaysia}}
|