Sejarah Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Zaman prasejarah: menghilangkan redirect
Taylorbot (bicara | kontrib)
perbaikan panggilan templat salah: "Cat main" -> "Main" | t=555 su=49 in=63 at=49 -- only 24 edits left of totally 74 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
 
(44 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{more footnotes}}
{{Sejarah_Indonesia}}
'''Sejarah Nusantara''' dalam tulisan ini dimaknai sebagai catatan mengenai rangkaian peristiwa yang terjadi di [[Nusantara|kepulauan antara Benua Asia dan Benua Australia]] sebelum berdirinya [[Republik Indonesia]].
 
== Latar belakang ==
Wilayah utama daratan Nusantara terbentuk dari dua ujung Superbenua [[Pangaea]] di Era [[Mesozoikum]] (250 juta tahun yang lalu), namun bagian dari [[lempeng benua]] yang berbeda. Dua bagian ini bergerak mendekat akibat pergerakan lempengnya, sehingga dipada saat [[Zaman Es]] terakhir telah terbentuk selat besar di antara [[Paparan Sunda]] di barat dan [[Paparan Sahul]] di timur. [[Pulau Sulawesi]] dan pulau-pulau di sekitarnya mengisi ruang di antara dua bagian benua yang berseberangan. Kepulauan antara ini oleh para ahli biologi sekarang disebut sebagai [[Wallacea]], suatu kawasan yang memiliki distribusi fauna yang unik. Situasi geologi dan geografi ini berimplikasi pada aspek [[topografi]], [[iklim]], [[kesuburan tanah]], sebaran [[makhluk hidup]] (khususnya tumbuhan dan hewan), serta migrasi manusia di wilayah ini.
 
Bagian pertemuan [[Lempeng Eurasia]] di barat, [[Lempeng Indo-Australia]] di selatan, dan [[Lempeng Pasifik]] di timur laut menjadi daerah [[gunung api|vulkanik]] aktif yang memberi kekayaan [[mineral]] bagi tanah di sekitarnya sehingga sangat baik bagi [[pertanian]], namun juga rawan [[gempa bumi]]. Pertemuan lempeng benua ini juga mengangkat sebagian dasar laut ke atas mengakibatkan adanya formasi perbukitan karst yang kaya [[gua]] di sejumlah tempat. Fosil-fosil hewan laut ditemukan di kawasan ini.
 
Nusantara terletak di daerah [[tropika]], yang berarti memiliki laut hangat dan mendapat penyinaran cahaya matahari terus-menerus sepanjang tahun dengan intensitas tinggi. Situasi ini mendorong terbentuknya ekosistem yang kaya keanekaragaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Lautnya hangat dan menjadi titik pertemuan dua samudera besar. Selat di antara dua bagian benua (Wallacea) merupakan bagian dari arus laut dari [[SamuderaSamudra Hindia]] ke [[Samudera Pasifik]] yang kaya sumberdaya laut. [[Terumbu karang]] di wilayah ini merupakan tempat dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi. Kekayaan alam di darat dan laut mewarnai kultur awal masyarakat penghuninya. Banyak di antara penduduk asli yang hidup mengandalkan pada kekayaan laut dan membuat mereka memahami navigasi pelayaran dasar, dan kelak membantu dalam penghunian wilayah Pasifik ([[Oseania]]).
 
Benua Australia dan perairan Samudera Hindia dan Pasifik di sisi lain memberikan faktor variasi iklim tahunan yang penting. Nusantara dipengaruhi oleh sistem muson dengan akibat banyak tempat yang mengalami perbedaan ketersediaan air dalam setahun. Sebagian besar wilayah mengenal musim kemarau dan musim penghujan. Bagi pelaut dikenal angin barat (terjadi pada musim penghujan) dan angin timur. Pada era perdagangan antarpulau yang mengandalkan kapal ber[[layar]], pola angin ini sangat penting dalam penjadwalan perdagangan.
Baris 31 ⟶ 32:
 
=== Kerajaan Hindu/Buddha ===
{{main|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha}}
{{col-begin}}
{{col|3}}
* [[Kerajaan Salakanagara]]
* [[Kerajaan Tarumanagara]]
* [[Kerajaan Kutai]]
Baris 39 ⟶ 40:
* [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh]]
* [[Kerajaan Kalingga]]
* [[Kerajaan KeritangMedang]] (Mataram Kuno)
* [[Kerajaan Mataram (Mataram Kuno)]]
* [[Kerajaan Medang]]
* [[Kerajaan Kahuripan]]
* [[Kerajaan Kediri]]
* [[Kerajaan Kanjuruhan]]
* [[Kerajaan SalakanagaraKahuripan]]
* [[Kerajaan MataramPanjalu]] (Mataram KunoKadiri)]]
* [[Kerajaan Janggala]]
* [[Kerajaan SingasariSinghasari]]
* [[Kerajaan Majapahit]]
* [[Kerajaan Dharmasraya]]
* [[Sekala Brak|Kerajaan Sekala Brak]]
* [[Kerajaan Pajajaran]]
* [[Kerajaan Blambangan]]
* [[Kerajaan Klungkung]]
* [[Kerajaan Sailendra]]
* [[Kerajaan Sanjaya]]
* [[Kerajaan Isyana]]
* [[Kerajaan Negara Daha]]
* [[Kerajaan Negara Dipa]]
Baris 67 ⟶ 63:
 
=== Kerajaan Islam ===
{{main|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam}}
{{col|3}}
* [[Kesultanan Aceh]]
Baris 125 ⟶ 122:
* [[Kesultanan Mempawah]]
* [[Kesultanan Kubu]]
* [[Sekala Brak|Kerajaan Sekala Brak]]
{{EndDiv}}
 
== Zaman kolonial ==
=== Kedatangan Portugis ===
{{main|Kolonialisme Portugis di Indonesia}}
Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari [[Malaka]] yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga <ref name="RICKLEFSp24">{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300, second edition|publisher=MacMillan|date=1993|location=London|pages=p.22–24|url=|isbn= 0-333-57689-6}}</ref> dan untuk memperluas usaha [[misi (Kristen)|misi]] [[Katolik Roma]]. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari [[Kerajaan Sunda]].
 
Baris 157 ⟶ 156:
Gagal menguasai pulau Jawa, bangsa Portugis mengalihkan perhatian ke arah timur yaitu ke Maluku. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan para pemimpin lokal, bangsa Portugis mendirikan pelabuhan dagang, benteng, dan misi-misi di Indonesia bagian timur termasuk pulau-pulau [[Ternate]], [[Pulau Ambon|Ambon]], dan [[Solor]]. Namun, minat kegiatan misionaris bangsa Portugis terjadi pada pertengahan abad ke-16, setelah usaha penaklukan militer di kepulauan ini berhenti dan minat mereka beralih kepada [[Jepang]], [[Makao]] dan [[Tiongkok]]; serta gula di [[Brasil]].
 
Kehadiran Portugis di Indonesia terbatas pada Solor, [[Flores]] dan [[Timor Portugis]] setelah mereka mengalami kekalahan dalam tahun 1575 di [[Ternate]],<ref>Wacana Nusantara. (2012). [http://wacananusantara.org/sultan-baabullah-datu-syah-penguasa-72-negeri/ Sultan Baabullah Datu Syah Penguasa 72 Negeri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140214033836/http://www.wacananusantara.org/sultan-baabullah-datu-syah-penguasa-72-negeri/|date=2014-02-14}} [http://wacananusantara.org/sultan-baabullah-datu-syah-penguasa-72-negeri/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140214033836/http://www.wacananusantara.org/sultan-baabullah-datu-syah-penguasa-72-negeri/|date=2014-02-14}}</ref>, dan setelah penaklukan Belanda atas Ambon, Maluku Utara dan Banda.<ref name="MILLER_XV">{{cite book|last =Miller |first =George (ed.)|authorlink =|coauthors =|title =To The Spice Islands and Beyond: Travels in Eastern Indonesia|publisher =Oxford University Press|date =1996|location =New York|pages =p.xv|url =|doi =|id = ISBN 967-65-3099-9 }}</ref> Pengaruh kedatangan bangsa Portugis terhadap budaya Indonesia antara lain: sejumlah nama marga Portugis pada masyarakat keturunan Portugis di [[Tugu]], [[Jakarta Utara]], musik [[keroncong]], dan nama keluarga di Indonesia bagian timur seperti da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, Queljo, dll. Dalam bahasa Indonesia juga terdapat [[Daftar kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa Indonesia|sejumlah kata pinjaman]] dari [[bahasa Portugis]], seperti sinyo, nona, kemeja, jendela, sabun, keju, dll.
 
=== Zaman VOC ===
{{main|Vereenigde Oostindische Compagnie di Nusantara}}
Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) atau [[VOC]] yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah perusahaan Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VOC yang merupakan perserikatan dagang Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham.
 
Baris 169:
 
=== Zaman Perang Dunia II dan setelahnya ===
{{artikel utamaMain|Sejarah Indonesia}}
 
== Lihat pula ==
Baris 179:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://wacananusantara.org/rentang-waktu-sejarah-nusantara/ Rentang Waktu Sejarah Nusantara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140203062709/http://www.wacananusantara.org/rentang-waktu-sejarah-nusantara/ |date=2014-02-03 }}
* {{id}} [http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah.shtml Kronologi Online Sejarah Indonesia]
 
{{Sejarah Nusantara}}
{{indo-sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Sejarah Nusantara| ]]