Suku Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
→‎Pandai besi: Memperjelas
Taylorbot (bicara | kontrib)
perbaikan panggilan templat salah: "Cat main" -> "Main" | t=583 su=53 in=68 at=53 -- only 20 edits left of totally 74 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox ethnic group
|group=Suku Jawa
|native_name={{small|ꦠꦶꦪꦁ​​ꦗꦮꦶꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ, ''Tiyang Jawi''<br>ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ, ''Wong Jawa''}}
|image=<table border=0 align="center" style="font-size:90%;">
<tr>
<td>[[Berkas:Illustration of Raden Wijaya.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Illustration of Hayam Wuruk.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Illustration of Gajah Mada.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Diponegoro TMnr 157432.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
Baris 33:
<td>[[Berkas:Ki Hajar Dewantara.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Presiden Sukarno.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Kartini]]</small></td>
Baris 77:
</tr>
</table>
|population = ± '''118120.000.000''' (seluruh dunia)
|region1 = '''[[Indonesia]]''' ([[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]])
|pop1 = '''95.217.022'''
Baris 160:
|langs=[[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Melayu|Melayu]] <small>(dituturkan oleh komunitas yang berdomisili di [[Malaysia]] dan [[Singapura]])</small>, [[bahasa Belanda|Belanda]] <small>(hanya digunakan oleh yang tinggal di [[Belanda]] dan [[Suriname]])</small>
|rels=Mayoritas <br>[[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam Sunni]]<br>Minoritas<br>[[Berkas:Christian cross.svg|12px]] [[Kristen]] ([[Protestan]], [[Katolik]])<br>[[File:Kejawen png.png|17px|]] [[Kejawen]]<br>[[Berkas:Om.svg|15px]] [[Hindu]]<br>[[Berkas:Dharma Wheel (2).svg|18px]] [[Buddha]]<br>[[File:Yin yang.svg|18px|]] [[Konghucu]]
|related=[[suku Osing|Osing]], [[Ajaran Samin|Samin]], [[Suku Tengger|Tengger]], [[suku Sunda|Sunda]], [[suku Madura|Madura]], [[suku bawean|Bawean]],
[[suku Bali|Bali]]
}}
'''Suku Jawa''' ({{lang-jv|ꦠꦶꦪꦁ​​ꦗꦮꦶꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ|Tiyang Jawi}} ([[krama]]); {{lang-jv|ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ|Wong Jawa}} ([[ngoko]])<ref>{{Cite book|last=Harjawiyana|first=Haryana|author2=Theodorus Supriya|title=Kamus unggah-ungguh basa Jawa|publisher=Kanisius|year=2001|pages=185|url=https://books.google.com/books?id=-NOupFY-YTAC&pg=PA185|isbn=978-979-672-991-3}}</ref> adalah suku bangsa [[Bangsa Austronesia|Austronesia]] terbesar di [[Indonesia]] yang berasal dari [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis [[Jawa]].<ref>{{cite book|last=|first=|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|title=Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape|date=|year=2003|url=https://archive.org/details/indonesiaspopula0000sury|access-date=}}</ref> Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara [[Kaledonia Baru]] dan [[Suriname]], karena pada masa [[kolonial Belanda]] suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini, suku Jawa di Suriname menjadi salah satu minoritas di sana dan dikenal sebagai [[Jawa Suriname]]. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar [[provinsi di Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Arab Saudi]], dan [[Belanda]].
 
Mayoritas orang Jawa adalah umat Islam, dengan beberapa minoritas yaitu Kristen, Kejawen, Hindu, dan Buddha. Meskipun demikian, peradaban orang Jawa telah dipengaruhi oleh lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya [[Kejawen]] dan [[Hindu]]-[[Buddha]], dan pengaruh ini masih terlihat dalam sejarah, budaya, tradisi, dan bentuk kesenian Jawa. Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa menjadi kelompok etnis terbesar keempatkelima di antara umat Islam/etnis mayoritas Islam di seluruh dunia, setelah [[Orang Arab|bangsa Arab]],<ref>Margaret Kleffner Nydell [https://books.google.com/books?id=ZNoiieefqAcC&printsec Understanding Arabs: A Guide For Modern Times], Intercultural Press, 2005, {{ISBN|1931930252}}, hlm. xxiii, 14</ref> [[suku Bengali|Bengali]],<ref>sekitar 152 juta umat Muslim Bengali di [[Bangladesh]] dan 36,4 juta umat Muslim Bengali di [[Republik India]] (perkiraan [[CIA World Factbook|CIA Factbook]] 2014, angka pada pertumbuhan populasi yang pesat); sekitar 10 juta orang Bangladesh di Timur Tengah, 1 juta orang Bengali di Pakistan, 5 juta orang Bangladesh-Inggris.</ref> dan, [[suku Punjab|PunjabPunjabi]].<ref>{{cite book|last=Gandhi|first=Rajmohan|title=Punjab: A History from Aurangzeb to Mountbatten|year=2013|page=1|publisher=Aleph Book Company|location=New Delhi, India, Urbana, Illinois|isbn=978-93-83064-41-0}}</ref>, dan [[Orang Turki|bangsa Turki]]. Suku Jawa memiliki beberapa sub-suku, yakni [[Orang Banyumasan|Banyumasan]], [[Suku Cirebon|Cirebon]], [[Suku Osing|Osing]], [[Ajaran Samin|Samin]], [[Suku Tengger|Tengger]], [[Orang Jawa Merauke|Jawa Merauke]], dan [[Orang Jawa Suriname|Jawa Suriname]].<ref>https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/suku-bangsa-di-pulau-jawa</ref>
 
== Sejarah ==
{{See also|Babad Tanah Jawi}}
Seperti kebanyakan kelompok etnis Indonesia yang lain, termasuk [[Suku Sunda|masyarakat Sunda]], masyarakat Jawa merupakan [[Suku bangsa Austronesia|bangsa Austronesia]] yang leluhurnya diperkirakan berasal dari [[Taiwan]] dan bermigrasi melalui [[Filipina]]<ref name="spiller">{{Cite book|last=Spiller|first=Henry|title=Gamelan music of Indonesia|publisher=Taylor & Francis|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=2L2Z2nYd_QsC|isbn=978-0-415-96067-0}}</ref> untuk mencapai [[pulau Jawa]] antara tahun 1500 SM hingga 1000 SM.<ref>Taylor (2003), hlm. 7.</ref> Namun, menurut studi genetik yang terbaru, masyarakat Jawa bersama dengan masyarakat Sunda dan [[Suku Bali|Bali]] memiliki rasio [[penanda genetik]] yang hampir sama antara genetik [[Suku bangsa Austronesia|bangsa Austronesia]] dan [[Suku bangsa Austroasiatik|Austroasiatik]].<ref>{{Cite news|title=Pemetaan Genetika Manusia Indonesia|work=[[Kompas.com]]|url=http://assets.kompas.com/data/photo/2015/10/12/1113035menyusuri-jejak-leluhur780x390.JPG|language=Indonesian|access-date=5 September 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20160223131403/http://assets.kompas.com/data/photo/2015/10/12/1113035menyusuri-jejak-leluhur780x390.JPG|archive-date=23 Februari 2016|url-status=dead}}</ref>
 
Masyarakat Jawa adalah perpaduan antara orang Austroasiatik berbaur / interbreeding dengan orang Austronesia yang datang kemudian. Setelah interaksi yang cukup lama dengan orang Austronesia masyarakat awal yang mendiami Pulau Jawa mulai mengadopsi bahasa Austronesia sebagai bahasa utama, sehingga mereka memiliki sekitar 20–30% gen Austronesia dan 50-60% gen Austroasiatik.
 
Perpaduan genetik masyarakat di Jawa juga sangat kompleks, baik itu masyarakat pesisir maupun di daerah pegunungan. Bentuk wajah masyarakat Jawa juga dominan dipengaruhi oleh Orang Austroasiatik (Seperti Orang Kamboja dan Vietnam bagian selatan).
 
Kemungkinan mengapa masyarakat yang mendiami pulau Jawa awal mula mulai mengadopsi Bahasa Austronesia adalah menyesuaikan diri di dalam globalisasi, perdagangan maupun pertukaran budaya dan teknologi di masanya, yang kemungkinan para penutur Bahasa Austronesia mempunyai pengaruh yang sangat besar pada masa itu.
 
{{multiple image
| align = center
| direction = horizontal
| total_width = 480
| header = Perahu-perahu Jawa
| image1 = Samudra Raksa dari depan, dengan layar terkembang seperti sayap angsa.jpg
| image2 = Prahu pulled on land, Central Java RV-A440-bb-30.jpg
| image3 = Aparejos de un barco Material gráfico bdh0000185513 BN 5643.jpg
| caption1 = [[Samudra Raksa]], rekonstruksi tahun 2003 dari kapal [[Borobudur]] abad ke-9.
| caption2 = Sebuah perahu cadik dari Jawa Tengah, antara tahun 1924 dan 1932.
| caption3 = Gambaran penampang sebuah perahu cadik, antara 1863 dan 1900.
}}
 
=== Kerajaan Jawa Kuno ===
Baris 263 ⟶ 282:
 
=== Seni ===
{{Artikel utamaMain|Seni Tradisional Jawa}}
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan [[wayang]]. Repertoar cerita wayang atau [[lakon]] sebagian besar berdasarkan [[wiracarita]] [[Ramayana]] dan [[Mahabharata]]. Selain pengaruh India, pengaruh [[Islam]] dan [[Dunia Barat]] ada pula. Seni [[batik]] dan [[keris]] adalah dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik [[gamelan]] yang juga dijumpai di [[Suku Bali|Bali]] memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
 
Baris 329 ⟶ 348:
Berkas:Archipel Asiatique Malaisie - Armes Offensives et Étendard.jpg|Berbagai keris dan senjata galah Jawa.
Berkas:More Javanese weapons including lances, istinggar, and senapan.jpg|Senjata Jawa: Tombak, istinggar dan senapan, dan model meriam di pedatinya.
Berkas:Cet-bang Majapahit.jpg|Meriam Cetbang Majapahit, dari [[Metropolitan Museum of Art]], yang diperkirakan berasal dari tahun 1470–1478. Meriam tersebut memiliki lambang [[Surya Majapahit]].
</gallery>
|}
Baris 343 ⟶ 362:
Kota Gede terkenal dengan kerajinan perak dan kerajinan tangan yang berbahan perak.<ref>{{Citation|author1=Tadié, J|author2=Guillaud, Dominique (ed.)|author3=Seysset, M. (ed.)|author4=Walter, Annie (ed.)|title=Kota Gede : le devenir identitaire d'un quartier périphérique historique de Yogyakarta (Indonésie); Le voyage inachevé... à Joël Bonnemaison|date=1998|publisher=ORSTOM|url=http://trove.nla.gov.au/work/30808913|access-date=20 April 2012}}</ref>
 
Orang Jawa membuat beberapa jenis [[baju zirah]] seperti [[karambalangan]], [[kawaca]], [[siping-siping]], dan [[Baju rantai|waju rante]]. Mereka juga membuat helm baja yang disebut rukuh. Baju zirah mungkin hanya digunakan oleh prajurit berpangkat tinggi dan pasukan terlatih/bergaji, dengan [[tentara permanen]] (''standing army'') yang digaji sebanyak 30.000 orang sudah ada pada era Singhasari dan Majapahit (1222 hingga 1527 M), yang pertama kali disebutkan dalam catatan Tiongkok ''[[Zhu Fan Zhi]]'' tahun 1225 M. Sebagian tentara Jawa biasanya terdiri dari petani pungutan yang bertempur dengan telanjang dada.<ref name=":1" />{{rp|320-321}}<ref name=":15">{{cite thesis|last=Jákl|first=Jiří|date=2014|title=Literary Representations of War and Warfare in Old Javanese Kakawin Poetry|type=|publisher=The University of Queensland|degree=PhD}}</ref>{{rp|75-80}}<ref name=":13">{{Cite book|last=Oktorino|first=Nino|year=2020|title=Hikayat Majapahit - Kebangkitan dan Keruntuhan Kerajaan Terbesar di Nusantara|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-623-00-1741-4}}</ref>{{Rp|111–113}}<ref name=":022">{{Cite book|last1=Miksic|first1=John N.|last2=Goh|first2=Geok Yian|date=2017|title=Ancient Southeast Asia|location=London|publisher=Routledge}}</ref>{{Rp|467}}<ref>{{Cite web|last=Yang|first=Shao-yun|date=15 June 2020|title=A Chinese Gazetteer of Foreign Lands: A new translation of Part 1 of the Zhufan zhi 諸蕃志 (1225)|url=https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760|website=Storymaps|access-date=19 October 2023}}</ref>
 
=== Pembuatan Batik ===
Baris 381 ⟶ 400:
*[[Kusbini]], Pencipta lagu "Bagimu Negeri".
* [[Listyo Sigit Prabowo]], Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia sejak tanggal 27 Januari 2021 - sekarang.
* [[Mangkunegara I]], Pendiri [[Kadipaten Mangkunegaran]], Adipati pertama [[Mangkunegaran]], [[Pahlawan Nasional]]
* [[Margono Sukarjo]], Salah satu perintis pembedahan jantung di Indonesia.
* [[Martha Tilaar]], Pengusaha kosmetik (merk dagang [[Sariayu]]), Pendiri [[Martina Berto|PT Martina Berto Tbk]]
* [[Mohamad Roem]], Wakil Perdana Menteri Indonesia ([[1956]]–[[1957]]), Pemimpin delegasi [[Perjanjian Roem-Roijen]].
* [[Muhyiddin Yassin]], Perdana Menteri Malaysia.
* [[Mustofa Bisri]], Ulama, Sastrawan, Budayawan, Pendidik.
* [[Mutiara Djokosoetono]], Pendiri [[Blue Bird Group]]
* [[Nurcholish Madjid]], Cendekiawan, Budayawan.
* [[Pakubuwana VI]], Raja ke-5 [[Kesunanan Surakarta]], Tokoh dalam [[Perang Diponegoro]], [[Pahlawan Nasional]]
* [[Pakubuwana X]], Raja ke-9 [[Kesunanan Surakarta]], [[Pahlawan Nasional]]
* [[Pakubuwana XII]], Raja ke-11 [[Kesunanan Surakarta]], Salah satu delegasi [[KMB]]
* [[Paul Slamet Somohardjo]], Ketua Parlemen Suriname, Ketua Partai [[Pertjajah Luhur]] di [[Suriname]].
* [[Purnomo Yusgiantoro]], Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Baris 400 ⟶ 423:
* [[Sujiwo Tejo]], Penulis, Seniman, Sutradara.
* [[Sultan Agung Anyakrakusuma]], Sultan Mataram ke-3 (1613–1645), Pahlawan Nasional.
* [[Susi Pudjiastuti]], Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja (2014-2019) yang juga pengusaha pemilik dan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
* [[Susilo Bambang Yudhoyono]], Presiden Republik Indonesia ke-6 (2004–2014).
* [[Wage Rudolf Supratman]], Pencipta lagu "Indonesia Raya".