Duta merek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
Reno-Sifana (bicara | kontrib) k Perbaikan Kosmetika |
||
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
'''Duta Merek''' (
Duta Merek dimaksudkan untuk mewujudkan identitas perusahaan dalam penampilan, sikap, nilai-nilai dan etika. Elemen kunci dari duta merek terletak pada kemampuan mereka untuk menggunakan strategi promosi yang akan memperkuat pelanggan dan mempengaruhi penonton untuk membeli suatu produk lebih banyak lagi. Selain itu, karakteristik produk juga turut mempengaruhi seberapa besar pengaruh ''Brand Ambassador'' pada perilaku konsumen.<ref>{{Cite web|last=Deva Anggraeni Hardianti|first=Anisa Diniati|title=PENGARUH BRAND AMBASSADOR MAUDY AYUNDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA E-COMMERCE LAZADA (Studi Kasus pada Pembelian Produk Kecantikan di Lazbeauty)|url=https://repositori.telkomuniversity.ac.id/pustaka/205646/pengaruh-brand-ambassador-maudy-ayunda-terhadap-keputusan-pembelian-pada-e-commerce-lazada-studi-kasus-pada-pembelian-produk-kecantikan-di-lazbeauty-dalam-bentuk-buku-karya-ilmiah.html|website=Telkom University Open Library|access-date=2024-02-23}}</ref>
Biasanya, seorang duta merek dikenal sebagai pembicara positif yang menunjukkan hal-hal positif dari suatu merek yang ditunjuk sebagai agen internal atau eksternal untuk menciptakan kenaikan dalam penjualan suatu merek berups produk atau jasa.
Pada
Duta merek adalah revolusi dari pengelola merek yang pada
Sejak populernya [[media sosial]] melalui internet, duta merek menjadi ajang pendapatan dan promosi yang sangat efektif dengan hubungan yang saling menguntungkan antara merek dan dutanya. Salah satu media sosial yang paling marak dengan aktifitas duta merek adalah [[Instagram]] dan [[Facebook]].
== Sejarah ==
Baris 16 ⟶ 18:
=== Era perubahan ===
Dari awal hingga pertengahan 1950-an sampai pertengahan 1960-an, lebih banyak perusahaan yang bergerak untuk mengontrak pengelola merek. Dengan meledaknya perekonomian secara tiba-tiba, diikuti oleh penduduk kelas menengah dan kelahiran laju pertumbuhan, permintaan untuk meningkatkan produk-produk di pasar. Hal ini menyebabkan persaingan yang stabil di antara sejumlah produsen yang merasa sulit untuk mendapatkan produk mereka. Dengan melihat di tengah-tengah merek yang sudah ada sebelumnya. Pada tahun 1967, 84% dari produsen besar konsumen kemasan barang memiliki pengelola merek. Pengelola Merek yang juga disebut sebagai "pengelola produk" yang satu-satunya prioritas, bergeser dari pembangunan merek hanya untuk meningkatkan penjualan dan batas laba perusahaan. "Pengelola produk adalah manusia jam dalam organisasi pemasaran .... pemasaran modern membutuhkan pengelola produk," meracau satu artikel tahun 1960-an. Karena begitu banyak ahli pemasaran yang merekomendasikan strategi ini, menyebar di antara sejumlah besar perusahaan, akhirnya menjadi mode pengelolaan berlebihan. Selama beberapa tahun yang berlangsung, banyak perusahaan yang sembarangan mempekerjakan pengelola merek / produk menggunakan tradisional P & G eksemplar. Meskipun mempekerjakan pengelola merek merupakan peran penting dalam strategi pemasaran yang efektif,
Selama beberapa tahun, pengelola merek terus eksis sebagai media yang akan membantu meningkatkan pendapatan perusahaan. Pada 1990-an, Pemasaran Inggris menyoroti bahwa pengelola merek adalah bagian dari "sistem organisasi usang" sementara "sistem pengelola merek telah mendorong proliferasi merek, yang pada perjalanannya telah menyebabkan kelemahan kendala kanibalisasi dan sumber daya." Akibatnya, sistem ini berlari dari jalurnya dan dipastikan tidak cocok untuk lingkungan saat ini.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Pemasaran]]
|