Preposisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membatalkan 1 suntingan by 103.147.73.114 (bicara) (Patroli Siskamling 👮♂️) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(41 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Preposisi''' ([[Bahasa Latin]]: ''prae'', "sebelum" dan ''ponere'', "menempatkan, tempat") atau '''kata depan''' adalah [[kata]] yang
== Penggolongan ==
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
# Preposisi yang menandai tempat
# Preposisi yang menandai
# Preposisi yang menandai
# Preposisi yang menandai
# Preposisi yang menandai arah tujuan, misalnya: ''ke'', ''kepada'', ''akan'', ''terhadap''.
# Preposisi yang menandai pelaku, misalnya: ''oleh''.
# [[Preposisi]] yang menandai alat, misalnya: ''dengan'', ''berkat''.
# Preposisi yang menandai perbandingan, misalnya: ''daripada''.
# Preposisi yang menandai hal atau masalah, misalnya: ''tentang''.
# Preposisi yang menandai akibat, misalnya: ''hingga'', ''sampai''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, misalnya: ''untuk'', ''agar'', ''buat'', ''guna'', ''bagi''.
=== Di, ke, dari ===
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "
Perkecualian untuk hal ini adalah:
Baris 18 ⟶ 25:
=== Di mana, yang mana ===
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia,
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, [[bahasa Indonesia]] tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam [[bahasa Inggris]] adalah
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari,<ref name="di mana" />
* di mana → tempat
*# Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
* di mana → dengan
*# Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah
* di mana → yang
*# Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.
Baris 33 ⟶ 40:
*# Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
* yang mana → yang
*# Penanggung jawab [[Koran|surat kabar]] itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
* yang mana → sehingga/dan
*# Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
*# Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata pun makin bertambah.
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh [[Ejaan Soewandi]] (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung
* Di mana ia menginap?
* Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap.
|