Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwi Yenie (bicara | kontrib)
Merevisi pranala dalam
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 16:
'''Tekanan darah tinggi''' atau '''Hipertensi''' ('''HTN'''), kadang-kadang disebut juga dengan '''hipertensi arteri''', adalah [[Penyakit|kondisi medis]] [[Kronik (kedokteran)|kronis]] dengan [[tekanan darah]] di [[arteri]] meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
 
Hipertensi terbagi menjadi [[hipertensi esensial|hipertensi primer (esensial)]] atau hipertensi sekunder. Sekitar 80–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.<ref name="pmid10645931">{{cite journal |author=Carretero OA, Oparil S |title=Essential hypertension. Part I: Definition and etiology |journal=Circulation |volume=101 |issue=3 |pages=329–35 |year=2000 |month=January |pmid=10645931 |url=http://circ.ahajournals.org/content/101/3/329.long |doi=10.1161/01.CIR.101.3.329}}</ref> Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-105–10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
 
Hipertensi adalah [[faktor risiko]] utama untuk [[stroke]]<ref>{{Cite web|title=Stroke: Gejala, Diagnosa, Penyebab dan Penanganan Stroke Berdasarkan Jenis|url=https://handaldok.com/stroke/|language=id-ID|access-date=2021-12-01}}</ref>, [[infark miokard]] (serangan jantung), [[gagal jantung]], [[aneurisma]] arteri (misalnya [[aneurisma aorta]]), [[penyakit arteri perifer]], dan penyebab [[penyakit ginjal kronik]], dan [[Retinopati hipertensi|retinopati.]] Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan [[harapan hidup]] yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat sering kali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat. Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai. Banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami [[tekanan darah rendah]] suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.
{{TOC limit|3}}