Gala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tipo
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
| owners =
| founder =
| publisher = PT. Galamedia Bandung Perkasa
| editor =
| chiefeditor =
Baris 44:
[[Surya Paloh]] melalui Surya Persindo memberi asupan saham pada ''Gala'' pada tahun 1989. Akibatnya oplah surat kabar ini naik menjadi 40.000 eksemplar. Pada tanggal 4 Oktober 1999, ''[[Pikiran Rakyat]]'' membeli ''Gala'' dan mengganti namanya menjadi '''Galamedia'''. Perubahan ini disusul perubahan perusahaan dari Galamedia menjadi Galamedia Perkasa yang mencapai puncak di awal tahun 2000an dengan oplah mencapai 45.000 eksemplar.
 
Pada tahun 2019 Pikiran Rakyat memutuskan untuk melikuidasi PT Galamedia Bandung Perkasa dan Harian Galamedia berhenti terbit pada tanggal 16 Juli 2022<ref>{{Cite web|date=2022-07-15|title=Gala/Galamedia "Berpulang"|url=https://kejakimpolnews.com/opini/11458/gala-galamedia--berpulang-.html|4=|language=id|access-date=2022-12-13|archive-date=2022-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20221213165318/https://kejakimpolnews.com/opini/11458/gala-galamedia--berpulang-.html|dead-url=no}}</ref>. Sebagian karyawan yang menolak untuk berhenti berkarya bergabung dengan PT Motekar Atra Media dan menerbitkan '''''Koran Gala''''' mulai 1 Agustus 2022.
 
== Sejarah Gala ==
Baris 50:
Gala merupakan [[koran]] kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 40 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Koran ini dirintis/didirikan oleh H. Syamsujar Adnan (Alm). Ada dua hal penting yang selalu dipesankan oleh pendirinya saat itu, "Koran yang baik adalah koran yang laku dijual dan banyak dibaca masyarakat" dan "Dalam kondisi apapun, Gala harus tetap hadir di masyarakat". Kedua pesan tersebut, menjadikan Harian Gala yang sekarang menjadi [[Koran|HU]] Galamedia, merupakan koran yang selalu hadir di [[masyarakat]] dan identik dengan korannya warga [[Kota Bandung|Bandung]] khususnya dan umumnya warga [[Jawa Barat]]. Koran yang tetap berkibar selama lebih 40 tahun di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung oleh jari, karena memang tidak mudah untuk mempertahankan bisnis [[Media massa|media]], terutama tahun-tahun terakhir yang persaingan bisnisnya sudah menjurus pada upaya saling mematikan.
 
Redaksi koran ini pernah berkantor di Gedung Miramar Jln. [[Alun-alun Bandung|Asia Afrika]], kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1&nbsp;km dari kantor redaksi HU. Pikiran Rakyat sekarang. Saat dibeli [[Surya Paloh]] sekitar tahun 1988-1989, kantor HU. Gala menempati gedung mentereng di Jln. Braga (Braga Plaza) tepat di seberang [[Jalan Braga|Hotel Braga]]/Sarinah. Sekarang kantor tersebut digunakan oleh [[Radio]] PR FM. Saat itu, Redaktur Exekutifnya antara lain Panda Nababan dan Derek Manangka, kemudian diteruskan antara lain oleh Tjetje Padmadinata, Achmad Fadillah dan Don Bosco Selamun. Saat itu wartawannya antara lain Yustnianus Ibik, [[Ging Ginanjar]], Lea Pamungkas, Sony Farid Maulana, Aep S. Abdullah, Sutisna AM, H. Yayat Wiryadi, H. E. Ahmad Zall, Setia Permana (Alm), Ikin Sodikin, Idon Haryana (fotografer) dll.
 
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannyayang dimiliki Pakoleh Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan [[Lampung Post]] sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur ExekutifEksekutif Don Bosco Selamun. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantorberkantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri antara lain Ging Ginanjar.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* "Gala: Jitu Mengail Pengiklan", ''Jurnal Nasional'', 22 Agustus 2007
* [http://www.galamedianews.com/ Galamedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150928104140/http://www.galamedianews.com/ |date=2015-09-28 }}
 
[[Kategori:Surat kabar daerah di Indonesia]]