Gala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Newspaper
Harian ''Gala'' adalah surat kabar yang terbit di Bandung dan beredar di Jawa Barat. Koran diterbit PT Galamedia pertama kali pada 1966 setebal delapan halaman.
| name = Harian Umum Gala
| image =
| caption =
| motto =
| type = [[Surat kabar]] harian
| format =
| owners =
| founder =
| publisher = PT Galamedia Bandung Perkasa
| editor =
| chiefeditor =
| assoceditor =
| maneditor =
| newseditor =
| managingeditordesign =
| campuseditor =
| campuschief =
| opeditor =
| sportseditor =
| photoeditor =
| staff =
| foundation =
| firstdate =
| country = {{INA}}
| based =
| political =
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| ceased publication =
| headquarters =
| circulation =
| sister newspapers = [[Pikiran Rakyat]]<br />[[Kabar Cirebon]]<br />[[Kabar Banten]]<br />[[Kabar Priangan]]<br />[[Denpasar Update]]
| sister channel =
| ISSN =
| oclc =
| website = [http://www.galamedianews.com www.galamedianews.com]
| free = [http://epaper.galamedianews.com/ ePaper Galamedia]
}}
 
Harian '''''Gala''''' adalah surat kabar harian yang terbit di [[Bandung]], dan beredar di Jawa BaratIndonesia. KoranDiterbitkan diterbitoleh PT Galamedia pertama kali pada tahun 1966 setebal delapan halaman.
Pada masa itu ''Gala'' dikelola Pemimpin Umum Sjamsuyar Adnan, Redaksi Pelaksana Azhary Sulaiman, dan Redaktur Khusus H. Mahbub Djunaidi (bukan [[Mahbub Djunaidi]] pemimpin ''[[Duta Masyarakat]]''). Mereka punya dua kantor, siang di Jalan Asia-Afrika Nomor 84 dan malam di Jalan Sumatera Nomor 10, Bandung.
 
Pada masa itu, ''Gala'' dikelola Pemimpin Umum Sjamsuyar Adnan, Redaksi Pelaksana Azhary Sulaiman, dan Redaktur Khusus H. Mahbub Djunaidi (bukan [[Mahbub Djunaidi]] pemimpin ''[[Duta Masyarakat]]''). Mereka punyamemiliki dua kantor, untuk siang di Jalan Asia-Afrika NomorNo. 84, dan malam di Jalan Sumatera NomorNo. 10, Bandung., Indonesia.
Koran ini terbit dengan dua izin: Surat Ijin Terbit No. 01428/Per-1/Sk Dirjen PG/SIT/73 tanggal 26 Agustus 1975 dan izin Panglima Komando Daerah Militer VI, Siliwangi, HR Darsono, bernomor Np/05-6/Kamda/B/Laksus Pangkomtatib Jawa Barat tertanggal 20 Januari 1974.
 
[[Surya Paloh]] melalui PT Surya Persindo memberi asupan saham kepadapada ''Gala'' pada tahun 1989. Akibatnya oplah koransurat kabar ini naik menjadi 40.000 eksemplar. Tapi,Pada tepat padatanggal 4 Oktober 1999, ''[[Pikiran Rakyat]]'' membeli ''Gala'' dan mengganti namanya menjadi ''[['Galamedia]]'''. Perubahan ini disusul perubahan perusahaan dari PT Galamedia menjadi Galamedia Perkasa. Namun,yang paramencapai pendiripuncak ''Gala'',di sepertiawal Sjamsuyartahun Adnan,2000an tetapdengan memegangoplah kemudimencapai redaksi45.000 ''Galamedia''eksemplar.
Tarif iklan harian ini sebagai berikut. Buat iklan umum/display harganya Rp 300 per milimeter. Iklan satu kolom Rp 150 per milimeter. Iklan mini Rp 200 per baris. Adapun iklan dukacita Rp 150 per milimeter.
 
Pada tahun 2019 Pikiran Rakyat memutuskan untuk melikuidasi PT Galamedia Bandung Perkasa dan Harian Galamedia berhenti terbit pada tanggal 16 Juli 2022<ref>{{Cite web|date=2022-07-15|title=Gala/Galamedia "Berpulang"|url=https://kejakimpolnews.com/opini/11458/gala-galamedia--berpulang-.html|4=|language=id|access-date=2022-12-13|archive-date=2022-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20221213165318/https://kejakimpolnews.com/opini/11458/gala-galamedia--berpulang-.html|dead-url=no}}</ref>. Sebagian karyawan yang menolak untuk berhenti berkarya bergabung dengan PT Motekar Atra Media dan menerbitkan '''''Koran Gala''''' mulai 1 Agustus 2022.
Pada era 1975-an, ketika bioskop menjadi satu-satunya tempat hiburan umum, banyak bioskop di Bandung yang pasang iklan di Gala, seperti Nusantara, Elita Teathre, danPanti Budaya Aneka Teathre. Pemilik bioskop-bioskop itu pelanggan sekaligus pengiklan dominan di Gala.
 
== Sejarah Gala ==
Berapa rupiah yang berhasil dikail Gala dari para pemasang iklan itu? Pada edisi Kamis, 29 April 1976, bioskop Nusantara, misalnya, pernah memasang iklan display sebesar 4 kolom dengan panjang 184 milimetr untuk promosi film ''The French Conection'' yang dibintangi Gene Hackman. Jadi harian itu memperoleh pendapatan sebesar Rp 220.800. Adapun Elita Theatre memasang iklan sebesar 5 kolom x 184 mm yang seharga Rp 276.000 dan Aneka Theatre menambah 3 kolom x 277 mm seharga Rp 249.300.
{{rapikan}}
Gala merupakan [[koran]] kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 40 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Koran ini dirintis/didirikan oleh H. Syamsujar Adnan (Alm). Ada dua hal penting yang selalu dipesankan oleh pendirinya saat itu, "Koran yang baik adalah koran yang laku dijual dan banyak dibaca masyarakat" dan "Dalam kondisi apapun, Gala harus tetap hadir di masyarakat". Kedua pesan tersebut, menjadikan Harian Gala yang sekarang menjadi [[Koran|HU]] Galamedia, merupakan koran yang selalu hadir di [[masyarakat]] dan identik dengan korannya warga [[Kota Bandung|Bandung]] khususnya dan umumnya warga [[Jawa Barat]]. Koran yang tetap berkibar selama lebih 40 tahun di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung oleh jari, karena memang tidak mudah untuk mempertahankan bisnis [[Media massa|media]], terutama tahun-tahun terakhir yang persaingan bisnisnya sudah menjurus pada upaya saling mematikan.
 
Redaksi koran ini pernah ngantorberkantor di Gedung Miramar Jln. [[Alun-alun Bandung|Asia Afrika]], kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1 &nbsp;km dari kantor redaksi HU. Pikiran Rakyat sekarang. Saat dibeli [[Surya Paloh]] sekitar tahun 1988-1989, kantor HU. Gala menempati gedung mentereng di Jln. Braga (Braga Plaza) tepat diseberangdi seberang [[Jalan Braga|Hotel Braga]]/Sarinah. Sekarang kantor tersebut digunakan oleh [[Radio]] PR FM. Saat itu, Redaktur Exekutifnya antara lain Panda Nababan dan Derek Manangka, kemudian diteruskan antara lain oleh Tjetje Padmadinata, Achmad Fadillah dan Don Bosco Selamun. Saat itu wartawannya antara lain Yustnianus Ibik, [[Ging Ginanjar]], Lea Pamungkas, Sony Farid Maulana, '''''Aep S. Abdullah''''', Sutisna AM, H. Yayat Wiryadi, H. E. Ahmad Zall, Setia Permana (Alm), Ikin Sodikin, Idon Haryana (fotografer) dll.
[[Surya Paloh]] melalui PT Surya Persindo memberi asupan saham kepada ''Gala'' pada 1989. Akibatnya oplah koran ini naik menjadi 40.000 eksemplar. Tapi, tepat pada 4 Oktober 1999, ''[[Pikiran Rakyat]]'' membeli ''Gala'' dan mengganti namanya menjadi ''[[Galamedia]]''. Perubahan ini disusul perubahan perusahaan dari PT Galamedia menjadi Galamedia Perkasa. Namun, para pendiri ''Gala'', seperti Sjamsuyar Adnan, tetap memegang kemudi redaksi ''Galamedia''.
 
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannyayang dimiliki Pakoleh Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan [[Lampung Post]] sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur ExekutifEksekutif Don Bosco Selamun. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantorberkantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri antara lain Ging Ginanjar.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* "Gala: Jitu Mengail Pengiklan", ''Jurnal Nasional'', 22 Agustus 2007
* [http://www.galamedianews.com/ Galamedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150928104140/http://www.galamedianews.com/ |date=2015-09-28 }}
Gala merupakan koran kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 40 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Koran ini dirintis/didirikan oleh H. Syamsujar Adnan (Alm). Ada dua hal penting yang selalu dipesankan oleh pendirinya saat itu, "Koran yang baik adalah koran yang laku dijual dan banyak dibaca masyarakat" dan "Dalam kondisi apapun, Gala harus tetap hadir di masyarakat". Kedua pesan tersebut, menjadikan Harian Gala yang sekarang menjadi HU Galamedia, merupakan koran yang selalu hadir di masyarakat dan identik dengan korannya warga Bandung khususnya dan umumnya warga Jawa Barat. Koran yang tetap berkibar selama lebih 40 tahun di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung oleh jari, karena memang tidak mudah untuk mempertahankan bisnis media, terutama tahun-tahun terakhir yang persaingan bisnisnya sudah menjurus pada upaya saling mematikan.
Redaksi koran ini pernah ngantor di Gedung Miramar Jln. Asia Afrika, kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1 km dari kantor redaksi HU. Pikiran Rakyat sekarang. Saat dibeli Surya Paloh sekitar tahun 1988-1989, kantor HU. Gala menempati gedung mentereng di Jln. Braga (Braga Plaza) tepat diseberang Hotel Braga/Sarinah. Sekarang kantor tersebut digunakan oleh Radio PR FM. Saat itu, Redaktur Exekutifnya antara lain Panda Nababan dan Derek Manangka, kemudian diteruskan antara lain oleh Tjetje Padmadinata, Achmad Fadillah dan Don Bosco Selamun. Saat itu wartawannya antara lain Yustnianus Ibik, Ging Ginanjar, Lea Pamungkas, Sony Farid Maulana, '''''Aep S. Abdullah''''', Sutisna AM, H. Yayat Wiryadi, H. E. Ahmad Zall, Setia Permana (Alm), Ikin Sodikin, Idon Haryana (fotografer) dll.
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannya Pak Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan Lampung Post sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur Exekutif Don Bosco Selamun. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri antara lain Ging Ginanjar.
 
== Aep S. Abdullah ==
* [http://www.klik-galamedia.com/ Galamedia]
 
[[Kategori:Surat kabar daerah di Indonesia]]
[[Kategori:Media Sunda]]