Kabupaten Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(381 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bukan|text=kota di Malaysia, [[Kuantan]]}}{{Dati2
{{rapikan}}
|settlement_type = Kabupaten
'''Kabupaten Kuantan Singingi''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[Provinsi]] [[Riau]].
|nama = Kabupaten Kuantan Singingi
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = كوانتن سيڠيڠي
|lambang = Lambang Kabupaten Kuantan Singingi.PNG
|peta = Lokasi Riau Kabupaten Kuantan Singingi.svg
|julukan = ''Kota Jalur''
|motto = Basatu nogori maju<br/>{{small|{{lang icon|Kuantan}} Bersatu untuk memajukan negeri}}
|foto = Kantorbupatikuansing.jpg
|caption = Kantor Bupati Kuantan Singingi
|provinsi = [[Riau]]
|ibukota = [[Teluk Kuantan]]
|kecamatan = 15
|kelurahan = 19
|desa = 210
|dasar hukum = UU Nomor 53 Tahun 1999<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=19 Februari 2020|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = 4 Oktober 1999
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Suhardiman Amby]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''lowong'' <ref name="KD"/>
|sekretaris daerah = Dedy Sambudi
|ketua DPRD =
|luas = 7656,03
|luasref = <ref name="KUANSING"/>
|koordinat = 0° LU - 1° LS dan 101°02' BT – 101°55' BT
|penduduk = 356246
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="KUANSING">{{cite web|url=https://kuansingkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/55d6ddfc3b7173a87a4099ea/kabupaten-kuantan-singingi-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka 2021|website=www.kuansingkab.bps.go.id|accessdate=1 April 2021|pages=8, 72|format=pdf|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701172726/https://kuansingkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/55d6ddfc3b7173a87a4099ea/kabupaten-kuantan-singingi-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|94,58% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 5,29% [[Kekristenan]]
** 4,76% [[Protestan]]
** 0,53% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,12% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Melayu|Melayu]] (dominan), [[Bahasa Batak Toba|Batak]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]
|IPM = {{increase}} 73,35 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
|kodearea =
|nomor_polisi = BM
|zona = GMT+7
|apbd =
|dau = Rp 683.713.751.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|web = {{url|http://www.kuansing.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Kuantan Singingi''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. [[ibu kota|Ibu kotanya]] berada di [[Teluk Kuantan]]. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Jumlah penduduk Kuantan Singigi pada akhir tahun 2023 sebanyak 356.246 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=9 Februari 2024|format=Visual}}</ref>
Ibukota : Teluk kuantan
 
== Geografi ==
Wilayah : 7.656 km2
Kabupaten Kuantan Singingi beriklim [[tropis]]. Musim hujan berlangsung dari bulan [[September]] sampai bulan [[Februari]] dan curah [[hujan]] tertinggi pada bulan [[Desember]]. [[Musim kemarau]] pada bulan [[Maret]] sampai bulan [[Agustus]].
 
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari [[dataran rendah]] dan [[dataran tinggi]] kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400–800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Penduduk : ~215.114 jiwa
 
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu [[Sungai Inderagiri|Sungai Kuantan]] dan [[Sungai Singingi]]. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. [[Daerah Aliran Sungai]] (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Provinsi : [[Riau]]
 
=== Batas Wilayah ===
Jumlah kecamatan : 12
Batas wilayah Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut;
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Kampar|Kampar]] dan [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]]
|selatan = [[Jambi]]
|barat = [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]] dan [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]]
|timur = [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]]
}}
 
== Pemerintahan ==
Jumlah desa : 199
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Indragiri Hulu]], setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan menjadi 2 [[kabupaten]] yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibu kotanya berkedudukan di Teluk Kuantan. Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditunjuk Drs. H. Rusdji S. Abrus sebagai pejabat Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Kemudian berdasarkan pemilihan Bupati Kuantan Singingi yang dipilih oleh DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, terpilih Drs. H. Rusdji S Abrus sebagai bupati definitif periode 2001- 2006.
 
Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24.133 Tahun 2001 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.24-134, diangkat dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi.
Agama : Islam
 
Namun selang waktu 2 bulan Bupati Kuantan Singingi terpilih meninggal dunia, jabatan Bupati digantikan langsung oleh Wakil Bupati, Drs. H. Asrul Ja’afar yang kemudian ditetapkan menjadi Bupati Kuantan Singingi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24-316, tanggal 20 Agustus 2001. Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya membawahi 6 kecamatan kemudian dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Bahasa : Melayu Taluk Kuantan
 
=== Bupati ===
{{Kabupaten Kuantan Singingi}}
{{utama|Daftar Bupati Kuantan Singingi}}
Profil :
'''Kabupaten Kuantan Singingi'''
 
Bupati menjadi pemimpin tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Kuantan Singigi. Saat ini, yang menjadi bupati di Kuantan Singigi ialah [[Suhardiman Amby]]. Sebelumnya, ia adalah wakil bupati, bersama [[Andi Putra]] sebagai bupati. Namun, Andi diberhentikan dari jabatan bupati pada 19 Oktober 2021, karena terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]]. Selanjutnya, Suhardiman menjadi pelaksana tugas bupati, hingga 13 Juli 2023. Dan pada 14 Juli 2023, ia ditetapkan sebagai bupati Kuantan Singigi, sementara posisi wakil bupati masih kosong.<ref>{{Cite web|last=Pos|first=Riau|date=2023-07-14|title=Suhardiman Amby Resmi Jabat Bupati Kuansing|url=https://riaupos.jawapos.com/kuantan-singingi/14/07/2023/305684/suhardiman-amby-resmi-jabat-bupati-kuansing.html|website=RiauPos.co|language=id|access-date=2023-07-15|archive-date=2023-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230715133328/https://riaupos.jawapos.com/kuantan-singingi/14/07/2023/305684/suhardiman-amby-resmi-jabat-bupati-kuansing.html|dead-url=no}}</ref><ref name="KD">{{cite web|url=https://kuansing.go.id/id/page/kepala-daerah.html|title=Kepala Daerah|website=www.kuansing.go.id|accessdate=19 Oktober 2021|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019202443/https://kuansing.go.id/id/page/kepala-daerah.html|dead-url=no}}</ref>
 
{| class="wikitable"
JALAN berlubang, bergelombang, berkelok-kelok membelah bukit akan dijumpai saat memasuki wilayah Kuantan Singingi dari Kota Pekanbaru. Sesekali akan berpapasan dengan bus kecil jurusan Kiliranjao-Solok melewati wilayah ini dan truk-truk besar dengan muatan kayu bulat. Setelah melewati kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, beberapa saat kemudian sampai di kota Teluk Kuantan.
|-
!No
!colspan=2|Bupati<ref>{{cite news |url=http://kuansingterkini.com/berita/detail/7434/2017/08/08/17-orang-bupati-sudah-pernah-memimpin-wilayah-kuansing,-siapa-orangnya |title=17 Orang Bupati Sudah Pernah Memimpin Wilayah Kuansing, Siapa Orangnya |date=8 Agustus 2017 |access-date=26 Februari 2019 |newspaper=Kuansing Terkini |first= |last= |editor-first= |editor-last= |archive-date=2023-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230515055029/https://kuansingterkini.com/berita/detail/7434/2017/08/08/17-orang-bupati-sudah-pernah-memimpin-wilayah-kuansing,-siapa-orangnya |dead-url=no }}</ref>
!Mulai menjabat
!Akhir menjabat
!Prd.
!Wakil Bupati
|-
|6
|[[Berkas:Wakil Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby.jpg|90px]]
|[[Suhardiman Amby]]
|14 Juli 2023
|''Petahana''
|6
|''Kosong''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
TIDAK tampak keramaian di ibu kota kabupaten tersebut. Deretan rumah-rumah hanya terdapat di pusat kota, jalur-jalur utama transportasi, seperti lintas tengah (Medan-Pekanbaru-Teluk Kuantan-Kiliranjao, Sumatera Barat) dan Lintas Timur Sumatera (Teluk Kuantan-Rengat -Tembilahan). Angkutan umum dalam kota pun belum tersedia. Meski ada beberapa penduduk yang menyediakan jasa ojek dan mobil pick up. Saat malam tiba, beberapa sudut kota akan terlihat gelap gulita karena pemadaman listrik bergiliran. Bangunan bertingkat yang menjadi ciri kota hanya terdapat di pasar Teluk Kuantan.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi}}
 
=== Kecamatan ===
Begitulah gambaran ibu kota kabupaten yang empat tahun lalu dimekarkan dari Indragiri Hulu. Kabupaten yang berasal dari Kerajaan Kuantan ini, memperoleh potensi sumber daya alam, hutan, dan mineral dari kabupaten induknya. Bersama tiga kabupaten pemekaran lainnya (Pelalawan, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir), mengandalkan sektor pertanian sebagai ujung tombak perekonomian. Tahun 2001 memberikan kontribusi Rp 651 miliar.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kuantan Singingi}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kuantan Singingi}}
 
== Demografi ==
Sumber daya hutan merupakan potensi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Luas areal hutan diperkirakan 40 persen dari luas wilayah keseluruhan. Produksi kayu bulat tahun 2001, sekitar 1,5 juta meter kubik dan memberikan kontribusi Rp 92 miliar atau 14 persen dari total kegiatan pertanian. Sekitar 60 persen areal hutan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper di Pelalawan dan seluruh hasilnya diolah di sana. Selain itu, 27 persen luas kawasan hutan produksi terbatas beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.<ref>Penduduk Kuansing 291.044 Jiwa, Riaupos.co.id, 9 Desember 2010</ref> Mayoritas dari mereka adalah etnis Minangkabau.<ref>Tsuyoshi Kato, The Localization Kuantan of Indonesia: From Minangkabau Frontier to a Riau Administrative District</ref> Kabupaten ini disebut juga "Rantau nan oso kurang duo puluah" atau daerah Rantaunya Alam Minangkabau dari [[Luak Tanah Data]] (Luhak nan tuo). Kuansing Salah satu Kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah beretnis minangkabau setelah Kampar dan Rokan Hulu di Provinsi Riau. Sehari-hari Masyarakat Kuansing Memakai Adat Istiadat Minangkabau dan bahasa minang dialek Kuantan dan juga termasuk salah satu dialek melayu Riau.{{cn}}
 
Mayoritas masyarakat Kuantan Singingi beretnis minangkabau dan adat istiadat yang sama dengan masyarakat minang di Sumatera Barat dan juga mempunyai persukuan/marga. Adapun suku di Kuansing adalah suku Malayu, suku Caniago, suku Pitopang, suku Piliang, suku Domo. Adapun suku tersebut di turunkan melalui Ibu atau disebut juga Matrilineal, dan setiap suku mempunyai Rumah Godang/Gadang yang terdapat di Koto setiap Nagori. Diikuti oleh para transmigran [[Suku Batak Toba|Batak]], [[Suku Melayu|melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta suku suku lainnya yang banyak tersebar di daerah sentra-sentra transmigrasi dan areal perkebunan. Selain itu juga suku-suku lain yang masuk belakangan dan umumnya bekerja sebagai buruh di perkebunan. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.{{cn}}
Sumber daya alam perkebunan juga patut diperhitungkan. Usaha yang turun-temurun ditekuni masyarakat ini menyerap tenaga kerja 29 persen. Didukung pula oleh 279.177 hektar lahan perkebunan yang dikelola masyarakat dan swasta membawa perkebunan sebagai kontributor terbesar pertanian. Tahun 2001 menyumbang Rp 328 miliar.
 
== Ekonomi ==
Komoditas yang dihasilkan adalah karet, kelapa sawit, kelapa hibrida, kelapa dalam, kakao, kopi, pinang, enau, cengkeh, lada, kemiri, kayu manis, kapuk, jahe, dan gambir. Tetapi yang diusahakan secara massal, karet dan kelapa sawit.
[[Berkas:Wanita Pendulang Emas.jpg|220px|jmpl|{{center|Pendulang emas di Sungai Singingi, Kel. Muaralembu, Singingi, Kuansing}}]]
 
Sektor pertanian masih memegang peranan penting sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kuantan Singingi. Lahan untuk padi seluas 10.237 ha pada tahun 2001, dengan hasil produksi 41.312,16 ton. Pada sektor perkebunan, Kabupaten Kuantan Singingi juga memproduksi berbagai komoditas seperti jeruk, rambutan, mangga, duku, durian, nangka, papaya, pisang, cabai, terung, timun, kol dan tomat. Begitu juga komoditas lain seperti karet, kelapa, minyak sawit, coklat, dan berbagai tanaman lainnya.
Karet merupakan komoditas andalan perkebunan dan menunjang perekonomian masyarakat sejak dulu. Hampir 90 persen areal perkebunan karet dikelola dengan pola swadaya oleh masyarakat. Luas areal pada tahun 2002 mencapai 133.782 hektar dan ditanam merata di seluruh kecamatan. Areal perkebunan karet yang mendominasi areal perkebunan di Kuantan Singingi, tidak diimbangi produksi yang 74.584 ton turun 56 persen dari produksi tahun 2001. Penurunan produksi getah karet lebih disebabkan faktor sumber daya manusia yang tidak memelihara tanaman secara intensif.
 
Dalam sektor peternakan, beberapa hewan ternak yang dipelihara antara lain sapi 17.368 ekor, kerbau 17.132 ekor, ayam 200.061 ekor dan itik 27.442 ekor. Sedangkan sumber potensial di sektor kehutanan, antara lain produksi hutan terbatas 316.700 ha, hutan konversi 450.00 ha, hutan lindung 28.000 ha dan hutan margasatwa: 136.000 ha.
Tidak adanya industri pengolahan karet menjadi kendala kemajuan perkebunan karet, selain penurunan produksi. Setelah disadap, getah diolah menjadi getah beku (ojol) secara tradisional oleh masyarakat. Selanjutnya diproses di Pekanbaru dan diekspor ke luar negeri.
 
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di sektor pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara, gas alam, pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang memiliki potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan karet, industri perabotan, industri pengolahan makanan tradisional, dan industri rumah tangga.
Sebenarnya potensi karet sudah dilirik investor Korea. Mereka tertarik berinvestasi di kabupaten yang dilintasi Sungai Kuantan dan Singingi ini dengan mengembangkan perkebunan dan industri pengolahan karet. Harapan itu sirna karena kendala transportasi. Jarak antara Kuantan Singingi dan pelabuhan terdekat, yaitu Dumai, cukup jauh, 220 kilometer. Adapun Pelabuhan Kuala Enok di Indragiri Hilir yang lebih dekat, belum selesai dibangun.
 
Beberapa bidang potensial untuk investasi di antaranya pembangkit listrik dengan kapasitas kecil,
Bertani karet sering dianggap tidak menguntungkan oleh masyarakat karena petani hanya bisa menyadap karet tergantung cuaca. Di beberapa tempat, lahan kebun karet terbakar habis dan mulai ditanami bibit kelapa sawit. Meski tahun 2002 luas areal kelapa sawit 121.744 hektar tidak seluas karet, tetapi produksinya cukup melimpah. Tahun 2002 dalam bentuk tandan buah segar 977.032 ton. Berbeda dengan karet, pengelolaan didominasi perkebunan besar swasta 109.868 hektar dan swadaya murni masyarakat 12.088 hektar.
agrikultur, pengolahan air bersih, dan pengembangan transportasi darat dan sungai.
 
== Perhubungan ==
Industri yang mengolah produksi kelapa sawit pun sudah ada di Kecamatan Kuantan Mudik, Singingi, dan Singingi Hilir. Tercatat delapan perusahaan yang mengolah menjadi minyak sawit mentah (crude palm oil). Hampir 100 persen produksinya diperdagangkan ke luar negeri melalui Pelabuhan Dumai.
Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5&nbsp;km diperbaiki. Saat ini beberapa [[kecamatan]] yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26&nbsp;km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatra, seperti [[Padang]], [[Kota Bengkulu|Bengkulu]], [[Palembang]], [[Bandar Lampung]], [[Medan]] dan [[Banda Aceh]]. Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
 
== Pelayanan umum ==
Otomatis, industri pengolahan belum dapat diandalkan sebagai urat nadi perekonomian. Tahun 2001 hanya memberikan kontribusi Rp 59 miliar. Industri kecil 97 unit usaha dan 92 persen didominasi industri perabot rumah tangga dan bahan bangunan dari kayu. Bahan baku diambil dari hutan di wilayah Kuantan. Juga berpotensi dari kayu karet dan kelapa yang sudah tua dan rusak.
[[Berkas:Panorama dari kantor Bupati.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Panorama dari Kantor Bupati Kuansing}}]]
 
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat [[Pembangkit Listrik Tenaga Air]] (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di kabupaten ini, tetapi sampai saat ini belum terealisasi dan masih menjadi wacana.
Masih ada satu potensi terpendam yang membuat kabupaten ini terkenal di dunia internasional. Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Teluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pacu Jalur yang diadakan tahun ini merupakan peringatan satu abad pacu jalur dan merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan aset dan potensi daerah.
Tradisi & Budaya :
'''Pacu Jalur, Tradisi Unik dari Kuantan Singingi'''
[[Sekilas Liputan Pacu Jalur Di Telukkuantan]]
 
Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi seluler, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi seluler dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.
 
[[PDAM]] telah beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
SIANG itu udara di sekitar Batang (Sungai) Kuantan terasa panas ketika Raja Kinantan dari Desa Gunung Toar melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan lawannya, Kibasan Nago Liar, asal Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Singingi, Riau.
 
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Riaukepri. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.
IRAMA kayuhan dayung sekitar 50 pemuda berseragam serba putih mengantarkan Raja Kinantan sebagai pemenang, setelah mencapai garis finis pada pancang penghalang keenam lebih dahulu dibandingkan rival satu kecamatannya itu dalam kemeriahan pesta Seabad Tradisi Pacu Jalur Kuantan Singingi.
 
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11) dan [[Pusat Pelayanan Terpadu]] (60).
Raja Kinantan dan sekitar 134 nama lainnya itu adalah nama-nama kebanggaan warga dari berbagai desa di Kabupaten Kuantan Singingi untuk menyebut perahu-perahu panjang buatan mereka sendiri yang dikenal dengan nama jalur. Kebanggaan warga desa terhadap jalur ciptaan mereka itu disimbolkan dalam nama-nama yang tertera di lambung perahu berbentuk pipih panjang itu, seperti Keramat Sati Panggogar Alam, Tuah di Kampuang Godang di Rantau, atau Ratu Dewa.
 
== Pariwisata ==
Secara fisik, jalur-jalur tersebut memang tercipta sebagai hasil karya manusia yang luar biasa karena dibuat dari sebatang pohon kayu tanpa sambungan sama sekali, dan umumnya terbentuk menjadi perahu pipih sepanjang 25-27 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Ukiran yang memenuhi bagian lambung dan selembayung di buritan menampakkan keindahan yang tercipta melalui proses tradisi yang sudah berlangsung lama, yakni sejak abad ke-17.
[[Berkas:Air Terjun2.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Air Terjun 7 tingkat}}]]
 
=== Wisata Alam ===
Keindahan ukiran kayu itu merupakan bagian kecil dari perwujudan sebuah jalur yang ternyata memiliki nilai-nilai tradisi tinggi, terutama pada nilai kreativitas dan imajinasi warga desa yang menciptakannya.
Kabupaten ini memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya ''Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban'' di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan sekitar 37&nbsp;km dari Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang bertingkat tujuh, dan aliran sungai terus mengalir ke [[Batang Kuantan]]. Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang–pangkalan indarung, terdapat kawasan ''Air Terjun Delapan Tingkat'', terletak kurang lebih 5&nbsp;km dati desa Pulau Padang.
 
Kemudian sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga ''Air Terjun Guruh Gemurai'' di Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar 25&nbsp;km dari Taluk Kuantan dan ''Danau Kebun Nopi'' sekitar 3&nbsp;km dari Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Mudik. Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga ''Pemandian air panas'' di seberang [[Sungai Pinang]], 33&nbsp;km dari Taluk Kuantan.
"Tanpa kebersamaan dan kerja sama, tidak akan pernah ada sebuah jalur pun di sini. Sampai dengan saat perlombaan pacu jalur pun, kerja sama itu tetap diperlukan, karena bukan hal yang mudah untuk mengatur 40 hingga 60 pendayung dalam satu jalur itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Kuantan Singingi Darwin Yohanis.
 
Sekitar 3&nbsp;km dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai ''Desa Wisata''. Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, tetapi ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini terdapat hutan lindung seluas 5.000 ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan menuju Kiliran Jao, terdapat ''Danau Mesjid'' terletak 3&nbsp;km dari Taluk Kuantan.
DI awal abad ke-17, jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40 orang.
 
=== Pacu Jalur ===
Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu.
[[Berkas:Pacu Jalur2 Taluk Kuantan.jpg|220px|jmpl|{{center|"Jalur" atau perahu untuk pacu jalur.}}]]
 
Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti [[Maulid Nabi]], ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia.
Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antarjalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama pacu jalur. Pada awalnya, pacu jalur diselenggarakan di kampung- kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau Tahun Baru 1 Muharam.
Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan [[Perahu Naga]] di negeri tetangga [[Malaysia]] dan [[Singapura]], yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah ''Jalur''. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50–60 orang.
 
Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di [[Taluk Kuantan|Teluk Kuantan]]. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara [[Pekan Raya]] berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Saat itu, karena berangkat dari kemeriahan antarkampung yang sangat sederhana, maka untuk para juara lomba tidak ada hadiah yang diperebutkan, yang ada adalah acara makan bersama warga sekampung dengan menu makanan tradisional setempat, seperti konji, godok, lopek, paniaran, lida kambiang, dan buah golek. Tetapi, di beberapa kampung ada juga yang menyediakan hadiah berupa marewa (bendera kain berwarna-warni berbentuk segi tiga dengan renda di bagian tepinya), yang diberikan untuk juara satu hingga empat dengan perbedaan pada ukuran kainnya.
 
[[Berkas:Pacu Jalur1 Taluk Kuantan.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Perlombaan Pacu Jalur}}]]
Kesederhanaan hadiah itu tetap dipertahankan hingga penyelenggaraan pacu jalur saat ini, hanya saja bentuknya yang berbeda, yakni hadiah hewan ternak berupa sapi, kerbau, atau kambing. Untuk perayaan Seabad Pacu Jalur Kuantan Singingi 23-26 Agustus lalu, panitia menyediakan hadiah dua kerbau ditambah satu sapi dan sedikit uang sumbangan bagi juara pertama.
 
Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di [[Sungai Kuantan]] ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
"Kami masih tetap mempertahankan sifat tradisional pacu jalur ini, sehingga hadiah untuk juara pertama hingga ke delapan kami berikan berupa hewan ternak. Hadiah utama diberikan kepada juara satu hingga empat, sementara sisanya adalah juara harapan. Sengaja dihitung hingga juara keempat, sebab sejak dulu memang seperti itu," kata Darwin Yohanis.
 
Beberapa kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan ''Hiking'' dan ''Tracking'' di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.
KEGIATAN pacu jalur merupakan kegiatan yang sangat disukai masyarakat Kuantan Singingi dan warga daerah lainnya di Provinsi Riau. Bupati Kuantan Singingi Asrul Jaafar menyebutnya sebagai sebuah pesta rakyat, yang pada pelaksanaannya memang digelar oleh warga di setiap kampung dan dinikmati juga oleh rakyat dari seluruh kampung yang ada di kabupaten itu.
 
== Seni dan budaya ==
"Tidak perlu promosi yang berlebihan untuk kegiatan ini, sebab dalam setiap penyelenggaraannya, pacu jalur selalu ramai dihadiri warga, dan itu cukup untuk membuktikan bahwa acara ini merupakan sebuah pesta rakyat," kata Asrul.
[[Berkas:Perahu Baganduang.jpg|220px|ki|jmpl|{{center|Perahu Baganduang, Kuansing}}]]
 
Ada beberapa kerajinan yang dapat di jadikan buah tangan, seperti pahatan, tekad, suji dan lainnya. Selain itu juga terdapat beberapa upacara tradisional, seperti: Upacara pernikahan, Upacara Belian atau Bulian.
Sifat pacu jalur yang benar-benar merakyat itu diakui oleh Belanda ketika mereka mulai memasuki kawasan Rantau Kuantan, tepatnya di kawasan yang sekarang menjadi Kota Teluk Kuantan, sekitar tahun 1905.
 
Pacu Jaluar (pacu jalur) merupakan permainan khas daerah ini dengan cara mendayung sampan/perahu secara bersamaan terus menurus dengan cepat. Hal ini biasa dilakukan setiap tahun atau saat ada perayaan/acara (festival) besar. Selain pacu jalur, sipak Rago (Sepak Takraw/Sepak Raga) juga menjadi permainan asli khas Kuantan.
Mereka memanfaatkan acara pacu jalur itu untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ratu Wilhelmina yang jatuh pada setiap 31 Agustus, dan akibatnya tidak lagi dirayakan pada hari-hari raya umat Islam. Penduduk Teluk Kuantan malah menganggap setiap perayaan HUT Ratu Wilhelmina itu sebagai datangnya tahun baru. Karena itu, hingga saat ini masih ada yang menyebut kegiatan pacu jalur tersebut sebagai tambaru.
 
Perahu Baganduang adalah atraksi budaya dan perayaan masyarakat Kuantan ditandai dengan parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan warna-warna yang menarik. Randai Kuantan (Kuantan Singingi) adalah kesenian khas dari daerah ini, yakni perpaduan antara seni bela diri dengan tarian yang diiringi musik tradisional. Biasanya pertunjukkan ini berlangsung semalaman dan menceritakan tentang legenda di daerah tersebut. Selain di Kuansing, Randai juga terdapat di Sumatera Barat (Minangkabau) karena kesenian ini dibawa dari Minangkabau, akan tetapi Randai asli khas Kuantan memiliki beberapa perbedaan yang menjadikannya berbeda dan mempunyai ragam atau ciri khas masing-masing.
Meskipun sempat terhenti selama masa penjajahan Jepang, keramaian pesta rakyat pacu jalur itu masih dapat dinikmati hingga saat ini. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menetapkan tradisi tersebut sebagai tradisi yang sudah berusia genap satu abad pada Agustus 2003.
 
== Referensi ==
"Meskipun sejak abad ke-17 sudah dikenal adanya jalur sebagai alat transportasi vital di Rantau Kuantan ini, namun kegiatan pacu jalurnya sendiri baru diakomodir dan mulai menyediakan hadiah bagi para pemenangnya baru pada tahun 1903. Karena itu, kami menetapkan bahwa tradisi itu sudah mencapai usia satu abad tepat pada Agustus tahun ini," kata Darwin Yohanis.
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
Tidak kurang Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika sudah dua kali membuka acara pacu jalur tersebut dalam dua tahun terakhir ini. Dia juga tidak menolak keinginan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi untuk mengagendakan kegiatan pacu jalur dalam Kalender Wisata Nasional, bahkan dijual untuk pariwisata internasional.
* [http://kuansingkab.bps.go.id/index.php/en/pdrb-kuantan-singingi-2010 Situs Web Resmi BPS Kuantan Singingi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120213004148/http://kuansingkab.bps.go.id/index.php/en/pdrb-kuantan-singingi-2010 |date=2012-02-13 }}
 
{{Kabupaten Kuantan Singingi}}
"Yang jelas biarkan pacu jalur ini tetap dengan kemeriahannya sebagai sebuah pesta rakyat, tidak perlu berlebihan, sehingga nilai-nilai tradisinya yang tinggi masih tetap ada. Jika sudah demikian, kegiatan ini akan selalu menarik untuk dimasukkan dalam agenda pariwisata nasional, bahkan internasional sekalipun," kata I Gede Ardika. (ORIN BASUKI)
{{riauRiau}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Kuantan Singingi| ]]
{{indo-geo-stub}}
[[Kategori:Kabupaten di Riau|Kuantan Singingi]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kuantan Singingi]]
[[Kategori:Kabupaten Kuantan Singingi]]
 
[[en:Kuantan Singingi]]