Kabupaten Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k hapus berkas contoh
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(374 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bukan|text=kota di Malaysia, [[Kuantan]]}}{{Dati2
{{rapikan}}
|settlement_type = Kabupaten
'''Kabupaten Kuantan Singingi''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[Provinsi]] [[Riau]].
|nama = Kabupaten Kuantan Singingi
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = كوانتن سيڠيڠي
|lambang = Lambang Kabupaten Kuantan Singingi.PNG
|peta = Lokasi Riau Kabupaten Kuantan Singingi.svg
|julukan = ''Kota Jalur''
|motto = Basatu nogori maju<br/>{{small|{{lang icon|Kuantan}} Bersatu untuk memajukan negeri}}
|foto = Kantorbupatikuansing.jpg
|caption = Kantor Bupati Kuantan Singingi
|provinsi = [[Riau]]
|ibukota = [[Teluk Kuantan]]
|kecamatan = 15
|kelurahan = 19
|desa = 210
|dasar hukum = UU Nomor 53 Tahun 1999<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=19 Februari 2020|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = 4 Oktober 1999
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Suhardiman Amby]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''lowong'' <ref name="KD"/>
|sekretaris daerah = Dedy Sambudi
|ketua DPRD =
|luas = 7656,03
|luasref = <ref name="KUANSING"/>
|koordinat = 0° LU - 1° LS dan 101°02' BT – 101°55' BT
|penduduk = 356246
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="KUANSING">{{cite web|url=https://kuansingkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/55d6ddfc3b7173a87a4099ea/kabupaten-kuantan-singingi-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka 2021|website=www.kuansingkab.bps.go.id|accessdate=1 April 2021|pages=8, 72|format=pdf|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701172726/https://kuansingkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/55d6ddfc3b7173a87a4099ea/kabupaten-kuantan-singingi-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|94,58% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 5,29% [[Kekristenan]]
** 4,76% [[Protestan]]
** 0,53% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,12% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Melayu|Melayu]] (dominan), [[Bahasa Batak Toba|Batak]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]
|IPM = {{increase}} 73,35 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
|kodearea =
|nomor_polisi = BM
|zona = GMT+7
|apbd =
|dau = Rp 683.713.751.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|web = {{url|http://www.kuansing.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Kuantan Singingi''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. [[ibu kota|Ibu kotanya]] berada di [[Teluk Kuantan]]. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Jumlah penduduk Kuantan Singigi pada akhir tahun 2023 sebanyak 356.246 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=9 Februari 2024|format=Visual}}</ref>
'''Informasi Umum'''
 
== Geografi ==
Ibukota : Teluk kuantan
Kabupaten Kuantan Singingi beriklim [[tropis]]. Musim hujan berlangsung dari bulan [[September]] sampai bulan [[Februari]] dan curah [[hujan]] tertinggi pada bulan [[Desember]]. [[Musim kemarau]] pada bulan [[Maret]] sampai bulan [[Agustus]].
 
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari [[dataran rendah]] dan [[dataran tinggi]] kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400–800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Wilayah : 7.656 km2
 
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu [[Sungai Inderagiri|Sungai Kuantan]] dan [[Sungai Singingi]]. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. [[Daerah Aliran Sungai]] (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Penduduk : ~215.114 jiwa
 
=== Batas Wilayah ===
Provinsi : [[Riau]]
Batas wilayah Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut;
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Kampar|Kampar]] dan [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]]
|selatan = [[Jambi]]
|barat = [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]] dan [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]]
|timur = [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]]
}}
 
== Pemerintahan ==
Jumlah kecamatan : 12
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Indragiri Hulu]], setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan menjadi 2 [[kabupaten]] yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibu kotanya berkedudukan di Teluk Kuantan. Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditunjuk Drs. H. Rusdji S. Abrus sebagai pejabat Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Kemudian berdasarkan pemilihan Bupati Kuantan Singingi yang dipilih oleh DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, terpilih Drs. H. Rusdji S Abrus sebagai bupati definitif periode 2001- 2006.
 
Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24.133 Tahun 2001 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.24-134, diangkat dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi.
Jumlah desa : 199
 
Namun selang waktu 2 bulan Bupati Kuantan Singingi terpilih meninggal dunia, jabatan Bupati digantikan langsung oleh Wakil Bupati, Drs. H. Asrul Ja’afar yang kemudian ditetapkan menjadi Bupati Kuantan Singingi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24-316, tanggal 20 Agustus 2001. Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya membawahi 6 kecamatan kemudian dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Agama : Islam
 
=== Bupati ===
Bahasa : Melayu Taluk Kuantan
{{utama|Daftar Bupati Kuantan Singingi}}
 
Bupati menjadi pemimpin tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Kuantan Singigi. Saat ini, yang menjadi bupati di Kuantan Singigi ialah [[Suhardiman Amby]]. Sebelumnya, ia adalah wakil bupati, bersama [[Andi Putra]] sebagai bupati. Namun, Andi diberhentikan dari jabatan bupati pada 19 Oktober 2021, karena terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]]. Selanjutnya, Suhardiman menjadi pelaksana tugas bupati, hingga 13 Juli 2023. Dan pada 14 Juli 2023, ia ditetapkan sebagai bupati Kuantan Singigi, sementara posisi wakil bupati masih kosong.<ref>{{Cite web|last=Pos|first=Riau|date=2023-07-14|title=Suhardiman Amby Resmi Jabat Bupati Kuansing|url=https://riaupos.jawapos.com/kuantan-singingi/14/07/2023/305684/suhardiman-amby-resmi-jabat-bupati-kuansing.html|website=RiauPos.co|language=id|access-date=2023-07-15|archive-date=2023-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230715133328/https://riaupos.jawapos.com/kuantan-singingi/14/07/2023/305684/suhardiman-amby-resmi-jabat-bupati-kuansing.html|dead-url=no}}</ref><ref name="KD">{{cite web|url=https://kuansing.go.id/id/page/kepala-daerah.html|title=Kepala Daerah|website=www.kuansing.go.id|accessdate=19 Oktober 2021|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019202443/https://kuansing.go.id/id/page/kepala-daerah.html|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten Kuantan Singingi berada di bagian Selatan Propinsi Riau, pada 00 Lintang Utara - 10 Lintang Selatan dan 10102’ – 101055’ Bujur Timur. Kabupaten ini berada di area seluas 7656,03 km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Di Utara berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan.
2. Di Selatan berbatasan dengan Jambi.
3. Di sebelah Barat berbatasan dengan Sumatera Barat.
4. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu.
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari 12 Kecamatan, 10 Kelurahan dan 199 desa, dengan Taluk Kuantan sebagai ibukota Kabupaten. Selain Taluk Kuantan, kota penting lainnya adalah Lubuk Jambi, Muara Lembu, Benai, Baserah, Cerenti, Lubuk Ambacang, Kampung Baru (toar), Kota Baru, dan Inuman. Kabupaten Kuantan Singingi beriklim tropis. Musim hujan berlangsung dari bulan September – Februari, dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember.
 
{| class="wikitable"
Musim kemarau pada bulan Maret – Agustus. Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5 – 300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan. Total populasi penduduk adalah 221.676 jiwa dengan kepadatan 28 orang per km2. Kebanyakan masyarakatnya adalah berasal dari suku Melayu dengan dialek yang hampir sama dengan dialek Minangkabau – etnis yang hidup di daerah Sumatra Barat. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar (75%) adalah bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.
|-
!No
!colspan=2|Bupati<ref>{{cite news |url=http://kuansingterkini.com/berita/detail/7434/2017/08/08/17-orang-bupati-sudah-pernah-memimpin-wilayah-kuansing,-siapa-orangnya |title=17 Orang Bupati Sudah Pernah Memimpin Wilayah Kuansing, Siapa Orangnya |date=8 Agustus 2017 |access-date=26 Februari 2019 |newspaper=Kuansing Terkini |first= |last= |editor-first= |editor-last= |archive-date=2023-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230515055029/https://kuansingterkini.com/berita/detail/7434/2017/08/08/17-orang-bupati-sudah-pernah-memimpin-wilayah-kuansing,-siapa-orangnya |dead-url=no }}</ref>
!Mulai menjabat
!Akhir menjabat
!Prd.
!Wakil Bupati
|-
|6
|[[Berkas:Wakil Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby.jpg|90px]]
|[[Suhardiman Amby]]
|14 Juli 2023
|''Petahana''
|6
|''Kosong''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
'''Transportasi'''
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi}}
Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian Selatan Kabupaten ini, mengawali tahun fiskal 2000, maka telah dibuat jalan raya untuk lintas Selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini, beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998, 26 km. Taluk Kuantan sebagai ibukota Kabupaten - merupakan jalur Barat Trans-Sumatera yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan, dan Aceh. Transportasi sungai yang menggunakan sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestic, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi}}
 
=== Kecamatan ===
Dengan berdirinya Riau Airlines (RAL) sebagai Perusahaan yang bergerak di bawah naungan Pemerintah Riau, untuk kedepannya akan dibuka penerbangan ke Kuantan Singingi, yang berlokasi di Kuantan Tengah – dalam rangka membuka akses transportasi daerah ke Kabupaten ini.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kuantan Singingi}}
'''
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kuantan Singingi}}
Listrik'''
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4180 MW. Selain itu, juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di Kabupaten ini – yang berpusat di Bukit Bertabuh, desa Lumbuk Ambacang, Kecamatan Kuantan Mudik. Yang terakhir akan dibuat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga uap di daerah Cerenti, pada tahun 2004.
 
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.<ref>Penduduk Kuansing 291.044 Jiwa, Riaupos.co.id, 9 Desember 2010</ref> Mayoritas dari mereka adalah etnis Minangkabau.<ref>Tsuyoshi Kato, The Localization Kuantan of Indonesia: From Minangkabau Frontier to a Riau Administrative District</ref> Kabupaten ini disebut juga "Rantau nan oso kurang duo puluah" atau daerah Rantaunya Alam Minangkabau dari [[Luak Tanah Data]] (Luhak nan tuo). Kuansing Salah satu Kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah beretnis minangkabau setelah Kampar dan Rokan Hulu di Provinsi Riau. Sehari-hari Masyarakat Kuansing Memakai Adat Istiadat Minangkabau dan bahasa minang dialek Kuantan dan juga termasuk salah satu dialek melayu Riau.{{cn}}
 
Mayoritas masyarakat Kuantan Singingi beretnis minangkabau dan adat istiadat yang sama dengan masyarakat minang di Sumatera Barat dan juga mempunyai persukuan/marga. Adapun suku di Kuansing adalah suku Malayu, suku Caniago, suku Pitopang, suku Piliang, suku Domo. Adapun suku tersebut di turunkan melalui Ibu atau disebut juga Matrilineal, dan setiap suku mempunyai Rumah Godang/Gadang yang terdapat di Koto setiap Nagori. Diikuti oleh para transmigran [[Suku Batak Toba|Batak]], [[Suku Melayu|melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta suku suku lainnya yang banyak tersebar di daerah sentra-sentra transmigrasi dan areal perkebunan. Selain itu juga suku-suku lain yang masuk belakangan dan umumnya bekerja sebagai buruh di perkebunan. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.{{cn}}
'''Telekomunikasi'''
Layanan PT Pos sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi selular, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi selular dapat di akses di seluruh daerah di kuantan singingi.
 
== Ekonomi ==
'''Air Bersih'''
[[Berkas:Wanita Pendulang Emas.jpg|220px|jmpl|{{center|Pendulang emas di Sungai Singingi, Kel. Muaralembu, Singingi, Kuansing}}]]
PDAM telah beroperasi di Taluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
 
Sektor pertanian masih memegang peranan penting sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kuantan Singingi. Lahan untuk padi seluas 10.237 ha pada tahun 2001, dengan hasil produksi 41.312,16 ton. Pada sektor perkebunan, Kabupaten Kuantan Singingi juga memproduksi berbagai komoditas seperti jeruk, rambutan, mangga, duku, durian, nangka, papaya, pisang, cabai, terung, timun, kol dan tomat. Begitu juga komoditas lain seperti karet, kelapa, minyak sawit, coklat, dan berbagai tanaman lainnya.
Fasilitas Pendukung Lainnya
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktifitas bisnis dan perdagangan di Kabupaten ini, yaitu : Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Pembangunan Daerah Riau. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri, dsb.
 
Dalam sektor peternakan, beberapa hewan ternak yang dipelihara antara lain sapi 17.368 ekor, kerbau 17.132 ekor, ayam 200.061 ekor dan itik 27.442 ekor. Sedangkan sumber potensial di sektor kehutanan, antara lain produksi hutan terbatas 316.700 ha, hutan konversi 450.00 ha, hutan lindung 28.000 ha dan hutan margasatwa: 136.000 ha.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Daerah Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11), dan Pusat Pelayanan Terpadu (60).
 
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di sektor pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara, gas alam, pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang memiliki potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan karet, industri perabotan, industri pengolahan makanan tradisional, dan industri rumah tangga.
'''Pariwisata & Budaya Tradisi'''
 
Beberapa bidang potensial untuk investasi di antaranya pembangkit listrik dengan kapasitas kecil,
Wisata Alam
agrikultur, pengolahan air bersih, dan pengembangan transportasi darat dan sungai.
 
== Perhubungan ==
• Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Lubuk Jambi.
Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5&nbsp;km diperbaiki. Saat ini beberapa [[kecamatan]] yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26&nbsp;km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatra, seperti [[Padang]], [[Kota Bengkulu|Bengkulu]], [[Palembang]], [[Bandar Lampung]], [[Medan]] dan [[Banda Aceh]]. Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
• Air Terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kuantan Mudik
• Wisata Alam Bukit Cokiak di Muara Lembu.
• Panorama Bukit Cokiak.
• Danau Kari Koto Kari.
• Dam Teso di Benai.
 
== Pelayanan umum ==
KUANTAN SINGINGI
[[Berkas:Panorama dari kantor Bupati.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Panorama dari Kantor Bupati Kuansing}}]]
 
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat [[Pembangkit Listrik Tenaga Air]] (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di kabupaten ini, tetapi sampai saat ini belum terealisasi dan masih menjadi wacana.
[[Berkas:air_terjun_tujuh_tingkat]]“Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban” Lubuk Ambacang terletak di Kecamatan Hulu Kuantan 37 Km dari Teluk Kuantan. Ketika berada di Lubuk Jambi ibukota Kecamatan Kuantan Mudik (22 Km dari Teluk Kuantan) bus anda akan bergerak menuju arah Kiliran Jao dan selepas Kota Lubuk Jambi bertemu dengan persimpangan satu simpang ke kiri arah Kiliran Jao, disitulah tadi letaknya Terjun Guruh. Jika dari simpang selepas Lubuk Jambi, bus kita akan bergerak ke kanan terus sampai sejauh 11 Km akan sampai ke Kota Lubuk Ambacang Ibukota Kecamatan Hulu Kuantan. Dengan menaiki sampan bermesin (pompong) sejauh 4 Km anda akan melaluinya dengan kenyamanan arus sungai kadangkala tenang dan sunyi kadangkala ribut dengan gelombang arung jeramnya dilengkapi dengan pemandangan alam dan bukit-bukit yang terjal dengan hutan lindungnya yang masih asli. Dalam perjalanan kita dapat menyaksikan binatang kera, berbagai jenis burung dan binatang lainnya seakan menyapa bagi pengunjungnya. Akhirnya sampailah ke lokasi Air Terjun “Tujuh Tingkat Batang koban”. Tujuh Tingkat maksudnya terdapat tujuh buah air terjun yang bertingkat, akhirnya sampai ke dasar sungai dan terus mengalir ke Sungai Kuantan yang mengairi sebagian besar daerah Kuantan Singingi.
Air Terjun Guruh Gemurai terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air terjun dimaksud), sedangkan Gemurai adalah percikan air yang berserakan. Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti air terjun yang bunyi percikannya (curahannya) bergemuruh. Anda berada di Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi yakni Teluk Kuantan dengan bus menuju arah Kiliran Jao Sumbar akan melalui Kota Lubuk Jambi, Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, namun sebelumnya yakni 3 Km sebelum Lubuk Jambi (19 Km) dari Teluk Kuantan, anda dapat menikmati keindahan Danau “Kebun Nopi” tidak ada duanya di Kuantan Singingi. Anda berada di Lubuk Jambi Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik masih Kabupaten Kuantan Singingi, 3 Km arah Kiliran Jao Sumbar, anda memulai perjalanan yang mendaki sesekali melalui jalan yang berbelok-belok dengan panorama alam yang terkenal bagian dari Bukit Barisan, sampailah anda ditengah-tengah pendakian yang berbukit-bukit and lurah, disanalah terdapat air terjun Guruh Gemurai, tepatnya di desa Kasang.
Air Panas Alam diseberang Sungai Pinang, Kecamatan Kuantan Mudik, 33 Km dari Teluk Kuantan. Dari Teluk Kuantan arah Kiliran Jao yakni 500 m sebelum sampai di Kota Lubuk Jambi, anda akan menjumpai simpang jalan ke arah kanan dan terus melanjutkan perjalanan 11 Km akan sampai ke satu tempat bersejarah yang konon sejak nenek moyang sudah dikunjungi beramai-ramai oleh masyarakat dalam dan luar Kuantan Singingi untuk berobat penyakit kulit, reumatik dan lain-lain. Itulah ‘Air Panas Alam’ yang keluar dari perut bumi atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dari persimpangan jalan anda melalui beberapa desa yakni Pulau Binjai, Pabaun, Siak dan sampailah ke lokasi dimaksud.
Desa Wisata’ Kabupaten Kuantan Singingi, 3 Km dari Teluk Kuantan. Dari Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi dimaksud, dengan menggunakan bus menuju ke timur yakni arah ke Rengat ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sejauh 3 Km sampailah di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai ‘Desa Wisata’. Di desa ini dapat kita saksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini masih terdapat hutan yang asli, yang sampai sekarang masih dilarang untuk merusaknya, dan ini telah ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 5000 Ha.
Danau Mesjid terletak 3 Km dari Teluk Kuantan. Dari Teluk Kuantan dapat ditempuh dengan bus menuju ke barat ke arah jalan Lubuk Jambi Kiliran Jao, dengan hitungan menit saja sampailah kita di simpang, belok ke kiri jalan ke ‘Danau Mesjid’ sejauh 300m dari simpang jalan raya. Disana anda dapat menikmati keindahan Danau Mesjid dengan sampan dayung serta fasilitas lainnya.
 
Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi seluler, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi seluler dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.
Wisata Petualangan
 
[[PDAM]] telah beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
• Tambang Emas di Logas.
• Berakit di Sungai Singingi.
• Berakit di Pangkalan Indarung
• Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling di Singingi.
• Gua Bunian di Bukit Kanua.
• Hiking dan Tracking di Bukit Batabuah.
 
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Riaukepri. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.
Wisata Peninggalan Budaya dan Sejarah
 
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11) dan [[Pusat Pelayanan Terpadu]] (60).
• Rumah Tradisional Tua Koto Rajo.
• Kompleks Candi Sangan.
 
== Pariwisata ==
'''Pacu Jalur'''
[[Berkas:Air Terjun2.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Air Terjun 7 tingkat}}]]
 
=== Wisata Alam ===
Pacu Jalur merupakan festival terbesar untuk masyarakat yang berada di sepanjang sungai Kuantan – setiap setahun sekali, untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia. Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung ‘kano’ – yaitu semacam sampan yang terbuat dari kayu pohon sepanjang 25-40 meter, yang didayung oleh 50-60 orang. Sebelum acara dimulai, diadakan acara berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat yang berada di Taluk Kuantan.
Kabupaten ini memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya ''Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban'' di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan sekitar 37&nbsp;km dari Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang bertingkat tujuh, dan aliran sungai terus mengalir ke [[Batang Kuantan]]. Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang–pangkalan indarung, terdapat kawasan ''Air Terjun Delapan Tingkat'', terletak kurang lebih 5&nbsp;km dati desa Pulau Padang.
 
Kemudian sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga ''Air Terjun Guruh Gemurai'' di Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar 25&nbsp;km dari Taluk Kuantan dan ''Danau Kebun Nopi'' sekitar 3&nbsp;km dari Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Mudik. Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga ''Pemandian air panas'' di seberang [[Sungai Pinang]], 33&nbsp;km dari Taluk Kuantan.
Perahu Baganduang
 
Sekitar 3&nbsp;km dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai ''Desa Wisata''. Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, tetapi ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini terdapat hutan lindung seluas 5.000 ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan menuju Kiliran Jao, terdapat ''Danau Mesjid'' terletak 3&nbsp;km dari Taluk Kuantan.
Atraksi budaya dan perayaan masyarakat Kuantan ditandai dengan parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan warna - warna yang menarik.
Randai
 
=== Pacu Jalur ===
Randai Kuantan adalah sandi antara dengan seni bela diri dengan tarian yang diiringi musik tradisional. Biasanya pertunjukkan ini berlangsung semalaman dan menceritakan tentang legenda di daerah tersebut.
[[Berkas:Pacu Jalur2 Taluk Kuantan.jpg|220px|jmpl|{{center|"Jalur" atau perahu untuk pacu jalur.}}]]
Upacara Tradisonal / Kerajinan seni
 
Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti [[Maulid Nabi]], ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia.
Ada beberapa kerajinan yang dapat di jadikan buah tangan, seperti pahatan, tekat, suji,dan lainnya. Selain itu juga terdapat beberapa upacara tradisional, seperti :
Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan [[Perahu Naga]] di negeri tetangga [[Malaysia]] dan [[Singapura]], yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah ''Jalur''. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50–60 orang.
 
Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di [[Taluk Kuantan|Teluk Kuantan]]. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara [[Pekan Raya]] berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
• Upacara pernikahan.
• Upacara Belian atau Bulian.
• Upacara sesajian.
• Pengobatan tradisional.
 
[[Berkas:Pacu Jalur1 Taluk Kuantan.jpg|220px|jmpl|ki|{{center|Perlombaan Pacu Jalur}}]]
'''Potensi Daerah'''
 
Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di [[Sungai Kuantan]] ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Agrikultur, Hasil Panen, dan Holtikultura.
Sektor agrikultur masih memegang peranan penting sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kuantan Singingi. Lahan untuk padi seluas 10.237 ha pada tahun 2001, dengan hasil produksi 41.312,16 ton. Sebagai tambahan, Kabupaten Kuantan Singingi juga memproduksi berbagai komoditas seperti jeruk, rambutan, mangga, duku, durian, nangka, papaya, pisang, cabai, terung, timun, kol,dan tomat.
 
Beberapa kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan ''Hiking'' dan ''Tracking'' di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.
Perkebunan
Ada beberapa hasil penting yang ada di daerah Kuantan Singingi, seperti karet, kelapa, minyak sawit, coklat, dan berbagai tanaman lainnya.
 
== Seni dan budaya ==
Hewan Ternak
[[Berkas:Perahu Baganduang.jpg|220px|ki|jmpl|{{center|Perahu Baganduang, Kuansing}}]]
Beberapa hewan ternak yang dipelihara antara lain :
• Sapi : 17.368 ekor
• Kerbau : 17.132 ekor
• Ayam : 200.061 ekor
• Bebek : 27.442 ekor
 
Ada beberapa kerajinan yang dapat di jadikan buah tangan, seperti pahatan, tekad, suji dan lainnya. Selain itu juga terdapat beberapa upacara tradisional, seperti: Upacara pernikahan, Upacara Belian atau Bulian.
Kehutanan
Sumber potensial di sector kehutanan antara lain :
• Produksi hutan terbatas : 316.700 ha.
• Hutan konversi : 450.00 ha.
• Hutan lindung : 28.000 ha.
• Hutan margasatwa : 136.000 ha.
 
Pacu Jaluar (pacu jalur) merupakan permainan khas daerah ini dengan cara mendayung sampan/perahu secara bersamaan terus menurus dengan cepat. Hal ini biasa dilakukan setiap tahun atau saat ada perayaan/acara (festival) besar. Selain pacu jalur, sipak Rago (Sepak Takraw/Sepak Raga) juga menjadi permainan asli khas Kuantan.
Pertambangan
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di sektor pertambangan dan energi, yang termasuk kepada komoditas batu gamping, suntan, batu bara, gas alam, pasir sungai, emas, dan kaolin.
 
Perahu Baganduang adalah atraksi budaya dan perayaan masyarakat Kuantan ditandai dengan parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan warna-warna yang menarik. Randai Kuantan (Kuantan Singingi) adalah kesenian khas dari daerah ini, yakni perpaduan antara seni bela diri dengan tarian yang diiringi musik tradisional. Biasanya pertunjukkan ini berlangsung semalaman dan menceritakan tentang legenda di daerah tersebut. Selain di Kuansing, Randai juga terdapat di Sumatera Barat (Minangkabau) karena kesenian ini dibawa dari Minangkabau, akan tetapi Randai asli khas Kuantan memiliki beberapa perbedaan yang menjadikannya berbeda dan mempunyai ragam atau ciri khas masing-masing.
Industri
Beberapa bidang industri yang memiliki potensi ekonomi yaitu :
• Industri minyak sawit.
• Industri lempengan karet.
• Industri perabotan.
• Industri pengolahan makanan tradisional.
• Industri rumah tangga.
Beberapa Bidang yang Potensial untuk Investasi
1. Pembangkit listrik dengan kapasitas kecil.
2. Pengembangan kesuburan tanaman.
3. Pengolahan air bersih.
4. Pengembangan infrastruktur transportasi.
 
== Referensi ==
{{Kabupaten Kuantan Singingi}}
{{reflist|2}}
Profil :
'''Kabupaten Kuantan Singingi'''
 
== Pranala luar ==
* [http://kuansingkab.bps.go.id/index.php/en/pdrb-kuantan-singingi-2010 Situs Web Resmi BPS Kuantan Singingi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120213004148/http://kuansingkab.bps.go.id/index.php/en/pdrb-kuantan-singingi-2010 |date=2012-02-13 }}
 
{{Kabupaten Kuantan Singingi}}
JALAN berlubang, bergelombang, berkelok-kelok membelah bukit akan dijumpai saat memasuki wilayah Kuantan Singingi dari Kota Pekanbaru. Sesekali akan berpapasan dengan bus kecil jurusan Kiliranjao-Solok melewati wilayah ini dan truk-truk besar dengan muatan kayu bulat. Setelah melewati kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, beberapa saat kemudian sampai di kota Teluk Kuantan.
{{Riau}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Kuantan Singingi| ]]
Perkembangan dari hari kehari sudah mulai terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Pembangunan Infrastruktur terjadi di setiap kabupaten. Diantaranya pembangunan dan Perbaikan Jalan raya dan jalan desa hampir di setiap desa, serta Pembangunan sarana transportasi lainnya seperti jembatan. Pembangunan Irigasi untuk kebutuhan cocok tanam yang merupakan sumber dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing).
 
Namun lahan tidur masih banyak dijumpai di setiap hamparan pedesaan di Kabupaten ini. hal ini di ungkapkan salah satu warga kuansing "Kami bukanlah malas nak ngolah tanah ni, tapi dana yang kami miliki tidak mencukupi. Bapak kan tau sendiri, nak bikin kebun gotah, atau sawit, parolu dana banyak. mulai dari pagar sampai ke pupuk dan bibit, pemerintah kurang memahami hal itu, kalau ado tapi jarang nan sampai ke masyarakat, apo lai masyarakat nan jauah dan ndak tau ''menau'' macam kami ko". Ungkap seorang warga di Kuantan Singingi.
 
Begitulah gambaran ibu kota kabupaten yang beberapa tahun lalu dimekarkan dari Indragiri Hulu. Kabupaten yang berasal dari Kerajaan Kuantan ini, memperoleh potensi sumber daya alam, hutan, dan mineral dari kabupaten induknya. Bersama tiga kabupaten pemekaran lainnya (Pelalawan, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir), mengandalkan sektor pertanian sebagai ujung tombak perekonomian. Tahun 2001 memberikan kontribusi Rp 651 miliar.
 
Sumber daya hutan merupakan potensi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Luas areal hutan diperkirakan 40 persen dari luas wilayah keseluruhan. Produksi kayu bulat tahun 2001, sekitar 1,5 juta meter kubik dan memberikan kontribusi Rp 92 miliar atau 14 persen dari total kegiatan pertanian. Sekitar 60 persen areal hutan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper di Pelalawan dan seluruh hasilnya diolah di sana. Selain itu, 27 persen luas kawasan hutan produksi terbatas beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
 
Sumber daya alam perkebunan juga patut diperhitungkan. Usaha yang turun-temurun ditekuni masyarakat ini menyerap tenaga kerja 29 persen. Didukung pula oleh 279.177 hektar lahan perkebunan yang dikelola masyarakat dan swasta membawa perkebunan sebagai kontributor terbesar pertanian. Tahun 2001 menyumbang Rp 328 miliar.
 
Komoditas yang dihasilkan adalah karet, kelapa sawit, kelapa hibrida, kelapa dalam, kakao, kopi, pinang, enau, cengkeh, lada, kemiri, kayu manis, kapuk, jahe, dan gambir. Tetapi yang diusahakan secara massal, karet dan kelapa sawit.
 
Karet merupakan komoditas andalan perkebunan dan menunjang perekonomian masyarakat sejak dulu. Hampir 90 persen areal perkebunan karet dikelola dengan pola swadaya oleh masyarakat. Luas areal pada tahun 2002 mencapai 133.782 hektar dan ditanam merata di seluruh kecamatan. Areal perkebunan karet yang mendominasi areal perkebunan di Kuantan Singingi, tidak diimbangi produksi yang 74.584 ton turun 56 persen dari produksi tahun 2001. Penurunan produksi getah karet lebih disebabkan faktor sumber daya manusia yang tidak memelihara tanaman secara intensif.
 
Tidak adanya industri pengolahan karet menjadi kendala kemajuan perkebunan karet, selain penurunan produksi. Setelah disadap, getah diolah menjadi getah beku (ojol) secara tradisional oleh masyarakat. Selanjutnya diproses di Pekanbaru dan diekspor ke luar negeri.
 
Sebenarnya potensi karet sudah dilirik investor Korea. Mereka tertarik berinvestasi di kabupaten yang dilintasi Sungai Kuantan dan Singingi ini dengan mengembangkan perkebunan dan industri pengolahan karet. Harapan itu sirna karena kendala transportasi. Jarak antara Kuantan Singingi dan pelabuhan terdekat, yaitu Dumai, cukup jauh, 220 kilometer. Adapun Pelabuhan Kuala Enok di Indragiri Hilir yang lebih dekat, belum selesai dibangun.
 
Bertani karet sering dianggap tidak menguntungkan oleh masyarakat karena petani hanya bisa menyadap karet tergantung cuaca. Di beberapa tempat, lahan kebun karet terbakar habis dan mulai ditanami bibit kelapa sawit. Meski tahun 2002 luas areal kelapa sawit 121.744 hektar tidak seluas karet, tetapi produksinya cukup melimpah. Tahun 2002 dalam bentuk tandan buah segar 977.032 ton. Berbeda dengan karet, pengelolaan didominasi perkebunan besar swasta 109.868 hektar dan swadaya murni masyarakat 12.088 hektar.
 
Industri yang mengolah produksi kelapa sawit pun sudah ada di Kecamatan Kuantan Mudik, Singingi, dan Singingi Hilir. Tercatat delapan perusahaan yang mengolah menjadi minyak sawit mentah (crude palm oil). Hampir 100 persen produksinya diperdagangkan ke luar negeri melalui Pelabuhan Dumai.
 
Otomatis, industri pengolahan belum dapat diandalkan sebagai urat nadi perekonomian. Tahun 2001 hanya memberikan kontribusi Rp 59 miliar. Industri kecil 97 unit usaha dan 92 persen didominasi industri perabot rumah tangga dan bahan bangunan dari kayu. Bahan baku diambil dari hutan di wilayah Kuantan. Juga berpotensi dari kayu karet dan kelapa yang sudah tua dan rusak.
 
Masih ada satu potensi terpendam yang membuat kabupaten ini terkenal di dunia internasional. Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Teluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pacu Jalur yang diadakan tahun ini merupakan peringatan satu abad pacu jalur dan merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan aset dan potensi daerah.
 
Tradisi & Budaya :
'''Pacu Jalur, Tradisi Unik dari Kuantan Singingi'''
[[Sekilas Liputan Pacu Jalur Di Telukkuantan]]
 
 
SIANG itu udara di sekitar Batang (Sungai) Kuantan terasa panas ketika Raja Kinantan dari Desa Gunung Toar melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan lawannya, Kibasan Nago Liar, asal Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Singingi, Riau.
 
IRAMA kayuhan dayung sekitar 50 pemuda berseragam serba putih mengantarkan Raja Kinantan sebagai pemenang, setelah mencapai garis finis pada pancang penghalang keenam lebih dahulu dibandingkan rival satu kecamatannya itu dalam kemeriahan pesta Seabad Tradisi Pacu Jalur Kuantan Singingi.
 
Raja Kinantan dan sekitar 134 nama lainnya itu adalah nama-nama kebanggaan warga dari berbagai desa di Kabupaten Kuantan Singingi untuk menyebut perahu-perahu panjang buatan mereka sendiri yang dikenal dengan nama jalur. Kebanggaan warga desa terhadap jalur ciptaan mereka itu disimbolkan dalam nama-nama yang tertera di lambung perahu berbentuk pipih panjang itu, seperti Keramat Sati Panggogar Alam, Tuah di Kampuang Godang di Rantau, atau Ratu Dewa.
 
Secara fisik, jalur-jalur tersebut memang tercipta sebagai hasil karya manusia yang luar biasa karena dibuat dari sebatang pohon kayu tanpa sambungan sama sekali, dan umumnya terbentuk menjadi perahu pipih sepanjang 25-27 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Ukiran yang memenuhi bagian lambung dan selembayung di buritan menampakkan keindahan yang tercipta melalui proses tradisi yang sudah berlangsung lama, yakni sejak abad ke-17.
 
Keindahan ukiran kayu itu merupakan bagian kecil dari perwujudan sebuah jalur yang ternyata memiliki nilai-nilai tradisi tinggi, terutama pada nilai kreativitas dan imajinasi warga desa yang menciptakannya.
 
"Tanpa kebersamaan dan kerja sama, tidak akan pernah ada sebuah jalur pun di sini. Sampai dengan saat perlombaan pacu jalur pun, kerja sama itu tetap diperlukan, karena bukan hal yang mudah untuk mengatur 40 hingga 60 pendayung dalam satu jalur itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Kuantan Singingi Darwin Yohanis.
 
DI awal abad ke-17, jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40 orang.
 
Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu.
 
Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antarjalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama pacu jalur. Pada awalnya, pacu jalur diselenggarakan di kampung- kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau Tahun Baru 1 Muharam.
 
Saat itu, karena berangkat dari kemeriahan antarkampung yang sangat sederhana, maka untuk para juara lomba tidak ada hadiah yang diperebutkan, yang ada adalah acara makan bersama warga sekampung dengan menu makanan tradisional setempat, seperti konji, godok, lopek, paniaran, lida kambiang, dan buah golek. Tetapi, di beberapa kampung ada juga yang menyediakan hadiah berupa marewa (bendera kain berwarna-warni berbentuk segi tiga dengan renda di bagian tepinya), yang diberikan untuk juara satu hingga empat dengan perbedaan pada ukuran kainnya.
 
Kesederhanaan hadiah itu tetap dipertahankan hingga penyelenggaraan pacu jalur saat ini, hanya saja bentuknya yang berbeda, yakni hadiah hewan ternak berupa sapi, kerbau, atau kambing. Untuk perayaan Seabad Pacu Jalur Kuantan Singingi 23-26 Agustus lalu, panitia menyediakan hadiah dua kerbau ditambah satu sapi dan sedikit uang sumbangan bagi juara pertama.
 
"Kami masih tetap mempertahankan sifat tradisional pacu jalur ini, sehingga hadiah untuk juara pertama hingga ke delapan kami berikan berupa hewan ternak. Hadiah utama diberikan kepada juara satu hingga empat, sementara sisanya adalah juara harapan. Sengaja dihitung hingga juara keempat, sebab sejak dulu memang seperti itu," kata Darwin Yohanis.
 
KEGIATAN pacu jalur merupakan kegiatan yang sangat disukai masyarakat Kuantan Singingi dan warga daerah lainnya di Provinsi Riau. Bupati Kuantan Singingi Asrul Jaafar menyebutnya sebagai sebuah pesta rakyat, yang pada pelaksanaannya memang digelar oleh warga di setiap kampung dan dinikmati juga oleh rakyat dari seluruh kampung yang ada di kabupaten itu.
 
"Tidak perlu promosi yang berlebihan untuk kegiatan ini, sebab dalam setiap penyelenggaraannya, pacu jalur selalu ramai dihadiri warga, dan itu cukup untuk membuktikan bahwa acara ini merupakan sebuah pesta rakyat," kata Asrul.
 
Sifat pacu jalur yang benar-benar merakyat itu diakui oleh Belanda ketika mereka mulai memasuki kawasan Rantau Kuantan, tepatnya di kawasan yang sekarang menjadi Kota Teluk Kuantan, sekitar tahun 1905.
 
Mereka memanfaatkan acara pacu jalur itu untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ratu Wilhelmina yang jatuh pada setiap 31 Agustus, dan akibatnya tidak lagi dirayakan pada hari-hari raya umat Islam. Penduduk Teluk Kuantan malah menganggap setiap perayaan HUT Ratu Wilhelmina itu sebagai datangnya tahun baru. Karena itu, hingga saat ini masih ada yang menyebut kegiatan pacu jalur tersebut sebagai tambaru.
 
Meskipun sempat terhenti selama masa penjajahan Jepang, keramaian pesta rakyat pacu jalur itu masih dapat dinikmati hingga saat ini. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menetapkan tradisi tersebut sebagai tradisi yang sudah berusia genap satu abad pada Agustus 2003.
 
"Meskipun sejak abad ke-17 sudah dikenal adanya jalur sebagai alat transportasi vital di Rantau Kuantan ini, namun kegiatan pacu jalurnya sendiri baru diakomodir dan mulai menyediakan hadiah bagi para pemenangnya baru pada tahun 1903. Karena itu, kami menetapkan bahwa tradisi itu sudah mencapai usia satu abad tepat pada Agustus tahun ini," kata Darwin Yohanis.
 
Tidak kurang Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika sudah dua kali membuka acara pacu jalur tersebut dalam dua tahun terakhir ini. Dia juga tidak menolak keinginan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi untuk mengagendakan kegiatan pacu jalur dalam Kalender Wisata Nasional, bahkan dijual untuk pariwisata internasional.
 
"Yang jelas biarkan pacu jalur ini tetap dengan kemeriahannya sebagai sebuah pesta rakyat, tidak perlu berlebihan, sehingga nilai-nilai tradisinya yang tinggi masih tetap ada. Jika sudah demikian, kegiatan ini akan selalu menarik untuk dimasukkan dalam agenda pariwisata nasional, bahkan internasional sekalipun," kata I Gede Ardika. (Feri Murdeni) ''KOMPAS''
{{riau}}
 
{{indo-geo-stub}}
[[Kategori:Kabupaten di Riau|Kuantan Singingi]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kuantan Singingi]]
[[Kategori:Kabupaten Kuantan Singingi]]
 
[[en:Kuantan Singingi]]