Kabupaten Lingga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(44 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{otheruses|Lingga}}
{{
|settlement_type = Kabupaten
|
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = ليڠڬ
|
|
|
|
|koordinat =
|
|
|
|semboyan =
|provinsi = [[Kepulauan Riau]]
|ibukota = [[Daik, Lingga, Lingga|Daik]]
|
|
|
|dasar hukum = [[Undang-Undang|UU]] [[Republik Indonesia|RI]] Nomor 31 Tahun 2003
|
|hari jadi =
|
|
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah
|nama
|
|penduduk = 101917
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|92,03% [[Islam]] |4,98% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 2,96% [[Kekristenan]]
** 1,84% [[Protestan]]
** 1,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,02% [[Agama Konghucu|Konghucu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi) <br> [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|IPM = {{increase}} 72,23 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://kepri.bps.go.id/indicator/26/666/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-20233|website=www.kepri.bps.go.id|accessdate=9 Februari 2024}}</ref>
|zona = GMT+7
|dau = Rp 513.933.318.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|nomor_polisi = BP ''xxxx'' O*
|web = {{url|http://www.linggakab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Lingga''' adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Kepulauan Riau]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]]nya adalah [[Daik, Lingga, Lingga|Daik]]. Kabupaten Lingga memiliki 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 82 desa, dengan jumlah penduduk 98.633 jiwa pada [[2020]], dan sebanyak 101.917 jiwa pada akhir [[2023]].<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=9 Februari 2024|format=visual}}</ref><ref name="LINGGA">{{cite web|url=https://linggakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9b8c983de8720bd3854b636f/kabupaten-lingga-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Lingga Dalam Angka 2021|website=www.linggakab.bps.go.id|accessdate=1 April 2021|pages=13, 66, 142|format=pdf|archive-date=2021-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210710064647/https://linggakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9b8c983de8720bd3854b636f/kabupaten-lingga-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>.
== Sejarah ==
Pada Zaman dahulu asal usul sebuah kerajaan Melayu di Lingga yang berpusat di Kota Daik sebagai Negara Kesultanan Johor-Pahang-Riau-Lingga. Sultan Mahmud Syah II (1685 – 1699) adalah Sultan Johor-Riau-Lingga-Pahang atau kemaharajaan melayu yang ke-10. Ia adalah keturunan sultan-sultan Malaka, sultan ini tidak mempunyai keturunan, untuk penggantinya dicarilah dari keturunan Datuk Bendahara Paduka Raja Tun Abdul Jalil yang diberi gelar Sultan Mahmud Syah III. Pada masa ini sultan Mahmud Syah III masih sangat muda jadi yang menjalankan pemerintahan ialah yang dipertuan muda Daeng Kamboja yang dipertuan Muda III, jadi ialah yang paling berkuasa di kemaharajaan di Melayu Lingga. Yang menjadi Datok Bendahara pada saat itu adalah Tun Hasan, semasa ini pula hubungan pemerintahan dengan Belanda masih lancar. Sedangkan di Riau berdatangan pedagang-pedagang dari India. Sedangkan pedagang cina pada saat itu masih menetap di Kepulauan Nusantara dan pada saaat ini juga yang mendampingi yang dipertuan muda melaksanakan tugasnya untuk diwilayah Riau Engku Kelana Raja Haji.
Setelah yang dipertuan muda III Daeng Kamboja wafat tahun 1777 yang menggantikannya adalah Yang Dipertuan Muda IV Raja Haji. Raja Haji ini memerintah dari tahun 1777 – 1784. Sewaktu berada di bawah pemerintahannya pecah perang antara kemaharajaan melayu dengan kompeni Belanda di Melaka. Setelah Raja Haji wafat lahirlah sebuah perjanjian antara kemaharajaan melayu dengan pihak kompeni Belanda. Perjanjian ini dikenal TRACTAAT AL TOOSE DURENDE GETROO WE VRIENDE BOND GENO OT SCHAP yang ditandatangani tanggal 10
Setelah di tinggalkan Raja Haji yang menjadi Di Pertuan Muda Riau, berikutnya adalah Raja Ali (Anak dari Daeng Kamboja). Masa jabatan dari tahun 1785-1806 ia sebagai yang dipertuan muda ke-V ia lebih banyak berada di luar wilayah kerajaan sebab kekuasaan pada saat itu lebih banyak berada di Belanda. Lama kelamaan ia mengadakan perlawanan dan akhirnya sejak tahun 1785 menetaplah ia di Suka Dana (Kalimantan). Tahun ini juga kompeni Belanda mengangkat Recident Belanda pertama di Tanjungpinang dengan nama DAVID RUNDE pada tanggal 17 Juni 1785.
Baris 53 ⟶ 69:
Sultan Mahmud Riayat Syah III pada zaman dia memegang tampuk pemerintahan, dia membangun istana Robat/istana kota baru dan dia juga membangun penjara/Gail. Sedangkan Almarhum Raja Muhammad Yusuf sangat alim dia ini adalah penganut Nak Sabandiah. Dia adalah yang dipertuan muda ke X yang dilantik tahun 1859 oleh Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah III. Pada zaman ini di Daik sangat berkembang dibidang agama maupun bidang ekonomi, sehingga Daik Lingga pada waktu itu menjadi pusat perdagangan dan pengetahuan. Banyak pedagang yang datang seperti cina, bugis, keling, siak, Pahang.
Belanda sudah semakin khawatir kalau Lingga menyusun kekuatan untuk menentangnya, oleh karena itu, Belanda menempatkan asisten Residen di Tajung Buton Daik. Pada tanggal 17 September 1833 dia mangkat dan dimakamkan di bukit
Pada zaman ini Lingga mencapai zaman keemasan, sedangkan Almarhum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II adalah anak dari Sultan Abdul Rahman Syah. Dia diangkat menjadi Sultan tidak disetujui oleh Indra Giri Reteh selama 25 hari dan terkenalah dengan nama pemberontakan Mauhasan. Namun Reteh tunduk kembali dengan Lingga. Sultan ini sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya antara lain
Mengajukan dan menukarkan sawah padi dengan sagu (Rumbia) yang di datangkan dari Borneo Serawak dan membuka industri sagu tahun 1890. Membuka penambangan timah di Singkep dan Kolong-kolong Sultan dengan Mandor yang terkenal npada zaman itu La Abok dan kulinya orang-orang Cina Kek yang menurut ceritanya nama inilah nama Dabo Singkep. Baginda mangkat pada tanggal 28 Fenruari 1814 dan dimakamkan di Bukit
Pada zaman ini seni ukir, tenun, kerajinan, Mas dan perak sudah ada. Pusat kerajinan tenun di Kampung Mentuk, kerajinan Tembaga di kampong Tembaga. Pada zaman dia juga Bilik 44 dibangun, namun belum sempat di bangun, namun belum sempat siap bertepatan dia mankat dan pengantinya tidak melanjutkan pembangunan gedung tersebut.
Baris 63 ⟶ 79:
Sultan Abdul Rahman Syah 1812-1832 adalah putra Sultan Mahmud Riayat Syah III dia terkenal sangat alim dan giat menyebarkan agama islam serta mengemari pakaian Arab. Pada masa pemerintahan dia, saudaranya Tengku Husin dengan bantuan Inggris dilantik menjadi raja dengan gelar Sultan Husin Syah. Maka pecahlah kerajaan besar Melayu atau emporium Melayu Johor-Riau-Lingga menjadi 2 bagian. Istana Sultan Abdul Rahman Syah terletak di Kampung Pangkalan Kenanga sebelah kanan mudik sungai Daik.
Dia mangkat malam senin 12 Rabiul awal 1243 Hijriahn (19 Agustus 1832) di Daik, dimakamkan di Bukit
Sultan Mahmud Riayat Syah adalah Sultan yang pertama kali di Daik Lingga. Dia adalah Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga XVI yang memindahkan pusat kerajaan Melayu ke Bintan Hulu Riau ke Daik tahun 1787, dengan istrinya Raja Hamidah (Engku Putri) yang merupakan pemegang Regelia kerajaan Melayu-Riau-Lingga. Pulau penyengat Indra Sakti adalah mas kawinnya dan pulau penyegat tersebut menjadi tempat kedudukan Raja Muda bergelar Yang Dipertuan Muda Lingga yaitu dari darah keturunan Raja Melayu dan Bugis. Pada hari senin pukul 07.20 Wib tahun 1899 dia mangkat dan dimakamkan di Makam Merah dengan Bergelar Marhum Damnah.
==
Adat istiadat di Lingga masih sangat kental dan masih sering dilaksanakan, di antaranya
* Adat perkawinan
* Adat mendirikan rumah
* penyambutan bulan Safar<ref>{{Cite web|title=Melihat Kemeriahan Tradisi Mandi Safar di Lingga, Kepulauan Riau|url=https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-04-08|archive-date=2022-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220316082906/https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|dead-url=no}}</ref>
* adat penyabutan hari besar agama (JUFRI)
== Kesenian Daerah ==
Kesenian di Lingga banyak sekali, dan juga telah dikembangkan dalam beberapa garapan sebuah tarian dan nyanyian serta dalam bentuk sandiwara, di antaranya
* Zapin
* Tari Inai
* Silat Pengantin
* Bangsawan/tonel
* Hadrah
Baris 86 ⟶ 101:
== Tradisi Daerah ==
Kabupaten Lingga mempunyai beragam tradisi daerah, di antaranya
* Basuh lantai
* Ratif saman
Baris 94 ⟶ 109:
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{
{{:Daftar Bupati Lingga}}
=== Dewan Perwakilan ===
{{
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga}}
=== Kecamatan ===
{{
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lingga}}
Kecamatan Singkep memiliki 3 kelurahan; Kecamatan Lingga, Senayang, Singkep Barat, dan Lingga Utara masing-masing memiliki 1 kelurahan, sedangkan Kecamatan Lingga Timur, Singkep Pesisir, Singkep Selatan dan Selayar belum memiliki kelurahan.
Kecamatan Senayang merupakan kecamatan dengan desa terbanyak (18 desa) dan Kecamatan Singkep Selatan memiliki desa paling sedikit (3 desa
== Pariwisata ==
=== Objek Wisata ===
* Air Terjun Batu
* Pantai Batu
* Gunung Daik (''Daik Mountain'')
* Pemandian Tengku Ampuan Zahara/Lubuk Pelawan di Daik
* Air Terjun Resun di Lingga Utara
* Batu Babi di Sereteh Desa
* Batu Belah di Daik
* Air Terjun Tanda di Daik
Baris 212 ⟶ 147:
* Situs Istana Robat di Daik
* Benteng Bukit Cening di Daik
* Benteng Tanjung
* Benteng Kuala Daik di Daik
* Benteng Mepar Berbentuk segi Empat di Daik
Baris 223 ⟶ 158:
Berkas:Wisata pantai pasir panjang.jpg|Pasir Panjang Daik, Lingga
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Kepulauan Lingga]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [http://www.linggakab.go.id/selayang-pandang/sejarah Situs Kabupaten Lingga]
* [http://www.linggapos.com/ Situs Berita Online Kabupaten Lingga]
{{Kabupaten Lingga}}
{{Kepulauan Riau}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Lingga| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Kepulauan Riau|Lingga]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Lingga]]
|