Kabupaten Lingga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(24 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{otheruses|Lingga}}
{{
|settlement_type = Kabupaten
|
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = ليڠڬ
|
|
|
|
|koordinat =
|
|
|
|semboyan =
|provinsi = [[Kepulauan Riau]]
|
|kecamatan = 13
|
|kelurahan = 7
|dasar hukum = [[Undang-Undang|UU]] [[Republik Indonesia|RI]] Nomor 31 Tahun 2003
|
|
|kepala daerah = [[Bupati]]
|
|
|nama wakil kepala daerah = [[Neko Wesha Pawelloy]]
|
|luas = 2203,89
|
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|92,03% [[Islam]] |4,98% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 2,96% [[Kekristenan]]
** 1,84% [[Protestan]]
** 1,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,02% [[Agama Konghucu|Konghucu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi) <br> [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|IPM = {{increase}} 72,23 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://kepri.bps.go.id/indicator/26/666/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-20233|website=www.kepri.bps.go.id|accessdate=9 Februari 2024}}</ref>
|zona = GMT+7
|dau = Rp 513.933.318.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|nomor_polisi = BP ''xxxx'' O*
|web = {{url|http://www.linggakab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Lingga''' adalah
== Sejarah ==
Pada Zaman dahulu asal usul sebuah kerajaan Melayu di Lingga yang berpusat di Kota Daik sebagai Negara Kesultanan Johor-Pahang-Riau-Lingga. Sultan Mahmud Syah II (1685 – 1699) adalah Sultan Johor-Riau-Lingga-Pahang atau kemaharajaan melayu yang ke-10. Ia adalah keturunan sultan-sultan Malaka, sultan ini tidak mempunyai keturunan, untuk penggantinya dicarilah dari keturunan Datuk Bendahara Paduka Raja Tun Abdul Jalil yang diberi gelar Sultan Mahmud Syah III. Pada masa ini sultan Mahmud Syah III masih sangat muda jadi yang menjalankan pemerintahan ialah yang dipertuan muda Daeng Kamboja yang dipertuan Muda III, jadi ialah yang paling berkuasa di kemaharajaan di Melayu Lingga. Yang menjadi Datok Bendahara pada saat itu adalah Tun Hasan, semasa ini pula hubungan pemerintahan dengan Belanda masih lancar. Sedangkan di Riau berdatangan pedagang-pedagang dari India. Sedangkan pedagang cina pada saat itu masih menetap di Kepulauan Nusantara dan pada saaat ini juga yang mendampingi yang dipertuan muda melaksanakan tugasnya untuk diwilayah Riau Engku Kelana Raja Haji.
Setelah yang dipertuan muda III Daeng Kamboja wafat tahun 1777 yang menggantikannya adalah Yang Dipertuan Muda IV Raja Haji. Raja Haji ini memerintah dari tahun 1777 – 1784. Sewaktu berada di bawah pemerintahannya pecah perang antara kemaharajaan melayu dengan kompeni Belanda di Melaka. Setelah Raja Haji wafat lahirlah sebuah perjanjian antara kemaharajaan melayu dengan pihak kompeni Belanda. Perjanjian ini dikenal TRACTAAT AL TOOSE DURENDE GETROO WE VRIENDE BOND GENO OT SCHAP yang ditandatangani tanggal 10
Setelah di tinggalkan Raja Haji yang menjadi Di Pertuan Muda Riau, berikutnya adalah Raja Ali (Anak dari Daeng Kamboja). Masa jabatan dari tahun 1785-1806 ia sebagai yang dipertuan muda ke-V ia lebih banyak berada di luar wilayah kerajaan sebab kekuasaan pada saat itu lebih banyak berada di Belanda. Lama kelamaan ia mengadakan perlawanan dan akhirnya sejak tahun 1785 menetaplah ia di Suka Dana (Kalimantan). Tahun ini juga kompeni Belanda mengangkat Recident Belanda pertama di Tanjungpinang dengan nama DAVID RUNDE pada tanggal 17 Juni 1785.
Baris 64 ⟶ 79:
Sultan Abdul Rahman Syah 1812-1832 adalah putra Sultan Mahmud Riayat Syah III dia terkenal sangat alim dan giat menyebarkan agama islam serta mengemari pakaian Arab. Pada masa pemerintahan dia, saudaranya Tengku Husin dengan bantuan Inggris dilantik menjadi raja dengan gelar Sultan Husin Syah. Maka pecahlah kerajaan besar Melayu atau emporium Melayu Johor-Riau-Lingga menjadi 2 bagian. Istana Sultan Abdul Rahman Syah terletak di Kampung Pangkalan Kenanga sebelah kanan mudik sungai Daik.
Dia mangkat malam senin 12 Rabiul awal 1243 Hijriahn (19 Agustus 1832) di Daik, dimakamkan di Bukit Cengkih bergelar Marhum Bukit Cengkih. Pada zaman dia,
Sultan Mahmud Riayat Syah adalah Sultan yang pertama kali di Daik Lingga. Dia adalah Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga XVI yang memindahkan pusat kerajaan Melayu ke Bintan Hulu Riau ke Daik tahun 1787, dengan istrinya Raja Hamidah (Engku Putri) yang merupakan pemegang Regelia kerajaan Melayu-Riau-Lingga. Pulau penyengat Indra Sakti adalah mas kawinnya dan pulau penyegat tersebut menjadi tempat kedudukan Raja Muda bergelar Yang Dipertuan Muda Lingga yaitu dari darah keturunan Raja Melayu dan Bugis. Pada hari senin pukul 07.20 Wib tahun 1899 dia mangkat dan dimakamkan di Makam Merah dengan Bergelar Marhum Damnah.
Baris 72 ⟶ 87:
* Adat perkawinan
* Adat mendirikan rumah
* penyambutan bulan Safar<ref>{{Cite web|title=Melihat Kemeriahan Tradisi Mandi Safar di Lingga, Kepulauan Riau|url=https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-04-08|archive-date=2022-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220316082906/https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|dead-url=no}}</ref>
* adat penyabutan hari besar agama (JUFRI)
Baris 104 ⟶ 119:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lingga}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lingga}}
Kecamatan Singkep memiliki 3 kelurahan; Kecamatan Lingga, Senayang, Singkep Barat, dan Lingga Utara masing-masing memiliki 1 kelurahan, sedangkan Kecamatan Lingga Timur, Singkep Pesisir, Singkep Selatan dan Selayar belum memiliki kelurahan.
Kecamatan Senayang merupakan kecamatan dengan desa terbanyak (18 desa) dan Kecamatan Singkep Selatan memiliki desa paling sedikit (3 desa: Marok Kecil, Berhala dan Resang). Kecamatan Singkep Selatan adalah termuda.<ref name="Kecamatan">[http://www.linggakab.go.id/pemerintahan/kecamatan Kecamatan di Kabupaten Lingga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140810002905/http://www.linggakab.go.id/pemerintahan/kecamatan |date=2014-08-10 }} linggakab.go.id</ref>
== Pariwisata ==
=== Objek Wisata ===
* Air Terjun Batu
* Pantai Batu
* Gunung Daik (''Daik Mountain'')
* Pemandian Tengku Ampuan Zahara/Lubuk Pelawan di Daik
* Air Terjun Resun di Lingga Utara
* Batu Babi di Sereteh Desa
* Batu Belah di Daik
* Air Terjun Tanda di Daik
Baris 226 ⟶ 158:
Berkas:Wisata pantai pasir panjang.jpg|Pasir Panjang Daik, Lingga
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Kepulauan Lingga]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [http://www.linggakab.go.id/selayang-pandang/sejarah Situs Kabupaten Lingga]
* [http://www.linggapos.com/ Situs Berita Online Kabupaten Lingga]
{{Kabupaten Lingga}}
|