Kabupaten Lingga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{otheruses|Lingga}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Lingga<br/>كابوڤاتين ليڠڬ
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|lambang = [[Berkas:logo-lingga-new.png|150px|Lambang Kabupaten Lingga]]
|translit_lang1_info = ليڠڬ
|foto =
|sizefoto = Masjid Jami Sultan Lingga = depan.jpg
|caption = [[Masjid Jami Sultan Riau = Lingga]]
|lambang = logo-lingga-new.png
|peta = [[Berkas:Locator Lingga Regency.png|250px|Peta Kabupaten Lingga di Kepulauan Riau]]
|koordinatpeta = Locator Lingga = Regency.png
|koordinat =
|motto = Bertingkap Alamalam, Berpintuberpintu Illahiilahi
|julukan = Bunda Tanah Melayu
|sloganjulukan = Bunda Tanah = Melayu
|semboyanslogan = =
|semboyan =
|provinsi = [[Kepulauan Riau]]
|ibukota provinsi = [[Daik, Lingga,Kepulauan Lingga|DaikRiau]]
|luasibukota = [[Daik, Lingga, = 2203,89Lingga|Daik]]
|penduduk kecamatan = 9863313
|foto desa = 82
|penduduktahun = [[2020]]<ref name="LINGGA">{{cite web|url= https://linggakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9b8c983de8720bd3854b636f/kabupaten-lingga-dalam-angka-2021.html|last=|first=|title=Kabupaten Lingga Dalam Angka 2021|website=www.linggakab.bps.go.id|accessdate=1 April 2021|pages=13, 66, 142|format=pdf}}</ref>
|kepadatan kelurahan = 477
|dasar hukum = [[Undang-Undang|UU]] [[Republik Indonesia|RI]] Nomor 31 Tahun 2003
|agama =[[Islam]] 91,47%<br> [[Buddha]] 5,53%<br> [[Kristen]] 2,94%<br>–[[Kristen Protestan|Protestan]] 1,80%<br>–[[Katolik]] 1,16%<br> [[Konghucu]] 0,04%<br> [[Hindu]] 0,01%<ref name="LINGGA"/>
|kecamatan tanggal = 13
|desa hari jadi = 82
|kelurahan kepala daerah = 7[[Bupati]]
|wakilnama kepala daerah = Wakil[[M. BupatiNizar]]
|dasar hukum = [[Undang-Undang|UU]] [[Republik Indonesia|RI]] Nomor 31 Tahun 2003
|tanggalwakil kepala daerah = Wakil = Bupati
|nama wakil kepala daerah = [[Neko Wesha Pawelloy]]
|hari jadi =
|nama sekretaris daerah = Armia
|luas = 2203,89
|penduduk = 101917
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|92,03% [[Islam]] |4,98% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 2,96% [[Kekristenan]]
** 1,84% [[Protestan]]
** 1,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,02% [[Agama Konghucu|Konghucu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi) <br> [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|IPM = {{increase}} 72,23 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://kepri.bps.go.id/indicator/26/666/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-20233|website=www.kepri.bps.go.id|accessdate=9 Februari 2024}}</ref>
|kepala daerah = [[Bupati]]
|namazona kepala daerah = [[M. Nizar]]GMT+7
|dau dauref = Rp 513.933.318.000,- =([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nomor_polisi = BP '''BP xxxx''' O*
|nama wakil kepala daerah = Neko Wesha Pawelloy
| dau web =Rp 513{{url|http://www.933linggakab.318go.000,- ([[2020]])id/}}
| dauref =<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
| nomor_polisi = '''BP xxxx''' O*
| IPM ={{increase}} 65,29 <small><span style="background:Yellow;color:#000000">&nbsp;Sedang&nbsp;</span></small> ([[2020]]) <br>{{increase}} 64,98 <small><span style="background:Yellow;color:#000000">&nbsp;Sedang&nbsp;</span></small> ([[2019]])<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2 020|website=www.bps.go.id|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|web = {{url|http://www.linggakab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Lingga''' adalah salahsebuah satuwilayah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Kepulauan Riau]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]]nya adalah [[Daik, Lingga, Lingga|Daik]]. Kabupaten Lingga memiliki 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 82 desa, dengan jumlah penduduk 98.633 jiwa (pada [[2020]]), dan sebanyak 101.917 jiwa pada akhir [[2023]].<ref name="LINGGADUKCAPIL"/>{{cite Bupatiweb|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi danData WakilKependudukan Bupati- KabupatenKementerian LinggaDalam saatNegeri ini2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=9 adalahFebruari [[M2024|format=visual}}</ref><ref name="LINGGA">{{cite web|url=https://linggakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9b8c983de8720bd3854b636f/kabupaten-lingga-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Nizar]]Lingga danDalam [[NekoAngka Wesha2021|website=www.linggakab.bps.go.id|accessdate=1 Pawelloy]]April 2021|pages=13, 66, 142|format=pdf|archive-date=2021-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210710064647/https://linggakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9b8c983de8720bd3854b636f/kabupaten-lingga-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>.
 
== Sejarah ==
Pada Zaman dahulu asal usul sebuah kerajaan Melayu di Lingga yang berpusat di Kota Daik sebagai Negara Kesultanan Johor-Pahang-Riau-Lingga. Sultan Mahmud Syah II (1685 – 1699) adalah Sultan Johor-Riau-Lingga-Pahang atau kemaharajaan melayu yang ke-10. Ia adalah keturunan sultan-sultan Malaka, sultan ini tidak mempunyai keturunan, untuk penggantinya dicarilah dari keturunan Datuk Bendahara Paduka Raja Tun Abdul Jalil yang diberi gelar Sultan Mahmud Syah III. Pada masa ini sultan Mahmud Syah III masih sangat muda jadi yang menjalankan pemerintahan ialah yang dipertuan muda Daeng Kamboja yang dipertuan Muda III, jadi ialah yang paling berkuasa di kemaharajaan di Melayu Lingga. Yang menjadi Datok Bendahara pada saat itu adalah Tun Hasan, semasa ini pula hubungan pemerintahan dengan Belanda masih lancar. Sedangkan di Riau berdatangan pedagang-pedagang dari India. Sedangkan pedagang cina pada saat itu masih menetap di Kepulauan Nusantara dan pada saaat ini juga yang mendampingi yang dipertuan muda melaksanakan tugasnya untuk diwilayah Riau Engku Kelana Raja Haji.
 
Setelah yang dipertuan muda III Daeng Kamboja wafat tahun 1777 yang menggantikannya adalah Yang Dipertuan Muda IV Raja Haji. Raja Haji ini memerintah dari tahun 1777 – 1784. Sewaktu berada di bawah pemerintahannya pecah perang antara kemaharajaan melayu dengan kompeni Belanda di Melaka. Setelah Raja Haji wafat lahirlah sebuah perjanjian antara kemaharajaan melayu dengan pihak kompeni Belanda. Perjanjian ini dikenal TRACTAAT AL TOOSE DURENDE GETROO WE VRIENDE BOND GENO OT SCHAP yang ditandatangani tanggal 10 NopemberNovember 1784.
 
Setelah di tinggalkan Raja Haji yang menjadi Di Pertuan Muda Riau, berikutnya adalah Raja Ali (Anak dari Daeng Kamboja). Masa jabatan dari tahun 1785-1806 ia sebagai yang dipertuan muda ke-V ia lebih banyak berada di luar wilayah kerajaan sebab kekuasaan pada saat itu lebih banyak berada di Belanda. Lama kelamaan ia mengadakan perlawanan dan akhirnya sejak tahun 1785 menetaplah ia di Suka Dana (Kalimantan). Tahun ini juga kompeni Belanda mengangkat Recident Belanda pertama di Tanjungpinang dengan nama DAVID RUNDE pada tanggal 17 Juni 1785.
Baris 68 ⟶ 79:
Sultan Abdul Rahman Syah 1812-1832 adalah putra Sultan Mahmud Riayat Syah III dia terkenal sangat alim dan giat menyebarkan agama islam serta mengemari pakaian Arab. Pada masa pemerintahan dia, saudaranya Tengku Husin dengan bantuan Inggris dilantik menjadi raja dengan gelar Sultan Husin Syah. Maka pecahlah kerajaan besar Melayu atau emporium Melayu Johor-Riau-Lingga menjadi 2 bagian. Istana Sultan Abdul Rahman Syah terletak di Kampung Pangkalan Kenanga sebelah kanan mudik sungai Daik.
 
Dia mangkat malam senin 12 Rabiul awal 1243 Hijriahn (19 Agustus 1832) di Daik, dimakamkan di Bukit Cengkih bergelar Marhum Bukit Cengkih. Pada zaman dia, MesjidMasjid Jamik didirikan atau MesjidMasjid Sultan Lingga, benteng-benteng pertahanan di Mepar, Bukit Cening, Kota Parit (Dibelakang Kantor Bupati Lama) serta Benteng Kuala Daik, Meriam pecah Piring dan Padam Pelita terdapat di mes Pemkab Lingga. Pada zaman dia memerintah, dia sering berperang melawan penjajahan Belanda bersama dengan Yang Dipertuan Muda Riau diantarnya Raja Haji Fisabilillah atau bergelar Marhum Ketapang. Dia mangkat 18 Zulhijah 1226 Hijriah (12 Januari 1912) di Daik di belakang MesjidMasjid dengan Bergelar Marhum Masjid.
 
Sultan Mahmud Riayat Syah adalah Sultan yang pertama kali di Daik Lingga. Dia adalah Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga XVI yang memindahkan pusat kerajaan Melayu ke Bintan Hulu Riau ke Daik tahun 1787, dengan istrinya Raja Hamidah (Engku Putri) yang merupakan pemegang Regelia kerajaan Melayu-Riau-Lingga. Pulau penyengat Indra Sakti adalah mas kawinnya dan pulau penyegat tersebut menjadi tempat kedudukan Raja Muda bergelar Yang Dipertuan Muda Lingga yaitu dari darah keturunan Raja Melayu dan Bugis. Pada hari senin pukul 07.20 Wib tahun 1899 dia mangkat dan dimakamkan di Makam Merah dengan Bergelar Marhum Damnah.
Baris 76 ⟶ 87:
* Adat perkawinan
* Adat mendirikan rumah
* penyambutan bulan Safar<ref>{{Cite web|title=Melihat Kemeriahan Tradisi Mandi Safar di Lingga, Kepulauan Riau|url=https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-04-08|archive-date=2022-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220316082906/https://kumparan.com/kepripedia/melihat-kemeriahan-tradisi-mandi-safar-di-lingga-kepulauan-riau-1s7GpEVoozn|dead-url=no}}</ref>
* adat penyabutan hari besar agama (JUFRI)
 
Baris 111 ⟶ 122:
Kecamatan Singkep memiliki 3 kelurahan; Kecamatan Lingga, Senayang, Singkep Barat, dan Lingga Utara masing-masing memiliki 1 kelurahan, sedangkan Kecamatan Lingga Timur, Singkep Pesisir, Singkep Selatan dan Selayar belum memiliki kelurahan.
 
Kecamatan Senayang merupakan kecamatan dengan desa terbanyak (18 desa) dan Kecamatan Singkep Selatan memiliki desa paling sedikit (3 desa: Marok Kecil, Berhala dan Resang). Kecamatan Singkep Selatan adalah termuda.<ref name="Kecamatan">[http://www.linggakab.go.id/pemerintahan/kecamatan Kecamatan di Kabupaten Lingga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140810002905/http://www.linggakab.go.id/pemerintahan/kecamatan |date=2014-08-10 }} linggakab.go.id</ref>
 
== Pariwisata ==
=== Objek Wisata ===
* Air Terjun Batu Ampar - ObjekAmpar–Objek wisata pemandian air terjun di P. Singkep
* Pantai Batu Berdaun - ObjekBerdaun–Objek wisata pantai di kota Dabo, P. Singkep. Hanya berjarak sekitar 4 Km dari kota Dabo Singkep, lokasi wisata Pantai Batu Berdaun sudah dapat ditempuh oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai Batu Berdaun adalah ikon wisata andalan kota Dabo,Kecamatan Singkep,Kabupaten Lingga disamping banyak lagi tujuan para pengunjung di Lingga umumnya.
* Gunung Daik (''Daik Mountain'')
* Pemandian Tengku Ampuan Zahara/Lubuk Pelawan di Daik
* Air Terjun Resun di Lingga Utara
* Batu Babi di Sereteh Desa Kelumu - DaikKelumu–Daik
* Batu Belah di Daik
* Air Terjun Tanda di Daik
Baris 147 ⟶ 158:
Berkas:Wisata pantai pasir panjang.jpg|Pasir Panjang Daik, Lingga
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Kepulauan Lingga]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==