Nakula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(49 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image = Nakula2.jpg
| Caption = Nakula dalam versi lukisan India.
| Nama = Nakula
| Devanagari = नकुल
| Kitab = ''[[Mahabharata]]''
| Ejaan_Sansekerta = Naküla
| Ejaan_Sanskerta = Nakula
| Asal = [[Hastinapura]], [[Kerajaan Kuru]]
| Dinasti = Candra
| Pasangan = [[Dropadi]], Karenumati
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Nama-lain = Grantika
| Klan = Kuru
| Kasta = Ksatria
| Ayah = [[Aswin]] (''de facto''){{br}}[[Pandu]] (sah)
| Ibu = [[Madri]]
| PasanganIstri = [[DropadiDrupadi]], Karenumati
| Nama_lain = Madreya, Grantika, Damagranti, Aswinisuta
| Senjata = Pedang
| Anak = Satanika (dari Drupadi), Niramitra (dari Karenumati)
}}
'''Nakula''' {{Sanskerta|नकुल|Nakula}}, adalah seorang tokoh [[protagonis]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia merupakan putra [[Madri]] dan Pandu. Ia adalah saudara kembar [[Sadewa]] dan dianggap putra Dewa [[Aswin]], dewa tabib kembar. Menurut kitab ''[[Mahabharata]]'', Nakula sangat tampan dan sangat elok parasnya. Menurut [[Dropadi]], Nakula merupakan suami yang paling tampan di dunia. Namun, sifat buruk Nakula adalah membanggakan ketampanan yang dimilikinya. Hal itu diungkapkan oleh [[Yudistira]] dalam kitab ''[[PrasthanikaparwaMahaprasthanikaparwa]]''. Selain tampan, Nakula juga memiliki kemampuan khusus dalam merawat kuda dan astrologi.
[[Berkas:Nakula.jpg|right|200px|thumb|Nakula dalam versi pewayangan Jawa]]
'''Nakula''' ([[bahasa Sansekerta|Sansekerta]]: नकुल, ''Nakula''), adalah seorang tokoh [[protagonis]] dari [[wiracarita]] [[Mahabharata]]. Ia merupakan putera Dewi [[Madri]], kakak ipar Dewi [[Kunti]]. Ia adalah saudara kembar [[Sadewa]] dan dianggap putera Dewa [[Aswin]], Dewa tabib kembar.
 
== Etimologi ==
Menurut kitab [[Mahabharata]], Nakula sangat tampan dan sangat elok parasnya. Menurut [[Dropadi]], Nakula merupakan suami yang paling tampan di dunia. Namun, sifat buruk Nakula adalah membanggakan ketampanan yang dimilikinya. Hal itu diungkapkan oleh [[Yudistira]] dalam kitab [[Prasthanikaparwa]].
Selain Nakula dalam ''[[Mahabharata]]'', terdapat Nakula lain yang merupakan seorang ahli pengobatan, penulis ''Aswasastra'' (kitab tentang kuda). Secara [[harfiah]], kata ''nakula'' dalam [[bahasa Sanskerta]] merujuk kepada warna ''[[:en:Egyptian mongoose|Ichneumon]]'', sejenis [[tikus]] atau [[hewan pengerat|binatang pengerat]] dari [[Mesir]]. Nakula juga dapat berarti "cerpelai", atau dapat juga berarti "tikus benggala". Nakula juga merupakan nama lain dari Dewa [[Siwa]].<ref>{{citation| url=http://www.sanskritdictionary.com/?q=nakula&iencoding=iast&lang=sans |title=Arti nama Nakula |publisher=Sanskrit Dictionary |author=Monnier-Williams}}</ref>
 
==Arti namaRiwayat ==
 
Menurut catatan''[[Mahabharata]]'', si kembar Nakula dan [[Sadewa]] memiliki kemampuan istimewa dalam merawat [[kuda]] dan [[sapi]]. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalansifat jahil kakaknya, [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius. Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata [[pedang]].
Secara [[harfiah]], kata ''nakula'' dalam [[bahasa Sansekerta]] artinya adalah "cerpelai" atau "tikus benggala".
 
Saat para [[Pandawa]] mengalami pengasingan di dalam hutan, keempat Pandawa ([[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], [[Arjuna]], Nakula, [[Sadewa]]) meninggal karena meminum air beracun dari sebuah danau. Ketika sesosok roh gaib memberi kesempatan kepada [[Yudistira]] untuk memilih salah satu dari keempat saudaranya untuk dihidupkan kembali, Nakula-lah dipilih oleh [[Yudistira]] untuk hidup kembali. Ini karena Nakula merupakan putra [[Madri]], dan [[Yudistira]]—yang merupakan putra [[Kunti]]—ingin bersikap adil terhadap kedua ibu tersebut. Apabila ia memilih Bima atau Arjuna, maka tidak ada lagi putra Madri yang akan melanjutkan keturunan.
==Nakula dalam Mahabharata==
 
Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di [[Kerajaan Wirata]], Nakula menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika"Damagranti. Nakula turut serta dalam [[perang di Kurukshetra|pertempuran akbar di Kurukshetra]], dan memenangkan perang besar tersebut.
Menurut catatan, si kembar Nakula [[Sadewa]] memiliki kemampuan istimewa dalam merawat [[kuda]] dan [[sapi]]. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalan kakaknya, [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius.
 
Dalam kitab ''[[Mahaprasthanikaparwa]]'', yaitu kitab ketujuh belas dari seri ''[[Astadasaparwa]] [[Mahabharata]]'', diceritakan bahwa Nakula tewas dalam perjalanan ketika para [[Pandawa]] hendak mencapai puncak gunung [[Himalaya]]. Sebelumnya, [[Dropadi]] tewas dan disusul oleh saudara kembar Nakula yang bernama [[Sadewa]]. Ketika Nakula terjerembab ke tanah, [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] bertanya kepada [[Yudistira]] perihal alasan kematian Nakula. Yudistira menjawab bahwa Nakula sangat rajin dan senang menjalankan perintah kita. Namun Nakula sangat membanggakan ketampanan yang dimilikinya, dan tidak mau mengalah. Karena sikapnya tersebut, ia hanya hidup sampai di tempat itu. Setelah mendengar penjelasan [[Yudistira]], maka [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Arjuna]] melanjutkan perjalanan mereka. Mereka meninggalkan jenazah Nakula di sana, tanpa [[kremasi|upacara pembakaran]] yang layak, tetapi arwah Nakula mencapai kedamaian.
Nakula dipilih oleh [[Yudistira]] untuk hidup kembali saat pengasingan di dalam hutan, sementara saudara-saudaranya yang lain meninggal karena meminum air dari sebuah danau. Ini karena Nakula merupakan putera [[Madri]], dan [[Yudistira]], yang merupakan putera [[Kunti]], ingin bersikap adil terhadap kedua ibu tersebut.
 
== Pewayangan Jawa ==
Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di [[Kerajaan Wirata]], Nakula menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika". Nakula turut serta dalam [[perang di Kurukshetra|pertempuran akbar di Kurukshetra]], dan memenangkan perang besar tersebut.
[[Berkas:Nakula.jpg|rightka|200px|thumbjmpl|Nakula dalamsebagai versitokoh pewayangan Jawa.]]
Nakula yang dalam [[wayang|pedalangan]] [[Jawa]] disebut pula dengan nama ''Pinten'' (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat). Ia adalahmerupakan putra keempat Prabu [[PandudewanataPandu]]dewanata, raja negara [[HastinaHastinapura]] dengan permaisuri Dewi [[MadrimMadri]], putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya, [[Sadewa|Sahadewa]] atau [[Sadewa]],. Nakula juga menpunyaimempunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu [[Pandu]] dengan Dewi [[Kunti]], dari negara Mandura bernama [[Yudistira|Puntadewa]] ([[Yudistira]]), [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] alias [[Bima (tokoh Mahabharata)|Werkudara]] dan [[Arjuna]]
 
Nakula adalah titisan [[Aswin|BatharaBatara Aswin]], dewa Dewa [[Tabib]]tabib. Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyaimempunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Ia juga mempunyai cupu berisi "''Banyu Panguripan''" atau "Air kehidupan" pemberian BhataraBatara Indra.
Dalam kitab [[Prasthanikaparwa]], yaitu kitab ketujuh belas dari seri [[Astadasaparwa]] [[Mahabharata]], diceritakan bahwa Nakula tewas dalam perjalanan ketika para Pandawa hendak mencapai puncak gunung [[Himalaya]]. Sebelumnya, saudara kembarnya yang bernama Sadewa tewas serta istri para Pandawa, yaitu [[Dropadi]].
 
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Ia tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteriistri, yaitu:
==Nakula dalam pewayangan Jawa ==
* Dewi Sayati putriputeri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan memperoleh dua orang putra masing-masing bernama Bambang Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
* Dewi Srengganawati, putriputeri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai Wailu (menurut Purwacarita, BadawanangalaBadawanganala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra alias Ekapratala) dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung. Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik.
 
Setelah selesai perang [[Bharatayuddha]], Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu [[Salya]] kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati [[moksa]] di gunung [[Himalaya]] bersama keempat saudaranya.
Nakula yang dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama ''Pinten'' (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat) adalah putra keempat Prabu [[Pandudewanata]], raja negara [[Hastina]] dengan permaisuri Dewi [[Madrim]], putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya, [[Sahadewa]] atau [[Sadewa]], Nakula juga menpunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu [[Pandu]] dengan Dewi [[Kunti]], dari negara Mandura bernama [[Puntadewa]], [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] alias [[Werkudara]] dan [[Arjuna]]
 
Nakula adalah titisan [[Aswin|Bathara Aswin]], Dewa [[Tabib]]. Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Ia juga mempunyai cupu berisi "''Banyu Panguripan''" atau "Air kehidupan" pemberian Bhatara Indra.
 
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Ia tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteri yaitu:
* Dewi Sayati putri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan memperoleh dua orang putra masing-masing bernama Bambang Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
* Dewi Srengganawati, putri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra alias Ekapratala) dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung. Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik.
 
Setelah selesai perang [[Bharatayuddha]], Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu [[Salya]] kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati [[moksa]] di gunung [[Himalaya]] bersama keempat saudaranya.
 
== Lihat pula ==
* [[Pandawa]]
 
==Bacaan lebihReferensi lanjut==
{{reflist}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* Dictionary of Hindu Lore and Legend (ISBN 0-500-51088-1) by Anna Dhallapiccola
 
Baris 52 ⟶ 58:
 
[[Kategori:Pandawa]]
 
 
[[en:Nakula]]
[[ja:ナクラ]]
[[jv:Nakula]]
[[ta:நகுலன்]]