Monumen Pancasila Sakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyunting1998 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox building
{{referensi}}
| name = Monumen Pancasila Sakti
| image = Monumen Pancasila Sakti.jpg
| image_caption = Monumen Pancasila Sakti
| location = Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur
| coordinates = {{coord|-6.284828364034824|106.9043705094711}}
| address = Jl. Raya Pd. Gede, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
| start_date = Pertengahan Agustus 1967
| inauguration_date = 1 Oktober 1973
| renovation_date = Tahun 2013
| owner = Republik Indonesia
| architect = Edhi Sunarso
}}
 
[[Berkas:Monumen Pancasila Sakti.gifjpg|jmpl|250px300px|Monumen Pancasila Sakti dalam tahap Renovasi]]
 
 
'''Monumen Pancasila Sakti''' dibangun atas gagasan [[Presiden]] ke-2 [[Indonesia]], [[Soeharto]]. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para [[Pahlawan Revolusi]] yang berjuang mempertahankan [[ideologi]] negara [[Indonesia|Republik Indonesia]], [[Pancasila]] dari ancaman ideologi [[komunis]].<ref>{{Cite news|last=Putri|date=2020-10-02|title=Monumen Lubang Buaya, Saksi Kekejaman PKI yang Punya Aura Mencekam|url=https://travel.okezone.com/read/2020/10/01/408/2286874/monumen-lubang-buaya-saksi-kekejaman-pki-yang-punya-aura-mencekam|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2021-07-03|first=Wiji Adinda}}</ref>
 
Ketujuh pahlawan revolusi tersebut adalah:
*# [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Panglima Angkatan Darat]] [[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Jenderal|Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[Ahmad Yani]],
*# [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[R. Suprapto]]
*# [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[M.T. Haryono]]
*# [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[Siswondo Parman]]
*# [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] ([[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[DI Panjaitan]]
*# [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] ([[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[Sutoyo Siswomiharjo]]
* Perwira TNI# [[Letnan Satu]] ([[Kapten|Kapten CZI]] ([[Anumerta]])) [[Pierre Tendean]], Ajudan [[Jenderal|Jenderal TNI]] [[A.H. Nasution]]
 
[[Jenderal|Jenderal TNI]] [[A.H. Nasution]] juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya [[Ade Irma Suryani Nasution]] dan ajudan AH Nasution, [[Letnan Satu]] [[Pierre Tendean]] tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Baris 19 ⟶ 32:
 
== Sejarah Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti ==
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 914,6 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, [[Soeharto]]. Dibangun untuk mengingat perjuangan para [[Pahlawan Revolusi]] yang berjuang mempertahankan ideologi negara [[Republik]] [[Indonesia]], [[Pancasila]] dari ancaman [[ideologi]] [[komunis]].
 
Monumen ini terletak Kelurahan [[Lubang Buaya]], Kecamatan [[Cipayung]], [[Jakarta Timur]]. Di sebelah selatan terdapat markas besar [[Tentara Nasional Indonesia]], Cilangkap, sebelah utara adalah [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]], sedangkan sebelah timur adalah Pasar [[Pondok Gede]], dan sebelah barat, [[Taman Mini Indonesia Indah]].
 
Sebelum menjadi sebuah [[museum]] [[sejarah]], tempat ini merupakan [[tanah]]kebun ataukaret [[kebun]]yang sudah tidak berfungsi kosonglagi yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban [[Gerakan 30 September 1965]] (G30S).
 
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah [[lubang]] [[sumur]] [[tua]] sedalamyang dalamnya 12 meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korban [[G30S]]. Sumur tua itudan berdiameter 75 Cm.cm
<references />
Sumur ini yang digunakan untuk membuang jenazah para korban [[G30S]].<ref>{{Cite news|last=Hens|date=2019-09-30|title=Asal Nama Lubang Buaya yang Jadi Lokasi Monumen Pancasila Sakti|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4075230/asal-nama-lubang-buaya-yang-jadi-lokasi-monumen-pancasila-sakti|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-07-03|first=Henry|editor-last=Mutiah|editor-first=Dinny}}</ref>
 
Menariknya, Patung Ahmad Yani melakukan pose yaitu menunjuk ke sesuatu. Sebuah akun youtube bilang bahwa yang ditunjuk oleh Pak Yani adalah tempat kematian ke 7 pahlawan tersebut, yaitu Sumur Lubang Buaya.
 
== Kompleks Monumen ==
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 914,6 Hektar dan tediriterdiri dari beberapa tempat yang bersejarah seperti [[Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)|Museum Pengkhianatan PKI]], [[Sumur Tua]] tempat membuang jenazah 7tujuh [[Pahlawan Revolusi]], [[Rumah Penyiksaan]], Pos Komando, [[Dapur Umum]], Mobil-Mobil tua peninggalan [[Pahlawan Revolusi]], dan [[Museum Paseban]].
 
=== Museum Pengkhianatan PKI ===
[[Berkas:Museum Pengkhianatan PKI.jpg|jmpl|300px|Museum Pengkhianatan PKI]]
 
Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto [[Pemberontakan PKI]], Pengangkatan Jenazah 7 [[Pahlawan revolusi]], dan beberapa [[diorama]] yang menceritakan tentang [[Pemberontakan PKI]] di berbagai [[Daerah]] di [[Indonesia]].
[[Berkas:Sumur maut monumen pancasila sakti.jpg|jmpl]]
 
=== Sumur Maut ===
Baris 37 ⟶ 57:
- [[Jenderal|Jenderal TNI]] [[Anumerta]] [[Ahmad Yani]]
- [[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] [[Anumerta]] [[M.T. Haryono]]
- [[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] [[Anumerta]] Siswandono[[Siswondo Parman]]
- [[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] [[Anumerta]] Suprapto[[ Raden Soeprapto]]
- [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] [[Anumerta]] [[Donald Isaac Panjaitan]]
- [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] [[Anumerta]] [[Sutoyo Siswomiharjo]]
- [[Kapten|Kapten CZI]] [[Anumerta]] [[Pierre Andreas Tendean]]
 
Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah [[Kolonel]] ([[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] [[Anumerta]]) [[Katamso Dharmakusumo]] dan [[Letnan Kolonel]] ([[Kolonel]] [[Anumerta]] [[Sugiyono Mangunwiyoto]] ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula [[Brigadir Polisi]] ([[Ajun Inspektur Polisi Dua|Ajun Inspektur Polisi Tingkat II]] [[Anumerta]] [[Brigade Mobil]] [[Karel Sadsuitubun|Karel Sasuit Tubun]] dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari [[Jenderal|Jenderal TNI]] A.H: Nasution.
[[Berkas:Diorama Rumah Penyiksaan.jpg|jmpl]]
 
=== Rumah Penyiksaan ===
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi di[[siksa]] dimana [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] [[Siswondo Parman]] dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukungmengakui bahwa mereka adalah [[komunismedewan jenderal]] diyang akan melakukan kudeta kepada presiden [[IndonesiaSoekarno]], merekaPada Hari Angkatan Bersenjata. Mereka di[[siksa]] seblumsebelum akhirnya di[[bunuh]], ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7kepada 4 [[pahlawan Revolusi]]|Perwira besertaangkatan kisahdarat dimulainyayag [[Pemberontakanmasih PKI]]hidup, dahuluyaitu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal [[SD:]] dan dialih fungsikan oleh [[PKI]] sebagai tempat [[penyiksaan]] [[kejam]] para [[Pahlawan Revolusi]].
 
#[[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[R. Suprapto]]
# [[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[Siswondo Parman]]
# [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] ([[Mayor Jenderal|Mayor Jenderal TNI]] ([[Anumerta]])) [[Sutoyo Siswomiharjo]]
# Perwira TNI [[Letnan Satu]] ([[Kapten|Kapten CZI]] ([[Anumerta]])) [[Pierre Tendean]] Ajudan [[Jenderal|Jenderal TNI]] [[A.H. Nasution]]
 
Tempat ini dahulunya merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal [[SD]] dan dialih fungsikan oleh [[PKI]] sebagai tempat [[penyiksaan]] [[kejam]] kepada para [[Pahlawan Revolusi]].
 
=== Pos Komando ===
TempatRumah ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tempat ini dipakai oleh pimpinan [[G/30S/PKI]] yaitu [[Letnan Kolonel [[Untung]] dalam rangka perencanaan [[Penculikan]] terhadap 7 [[Pahlawan Revolusi]], di dalamnya masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman [[PKI]] seperti : 3 buah [[Petromaks]], [[Mesin Jahit]], dan [[Lemari]] [[Kaca]].
 
=== Dapur Umum ===
Baris 62 ⟶ 90:
* Pengamanan [[Lanuma]] [[Halim Perdanakusuma]] (2 Oktober 1965)
* Pengangkatan [[Jenazah]] [[Pahlawan Revolusi]] (4 Oktober 1965)
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan, yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun yang dipimpin oleh Muso dan yang kedua ialah pemberontakan G30S/PKI dalam bulan September 1965. Selain itu tempat ini juga terdapat foto ketujuh [[Pahlawan Revolusi]], yang ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
* Proses lahirnya [[Supersemar]] (11 Maret 1966)
* [[Pelantikan]] [[Jenderal|Jenderal TNI]] [[Soeharto]] sebagai [[Presiden]] (12 Maret 1967)
* Tindak Lanjut [[Pelarangan]] [[PKI]] (26 Juni 1982)
 
=== '''Ruang Relik''' ===
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan, yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun dan yang kedua ialah pemberontakan G30S/PKI dalam bulan September 1965.
Dan adanya [[Ruang]] [[Relik]] yang merupakan tempat dipamerkannya barang-barang, terutama [[pakaian]] yang mereka kenakan ketika mereka di [[culik]], di [[siksa]], sampai akhirnya di [[bunuh]], berikut dengan hasil [[visum]] dari dokter. Selain itu terdapat pula [[Aqualung]] sebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk mengangkat jenazah 7 [[Pahlawan Revolusi]] dari dalam sumur tua.
Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 [[Pahlawan Revolusi]], yang ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
 
Monumen Pancasila Sakti memiliki Ruang [[Teater]] yang memutar film dokumenter peristiwa G 30 S/PKI yang berdurasi 30 menit. Dimulai dari peristiwa penculikan, penyiksaan, [[pengangkatan]] [[jenazah]] [[Pahlawan Revolusi]], hingga Pemakaman ke [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
Dan adanya [[Ruang]] [[Relik]] yang merupakan tempat dipamerkannya barang-barang, terutama [[pakaian]] yang mereka kenakan ketika mereka di [[culik]], di [[siksa]], sampai akhirnya di [[bunuh]], berikut dengan hasil [[visum]] dari dokter. Selain itu terdapat pula [[Aqualung]] sebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk mengangkat jenazah 7 [[Pahlawan Revolusi]] dari dalam sumur tua.
 
=== Ruang Pameran Foto ===
Selain itu terdapat pula Ruang [[Teater]] yang memutar rekaman bersejarah [[pengangkatan]] [[jenazah]] [[Pahlawan Revolusi]], Pemakaman ke [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], dan lain-lain, masa putar rekaman ini kurang lebih 30 menit.
Dan terdapat Ruang pameranPameran Foto yang menyajikan foto-foto pengangkatan [[Jenazah]] [[Pahlawan Revolusi]] dan pemakamannya di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
 
== Daftar Referensi ==
Dan terdapat Ruang pameran Foto yang menyajikan foto-foto pengangkatan [[Jenazah]] [[Pahlawan Revolusi]] dan pemakamannya di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
<references />
 
== Pranala luar ==
* {{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.theglobal-review.com/new/content_detail.php?lang=id&id=9694&type=2 ISLAM, MAAF DAN PKI]
* [http://www.theglobal-review.com/new/content_detail.php?lang=id&id=9648&type=2 Melacak "The Soeharto - CIA Connection"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.theglobal-review.com/new/content_detail.php?lang=id&id=9679&type=2 Pembantaian Yang Tidak Tercatat]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.theglobal-review.com/new/content_detail.php?lang=id&id=9655&type=2 Menyongsong 30 September]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0902/29/percil/percil1.htm Mengenang Kekejaman di Lubang Buaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070228154234/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0902/29/percil/percil1.htm |date=2007-02-28 }}
 
{{Museum di Jakarta}}