Modal manusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembangkan artikel dan menambahkan referensi dan pranala dalam |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Modal manusia'''
[[Modal]] manusia secara singkat merupakan sebuah modal yang berasal dari [[Energi|tenaga]] manusia, jika didunia bisnis modal yang merupakan sumber daya manusia ini tidak dapat dituliskan pada neraca perusahaan. Namun, tetap masuk kedalam aset tak terlihat milik [[perusahaan]]. <ref name=":0" />
== Jenis modal manusia ==
Baris 25:
== Pengembangan modal manusia ==
Modal manusia dapat dikembangkan melalui turut campur pemerintah di dalam bidang pendidikan, [[kesehatan]], [[agama]], dan [[budaya]]. Pihak yang terlibat di dalamnya meliputi pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, [[tokoh masyarakat]], maupun pekerja sosial. Pihak-pihak ini bertugas mendampingi pelaksanaan pengembangan modal manusia secara terus-menerus dan berkelanjutan.<ref>{{Cite book|last=Nanga, dkk.|date=2018|url=https://www.bappenas.go.id/files/6915/6082/6584/Analisis_Wilayah_dengan_Kemiskinan_Tinggi_-_BAPPENAS.pdf|title=Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi|location=Jakarta Pusat|publisher=Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas|isbn=978-602-52841-1-3|pages=iii|url-status=live}}</ref> Pertumbuhan ekonomi melalui modal manusia dapat dilakukan dengan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, Aspek yang dikembangkan meliputi pengetahuan, informasi dan pendidikan [[sumber daya manusia]]. Pendidikan sumber daya manusia diberikan melalui perbaikan dalam pendidikan jarak jauh menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan pengembangan pengetahuan atau infromasi dilakukan dengan penyediaan jaringan internet untuk penyebaran pengetahuan secara mudah dan dapat diakses oleh siapapun.<ref>{{Cite book|last=Meiningsih, dkk.|date=2013|url=https://balitbangsdm.kominfo.go.id/publikasi_151_3_118|title=Komunikasi dan Informatika Indonesia: Buku Putih 2013|location=Jakarta|publisher=Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika|isbn=978-602-19425-3-6|pages=4|url-status=live}}</ref>
== Dampak ==
Pertumbuhan ekonomi dapat tercapai ketika modal manusia dan modal alam diselaraskan. Kedua jenis modal ini akan mendukung tercapainya modal fisik dengan meningkatkan pengembalian dari pengeluarannya. Peningkatan pengembalian oleh modal fisik terhadap modal manusia dan modal alam akan mendukung pembangunan ekonomi. Peningkatannya akan semakin pesat ketika pasar modal juga mendukung keberadan modal manusia dan [[modal alam]]. Modal manusia dan modal alam juga akan memberikan kemajuan di bidang teknologi. Faktor [[pembangunan ekonomi]] juga akan meningkat seiring pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.<ref>{{Cite book|last=Dinar, M., dan M. Hasan|date=2018|url=https://core.ac.uk/reader/159383408|title=Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi|location=Makassar|publisher=CV. Nur Lina|isbn=978-602-51907-3-5|pages=16-17|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
Baris 35:
== Bacaan lebih lanjut ==
* Géza Ankerl: L'épanouissement de l'homme dans la perspective de la politique economique. Sirey, Paris 1966.
* {{cite book |author=Gary S. Becker |year=1993 |edition=3rd | title=Human Capital: A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education |url=https://archive.org/details/nlsiu.331.11423.bec.35436 |publisher=University of Chicago Press |isbn=978-0-226-04120-9}}
* {{cite journal |author=Ceridian UK Ltd |title=Human Capital White Paper |year=2007|url=http://www.ceridian.co.uk/hr/downloads/HumanCapitalWhitePaper_2007_01_26.pdf|access-date=2007-02-27}}
* Samuel Bowles & [[Herbert Gintis]] (1975). "The Problem with Human Capital Theory – A Marxian Critique," ''American Economic Review'', 65(2), pp. 74–82,
|