Tahalupu, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(9 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 =Seram Bagian Barat
|kecamatan =Huamual Belakang
|kode pos =97567
|nama pemimpin =-
|luas =... km²
Baris 19:
Jauh sebelum kedatangan orang-orang Galela dan Tobelo, penduduk asli Pulau Kelang telah berpindah tempat dan menetap di [[Pulau Manipa]]. Kedatangan orang-orang Galela, Tobelo, dan Sula tersebut kemudian disusul dengan gelombang migrasi selanjutnya dari berbagai wilayah untuk tinggal dan menetap di Pulau Kelang, terutama di negeri Tahalupu.<ref name="soa"/>
 
Pada masa awal menetapnya di Pulau Kelang, masyarakat Galela, Tobelo, dan Sula, semula mereka masih tersebar di kampung-kampung kecil, yakni perkampungan Galela dan perkampungan Sula. Hingga kemudian mereka memutuskan untuk menyatukan kedua perkampungan tersebut dan membentuk satu kampung, yakni kampung Tahalupu. Pada masa itu, kampung Tahalupu dipimpin oleh seorang kepala kampung yang diberi gelar ''famanyira''. ''Famanyira'' pertama Tahalupu bernama Abdul Hamid DokulamoDokolamo.<ref name="soa"/>
 
Pemerintahan ''famanyira'' Abdul Hamid DokulamoDokolamo kemudian berlanjut hingga masa pemerintahan [[Hindia Belanda]] melalui ''Controleur Onder Afdeeling Piru'' yang dikepalai oleh Van Keyk. Ia mengatur administratif pemerintahan di [[Pulau Seram]] bagian barat dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, bersama dengan Raja Waesala, Yahya Kasturian, ia berencana untuk membentuk sebuah negeri di Tahalupu.<ref name="soa"/>
 
Rencana tersebut mulai terealisasi pada tanggal 22 Juli 1919, dimana Jaksa Peru dan Raja Waesala mengangkat AbdulAbdullah TiarTilar sebagai kepala ''soa'' untuk negeri Tahalupu. Selanjutnya pada tanggal 27 Februari 1920, Raja Waesala menyampaikan pemberitahuan tentang persiapan kampung Tahalupu menjadi negeri Tahalupu.<ref name="soa"/>
 
Di bawah koordinasi Sersan Syadrad Latumahina dan ketua ''soa'' AbdulAbdullah TiarTilar, masyarakat kampung Tahalupu mulai melakukan penataan pemukiman bagi masyarakat, penataan jalan, dan lain sebagainya. Pada tanggal 4 Oktober 1920, negeri Tahalupu resmi terbentuk. Hal ini ditandai dengan diresmikannya wisma pemerintah.<ref name="soa"/>
 
Selanjutnya ditetapkan wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam negeri Tahalupu. Wilayah ini meliputi bagian selatan Pulau Kelang yang berbatasan langsung dengan negeri [[Sole, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat|Sole]] di sebelah utara. 13 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 November 1933, ''Controleur Onder Afdeeling Piru'', Van Kayk mengangkat AbdulAbdullah TiarTilar sebagai kepala negeri Tahalupu dengan gelar ''orang kaya''.<ref name="soa"/>
 
Dalam menyelenggarakan pemerintahan negeri Tahalupu, ''orang kaya'' dibantu oleh dua orang kepala ''soa'', yakni kepala ''soa'' Galela dan kepala ''soa'' Sula yang masing-masing memimpin beberapa titik pemukiman. AbdulAbdullah TiarTilar kemudian digantikan oleh Abbu DokulamoDokolamo dengan gelar raja negeri Tahalupu. Ia diangkat menjadi raja menggantikan suaminya AbdulAbdullah TiarTilar yang bergelar ''orang kaya''.<ref name="soa"/>
 
Dalam menyelenggarakan pemerintahan negeri Tahalupu, ''orang kaya'' dibantu oleh dua orang kepala ''soa'', yakni kepala ''soa'' Galela dan kepala ''soa'' Sula yang masing-masing memimpin beberapa titik pemukiman. Abdul Tiar kemudian digantikan oleh Abbu Dokulamo dengan gelar raja negeri Tahalupu. Ia diangkat menjadi raja menggantikan suaminya Abdul Tiar yang bergelar ''orang kaya''.<ref name="soa"/>
==Pemerintahan==
===Daftar pemimpin===
Berikut ini daftar pemimpin negeri Tahalupu yang pernah menjabat dari masa ke masa dengan gelar yang berbeda.<ref name="soa"/>
 
# Abdullah Hamid DokulamoDokolamo (kepala kampung; ''famanyira'')
# AbdulAbdullah TiarTilar (''orang kaya'')
# [[Gelar kehormatan|Ny.]] Abbu DokulamoDokolamo (''raja'')
# Abdul Hamid TiarTilar (''raja'')
# Ridwan DokulamoDokolamo (pejabat negeri)
# Abdul Kadir Umagap (pejabat negeri)
# Nabhan Umasugi (pejabat negeri)
# Jamil Nidihu (kepala negeri)
# Ny. Rani Tomia (pejabat negeri)
# Amir DokulamoDokolamo (pejabat negeri)
# Darwis TiarTilar (pejabat negeri)
# Abdul Gani Mahu (pejabat negeri)
# Soleman Wally (pejabat negeri)
# Abdurahman Dokolamo (pejabat negeri)<ref>{{cite web|url=https://ambonterkini.id/news_read/kades-tahalupu-abaikan-hak-masyarakat-dusun-2389|title=Kades Tahalupu Abaikan Hak Masyarakat Dusun|first=Faizal|last=Lestaluhu|website=ambonterkini.id|language=id|date=29-02-2024|access-date=11-06-2024|publisher=Ambon Terkini}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}