Suku Lani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Envapid (bicara | kontrib)
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 13:
 
== Etimologi ==
[[File:Festival Budaya Lani 2023.webp|thumb|center|300px|Festival Budaya Lani 2023 di [[Tiom, Lanny Jaya]]]]
''Lani'' artinya "kamu pergi". Istilah ini memiliki hubungan dengan cerita yang dikisahkan dalam suku Walak (Lani Barat). Dalam cerita tersebut, kata Walak ''lani'' artinya "kamu pergi". Istilah ini berkaitan dengan nama suku Lani lainnya yang disebut ''Loma''. Loma adalah orang-orang yang tinggal di [[Kabupaten Puncak Jaya]] di Dataran Tinggi Pusat. Mereka berbicara menggunakan bahasa Lani dan [[bahasa Moni]], dan terkadang juga memakai [[bahasa Uhunduni|bahasa Amung]].
''Lani'' artinya "kamu pergi". Istilah ini memiliki hubungan dengan cerita yang dikisahkan dalam suku Walak (Lani Barat). Dalam cerita tersebut, kata Walak ''lani'' artinya "kamu pergi". Istilah ini berkaitan dengan nama suku Lani lainnya yang disebut ''Loma''. Loma adalah orang-orang yang tinggal di [[Kabupaten Puncak Jaya]] di Dataran Tinggi Pusat. Mereka berbicara menggunakan bahasa Lani dan [[bahasa Moni]], dan terkadang juga memakai [[bahasa Uhunduni|bahasa Amung]].{{citation needed}} [[Suku Hubula]] (Dani) menamakan wilayah pegunungan di sebelah barat dari [[Lembah Baliem]] dengan nama ''Laani'' yang artinya "bagian barat".<ref name="Sawaki 2023">{{cite journal |first=Yusuf|last=Sawaki| title=Istilah Toponimi Tabui Dan Humli Pada Masyarakat Yali di Papua: Sebuah Kajian Semantik dan Pragmatik | url=https://www.researchgate.net/publication/372994155_Istilah_Toponimi_Tabui_dan_Humli_pada_Masyarakat_Yali_di_Papua_Sebuah_Kajian_Semantik_dan_Pragmatik/fulltext/64d380ffd3e680065aa271ae/Istilah-Toponimi-Tabui-dan-Humli-pada-Masyarakat-Yali-di-Papua-Sebuah-Kajian-Semantik-dan-Pragmatik.pdf | journal=Linguistik Indonesia| volume=41|issue=2|pages=223–240|year=2023| access-date=2024-05-25}}</ref>
 
==Budaya==
===Busana===
====Aksesori====
{{CSS image crop |Image = UkiranFestival padaLembah TubuhBaliem ( Kebudayaan Papua, Indonesia02 (cropped).jpg |bSize = 220 |cWidth = 200220 |cHeight = 240245|oTop = 900|oLeft = 0|Location = leftright|Description=seninoken lukissebagai aksesori kepala, dan ''minitenggen'' gelang rotan pada lengan}}
Suku Lani biasa menggunakan aksesori kepala yang disebut ''luki'', dibuat dari bulu burung cendrawasih berwana putih atau kuning, bulu ayam, dan bulu kelinci, namun karena kelangkaan sumber daya bulu cendrawasih, hanya digunakan untuk acara penyambutan tamu atau oleh orang penting (''[[Pria berwibawa|big man]]''), dan diganti dengan noken.<ref name="ekatlani"/>
{{CSS image crop |Image = Ukiran pada Tubuh ( Kebudayaan Papua, Indonesia ).jpg |bSize = 220 |cWidth = 200 |cHeight = 220|oTop = 90|oLeft = 0|Location = left|Description=seni lukis ''mini''}}
Wajah juga biasanya akan [[Lukisan tubuh|dilukis]] dan seni ini dinamakan dengan ''mini'', biasa menggunakan warna merah, putih, dan hitam. Warna merah berasal dari biji kesumba; sedangkan warna hitam berasal dari arang, oli, dan biji kopi; sedangkan warna putih berasal dari getah [[Tangkai daun|petiol]] singkong atau [[Pasta gigi|odol]]. Pada lengan biasa digunakan aksesori berupa gelang di lengan yang dibuat dari rotan, dan disebut ''tenggen'', dan bisa diselipkan dedaunan. Aksesori lainnya adalah taring babi yang disebut ''wam eyak'' yang bisa dipakai di hidung atau digantung sebagai mata kalung.<ref name="ekatlani">{{cite web|last1=Weya|first1=Teku|last2=Kiwo|first2=Diko|title=Namendek Budaya An Pigagin (Saya Punya Budaya Saya Yang Pegang), E-Katalog Budaya Suku Lani|url=https://lanitribe.github.io/katalog/|language=id|access-date=2024-01-07|last3=Bogum|first3=Ika|last4=Kogoya|first4=Resalina|last5=Yikwa|first5=Nelson|last6=Bogum|first6=Yerni}}</ref>
 
====Pakaian adat====
Baris 34 ⟶ 37:
 
== Populasi suku Lani ==
[[File:Festival Budaya Lani 2023.webp|thumb|Festival Budaya Lani 2023 di [[Tiom, Lanny Jaya]]]]
Jumlah populasi suku Lani pada 1980an dikabarkan oleh Douglas Hayward dalam bukunya ''The Dani of Irian Jaya, Before and After Conversion'' yang mengatakan bahwa jumlah mereka sekitar 200.000 orang (termasuk suku Dani).<ref>{{cite book|author=Douglas James Hayward|title=The Dani of Irian Jaya Before And After Conversion|year=1980|publisher=Regions Press|asin=B0007AW6B4}}</ref>