Ridwan Saidi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan riwayat Ridwan sebagai mantan Ketum PB HMI dan sejarawan & intelektual Islam.
→‎cleanup: - fixed infobox
 
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Doktorandus|Drs.]]<!-- [[HajiKolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi)|H.]] -->
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/profesi) -->
|honorific-suffix =
|image = Ridwan_saidiRidwan Saidi 2019.jpg
|order =
|office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-RIDewan Perwakilan Rakyat<br> Republik Indonesia]]
|term_start = 1 Oktober 1977
|term_end = 30 September 1987
|predecessor =
|successor =
|constituency = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta (daerah pemilihan)|DKI Jakarta]]
|office1 = Ketua Umum Pengurus Besar [[Himpunan Mahasiswa Islam]]
|term_start1 = 1974
|term_end1 = 1976
|predecessor1 = [[Akbar Tanjung]]
|successor1 = Chumaidi Syarif Romas
|birth_name = Ridwan Saidi
|birth_date = {{Birth date and age|1942|7|2}}
|birth_place = [[Jakarta]], [[IndonesiaHindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age |2022|12|25|1942|07|02 |df=yes}}
|death_place = [[Tangerang Selatan]], Indonesia
|nationality = {{IDN}}<!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
|party = [[Partai Persatuan Pembangunan]]
|spouse = Hj. Yahma Wisnani
|children = 5
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
|website =
}}
Drs. H. '''Ridwan Saidi''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|2|7|1942}}) adalah seorang budayawan [[suku Betawi|Betawi]], sejarawan, dan intelektual Islam. Ia juga merupakan mantan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] melalui [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) pada tahun [[1977]]-[[1987]]. Ridwan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) [[Universitas Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar [[Himpunan Mahasiswa Islam|Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)]] pada tahun 1974-1976.<ref>{{Cite web|title=Ridwan Saidi|url=https://tirto.id/m/ridwan-saidi-ti|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-20}}</ref>
 
'''[[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Ridwan Saidi''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|2|7|1942||25|12|2022}}) adalah seorang [[budayawan]] [[suku Betawi|Betawi]], [[sejarawan]], dan intelektual Islam. Ia juga merupakan mantan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] melalui [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) versi orde baru pada tahun [[1977]]-[[1987]]. Ridwan tercatat sebagai lulusan [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FISIPFIS)]] [[Universitas Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar [[Himpunan Mahasiswa Islam|Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)]] pada tahun 1974-1976.<ref>{{Cite web|title=Ridwan Saidi|url=https://tirto.id/m/ridwan-saidi-ti|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-20}}</ref>
Sebagai seorang budayawan Betawi, Ridwan banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi.<ref>{{cite web |author=Nurjanah |url=http://annida-online.com/artikel-2636-lkb-dan-fib-ui-gelar-diskusi-buku-teranyar-ridwan-saidi.html |title=LKB dan FIB UI Gelar Diskusi Buku Teranyar Ridwan Saidi |work=annida-online.com |date=11 Februari 2011 |accessdate=10 Januari 2011}}</ref>
 
Sebagai seorang budayawan Betawi, Ridwan banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi.<ref>{{cite web |author=Nurjanah |url=http://annida-online.com/artikel-2636-lkb-dan-fib-ui-gelar-diskusi-buku-teranyar-ridwan-saidi.html |title=LKB dan FIB UI Gelar Diskusi Buku Teranyar Ridwan Saidi |work=annida-online.com |date=11 Februari 2011 |accessdate=10 Januari 2011 |archive-date=2013-09-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130902182144/http://annida-online.com/artikel-2636-lkb-dan-fib-ui-gelar-diskusi-buku-teranyar-ridwan-saidi.html |dead-url=yes }}</ref> Ridwan Saidi meninggal dunia pada 25 Desember 2022.<ref name=":0">{{Cite web|last=Maulana|first=Gibran|title=Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia|url=https://news.detik.com/berita/d-6479850/budayawan-betawi-ridwan-saidi-meninggal-dunia|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-12-25}}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Baris 30 ⟶ 37:
 
== Karier ==
Dalam perjalanan kariernya, Ridwan Saidi cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Ia pernah menjadi Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim, pada tahun 1966. Setelah itu, pada tahun 1973-1975, Ridwan Saidi menjadi Sekretaris Jendral Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara. Pada tahun 1974-1976, Ridwan Saidi menjadi Ketua Umum [[Himpunan Mahasiswa Islam|PB HMI]].<ref name="profil2">{{cite webCite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4685845/profil-ridwan-saidi-yang-sebut-sriwijaya-kerajaan-fiktif |title=Profil Ridwan Saidi yang Sebut Sriwijaya Kerajaan Fiktif |first=Abdul |last=Jalil |work=detikNews[[Detik.com|detikcom]] |date=29 Agustus 2019 |accessdate=20 Maret 2021}}</ref>
 
Dalam perkembangannya kemudian, Ridwan Saidi berkecimpung ke kelompok partai dan menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dari Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan]] pada tahun 1977-1982 dan 1982-1987.<ref name="profil1" /><ref name="profil2" /><ref>https://books.google.co.id/books?id=_wQ3AAAAIAAJ&pg=PA8</ref><ref>https://books.google.co.id/books?id=hfs2AAAAIAAJ&pg=PA76</ref><ref>https://books.google.co.id/books?id=PdsG-wAeW2wC&pg=PA164</ref> Di bangku parlemen, Ridwan sempat menduduki kursi Wakil Ketua Komisi APBN (1977-1978) dan setelah itu dia konsisten menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X yang membidang lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan sejak 1978-1987.<ref name="profil1" />
 
Usai jabatannya di DPR berakhir, pada tahun 1995 hingga tahun 2003, Ridwan menjadi Ketua Umum [[Partai Masyumi Baru]]. Ridwan juga pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam se-Dunia di [[Irak]] pada tahun 1993. Selain itu, Ridwan Saidi juga pernah aktif pada Festival Budaya Babylonian (''Babylonian Cultural Festival'') di Irak pada tahun 1994. Pada tahun 2003, Ridwan Saidi kemudian menjadi Ketua ''Steering Committee'' Kongres Kebudayaan. Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi ketua dan pendiri Yayasan Renaissance pada tahun 2013.<ref name="profil2" />
 
== Kehidupan pribadi ==
Ridwan menikah dengan seorang wanita kelahiranketurunan [[Orang Minangkabau|Minang]], dari [[Sumatera Barat]], bernama Yahma Wisnani, pada tahun 1977. Mereka dikaruniai lima orang anak, antara lain Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.<ref name="profil2" />
 
Ridwan meninggal dunia pada 25 Desember 2022. Ridwan meninggal di RSPI Bintaro setelah dirawat di rumah sakit tersebut.<ref name=":0" />
 
== Kontroversi ==
=== Perseteruan dengan Ahmad Dhani ===
Ridwan Saidi menyulut kontroversi dengan musisi [[Dewa 19]], [[Ahmad Dhani]] dengan menyatakan Dhani sebagai kaum [[Yahudi]] sebagaimana dikutip dalam bukunya ''Fakta dan Data Yahudi di Indonesia : Dulu dan Kini'' (2006) yang ditulis bersama Rizki Ridyasmara. Buku tersebut menilai Dhani merupakan seorang pengikut Yahudi lantaran banyaknya lambang-lambang Yahudi dalam album Ahmad Dhani dan Dewa 19. Namun, menjawab klaim tersebut Dhani mengatakan itu adalah hal yang biasa. Lagi pula ia menganggap semua gambar itu adalah karya seni.<ref>{{cite webCite news|url=https://hot.detik.com/celeb/d-1595963/pembelaan-lengkap-ahmad-dhani-soal-tuduhan-yahudi |title=Pembelaan Lengkap Ahmad Dhani Soal Tuduhan Yahudi |work=detikHot[[Detik.com|detikcom]] |date=18 Maret 2011 |accessdate=20 Maret 2021}}</ref>
 
Akibat dari buku tersebut, Dhani kemudian mendapat kiriman bom buku yang diterima pada Selasa, 15 Maret 2011, yang ditujukan ke kantor [[Republik Cinta Management]] (RCM). Namun, paket baru dibuka pada Kamis, 17 Maret 2011. Buku berisi bom itu lalu diledakkan Tim [[Gegana]]. Buntut dari bom tersebut, Dhani melaporkan Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara sebagai pengarang buku yang memuat klaim salah terhadap Dhani tersebut.<ref>{{cite webCite news|url=https://celebrity.okezone.com/read/2011/03/19/33/436584/ahmad-dhani-tak-kapok-pakai-simbol-yahudi |title=Ahmad Dhani Tak Kapok Pakai Simbol Yahudi |first=Elang Riki |last=Yanuar |date=19 Maret 2011 |accessdate=20 Maret 2021 |websitework=[[Okezone.com]]}}</ref> Dhani menganggap buku tersebut yang menyebabkan dirinya menjadi target teroris.<ref>{{cite web |url=https://www.cumicumi.com/news/cumi-celebs/18441/ahmad-dhani-laporkan-penulis-buku-yahudi |title=Ahmad Dhani Laporkan Penulis Buku Yahudi |date=18 Maret 2011 |accessdate=20 Maret 2021 |website=Cumicumi.com}}</ref>
 
=== Tafsiran eksistensi kerajaan Indonesia ===
Pernyataan Ridwan Saidi mengenai 'tafsiran sejarah' eksistensi sejumlah kerajaan di Indonesia menuai protes. Ucapan Ridwan ini terdapat dalam sebuah video berdurasi 15 menit yang diunggah oleh akun Macan Idealis. Pertama, video berjudul ''Mengejutkan MENGEJUTKAN !! BABEBabe RIDWANRidwan SAIDISaidi NGAMUK,Beberkan TernyataMengenai Sriwijaya AdalahKeberadaan Kerajaan Palsu dan Fiktif''Sriwijaya diunggah 23 Agustus 2019.<ref>{{Citation|title=MENGEJUTKAN !! Babe Ridwan Saidi Beberkan Mengenai Keberadaan Kerajaan Sriwijaya|url=https://www.youtube.com/watch?v=kL3JlDvcPiw|accessdate=2022-06-22|language=id-ID}}</ref> Video kedua berjudul ''GEGER !! Terbongkar Ternyata Sriwijaya Hanyalah Bajak Laut, dan Banyak Kerajaan Fiktif di Indonesia''<ref>{{Citation|title=GEGER !! Ridwan Saidi Ungkap Versi Lain Mengenai Sriwijaya, dan Kerajaan Fiktif di Indonesia|url=https://www.youtube.com/watch?v=ZGHgl6iL1nQ|accessdate=2022-06-22|language=id-ID}}</ref> diunggah 25 Agustus 2019. Dalam video tersebut, Ridwan tampak menjawab sejumlah pertanyaan [[Vasco Ruseimy, ST|Vasco Ruseimy]] yang merupakan mantan Juru Bicara [[Koalisi Indonesia Adil Makmur|Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi]]. Dalam wawancara ini, Ridwan mengatakan Kerajaan Sriwijaya adalah fiktif. Bahkan, ia mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah [[bajak laut]]. Ridwan juga menampik bukti-bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya.<ref name="kontroversi">{{cite webCite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4899353/kontroversi-ridwan-saidi-sriwijaya-bajak-laut-hingga-kerajaan-galuh-brutal |title=Kontroversi Ridwan Saidi: 'Sriwijaya Bajak Laut' Hingga 'Kerajaan Galuh Brutal |first=Rakhmad Hidayatulloh |last=Permana |date=14 Februari 2020 |accessdate=20 Maret 2021 |websitework=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
Pernyataan itu lantas menuai protes, karena dinilai menyinggung [[Suku Palembang|masyarakat Palembang]], tempat di mana kerajaan Sriwijaya pernah berdiri. Pemerintah Kota Palembang pun mengungkapkan kekecewaannya.<ref>{{cite webCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190827203901-12-425178/sebut-kerajaan-sriwijaya-fiktif-ridwan-saidi-akan-dilaporkan |title=Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Ridwan Saidi Akan Dilaporkan |websitework=[[CNN Indonesia]] |date=27 Agustus 2019 |accessdate=20 Maret 2021}}</ref> Sementara itu, budayawan Sumatera Selatan, Erwan Suryanegara menilai Ridwan salah, karena bajak laut marak justru setelah Sriwijaya runtuh.<ref>{{cite webCite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/09/06/23115891/ridwan-saidi-sebut-sriwijaya-kerajaan-fiktif-budayawan-sumsel-bikin-video?page=all |title=Ridwan Saidi Sebut Sriwijaya Kerajaan Fiktif, Budayawan Sumsel Bikin Video Tandingan |work=[[Kompas.com]] |date=6 September 2019 |accessdate=20 Maret 2021|first=Aji YK |last=Putra }}</ref> Namun, Ridwan mempersilakan orang yang mengkritik pendapatnya terkait Kerajaan Sriwijaya tersebut. Ia juga mengaku semua pemaparannya tersebut dari proses penelitian sejarah yang lama, dengan sumber buku seperti ''The Timetables of History: A Horizontal Linkage of People and Events'' oleh Bernard Grun, ''Historica'' oleh [[Josephus]] dan ''[[Geographia]]'' oleh [[Claudius Ptolemaeus]], yang ditulis tahun 161 M.<ref name="kontroversi" />
 
Masih dalam video yang sama, Ridwan Saidi juga berbicara soal [[Kerajaan Tarumanegara]]. Sama seperti Kerajaan Sriwijaya, Ridwan juga menyebut Kerajaan Tarumanegara itu fiktif. Ridwan menilai hal ini adalah kesalahan arkeolog seperti [[Poerbatjaraka]] yang mengira prasasti-prasasti yang ada di Jawa bagian barat dan Jawa Tengah ber[[bahasa Sanskerta]] dan ber[[aksara Palawa]], menilai bahwa prasasti tersebut berbahasa Hindi-Khmer.<ref>{{cite webCite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4686377/membedah-pernyataan-ridwan-saidi-sriwijaya-dan-tarumanegara-fiktif |title=Membedah Pernyataan Ridwan Saidi 'Sriwijaya dan Tarumanegara Fiktif' |first=Danu |last=Damarjati |date=30 Agustus 2019 |accessdate=20 Maret 2021 |websitework=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> [[Arkeolog]] Universitas Indonesia (UI) Ninny Soesanti Tedjowasono menjelaskan bahwa sebagai seorang [[epigrafi|epigraf]], Ninny memastikan bahasa yang digunakan di [[Prasasti Tugu]], salah satu prasasti Kerajaan Tarumanegara adalah berbahasa Sanskerta, bukan berbahasa Hindi-Khmer seperti yang dikatakan Ridwan Saidi.<ref name="kontroversi" />
 
Ridwan Saidi kemudian kembali membuat pernyataan kontroversial. Ridwan menyebut bahwa tidak ada kerajaan di [[Ciamis]], [[Jawa Barat]]. Selain itu, ia menilai bahwa terdapat salah penamaan pada [[Kerajaan Sunda Galuh]]. Pernyataan ini terdapat dalam Video berdurasi 12 menit 31 detik dengan judul ''GEGEER !! TERNYATA KERAJAAN KERAJAAN DI INDONESIA SANGAT DITAKUTI DI DUNIA'' yang diunggah 12 Februari 2020. Dia masih ditemani oleh Vasco. Menurutnya kata Galuh berasal dari [[bahasa Armenia]] yang berarti brutal. Ucapan Ridwan tersebut mendapat respon dari sejumlah tokoh hingga unsur masyarakat Ciamis. Ia diminta datang untuk melihat langsung berbagai bukti sejarah terkait kerajaan di Ciamis.<ref name="kontroversi" />
Baris 69 ⟶ 78:
* ''Kampungku Kemayoran'' yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2017
* ''Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia'' yang diterbitkan Yayasan Renaissance pada tahun 2017
* ''Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah'' (Wali kota Jakarta 1942-1945 dan Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat 29 Agustus 1945) yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2018.
 
Selain karya cetak, juga terdapat beberapa karya yang diterbitkan secara daring dalam versi buku elektronik oleh Ridwan Saidi, yakni:<ref name="library" />
Baris 94 ⟶ 103:
[[Kategori:Tokoh Betawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh KNPI]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
Baris 100 ⟶ 108:
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Tokoh HMIHimpunan Mahasiswa Islam]]