Kawasan Berikat Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Nama Komisaris Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(24 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Kawasan Berikat Nusantara
| trading_name =
| predecessors = PT Bonded Warehouses Indonesia (Persero)<br/>PT Sasana Bhanda (Persero)
| logo = Kawasan Berikat Nusantara logo.jpeg
| logo_size = 300
| image =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas]] [[anak usaha]]
| traded_as =
| industry = [[Kawasan berikat]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1986|06|28}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Alif Abadi]]<ref name="direksi">{{cite web|url=http://kbn.co.id/welcome/konten_depan/manajemen#3|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Kawasan Berikat Nusantara|access-date=1 November 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Deden Juhara]]<ref name="direksi"/><br/>(Komisaris Utama)
| brands =
| products =
| services = {{hlist|Penyewaan lahan dan bangunan|[[Ekspedisi muatan]]|[[Logistik]]|Pergudangan|Depo peti kemas|Penyediaan air bersih|Produksi [[beton]]|[[Rumah sakit]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 609,76 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 22,52 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=http://kbn.co.id/2020/AR/ar2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Kawasan Berikat Nusantara|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref>
| parent = [[Danareksa]] (73,15%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,006 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 944,85 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 494 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT Marunda Bandar Indonesia<br/>PT KBN Graha Medika<br/>PT KBN Prima Logistik<br/>PT Karya Citra Nusantara
| slogan =
| homepage = {{URL|https://www.kbn.co.id}}
}}
'''PT Kawasan Berikat Nusantara''' atau biasa disingkat menjadi '''KBN''', adalah anak usaha [[Danareksa]] yang bergerak di bidang pengelolaan [[kawasan berikat]] dan [[logistik]]. Perusahaan ini mengelola tiga kawasan berikat, yakni di [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Marunda, Cilincing, Jakarta Utara|Marunda]], dan [[Cakung, Jakarta Timur|Cakung, Jakarta]]. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga mengelola sebuah rumah sakit.<ref name="annual"/>
Hingga tahun 2022, Danareksa memegang 73,15% perusahaan ini, sementara [[Pemerintah Provinsi DKI Jakarta]] memegang sisanya.<ref name="saham">{{Cite web|url=http://kbn.co.id/article/informasi-pemegang-saham-MTY=|title=Informasi Pemegang Saham|publisher=PT Kawasan Berikat Nusantara|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref>
==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1968 saat pemerintah Indonesia mendirikan '''PT Yado Warehousing''' untuk mengelola sebuah pergudangan seluas empat hektar yang berfungsi sebagai [[entrepôt]] di [[Kampung Bandan, Jakarta Utara]]. Pada tahun 1972, pemerintah melikuidasi PT Yado Warehousing untuk membentuk '''PT Bonded Warehouses Indonesia (Persero)'''.<ref name="bwi">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2853/PP0201972.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1972|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref> Pembentukan PT Bonded Warehouses Indonesia bertujuan untuk menggeser pengembangan entrepôt ke Pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 1983, pemerintah juga membentuk '''PT Sasana Bhanda (Persero)''' untuk mengelola sebuah pergudangan lini satu di Cakung.<ref name="sasana">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/62310/PP%20NO.%209%20TH%201983.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1983|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref> Pada tahun 1986, pemerintah menggabungkan Sasana Bhanda dan Bonded Warehouses Indonesia untuk membentuk perusahaan ini,<ref name="kbn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3355/PP_NO_23_TH_1986.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1986|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref> dengan wilayah usaha di Cakung dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Bisnis PT KBN adalah mengelola kawasan industri baik yang berstatus kawasan berikat (Export Processing Zone) maupun non berikat. Pengertian kawasan berikat adalah wilayah tertentu di dalam daerah pabean Indonesia yang merupakan salah satu prasarana penunjang pengembangan ekonomi dengan menggunakan lokasi tersebut untuk meningkatkan industri pengolahan berorientasi ekspor yang mendapat insentif khusus yaitu pembebasan bea masuk dan pungutan negara lainnya. Fasilitas lain yang diberikan oleh pemerintah kepada investor di KBN bahwa 50% dari hasil produksinya dapat dipasarkan di dalam negeri serta investor asing dapat memiliki saham 100%.<ref>{{Cite web|url=http://www.kbn.co.id/|title=PT. Kawasan Berikat Nusantara|website=www.kbn.co.id|language=en|access-date=2017-04-23}}</ref>▼
Pada tahun 1990, pemerintah melikuidasi PT [[Pusat Perkayuan Marunda]] (Persero) dan menyerahkan asetnya ke perusahaan ini,<ref name="marunda">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3488/PP%20NO%2031%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref> sehingga wilayah usaha perusahaan ini meliputi Cakung, Tanjung Priok, dan Marunda. Pada tahun 1994, pemerintah juga melikuidasi PT [[Pengelola Kawasan Berikat Indonesia]] (PKBI) dan menyerahkan asetnya ke perusahaan ini.<ref name="pkbi">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6267/PP0381994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref>
== Direksi ==▼
Direktur Utama : H.M. Sattar Taba▼
Pada tahun 2018, perusahaan ini membentuk satu unit bisnis baru, yakni Pusat Logistik Berikat (PLB). Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan tiga anak usaha, yakni PT [[KBN Prima Logistik]], PT [[KBN Graha Medika]], dan PT [[Marunda Bandar Indonesia]] masing-masing untuk berbisnis di bidang logistik, pelayanan kesehatan, dan pengelolaan dermaga.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=http://kbn.co.id/article/sejarah-singkat-OA==|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Kawasan Berikat Nusantara|language=id|access-date=1 November 2021}}</ref> Pada bulan Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Danareksa]] sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di lintas sektor.<ref name="holding">{{Cite news|url=https://keuangan.kontan.co.id/news/danareksa-bertransformasi-sebagai-holding-pengelola-bumn-lintas-sektor|title=Danareksa Bertransformasi Sebagai Holding Pengelola BUMN Lintas Sektor|publisher=Kontan|first=Dina Mirayanti|last=Hutauruk|date= 7 Februari 2022|language=id|access-date=7 Februari 2022|editor-last=Winarto|editor-first=Yudho|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]}}</ref>
== Bisnis perusahaan ==
▲Bisnis PT KBN adalah mengelola kawasan industri baik yang berstatus kawasan berikat (Export Processing Zone) maupun non berikat.
== Komisaris ==
* Komisaris Utama : Irjen Pol (Purn) Deden Juhara
* Komisaris : Dori Santosa
* Komisaris : Andar Perdana Widiastono
* Komisaris : Mayjen (Mar) (Purn) Yuniar Ludfi
▲== Direksi ==
* Direktur Keuangan: Ikhwanoel
* Direktur Pengembangan dan Komersial : Faruq Hidayat
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Danareksa}}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
[[Kategori:Danareksa]]
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Jakarta]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1986]]
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}
|