Chen De Xiu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tempat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Chen De Xiu''' ([[Hanzi]]=陈德修; [[pinyin]]= Chén Dé Xiū; [[Hokkien]]: '''Tan Tik SiuSioe''' ; [[Indonesia]]: Rama Moerti) adalah sastrawan, ahli pengobatan, dan seseorang berilmu tinggi semasa hidupnya. Dia kini dipuja oleh berbagai kalangan, baik oleh warga China maupun penganut kepercayaan [[Kejawen]].<ref name="RSP">Redaksi Suara Pembaruan. 8 Desember 2012. Akses= 12 April 2013. [http://www.suarapembaruan.com/pages/e-paper/2012/12/08/files/search/searchtext.xml Suara Pembaruan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Hal. 6.</ref> Dia tidak bisa makan daging semenjak kecil dan hidup suci melajang sepanjang hidupnya.<ref name="Sampokong">Yayasan Kelenteng Sampokong. "''Dewa-Dewi Kelenteng''", Semarang.</ref>
 
== Biografi ==
Baris 21:
Pada tahun 1917 dan 1918, Tan Tik Siu masih belum mempunyai gua-gua pertapaan baik di lereng [[Gunung Wilis]] maupun di [[Sumberagung, Rejotangan, Tulungagung]]. Namun, namanya telah banyak dikenal penduduk Jawa Tengah karena ia banyak berbuat amal dan suka menyembuhkan orang-orang yang sakit tanpa memungut biaya sepeserpun. Ia tidak membedakan yang kaya dan yang miskin, pribumi atau bukan, keluarga atau orang lain. Ia juga mahir berbahasa China, Melayu, dan Inggris serta ilmu bela diri dengan keinginannya sendiri, karena ia tidak mengenyam pendidikan hingga tinggi. Setiap perayaan [[Cap Go Meh]], biasanya di Tulungagung diadakan pawai [[barongsai]] dan liong. Tan Tik Sioe ikut serta berperan sebagai [[Sun Go Kong]] sambil mempertunjukkan kemahiran bersilat dengan menggunakan senjata ''Kim Kong Pang'' ("Pentung Kim Kong"). Terkadang ia juga berperan sebagai ''Boe Siong'' (Wu Song).<ref name="Sampokong"/><ref name="scribd"/>
 
Rakyat setempat mengisahkan bahwa Kampung Sumber Agung menempati wilayah yang pada awalnya adalah rawa-rawa (Danau Remang) seluas 50 hektare lebih. Chen De Xiu menutup sumber air utama yang mengairi danau tersebut sehingga menjadi kering. Konon dia menyumbatnya hanya menggunakan seputung rokok yang ia ciptakannya dari sebatang ranting kering. Kini wilayah rawa-rawa yang kering berubah menjadi beberapa desa dan kawasan [[Sawah|persawahan]]. Nama Desa Sumber Agung sendiri merupakan pengingat atas kejadian tersebut, dimanadi mana ''Sumber'' memiliki arti ''Mata Air'' dan ''Agung'' memiliki arti ''Besar''. Seringkali pula di halaman gua rumahnya diadakan pertunjukan [[Barongsai]] dan [[Jaranan]].
 
=== Menuju Singapura dan Malaysia hingga akhir hayat ===
Baris 42:
Inti ajaran dari Chen De Xiu adalah ''hidup suci dan berlaku benar''.
 
Ia bersumpah untuk hidup selibat sepanjang hidupnya, bahkan pakaiannya pun tidak diperbolahkan untuk dicuci wanita. Suatu ketika, seminggu setelah [[Tahun Baru Imlek]], tanggal 8 bulan 1 Imlek pukul 12 malam untuk bersembahyang kepada [[Thian|Tuhan]], ia pernah berpesan: saat bersembahyang jangan meminta barang apa-apa, tetapi mohonlah diampuni dosa-dosanya yang dulu. Ia seringkalisering kali mengajarkan bahwa semua manusia saat menghadap [[Thian|Tuhan Yang Maha Kuasa]] haruslah mengoreksi diri sendiri, menentramkan pikiran, menerima segala derita yang dihadapi, tahan melarat dan lapar, serta jangan mengeluh. Dalam salah satu buku resep obat '''Tan Tik Sioe Sian''' yang dicetak di percetakan ''Sie Dhian Ho & Sons'' [[Solo]] pada tahun 1921, pada halaman 22, disebutkan: "''100 agama aku gabung menjadi satu, simpan di dalam cipta rasa ! Inilah tujuan membela Tuhan''." Ia selalu menentang keras praktik ilmu hitam, sebab sihir itu mungkir terhadap kodrat Allah.<ref name="scribd"/>
 
=== Karya ===
[[Berkas:Buku pengobatan karya Tan Tik Sioe Sian.jpg|rightka|240px|thumbjmpl|Sampul buku pengobatan karya Tan Tik Sioe yang dicetak ulang pada tahun 2008]]
Sebagai seorang sastrawan, Chen De Xiu telah menghasilkan beberapa karya tulis yang kebanyakan dalam huruf dan aksara Jawa kuno. Banyak karya dia yang dihasilkan pada saat dia berdiam di [[Gunung Wilis]]. Meskipun sebagian diterbitkan, tetapi hasil karya dia hanya beredar di kalangan terbatas saja.
 
Baris 82:
* Klenteng ''Hong Tik Hian'', Jalan Dukuh, [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]].
* TITD [[Hong San Koo Tee]], Jalan Cokroaminoto No. 12, [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]].
* Kelenteng Kwan Im Bio , jalan Teratai No. 100. Cikoleang, Pabuaran,Gunung Sindur, Puspitek [[Bogor]]
* Sanggar Pamujan Adem Hatie Tan Tik Sioe Sian, Gumuk Lintang, Kab. Temanggung, Jawa Tengah.
* Kelenteng Ma Co Po, Jl. Bandengan Selatan, Jakarta Barat
* Klenteng Cing Gi Twua, Jl B1 teluk gong, Jakarta utara
*
 
== Kultur populer ==
* Nama "Tan Tik Siu" digunakan sebagai nama sebuah radio di Sumber Agung dengan nama '''Radio Tan Tik Siu FM'''.<ref>Tan Tik Siu FM. [http://www.tantiksiufm.com/ Tan Tik Siu FM]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref>
 
== Referensi ==
Baris 92 ⟶ 95:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.panoramio.com/photo/54836603 Photo of Tan Tik Siu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.panoramio.com/photo/56615832 Photo of Pintu Goa Tan Tik Siu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Foto Pintu Gua Sumber Agung
* [http://sumberagung-village.blogspot.com/2011/05/goa-tan-tiek-siu_30.html Sumberagung Dalam Cerita] Gua Tan Tik Siu
* [http://santai2008.wordpress.com/2010/07/07/2214/ Kitab Ramalan dan Ilmu Pirasat Manusia] Salah satu kitab karya Tan Tik Siu