Kayu manis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tone}}
{{for|produknya|kulit kayu manis}}
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Kayu manis
| image = Cinnamomum verum1.jpg
Baris 7:
| image_caption = Daun dan bunga kayu manis
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| classis = [[Magnoliopsida]]
| unranked_classis = [[Magnoliid]]
| ordo = [[Laurales]]
| familia = [[Lauraceae]]
Baris 14 ⟶ 15:
| species = '''''C. verum'''''
| binomial = ''Cinnamomum verum''
| authoritybinomial_authority = [[Jan Svatopluk Presl|J.Presl]]
| synonyms = *''Camphorina cinnamomum'' <small>(L.) Farw.</small>
*''Cinnamomum alexei'' <small>Kosterm.</small>
Baris 56 ⟶ 57:
*''Laurus cinnamomum'' <small>L.</small><ref>{{cite web|url=http://www.theplantlist.org/tpl/record/kew-2721692|title=Cinnamomum verum J.Presl — The Plant List|website=www.theplantlist.org}}</ref>
}}
 
[[Berkas:Cinnamomum verum.jpg|jmpl|kiri|Kayu manis]]
 
'''Kayu manis''' atau dengan nama ilmiah ''Cinnamomum'' ialah jenis [[pohon]] penghasil [[rempah-rempah]]. diDi dalam kamus Biologi, ''Cinnamomum zeylanicum,''<ref>{{Cite web|url=https://www.biologyonline.com/dictionary/cinnamon|title=Cinnamon Definition and Examples - Biology Online Dictionary|date=2019-10-07|website=Biology Articles, Tutorials & Dictionary Online|language=en-US|access-date=2020-04-11|archive-date=2020-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20201123191124/https://www.biologyonline.com/dictionary/cinnamon|dead-url=yes}}</ref> Termasuktermasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, [[anggur (minuman)|anggur]] panas dan juga dipakai secarauntuk keperluan medis.
 
Kayu manis adalah salah satu [[bumbu makanan]] tertua yang digunakan [[manusia]]. [[Bumbu]] ini digunakan di [[Mesir Kuno]] sekitar 5000 [[tahun]] yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab [[Perjanjian Lama]].
 
Kayu manis juga secara tradisional juga dijadikan sebagai [[suplemen]] untuk berbagai penyakit, dengan dicampur [[madu|madu.]], misalnyaRamuan ini bisa bermanfaat untuk pengobatan penyakit [[radang sendi]], [[kulit]], [[jantung]], dan [[perut kembung]].
 
== Spesies penghasil ==
Baris 72 ⟶ 74:
* ''C. aromaticum'' (''Cassia'' atau ''Chinese cinnamon'').
 
Kulit manis ''Ceylon'' sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat, lebih beraroma, dan lebih lembut dalam rasa daripada kasiavera. Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna merah kecoklatankecokelatan sedang hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2–3&nbsp;mm (0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan kulitnya.
 
== Informasi Dasar Kayu Manisdasar ==
Kayu manis adalah tumbuhan dengan genus ''Cinnamomum'' dan famili ''Lauraceae'' yang digunakan sebagai penghasil rempah-rempah. Rempah ini memiliki aroma yang kuat, bersifat hangat, dan rasa yang manis. Bagian kayu manis yang dapat dimanfaatkan adalah kulit kayu bagian dalam yang dipotong dengan ketebalan tertentu atau dalam bentuk bubuk kayu manis. Kulit kayu manis memiliki aroma khas yang wangi dan terasa manis sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penyedap rasa makanan atau kue, bahan pembuat sirup, dan rasa pedas sebagai penghangat tubuh. Selain itu, batang kayu manis juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan bangunan, meubelair, dan kayu bakar.<ref name=":0">Emilda. 2018. EFEK SENYAWA BIOAKTIF KAYU MANIS Cinnamomum burmanii NEES EX.BL.) TERHADAP DIABETES MELITUS: KAJIAN PUSTAKA. ''Jurnal Fitofarmaka Indonesia''. 5(1): 246-252.</ref> Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis yaitu [[Minyakminyak asiri|minyak atsiri]] [[eugenol]], [[Saprolegnia|safrole]], [[Sinamaldehida|sinamaldehide]], [[tanin]], [[kalsium oksalat]], [[damar]], dan [[zat penyamak.]] Berbagai aplikasi kayu manis yaitu dapat dijadikan zat antimikroba, antifungi, [[antivirus]], [[antioksidan]], antitumor, penurun tekanan darah, [[kolesterol]], dan memiliki senyawa rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm. Minyak atsiriasiri dapat dijadikan [[antiseptik]], membangkitkan selera atau menguatkan lambung ([[stomakik]]), serta memiliki efek untuk mengeluarkan angin ([[karminatif]]). Selain itu, minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta gigi, penyegar bau sabun, deterjen, ''lotion'' parfum, dan ''cream''. Dalam pengolahan bahan makanan dan minuman, minyak kayu manis digunakan sebagai pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranyadi antaranya untuk minuman keras, minuman ringan (''softdrink''), agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai, dan sup.<ref name=":1">Rismunandar, dan Paimin, F.B. 2001.''Kayu manis budidaya dan pengolahan Edisi Revisi''. Jakarta. Penebar Swadaya.</ref>
 
== Persyaratan Tumbuh Kayu Manis ==
[[Berkas:Cinnamon tree plantlings.jpg|jmpl|Bibit Pohon Kayu Manis]]
Persyaratan tumbuh kayu manis yaitu sebagai berikut.<ref name=":3">Yusarman. 2016. ''Bulletin Mengenal Kayu Manis'' [online]. <nowiki>https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/966-mengenal-kayu-manis</nowiki>. Diakses pada tanggal 28 Maret 2019 Pukul 21.05 WIB.</ref>
 
1.      '''Tinggi tempat'''
 
Beberapa jenis kayu manis dapat tumbuh pada ketinggian hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (m dpl), namun ''C. burmanni'' akan berproduksi baik bila ditanam pada daerah dengan ketinggian 500 - 1.500 m dpl. Bila ditanam di daerah kurang dari 500 m dpl, tanaman akan tumbuh lebih cepat namun kualitas kulit kayunya rendah yaitu ketebalan kulit dan aromanya berkurang bila dibanding jika jika ditanam di daerah yang lebih tinggi. Untuk jenis ''C. zeylanicum'', tumbuh baik pada ketinggaian antara 0–500 m dpl.
 
2.      '''Iklim'''
 
Kayu manis tumbuh baik didaerah yang beriklim tropis basah. Iklim tropis basah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Faktor iklim yang harus diperhatikan adalah: a) curah hujan, kayu manis menghendaki hujan yang merata sepanjang tahun dengan jumlah cukup yaitu sekitar 2.000-2.500&nbsp;mm/tahun, jika curah hujan terlalu tinggi akan berpengaruh pada hasil rendemennya yang rendah; b) Suhu, kayu manis akan tumbuh baik pada suhu rata-rata 25 derajat celcius dengan batas maksimum 27 derajat celcius dan batas minimum 18 derajat celcius; c) Kelembaban, kayu manis akan tumbuh baik pada kelembaban 70-90%, semakin tinggi kelembaban, pertumbuhan tanaman akan semakin baik; dan d) Sinar matahari, akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis tanaman. Kayu manis memerlukan memerlukan sinar matahari sekitar 40-70%.
 
3.      '''Keadaan tanah'''
 
Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kayu manis adalah tanah yang banyak mengandung [[humus]], remah, berpasir dan mudah menyerap air seperti [[latosol]]. Namun kayu manis juga dapat tumbuh pada jenis tanah [[andosol]], [[Podsolik merah kuning|podsolik]] merah kuning dan mediteran. Keasaman (pH) tanah yang cocok untuk kayu manis adalah pH 5,0 - 6,5.
 
== Penyebaran Kayu Manis ==
Dari berbagai jenis kayu manis, hanya empat jenis yang terkenal dalam perdagangan ekspor maupun lokal dan persebarannya yaitu sebaga berikut.<ref name=":3" />
 
'''''1.      Cinnamomum burmanni'''''
 
Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 600-1.500 m dpl dan banyak dijumpai di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. Tinggi tanaman dapat mencapai 15 m, berdaun kecil dan kaku dengan pucuk berwarna merah. Kulit berwarna abu-abu dengan aroma khas dan rasanya manis, dan dipanen (berupa kulit batang dan ranting) setelah tanaman berumur 10 tahun dengan lingkar batangnya mencapai satu meter
 
'''2.     ''Cinnamomum zeylanicum'''''
 
Jenis ini merupakan tanaman asli Srilanka (pulau Ceylon) yang tidak dapat tumbuh baik di Indonesia karena kualitas kulit kayu yang dihasilkan kurang baik (lebih tipis). Tanaman ini sangat cocok bila ditanam di dataran rendah sampai 500 m dpl. Tinggi tanaman mencapai 5–6 m dan bercabang. Panen dapat dilakukan pada umur 3 tahun, kulit kayu berwarna abu-abu.
 
'''''3.      Cinnamomum cassia'''''
 
Kayu manis dengan nama lain ''Cinnamomum aromaticum'' ini merupakan tanaman asli dari [[Myanmar]] dan banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah ([[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Baturraden, Banyumas|Baturaden]] dan [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]]). ''Cinnamomum cassia'' punya karakter yang berbeda dengan ''Cinnamomum zeylanicum'' maupun ''Cinnamomum burmanni'' dengan pucuk berwarna hijau muda sampai hijau kemerahan dan tajuk berbentuk piramida. Kandungan asiri jenis ini lebih banyak pada kulit cabang dibanding kulit batang, ranting dan daun.
 
'''4.     ''Cinnamomum cullilawan'''''
 
Kayu manis ini hanya dikenal di daerah Maluku (Ambon dan Pulau Seram). Kayunya termasuk jenis kayu lunak dan berwarna putih, dengan kulit batang dan akar mengandung minyak atsiri. Kulit batangnya berbau minyak kayu putih yang dalam perdagangan disebut dengan kulitlawan. Minyak kulit lawan umumnya dimanfaatkan untuk pengobatan sakit maag (gangguan pencernaan) dan penyakit kolera. Sampai saat ini minyak kulitlawan dijual dengan nama minyak lawang yang sering digunakan untuk obat gosok.
Baris 113 ⟶ 116:
Tanaman kayu manis telah menyebar ke hampir seluruh negara tropis. Di Indonesia, ''Cinnamomum burmannii'' banyak terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Jawab Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku. ''Cinnamomun cassia'' banyak terdapat di Kebumen, Baturaden, dan Purwokerto. ''Cinnamomum cullilawan'' terdapat di Pulau Seram dan Ambon. Sedangkan, ''Cinnamomum zeylanicum'' terdapat di Pulau Ceylon (Sri Lanka). Hingga saat ini, Sri Lanka merupakan produsen kayu manis terbesar di dunia, disusul oleh Seychelles dan Republik Malagasy. Sementara itu, ''Cinnamomum cassia'' telah intensif dibudidayakan di Cina.<ref>Suwarto, Yuke Octavianty, Silvia Hermawati. 2014. Top 15 Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penebar Swadaya Grup. Halaman 88.</ref>
 
== Potensi Kayukayu Manismanis di Indonesia ==
[[Berkas:Kulit kayu manis.jpg|jmpl|243x243px|Hasil panen kayu manis petani di Batipuh, Sumatera Barat]]
Potensi untuk mengembangkan usaha agribisnis kayu manis di Indonesia cukup besar mencakup hampir semua subsistem, baik pada subsistem agribisnis hulu maupun subsistem hilir. Sumber daya yang dimiliki Indonesia cukup memadai, seperti sumber daya alam (lahan yang sesuai), teknologi, tenaga ahli, plasma nutfah bahan tanaman, serta jumlah penduduk sehingga berpotensi untuk pemasaran kayu manis dalam negeri. Selain itu, juga didukung oleh sistem dan manajemen produksi yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, potensi yang dimiliki tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kayu manis bermutu nomor satu di dunia dengan daya saing yang cukup tinggi.<ref name=":2">Ferry, Y. 2013. PROSPEK PENGEMBANGAN KAYU MANIS (''Cinnamomum Burmanii'' L) DI INDONESIA. ''SIRINOV. 1(1): 11 –20.''</ref>
Baris 186 ⟶ 189:
Produk kayu manis merupakan hasil utama dari kayu manis, produk ini berupa potongan kulit yang dikeringkan. Menghasilkan produk kayu manis sangat sederhana, yaitu cukup dengan penjemuran. Sebelum dijemur, kulit dikikis atau dibersihkan dari kulit luar, lalu dibelah–belah menjadi berukuran lebar 3–4&nbsp;cm. Selanjutnya kulit yang sudah bersih ini dijemur dibawah terik matahari selama 2–3 hari, kulit dinyatakan kering kalau bobotnya sudah susut sekitar 50% artinya, kalau bobot sebelum dijemur sekitar 1&nbsp;kg maka kayu manis kering harus berbobot 0,5&nbsp;kg. Kulit bermutu rendah karena kadar airnya masih tinggi, kadar air tinggi diakibatkan oleh kurangnya waktu penjemuran selain kadar air masih tinggi, mutu kulit dipengaruhi oleh kebersihan tempat penjemuran. Agar dapat menghasilkan mutu kulit yang baik, penjemuran sebaiknya dilakukan dibawah sinar matahari penuh.<ref name=":1" />
 
== Standar Nasional Kayu Manisnasional ==
Syarat mutu kayu manis sesuai Standar Nasional Indonesia meliputi spesifikasi umum dan spesifikasi khusus. Spesifikasi umum meliputi:<ref name=":1" />
 
1.      Uji fisika/mekanik: Pengikisan,warna, rasa.
 
2.      Uji mikrobiologi: Serangga utuh mati, kadar jamur/kapang, kotoran mamalia, kotoran binatang lain.
 
3.      Uji kimia: Kadar air, kadar abu, kadar pasir.
 
4.      Cemaran: Bahan asing, cemaran serangga.
{| class="wikitable"
|+'''Tabel 2.''' Spesifikasi persyaratan umum kayu manis<ref name=":1" />
Baris 322 ⟶ 325:
|}
 
== Kajian Metabolomik pada Kayu Manismetabolomik ==
{{Overly detailed}}
Berbagai kajian metabolomik dari kayu manis yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut. Al-Dhubiab (2012) menyebutkan komponen kimia terbesar pada kayumanis adalah alkohol sinamat, kumarin, asam sinamat, sinamaldehid, antosinin dan minyak atsiri dengan kandungan gula, protein, lemak sederhana, pektin dan lainnya. Ervina dkk (2016) menyatakan bahwa hasil ekstraksi kulit batang ''Cinnamomum burmanii'' mengandung senyawa antioksidan utama berupa polifenol (tanin, flavonoid) dan minyak atsiri golongan fenol. Kandungan utama minyak atsiri kayu manis adalah senyawa sinamaldehida dan eugenol. Wang et al (2009) dalam Hasan (2011) menyebutkan bahwa komponen mayor minyak atsiri yang terkandung pada daun ''Cinnamomum burmanii'' adalah transsinamaldehid (60,17%), eugenol (17,62%) dan kumarin (13,39%). Identifikasi minyak atsiri batang ''C. burmannii'' dengan GC-MS dan LC-MS menemukan adanya senyawa utama sinamaldehid dan beberapa polifenol terutama proanthocyanidin dan epi-catechin (Shan B, 2007). Chen et al (2014) menemukan diantara 4 spesies ''cinnamon'' yaitu ''C. burmannii, C. verum, C. aromaticum'', dan ''C. loureiroisemua'' ekstraknya memiliki manfaat kesehatan yang sama. Yang membedakannya ''C. burmannii'' memiliki rasa yang tidak terlalu pahit seperti ''C. cassia'' dan ''C. loureiroi''. Tingkat kandungan senyawa aktif pada tumbuhan bisa berubah tergantung metode yang digunakan dalam proses ekstraksinya (Duguoa et al, 2007). Bandara et.al (2011) menyebutkan bahwa ''cinnamon'' memiliki kemampuan antimikroba, antifungi, antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol dan memiliki senyawa rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm (Niu C dan Gilbert ES, 2004). Penelitian Shan Bet al (2007) membuktikan kemampuan ekstrak kulit batang ''cinnamon'' melawan 5 jenis bakteri patogen yaitu ''Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli'', dan ''Salmonella anatum''. Nisa dan Triastuti (2014) melaporkan sifat antibakteri ekstrak kayu manis terhadap ''E. coli'' dan ''S. aureus''. Sedangkan penelitian Daker dkk (2013) menunjukkan ekstrak metanol kulit batang ''Cinnamomum'' ''burmannii Blume'' dengan senyawa utamanya ''trans-cinnamaldehyde'' (TCA) yang memiliki kemampuan menghambat proliferasi human ''NPC cell''.<ref name=":0" />
 
Baris 338 ⟶ 340:
 
[[Kategori:Lauraceae]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Cinnamomum]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:HasilPohon hutan non-kayu]]
[[Kategori:Pohon]]