Kayu manis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = CinnamonKayu manis
| image = Cinnamomum verum1.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Daun dan bunga kayu manis
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| classis = [[Magnoliopsida]]
| unranked_classis = [[Magnoliid]]
| ordo = [[Laurales]]
| familia = [[Lauraceae]]
Baris 59 ⟶ 60:
[[Berkas:Cinnamomum verum.jpg|jmpl|kiri|Kayu manis]]
 
'''Kayu manis''' atau dengan nama ilmiah ''Cinnamomum'' ialah jenis [[pohon]] penghasil [[rempah-rempah]]. diDi dalam kamus Biologi, ''Cinnamomum zeylanicum,''<ref>{{Cite web|url=https://www.biologyonline.com/dictionary/cinnamon|title=Cinnamon Definition and Examples - Biology Online Dictionary|date=2019-10-07|website=Biology Articles, Tutorials & Dictionary Online|language=en-US|access-date=2020-04-11|archive-date=2020-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20201123191124/https://www.biologyonline.com/dictionary/cinnamon|dead-url=yes}}</ref> Termasuktermasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, [[anggur (minuman)|anggur]] panas dan juga dipakai secarauntuk keperluan medis.
 
Kayu manis adalah salah satu [[bumbu makanan]] tertua yang digunakan [[manusia]]. [[Bumbu]] ini digunakan di [[Mesir Kuno]] sekitar 5000 [[tahun]] yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab [[Perjanjian Lama]].
 
Kayu manis juga secara tradisional juga dijadikan sebagai [[suplemen]] untuk berbagai penyakit, dengan dicampur [[madu|madu.]], misalnyaRamuan ini bisa bermanfaat untuk pengobatan penyakit [[radang sendi]], [[kulit]], [[jantung]], dan [[perut kembung]].
 
== Spesies penghasil ==
Baris 73 ⟶ 74:
* ''C. aromaticum'' (''Cassia'' atau ''Chinese cinnamon'').
 
Kulit manis ''Ceylon'' sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat, lebih beraroma, dan lebih lembut dalam rasa daripada kasiavera. Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna merah kecoklatankecokelatan sedang hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2–3&nbsp;mm (0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan kulitnya.
 
== Informasi dasar ==
Kayu manis adalah tumbuhan dengan genus ''Cinnamomum'' dan famili ''Lauraceae'' yang digunakan sebagai penghasil rempah-rempah. Rempah ini memiliki aroma yang kuat, bersifat hangat, dan rasa yang manis. Bagian kayu manis yang dapat dimanfaatkan adalah kulit kayu bagian dalam yang dipotong dengan ketebalan tertentu atau dalam bentuk bubuk kayu manis. Kulit kayu manis memiliki aroma khas yang wangi dan terasa manis sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penyedap rasa makanan atau kue, bahan pembuat sirup, dan rasa pedas sebagai penghangat tubuh. Selain itu, batang kayu manis juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan bangunan, meubelair, dan kayu bakar.<ref name=":0">Emilda. 2018. EFEK SENYAWA BIOAKTIF KAYU MANIS Cinnamomum burmanii NEES EX.BL.) TERHADAP DIABETES MELITUS: KAJIAN PUSTAKA. ''Jurnal Fitofarmaka Indonesia''. 5(1): 246-252.</ref> Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis yaitu [[Minyakminyak asiri|minyak atsiri]] [[eugenol]], [[Saprolegnia|safrole]], [[Sinamaldehida|sinamaldehide]], [[tanin]], [[kalsium oksalat]], [[damar]], dan [[zat penyamak.]] Berbagai aplikasi kayu manis yaitu dapat dijadikan zat antimikroba, antifungi, [[antivirus]], [[antioksidan]], antitumor, penurun tekanan darah, [[kolesterol]], dan memiliki senyawa rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm. Minyak atsiriasiri dapat dijadikan [[antiseptik]], membangkitkan selera atau menguatkan lambung ([[stomakik]]), serta memiliki efek untuk mengeluarkan angin ([[karminatif]]). Selain itu, minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta gigi, penyegar bau sabun, deterjen, ''lotion'' parfum, dan ''cream''. Dalam pengolahan bahan makanan dan minuman, minyak kayu manis digunakan sebagai pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranyadi antaranya untuk minuman keras, minuman ringan (''softdrink''), agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai, dan sup.<ref name=":1">Rismunandar, dan Paimin, F.B. 2001.''Kayu manis budidaya dan pengolahan Edisi Revisi''. Jakarta. Penebar Swadaya.</ref>
 
== Persyaratan Tumbuh Kayu Manis ==
[[Berkas:Cinnamon tree plantlings.jpg|jmpl|Bibit Pohon Kayu Manis]]
Persyaratan tumbuh kayu manis yaitu sebagai berikut.<ref name=":3">Yusarman. 2016. ''Bulletin Mengenal Kayu Manis'' [online]. <nowiki>https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/966-mengenal-kayu-manis</nowiki>. Diakses pada tanggal 28 Maret 2019 Pukul 21.05 WIB.</ref>
 
Baris 323 ⟶ 325:
|}
 
== Kajian Metabolomik pada Kayu Manismetabolomik ==
Berbagai kajian metabolomik dari kayu manis yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut. Al-Dhubiab (2012) menyebutkan komponen kimia terbesar pada kayumanis adalah alkohol sinamat, kumarin, asam sinamat, sinamaldehid, antosinin dan minyak atsiri dengan kandungan gula, protein, lemak sederhana, pektin dan lainnya. Ervina dkk (2016) menyatakan bahwa hasil ekstraksi kulit batang ''Cinnamomum burmanii'' mengandung senyawa antioksidan utama berupa polifenol (tanin, flavonoid) dan minyak atsiri golongan fenol. Kandungan utama minyak atsiri kayu manis adalah senyawa sinamaldehida dan eugenol. Wang et al (2009) dalam Hasan (2011) menyebutkan bahwa komponen mayor minyak atsiri yang terkandung pada daun ''Cinnamomum burmanii'' adalah transsinamaldehid (60,17%), eugenol (17,62%) dan kumarin (13,39%). Identifikasi minyak atsiri batang ''C. burmannii'' dengan GC-MS dan LC-MS menemukan adanya senyawa utama sinamaldehid dan beberapa polifenol terutama proanthocyanidin dan epi-catechin (Shan B, 2007). Chen et al (2014) menemukan diantara 4 spesies ''cinnamon'' yaitu ''C. burmannii, C. verum, C. aromaticum'', dan ''C. loureiroisemua'' ekstraknya memiliki manfaat kesehatan yang sama. Yang membedakannya ''C. burmannii'' memiliki rasa yang tidak terlalu pahit seperti ''C. cassia'' dan ''C. loureiroi''. Tingkat kandungan senyawa aktif pada tumbuhan bisa berubah tergantung metode yang digunakan dalam proses ekstraksinya (Duguoa et al, 2007). Bandara et.al (2011) menyebutkan bahwa ''cinnamon'' memiliki kemampuan antimikroba, antifungi, antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol dan memiliki senyawa rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm (Niu C dan Gilbert ES, 2004). Penelitian Shan Bet al (2007) membuktikan kemampuan ekstrak kulit batang ''cinnamon'' melawan 5 jenis bakteri patogen yaitu ''Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli'', dan ''Salmonella anatum''. Nisa dan Triastuti (2014) melaporkan sifat antibakteri ekstrak kayu manis terhadap ''E. coli'' dan ''S. aureus''. Sedangkan penelitian Daker dkk (2013) menunjukkan ekstrak metanol kulit batang ''Cinnamomum'' ''burmannii Blume'' dengan senyawa utamanya ''trans-cinnamaldehyde'' (TCA) yang memiliki kemampuan menghambat proliferasi human ''NPC cell''.<ref name=":0" />
 
Baris 338 ⟶ 340:
 
[[Kategori:Lauraceae]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Cinnamomum]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:HasilPohon hutan non-kayu]]
[[Kategori:Pohon]]