Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nadziif (bicara | kontrib)
Jalur terhubung: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| box_width=
| image=Locomotive Remains on the Pekanbaru Death Railway.jpg
| name=Jalur kereta api Muarakalaban–Muaro–PekanbaruMuaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru
| caption=Lokomotif tipe C ( [[Lokomotif C54|C54]]''xx'') atau SCS 200 yang teronggok di bekas jalur kereta api Muaro–Pekanbaru, tepatnya di sekitarJl. Lokomotif Jepang, Desa Lipat Kain.|type=Jalur lintas utama
| system=Jalur kereta api rel berat|status=Tidak beroperasi
| start=MuarakalabanMuaro Kalaban
| end=Pekanbaru
| open= * 1 Maret 1924 (Segmen Muarakalaban–MuaroMuaro Kalaban–Muaro)<br>
* 15 Agustus 1945 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| close=? (Segmen Muarakalaban–Muaro)<br>September* 1945 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
* 2003? (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)
| yearcommenced=1920 (Segmen Muarakalaban–Muaro)<br>24 Mei 1944 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| yearcommenced= * 1920 (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)
| buildby=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] (Segmen Muarakalaban–Muaro)<br>[[Rikuyu Sokyoku]] (Segmen Muaro–Pekanbaru)
|* yearcommenced=1920 (Segmen Muarakalaban–Muaro)<br>24 Mei 1944 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| owner= *[[PT Kereta Api Indonesia]] (''de jure'', hanya Muarakalaban–Muaro)
| buildby=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] (Segmen Muarakalaban–MuaroMuaro Kalaban–Muaro)<br>[[Rikuyu Sokyoku]] (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| owner= *[[PT Kereta Api Indonesia]] (''de jure'', hanya Muarakalaban–MuaroMuaro Kalaban–Muaro)
* Beberapa segmen jalur terdaftar dalam aset [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sebagai bagian dari reaktivasi jalur
| operator=[[Divisi Regional II SumatraSumatera Barat|Wilayah Aset Divre II SumatraSumatera Barat]]
| gauge={{RailGauge|1067 mm}}
| depot=
Baris 20 ⟶ 23:
| tracklength=246 km
| speed=
| map=
| reopen=
| map={{MKB–MRO–PKU}}
}}
'''Jalur kereta api Muarakalaban–Muaro–PekanbaruMuaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru''' adalah jalur kereta api nonaktif antara [[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]] sampai dengan [[Pekanbaru]] sepanjang 246 kilometer yang dibangun oleh dua pihak dan masa yang berbeda, [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] pada masa [[Hindia-Belanda]] dan Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api pada masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda)Sōkyoku pada masa [[PendudukanSejarah JepangNusantara di Indonesia(1942–1945)|pendudukanPendudukan Jepang]] dengan menggunakan tenaga pekerja romusa''[[Romusa|rōmusha]]'' maupun tahanan [[Perang Dunia II|perang (''Prisoner of War'')]].
 
Sebagian dari jalur tersebut (hanya segmen MuarakalabanMuaro – MuaroKalaban–Muaro), dioperasikan oleh [[Divisi Regional II SumatraSumatera Barat|Wilayah Aset Divre II SumatraSumatera Barat]]. Untuk segmen kelanjutannya masih dalam proses ''penggodokan'' untuk dibangun lagi sebagai bagian dari megaproyek jalur kereta api Trans-Sumatra.
 
== Segmen Muarakalaban–MuaroMuaro Kalaban–Muaro ==
 
[[Berkas:Page50-1024px-Boekoe Peringatan dari Staatsspoor-en Tramwegen di Hindia-Belanda 1875-1925.pdf.jpg|155px|jmpl|kiri|''Masterplan'' jalur kereta api Trans-Sumatra versi [[Staatsspoorwegen]].]]
Setelah sukses membangun [[jalur kereta api Padangpanjang–Sawahlunto]], [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS)]] melakukan perencanaan pembangunan jalur kereta api dari [[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]] menuju [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan (Riau)]]. Dalam perencanaan pembangunan jalur kereta Muarakalaban–TembilahanMuaro Kalaban–Tembilahan nantinya di jalur tersebut terdapat cabang menuju [[Stasiun Lahat|Muaro – Lahat]], [[Muara Lembu, Singingi, Kuantan Singingi|Muara Lembu (Kuantan Singingi)]], dan [[Air Molek I, Pasir Penyu, Indragiri Hulu|Air Molek]].<ref>{{Cite book|title=Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=50}}</ref>
Dalam pelaksanaan pembangunannya, dibangunlah segmen [[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]] – [[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]] (6,2 &nbsp;km) dan dilanjutkan dengan pembangunan segmen [[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]] (19,9 &nbsp;km) yang diresmikan pada 1 Maret 1924.<ref>{{cite book|title=Bijlagen van der Verslag van de handelingen der Staten-Generaal|year=1925-1928|publisher=Staatsdrukkerij- en Uitgeverijbedrijf|location=Den Haag}}</ref> Akan tetapi sebagai akibat terjadinya [[Depresi Besar]] pada tahun 1933 pembangunan jalur kereta api Muarakalaban–TembilahanMuaro Kalaban–Tembilahan dihentikan dan hanya selesai sampai dengan [[Stasiun Muaro|Muaro]], proyek jalur ini pun tak pernah berjalan hingga terjadinya peralihan kekuasaan antara [[Hindia-Belanda]] dengan [[Jepang]].
 
== Segmen Muaro–Pekanbaru ==
Jalan kereta api dari [[Muaro]] ke [[Pekanbaru]] di provinsi [[Riau]] dibangun pekerja paksa antara bulan September [[1943]] sampai dengan 15 Agustus [[1945]]. Jalur ini dikerjakan oleh ''[[romusha|rōmusha]]'' dan tawanan perang Belanda. Menurut laporan [[Palang Merah Internasional]], sekitar 80.000 dari 102.300 orang ''[[romusha|rōmusha]]'' yang didatangkan dari [[Jawa]] meninggal dan sekitar 700 orang [[tawanan perang]] [[Eropa]] meninggal.
 
=== Latar belakang ===
[[Berkas:De Deli spoorweg maatschappij.pdf|jmpl|page=94|Lokomotif dengan nomor DSM 30, ditemukan di hutan gambut di Riau]]
Rencana pembangunan jalur kereta api antara Muaro dan Pekanbaru sudah dimulai sejak awal abad ke-20, tetapi karena berbagai hal pemerintah pusat di [[Belanda]] belum tertarik untuk menindaklanjuti rencana ini. Pada tahun 1920, [[Staatsspoorwegen]] melanjutkan kembali penjajakan yang telah dilakukan sebelumnya, SS menugaskan Ir. W.H. de Grave dan Ir. W.J.M. Nivel untuk mengajimengkaji serta meneliti kemungkinan dibangunnya rute terbaik jalur kereta api ke pantai timur [[Sumatra]]. Dia menuliskan laporan penelitian dan pedoman teknis pembangunan jalur ini dalam dokumen [[Staatsspoorwegen]] No. 19 tahun 1927.<ref name="FF">{{cite web |url=https://www.pekanbarudeathrailway.com/muaro-to-pekanbaru?lang=id |title=Jalur Kereta Api Maut  Pekanbaru |last=Farrel |first=Jamie |date= |website=www.pekanbarudeathrailway.com |publisher= |access-date=6 Oktober 2019|quote=}}</ref>
 
Akhirnya rencana pembangunan jalur kereta api ini ditunda setelah mempertimbangkan bahwa eksploitasi jalur kereta api ke arah [[Pekanbaru]] yang sebagian besar hanya mengandalkan [[batu bara]] maka menurut perhitungan, biaya pembangunan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari eksploitasi. Selain itu, medan yang dilalui cukup berat dan banyaknya sarang nyamuk [[malaria]] yang dapat membuat biaya pembangunan membengkak.
 
Namun pada saat masa pendudukan [[Jepang]], jalur Muaro – Pakanbaru menjadi prioritas utama karena kebutuhan energi [[batu bara]] untuk [[Perang Dunia I|perang]] yang amat mendesak. Lebih dari itu, [[Jepang]] memiliki sumber daya manusia yang banyak dan murah, yaitu ''[[romusha|rōmusha]]'' dan [[tawanan perang]].
 
=== Konstruksi ===
Pada bulan [[Maret]]April [[1943]], rombongan ''[[romusha|rōmusha]]'' dari [[Pulau Jawa]] tiba di [[Pekanbaru]]. Mereka bertugas membangun emplasemen di Pekanbaru untuk mempermudah pembangunan jalur kereta api menuju pedalaman.<ref>{{Cite web|title=Sumatra Railroad {{!}} Create Your Own Contests at ShortStack.com|url=https://sumatra-railroad.shortstack.com/0RXcMp|website=sumatra-railroad.shortstack.com|language=en|access-date=}}</ref>
 
Jepang memimpin pembangunan rel kereta sejauh 220 &nbsp;km dari Pekanbaru sampai [[Selat Malaka]] menggunakan tenaga kerja paksa''[[romusha|rōmusha]]'' dan [[tahanan perang]]. Pembangunan ini dilakukan selama 15 bulan yang melalui pegunungan, rawa-rawa, dan sungai-sungai yang berarus deras.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1|page=146|publisher=CV Angkasa|first1=Tim Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi Pakar|last2=Perkeretaapian|edition=Cet. 1|location=Bandung|year=1997}}</ref>
 
Sebanyak 6.500 tahanan perang Belanda (kebanyakan [[orang Indo|Indo-Eropa]]) dan Britania Raya ditambah lebih dari 100.000 ''[[romusha|rōmusha]]'' Indonesia (kebanyakan suku Jawa) dikerahkan oleh militer Jepang. Saat proyek ini rampung bulan Agustus 1945, hampir sepertiga tahanan perang Eropa dan lebih dari separuh kuli Indonesia telah meninggal dunia.<ref name="FF" />
Jepang memimpin pembangunan rel kereta sejauh 220 km dari Pekanbaru sampai [[Selat Malaka]] menggunakan tenaga kerja paksa dan [[tahanan perang]]. Pembangunan ini dilakukan selama 15 bulan yang melalui pegunungan, rawa-rawa, dan sungai-sungai yang berarus deras.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1|page=146|publisher=CV Angkasa|first1=Tim Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi Pakar|last2=Perkeretaapian|edition=Cet. 1|location=Bandung|year=1997}}</ref>
Sebanyak 6.500 tahanan perang Belanda (kebanyakan [[orang Indo|Indo-Eropa]]) dan Britania Raya ditambah lebih dari 100.000 ''[[romusha]]'' Indonesia (kebanyakan suku Jawa) dikerahkan oleh militer Jepang. Saat proyek ini rampung bulan Agustus 1945, hampir sepertiga tahanan perang Eropa dan lebih dari separuh kuli Indonesia telah meninggal dunia.<ref name="FF" />
 
Rel kereta ini bertujuan sebagai media pengangkutan batu bara dan tentara dari Pekanbaru ke rel kereta api lain di Muaro di barat pulau Sumatra. Pembangunan rel selesai pada 15 Agustus 1945. Rel ini hanya sekali digunakan untuk membawa tahanan perang keluar dari wilayah tersebut, lalu dibiarkan tertutup hutan.<ref name="FF" /><ref name="bbc">[http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/1492191.stm Memorial to Sumatra railway dead] 15 August 2001 BBC News</ref>
 
Material [[rel]] dan bantalannya diambil dari [[Deli Spoorweg Maatschappij]] di [[SumatraSumatera Utara]]. Namun ada juga pekerja yang melihat adanya material dari [[Malang Stoomtram Maatschappij]].
 
Jepang juga mengambil kendaraan rel dan pegawai dari DSM. Ada 3 lokomotif DSM yang diambil. Dua di antaranya adalah lokomotif 1B1 buatan [[Hanomag]].
 
Pembangunan jalan rel dibangun secara asal-asalan karena masing-masing tentara Jepang dan ''[[romusha|rōmusha]]'' tidak mengerti bagaimana cara membangun jalan rel yang baik. Bantalan rel dibuat dari kayu apa saja yang ada di hutan, sehingga bantalan-bantalan tersebut pecah saat rel ditancapkan pada kayu tersebut.
 
Apabila jalan rel melintasi [[rawa]], rawa tersebut hanya diuruk ala kadarnya tanpa dipadatkan, sehingga tanah ini sangat rawan ambles apabila dilewati [[Kereta Api]].
Baris 64 ⟶ 68:
 
Tercatat pasca selesainya segmen Muaro–Pekanbaru dibangun, pernah setidaknya ada beberapa kali perjalanan kereta api yakni:
# Antara tanggal 24 dan 30 Agustus 1945, para tahanan perang di sepanjang jalur ini dievakuasi dengan sebuah kereta menuju Pekanbaru yang selanjutnya diangkut menuju [[Singapura]] guna menjalankan perawatan medis. Setelah Jepang menyerah, seorang tentara Jepang bernama Lance Kopral Ito mengemudikan sebuah kereta yang mengangkut tanahantahanan perang warga Belanda dari [[Stasiun Muaro|Muaro]] menuju [[Pekanbaru]] akan tetapi karena kualitas jalur yang buruk, kereta ini pun anjlok. Proses evaluasi tahanan perang ini selesai pada 5 November 1945.<ref name="FF" />
# Memasuki awal tahun 1946, seorang insinyur Jepang yang ikut dalam pembangunan jalur ini menggunakan sebuah kereta dari [[Stasiun Muaro|Muaro]] menuju [[Pekanbaru]] yang selanjutnya menunggu sebuah transportasi menuju ke Jepang, kereta tersebut hanya mengangkut dirinya sendiri beserta peralatan pembangunan jalur kereta api. Pada 8 April 1946, sebuah kapal berlabuh di Sungai Siak dan membawa pergi sang insinyur.<ref name="FF" />
 
Baris 70 ⟶ 74:
 
=== Kesaksian ===
[[Berkas:Sterk vermagerde man, vermoedelijk een krijgsgevangene uit kamp Pakan Baroe bij Pakanbaroe, KITLV 114471.tiff|jmpl|309x309px|Salah satu ''[[Romusha|rōmusha]]'' atau tahanan perang yang berada di Kamp Pekanbaru.]]
George Duffy, satu dari 15 tentara Amerika Serikat sekaligus penyintas {{MS|American Leader}} yang tenggelam, menceritakan kehidupan dan kematian tahanan perang di [[Memory Archive]]; [[malaria]], [[disentri]], [[pelagra]], dan [[malagizi]]/[[beri-beri]] adalah penyakit utama yang diakibatkan oleh kerja berlebihan dan perlakuan tak layak. Katanya, "harapan hidup rata-rata 700 [[tahanan perang]] yang tewas dalam proyek ini adalah 37 tahun 3 bulan."<ref>{{cite web|url=http://www.memoryarchive.org/en/The_Death_Railway,_April_1945,_by_George_Duffy|title=The Death Railway, April 1945|author=Duffy, George|date=5 January 2006|work=[[MemoryArchive]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080618213017/http://www.memoryarchive.org/en/The_Death_Railway,_April_1945,_by_George_Duffy|archivedate=18 June 2008|deadurl=yes|accessdate=2 January 2015}}</ref>
 
=== Warisan ===
Baris 81 ⟶ 86:
 
Hingga kini masih dapat dijumpai beberapa peninggalan yang membuktikan bahwasanya jalur ini pernah ada di antaranya:
# Dua batang rel milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]] dan [[Staatsspoorwegen|JSS]] yang melintang di atas Sungai Sago, Jl.Jalan Juanda, [[Kota Pekanbaru]].
#Potongan ketel lokomotif uap (kemungkinan B21) di Jl.Jalan Tanjung Karang No. 55, RT 02 RW 01, Kelurahan Pesisir, [[Lima Puluh, Pekanbaru|Kecamatan Lima Puluh]], [[Kota Pekanbaru]], yang tepatnya berada di belakang halaman rumah warga.<ref>https://www.youtube.com/watch?v=O9QM07QyLZw&pp=sAQA</ref>
#Dua belas batang rel setinggi 1 meter milik [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|SSS]] di depan Kantor Telkom, Jl.Jalan Hang Tuah, [[Kota Pekanbaru]].
#Makam Pahlawan kerja yang merupakan kompleks makam ''[[Romusa|romusharōmusha]]'' pembangunan jalur kereta api Pekanbaru – Muaro. Di dalam kompleks tersebut, terdapat sebuah lokomotif uap tipe [[Lokomotif C33|C33]] 22. Lokasinya berada di Jl.Jalan Kaharuddin Nasution, [[Bukit Raya, Pekanbaru|Kecamatan Bukit Raya]], [[Kota Pekanbaru]].
#Bekas jalur yang kini menjadi jalan raya di Pekanbaru, yaitu Jalan Lokomotif, Jalan Letjend. S. Parman (Jalan Beringin), Jalan Pinang, Jalan Kereta Api, Jalan Pahlawan Kerja.
#Satu buah lokomotif uap tipe [[Lokomotif C54|C54]] milik [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij|SCS]] 200 di Jalan Lokomotif Jepang, [[Lipat Kain, Kampar Kiri, Kampar|Desa Lipat Kain]], [[Kampar Kiri, Kampar|Kecamatan Kampar Kiri]], [[Kabupaten Kampar]], yang komponennya sebagian besar telah hilang.
# Batang rel milik [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] yang dijadikan pagar dan bantalan rel yang dijadikan jembatan di Pasar Lama Koto Baru, [[Koto Baru, Singingi Hilir, Kuantan Singingi|Desa Koto Baru]], [[Singingi Hilir, Kuantan Singingi|Kecamatan Singingi Hilir]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]].
#Satu buah lokomotif tipe [[Lokomotif C33|C33]] yang relatif utuh berada di [[Silokek, Sijunjung, Sijunjung|Nagari Silokek]], [[Sijunjung, Sijunjung|Kecamatan Sijunjung]], [[Kabupaten Sijunjung]], dan menjadi benda cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah setempat.
Baris 102 ⟶ 108:
== Daftar stasiun / kamp ==
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|lintas=[[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]]–'''Pekanbaru'''|operator=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]|segmen=Muarakalaban–PadangMuaro Kalaban–Padang Sibusuk|dibuka=1 Maret 1924|ditutup=?|panjang=6,2 km|daop=V2}}
{{DaftarStasiun|nomor=7302|nama=[[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]]|kelas=III|singkatan=MKB|alamat=Jalan Lintas Sumatra 184, [[Muaro Kalaban, Silungkang, Sawahlunto]]|ketinggian=+223 m|status=TidakAktif beroperasi|gambar=Stasiun Murao Kalaban.jpg|letak=km 151+442 lintas ''[[Stasiun Teluk Bayur|Teluk Bayur]]''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–''[[Stasiun Padangpanjang|Padangpanjang]]''–''[[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]]''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''}}
|-
! colspan=4|BH -<br/>Terowongan Kupitan !! colspan=4|panjang: 600 m<br/>Dibangun pada tahun 1922
Baris 113 ⟶ 119:
{{DaftarStasiun|nomor=7403|nama=Palaluar|status=Tidak beroperasi|singkatan=PAL|letak=km 168+960|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7402|nama=Padang Lawas|status=Tidak beroperasi|singkatan=PDW|letak=km 171+091|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7401|nama=Muaro|status=Tidak beroperasi|singkatan=MRO|letak=km 177+428 lintas ''[[Stasiun Teluk Bayur|Teluk Bayur]]''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–''[[Stasiun Padangpanjang|Padangpanjang]]''–''[[Stasiun MuarakalabanMuaro Kalaban|MuarakalabanMuaro Kalaban]]''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''<br/>Kamp 13: km 220|kelas=III|alamat=[[Muaro, Sijunjung, Sijunjung]]|ketinggian=+153 m|gambar=Stasiun Muaro 3.jpg}}
{{DaftarStasiun-lintas||segmen=[[Stasiun Muaro|Muaro]]–'''Pekanbaru'''|dibuka=15 Agustus 1945|ditutup=September 1945|panjang=220 km|operator=Rikuyu Sokyoku}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 12|nama=Silokek|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 200|kelas=Halte}}
Baris 119 ⟶ 125:
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 10|nama=Lubuk Ambacang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 160|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 9|nama=Logas|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 142|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 14A|nama=Petai|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km ?<br> km 0+000 cabang menuju Kamp 14 Tapi (Tambang Batu Bara)|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 8|nama=Koto Baru|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 111|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 7|nama=Lipat Kain|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 75|kelas=Halte}}
Baris 125 ⟶ 131:
{{DaftarStasiun|kelas=Halte|nama=Lubuk Sakat|nomor=Kamp 5|singkatan=-|status=Tidak beroperasi|letak=km 23}}{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 4|nama=Teratak Buluh|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 19|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 3|nama=Kampung Petas|status=Tidak beroperasi|kelas=Halte|singkatan=-|letak=km 19}}{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 3A|nama=Kubang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 15|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 2A|nama=Simpang Tiga|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 10|kelas=Halte|alamat=Puskesmas Simpang Tiga, Jl. Kaharuddin Nasution, [[Kota Pekanbaru|Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 2|nama=Tangkerang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 5|kelas=Halte|alamat=Jl. Jend. Sudirman, seberang Gudang Bulog Jadirejo, [[Kota Pekanbaru|Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 1|nama=Pekanbaru|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 0 lintas ''Pekanbaru''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''|kelas=Halte|alamat=Pasar Lima Puluh, Jl. Sultan Syarif Kasim II, [[Kota Pekanbaru|Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun-end}}
 
Baris 164 ⟶ 170:
* {{jp}} [https://sumaterarailway.wordpress.com/ スマトラ横断鉄道研究会]
* {{Id}} [https://keretapipekanbaru.blogspot.com/ Kereta Api Pekanbaru]{{endDiv}}
 
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|Muaro-Pekanbaru]]
[[Kategori:Perang Dunia II]]
[[Kategori:Divisi Regional II SumatraSumatera Barat]]