Kawangkoan, Minahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Delano Kaligis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herman Pahabol (bicara | kontrib)
Koreksi artikel, bahwa Kawangkoan adalah nama kecamatan di Kabupaten Minahasa, bukan nama kota. Lagipula tidak ada Undang-Undang yang tertulis tentang Kawangkoan adalah sebuah kota, serta tidak memiliki wali kota layaknya seperti kota di Indonesia pada umumnya.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kecamatan
{{kecamatan
| nama = Kota Kawangkoan
| peta = [[Berkas:Location of Kawangkoan Sub-district, Minahasa Regency, North Sulawesi, Indonesia.png|250px]]
| dati2 = Kabupaten
Baris 13:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ploegende boeren met karbauen bij Kawangkoan in Minahasa Noord-Celebes TMnr 10002845.jpg|jmpl|300px|Petani sedang membajak di Kawangkoan (1949)]]
 
'''Kota Kawangkoan''' adalah sebuah ibukota [[Kecamatankecamatan]] dan juga dimana '''titik nol pusatdi [[Kabupaten Minahasa''']], [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]].
 
Kota kawangkoan juga dikenal sebagai.
 
'''''- KOTA KACANG'''''
 
'''''- KOTA BIAPONG'''''
 
'''''-KOTA RAGEY'''''
 
'''(Sejarah Kawangkoan)'''
 
Dalam bahasa Tontemboan Kawangkoan lazim di sebut ''Puser In Tana Minahasa'' yang berarti: “di Tengah Tanah Minahasa “. Kenapa di sebut Kawangkoan? Karena disinilah tempat orang-orang mengembangkan kedewasan berpikir. Sehingga tidak heran kawangkoan merupakan salah satu tempat yang mencetak tokoh-tokoh politik dan para pahlawan perjuang kemerdekaan Indonesia, Seperti Alex Mendur dan Frans Mendur yang merupakan fotografer yang mengabadikan peristiwa pembacaan Text Proklamasi oleh Soekarno. Ada juga Letkol CH. CH dan Taulu dan B.W. Lapian yang merupakan tokoh penting dalam  Peristiwa Merah Putih 14 Febuari 1946 di Manado. Saat ini terdapat salah satu putra terbaik kawangkoan yang berperan penting dalam pembagunan Sulawesi utara beliau adalah Sinyo Harry Sarundajang, beliau merupakan mantan Gubernur Sulawesi Utara yang menjabat dua periode pada tahun 2005-2010 dan 2010-2015.
 
Pada tahun 1953 kawangkoan ditetapkan salah satu wilayah kecamatan di kabupaten Minahasa. Dengan luas 48,10 Km<sup>2</sup>  yang mempunyai 9 desa dan 4 kelurahan yaitu:
 
* Desa Kanonang 1
* Desa Kanonang 2
* Desa Tondegesan
* Desa Kiawa 1
* Desa Kiawa 2
* Desa Kayuuwi
* Desa Tombasian Atas
* Desa Tombasian Bawah
* Desa Ranolambot
* Kelurahan Uner
* Kelurahan Sendagan
* Kelurahan Kinali
* Kelurahan Talikuran
 
Dan pada tahun 2010 Bupati Minahasa mengeluarkan surat keputusan (SK) “Pengesan Pembentukan Kecamatan Kawangkoan Barat dan Kawangkoan Utara”.
 
== Geografi ==
 
=== Batas wilayah ===
 
Berikut merupakan batas wilayah Kecamatan Kawangkoan:<ref name=dalamangka>{{cite book |url=https://minahasakab.bps.go.id/publication/2019/09/26/75c76f0e29f92bd8e700e64b/kecamatan-kawangkoan-dalam-angka-2019.html |title=Kecamatan Kawangkoan Dalam Angka 2019 |publisher=Badan Pusat Statistik, Kabupaten Minahasa |access-date={{date|2020-12-31}}}}</ref>
 
{{Batas_USBT
|utara = [[Kawangkoan Utara, Minahasa|Kecamatan Kawangkoan Utara]]
Baris 59 ⟶ 26:
 
=== Iklim/Cuaca ===
 
Seperti wilayah Minahasa lainnya, Kecamatan Kawangkoan memiliki dua musim, yaitu musim kering dan musim hujan. Pada musim hujan ([[November]]-[[April]]) hujan turun rata-rata sebanyak 23 hari setiap tahunnya, dengan rata-rata curah hujan 244,53&nbsp;mm per bulan. Pada musim kering curah hujan kurang dari 13 hari, dengan rata-rata curah hujan 177,53&nbsp;cm per bulan.
 
Baris 65 ⟶ 31:
 
=== Topografi ===
 
Kecamatan Kawangkoan terletak pada ketinggian 400-800 dpl dengan keadaan topografi datar sampai dengan miring. Jenis tanah yang dominan adalah [[reyosol]] dan [[andosol]] dengan pH 4,5-7,5.
 
== Pemerintahan ==
 
Saat ini, kecamatan Kawangkoan terdiri atas 4 desa dan 6 kelurahan pasca dimekarkannya kecamatan Kawangkoan menjadi 3, yakni Kawangkoan Induk, [[Kawangkoan Barat, Minahasa|Kawangkoan Barat]] dan [[Kawangkoan Utara, Minahasa|Kawangkoan Utara]].
 
== Demografi ==
 
Jumlah penduduk pada tahun [[2003]] adalah 26,335 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 4,81% per tahun dan kepadatan penduduk adalah 613 jiwa/km persegi. Jumlah angkatan kerjanya diperkirakan 16.811.
 
Baris 80 ⟶ 43:
 
== Kesehatan ==
Untuk sarana kesehatan, di Kecamatan Kawangkoan terdapat 1 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|Puskesmas]], 3 buah [[Balai Kesehatan Ibu dan Anak]], dan beberapa [[dokter|dokter-dokter]] yang terdapat di ibu kotapusat kecamatan ini. Selain itu ada pula [[Pos Pelayanan Terpadu]] yang tersebar di semua desa dan kelurahan.
 
Untuk sarana kesehatan, di Kecamatan Kawangkoan terdapat 1 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|Puskesmas]], 3 buah [[Balai Kesehatan Ibu dan Anak]], dan [[dokter|dokter-dokter]] yang terdapat di ibu kota kecamatan. Selain itu ada pula [[Pos Pelayanan Terpadu]] yang tersebar di semua desa dan kelurahan.
 
== Pariwisata ==
 
Kecamatan Kawangkoan terkenal karena objek-objek wisatanya yaitu Bukit Kasih Kanonang, [[Gua Jepang]] yang terletak di [[Gua Jepang Kiawa|Kiawa]] dan [[Gua Jepang Sendangan|Sendangan]], pemandian air panas Kinali, air terjun di [[Kiawa]] dan [[Kayuuwi]], Bukit Kasih yang memiliki 5 rumah ibadah di puncak bukit dan kl 1000 anak tangga untuk menuju ke sana yang terletak di Kanonang dan pemandangan argowisata yang tersebar di beberapa desa. Sewaktu memasuki daerah pusat kecamatan Kawangkoan terdapat Patung Kacang. Hal ini tidak mengherankan karena daerah ini adalah penghasil kacang se-Sulawesi Utara, kacang yang dihasilkan pun unik karena sebuah kacang dapat berisi antara 4-7 kacang.
 
== Perekonomian ==
Ibu kota kecamatanKecamatan Kawangkoan terkenal dengan produksi [[kacang tanah|kacang sangrainyasangrai]] dan [[bakpau|biapong]], yang biasa disebut "[[bakpao]]biapong" di sejumlah tempat lainnya di Indonesia.
 
Ibu kota kecamatan Kawangkoan terkenal dengan produksi [[kacang tanah|kacang sangrainya]] dan [[bakpau|biapong]], yang biasa disebut "[[bakpao]]" di sejumlah tempat lainnya di Indonesia.
 
Kini hanya ada 3 Rumah Kopi tua yang membuat Biapong Kawangkoan Asli yaitu Rumah Kopi Gembira (berdiri tahun 1946), Rumah Kopi Toronata yang berdiri tahun 1950 dan Rumah Kopi Sarina yang berdiri belakangan. Ketiganya mempunyai kontribusi besar mempopulerkan Bakpao Kawangkoan. Ketiganya mengusung merk yang sama selama puluhan tahun. Seiring waktu muncul bakpao-bakpao lain yang memakai label Bakpao Kawangkoan dan tersebar di kota lain di Indonesia.
Kota kecamatan Kawangkoan sendiri merupakan tempat transit dan persinggahan dari semua kotadaerah yang terdapat di kecamatan ini.
 
Kecamatan Kawangkoan didukung oleh pusat pertokoan, pasar tradisional, pasar hewan, terminal bus dan angkutan. Pasar hewan di Kawangkoan merupakan [[barometer]] pasar hewan yang ada di [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara]] karena pasar di Kawangkoan ini menjadi ajang pertemuan para pedagang hewan khususnya pedagang [[sapi]] dan [[kuda]] dari seluruh provinsi.
 
=== Pertanian ===
Lahan di kecamatan ini sebagian besar digunakan untuk pertanian (7.000 ha) yang ditanami [[jagung]], [[sayur|sayur-mayur]], [[kacang|kacang-kacangan]], [[padi|padi sawah]], [[cengkeh]], [[kopi]], dlldan lain-lain. Selain itu tanah di kawasan ini juga digunakan untuk [[peternakan]], [[hutan lindung]] dan [[pemukiman]].
 
=== Investasi ===
 
Kecamatan Kawangkoan mempunyai sejumlah potensi investasi yaitu:
 
* Pertambangan: [[kaolin]] yang berada di [[Kanonang]]
* Tanaman pangan, khususnya [[jagung]] dan [[kacang merah]]
Baris 110 ⟶ 68:
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}