Tarumanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dmirnovv (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 180.241.242.192 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.254.116.115
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox former country
| conventional_long_name = Tarumanagara
| native_name = {{lang|su|ᮒᮛᮥᮙᮔᮌᮛ}}
| common_name = Tarumanagara
| today = {{flag|Indonesia}}
| religion = [[Hindu]] dan [[Buddha]]
| p1 = Kerajaan Kutai
| s1 = Kerajaan SriwijayaSunda
| s2 = Kerajaan Medang
| year_start = Abad ke-5
| year_end = Abad ke-7
| date_start =
| date_end =
| event_start = [[Prasasti Ciaruteun]]{{ref|est|2}}
| event_end = Invasi [[Sriwijaya]]
| image_map = Tarumanagara id.svg
| image_map_caption = Wilayah Tarumanagara
| capital = Sundapura
| official_languages = [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]
| government_type = Monarki
|common_languages = [[Bahasa Sunda|Sunda]]
| title_leader = [[Raja]]
|government_type = Monarki
| leader1 = [[Purnawarman]]{{ref|est|1}}
|title_leader = [[Raja]]
| year_leader1 = Abad ke-5
|leader1 = [[Purnawarman]]{{ref|est|1}}
| footnotes = {{note|est|1}} Raja Tarumanagara yang diketahui berdasarkan temuan prasasti [[prasasti Ciaruteun|Ciaruteun]], [[prasasti Jambu|Jambu]], dan [[prasasti Tugu|Tugu]].<br>{{note|est|2}} [[Prasasti Ciaruteun]]: bukti tertua peninggalan kerajaan Tarumanagara yang berasal dari abad ke-5 Masehi.<ref name="bogorkab"/>
|year_leader1 = Abad ke-5
| currency = Mata uang emas dan perak
|footnotes = {{note|est|1}} Raja Tarumanagara yang diketahui berdasarkan temuan prasasti [[prasasti Ciaruteun|Ciaruteun]], [[prasasti Jambu|Jambu]], dan [[prasasti Tugu|Tugu]].<br>{{note|est|2}} Prasasti Ciaruteun: bukti tertua peninggalan kerajaan Tarumanagara yang berasal dari abad ke-5 Masehi.<ref name="bogorkab"/>
|currency = Mata uang emas dan perak
}}
{{Sejarah Indonesia}}
Baris 33 ⟶ 32:
== Sumber sejarah ==
=== Data arkeologi ===
Sejarah [[Kerajaan Tarumanegara]] bersumber dari sejumlah prasasti yang berasal dari abad ke-5 Masehi. Prasasti tersebut diberi nama berdasarkan lokasi penemuannya, yaitu [[prasasti Ciaruteun]], [[prasasti Jambu|prasasti Pasir Koleangkak]], [[prasasti Kebonkopi]], [[prasasti Tugu]], [[prasasti Pasir Awi]], [[prasasti Muara Cianten]], dan [[prasasti Cidanghiang]]. Prasasti menyebutkan nama raja yang berkuasa adalah [[Purnawarman]].
 
==== Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah) ====
Lokasi prasasti ini di [[Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor|Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor]]. Prasasti ini ditemukan pada awal abad XIX oleh [[N.W. Hoepermans]], tertulis pada bongkahan andesit rata dengan aksara [[Pallawa]] dan [[bahasa Sanskerta]]. Dinamakan prasasti Tapak Gajah karena diapit oleh sepasang gambar kaki telapak gajah. Pahatan pada prasasti ini tidak terlalu dalam sehingga seiring dengan bertambahnya waktu tulisan pada prasasti sulit untuk terbaca.
 
Alih aksara:
tulisan pada prasasti sulit untuk terbaca.
 
Alih aksara:<blockquote>''"-- -- jayavisalasya tarume(ndra)sya ha(st)ina? -- -- (°aira) vatabhasya vibhatidam=padadvaya? ||"'' yang artinya ''“Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam ... dan (?) kejayaan”''.</blockquote>
 
Alih aksara:<blockquote>''"-- -- jayavisalasya tarume(ndra)sya ha(st)ina? -- -- (°aira) vatabhasya vibhatidam=padadvaya? ||"'' yang artinya ''“Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam ... dan (?) kejayaan”''.</blockquote>
==== Prasasti Tugu ====
[[Berkas:Prasasti_tugu.jpg|thumb|right|Prasasti Tugu di Museum Nasional]]
Lokasi saat ini [[Prasasti Tugu]] di [[Koja, Jakarta Utara|Kampung Batu Tumbuh, Kelurahan Tugu, Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara]]. Prasasti ini keluar pada masa pemerintahan Punawarman ditemukan pada abad ke-X Masehi tertulis dalam [[bahasa Sanskerta]], [[aksara Pallawa]] dalam bentuk sloka dengan metrum anustubh. Dari sekian prasasti yang ditemukan saat pemerintahan raja Purnawarman, prasasti Tugu adalah yang terlengkap walaupun tidak menuliskan angka tahun.
 
[[Prasasti Tugu]] menerangkan penggalian [[Sungai Candrabaga]] oleh [[Rajadirajaguru]] dan penggalian [[Sungai Gomati]] sepanjang 6112 tombak atau 12&nbsp;km oleh [[Purnawarman]] pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
 
==== Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul) ====
Lokasi prasasti ini di [[Lebak, Munjul, Pandeglang|Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kapubaten Pandeglang]]. Lokasinya masih insitu, ditemukan di tepi [[Ci Danghiang]]. Pada prasasti ini tertulis dalam [[bahasa Sanskerta]], dengan [[aksara Pallawa]] dan metrum anustubh, tampak keausan dan permukaan yang ditutupi lumut pada permukaan prasasti ini namun tulisan masih dapat dibaca.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016060900022/prasasti-cidanghiang|title=Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2020-08-01|archive-date=2020-08-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20200803090447/https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016060900022/prasasti-cidanghiang|dead-url=yes}}</ref> Isi dari prasasti ini merupakan pujian dan pengagungan terhadap raja Purnawarman. Prasasti ini pertama kali ditemukan pada tahun 1947 oleh Toebagus Roesjan dan diteliti pada tahun 1947.
 
Alih aksara dari prasasti yaitu:<blockquote>(1) "''vikranto ‘yam vanipateh | prabhuh satyapara[k]ramah"'' yang berarti "''Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sesungguhnya dari Raja Dunia"''
Baris 56 ⟶ 54:
 
==== Prasasti Ciaruteun ====
Lokasi [[Prasasti Ciaruteun]] di [[Cibungbulang, Bogor|Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor]] ditemukan di aliran [[Ci Aruteun]], [[Bogor]] pada tahun 1863, prasasti ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Prasasti Ciaruteun A yang tertulis dengan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa terdiri atas 4 baris puisi India (irama anustubh), dan Prasasti Ciaruteun B berisikan goresan telapak kaki dan motif laba-laba yang belum diketahui maknanya, menurut juru kunci Prasasti Ciaruteun, simbol yang terdapat pada prasasti tersebut menandakan Raja Purnawarman yang gagah perkasa dan berkuasa. Prasasti ini memiliki ukuran 2 meter dengan tinggi 1,5 meter, berbobot 8 ton.
 
Alih aksara dari prasasti ini yaitu:<blockquote>Baris pertama: ''vikkrantasya vanipateh''