Dolmen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tahun
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.10.100.61 (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt (twinkle)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|megalit lokasi diadakannya pengorbanan di zaman sejarah|BatuSuku BrakTumi}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Man poseert tussen megalieten bij Batoeberak TMnr 10025819.jpg|jmpl|300px|Dolmen di Desa Gunung Sugih Kecamatan [[Batu Brak]], Lampung Barat (foto diambil pada tahun 1931)]]
[[Berkas:paulnabrone.jpg|ka|jmpl|200px|Dolmen Poulnabrone di the Burren, County Clare, Irlandia]]
 
'''DolmenDolme''' adalah Salah satu peninggalan pada zaman Megalitikum atau zaman Batu Besar, yang masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme pada masa pra Islam. Meja batu tempat meletakkan [[sesaji]] pengorbanan yang bedasarkan kepercayaan tradisional kuno. Di bawah dan disekitar dolmen biasanya sering ditemukan kubur kuno yang memiliki prasasti batu nisan pada jaman itu<ref>https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/10/120000179/dolmen--pengertian-fungsi-dan-lokasi-penemuan?page=all</ref>.
 
Dolmen ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai Benua Asia yang memiliki akses langsung dalam penyebaran agama dari Saudi Arabia penyebaran menuju Yeman, Oman, Pakistan, India, Srilanka, dan Indonesia hingga Malaysia. Mereka berasal dari periode Megalithikum awal, sekitar sebelum 40.000 tahun yang lalu<ref>https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-dolmen-sejarah-dan-lokasi-penemuannya-1xluXbwMlSi</ref>.
 
DolmenDolme ialah sebuah meja yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmendolme dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Hal ini menunjukan kalau masyarakat pada masa itu meyakini akan adanya sebuah hubungan antara yang sudah meninggal dengan yang masih hidup, mereka percaya bahwa apabila terjadi hubungan yang baik akan menghasilkan keharmonisan dan keselarasan bagi kedua belah pihak<ref>https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5484877/menengok-kemisteriusan-batu-dolmen-yang-banyak-tersebar-di-bondowoso</ref>.
 
== DolmenDolme di Indonesia ==
DolmenDolme yang merupakan tempat pemujaan misalnya ditemukan di Telagamukmin. Dan di desa Pekon Balak Kabupaten Lampung Barat, Situs Dolmen [[Batu Brak]]<ref>https://researchgate.net/publication/337566482_FUNGSI_DAN_PERANAN_BERGORES_DALAM_TRADISI_MEGALITIK_STUDI_KASUS_TEMUAN_DI_PROVINSI_LAMPUNG</ref> Dolmendi pemukiman ini terdapat makam kuno, gedung dalom kepaksian dan pemukiman tempat pertama kali menetap [[Suku Lampung]], suku yang mempunyai aksara tulisan disebut [[Surat Lampung]]. Dolme yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan. Benda-benda yang ditemukan
pada umumnya dolmen banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatra bagian Selatan Dolmen merupakan hasil kebudayaan megalitikum, dimana pada zaman megalit bangunannya selalu berdasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman pertanian. Domen ini merupakan sebuah media atau peralatan yang dipergunakan untuk mengadakan upacara pemujaan terhadap kepercayaan tradisional<ref name="Ib1">https://drive.google.com/file/d/1bINSc39YrYYWe0s-5uMGVXY0PAvdOJrI/view?usp=sharing</ref>.
 
Baris 22:
Sebagai masyarakat petani, penduduk sudah dapat memproduksi makanan sehari-hari. Salah satu segi yang menonjol dalam masyarakat adalah sikap terhadap kehidupan yang sudah mati. Kepercayaan tradisional bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal, sangat memperngaruhi kehidupan manusia dalam hal yang positif. Roh dianggap mempunyai kehidupan di alamnya tersendiri sesudah orang meninggal<ref name="megalit">http://repositori.kemdikbud.go.id/4657/1/megalitik%20fenomena%20yang%20berkembang%20di%20indonesia.pdf</ref>.
 
DolmenDolme-dolmendolme yang masih dapat disaksikan sampai sekarang tidak harus mempunyai bentuk-bentuk besar, namun tertata memiliki nilai seni dan sejarah, sehingga kadang-kadang sulit dibayangkan bagaimana batu tersebut dan dengan berat terkadang berton-ton itu dapat diangkut dan tersusun di lokasi yang luas. Pengangkutan batu sampai setinggi atau lebar dua meter lebih tentu mempunyai teknik tersendiri di dalam cara pengangkutannya. tiang-tiang penyangga biasanya disesuaikan dengan besar batu datarnya. Semakin besar batu datar maka semakin besar pula tiang penyangganya ada yang tinggi dan ada juga yang pendek bahkan ada pula batu yang tegak berdiri kokoh<ref name="megalit"/>.
 
{{arkeologi-stub}}