Lèse-majesté di Thailand: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:''Lèse-majesté'' di Thailand}}
[[File:คำสั่งของนายกรัฐมนตรี (๒๕๐๔-๐๕-๓๐).pdf|thumb|upright=1.2|Perintah Perdana Menteri Marsekal Lapangan Sarit Thanarat untuk mengeksekusi dua orang atas tuduhan lèse majesté pada tahun 1961]]
 
Di [[Thailand]], '''''[[lèse-majesté]]''''' adalah kejahatan menurut Pasal 112 KUHP Thailand. Mencemarkan nama baik, menghina, atau mengancam orang-orang [[monarki Thailand]] (raja, ratu, pewaris, dugaan pewaris, atau wali penguasa) adalah tindakan ilegal. Hukum ''lèse-majesté'' Thailand modern telah ada dalam undang-undang sejak tahun 1908. Thailand merupakan satu-satunya monarki konstitusional yang memperkuat hukum ''lèse-majesté'' sejak [[Perang Dunia II]]. Dengan hukuman berkisar antara tiga hingga lima belas tahun penjara untuk setiap dakwaan, undang-undang ini digambarkan sebagai "undang-undang ''lèse majesté'' yang paling keras di dunia"<ref>{{cite web|url=http://www.abc.net.au/news/2017-01-10/thai-king-requests-constitutional-changes-to-ensure-powers/8174062|title=New Thai King requests constitutional changes to 'ensure his royal powers': Prime Minister|author-first=Liam|author-last=Cochrane|date=11 January 2017|access-date=20 April 2017|publisher=ABC|website=[[ABC News (Australia)|ABC New]]s|archive-date=17 July 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190717135258/https://www.abc.net.au/news/2017-01-10/thai-king-requests-constitutional-changes-to-ensure-powers/8174062|url-status=live}}</ref> dan "mungkin merupakan undang-undang pidana pencemaran nama baik yang paling ketat di mana pun".<ref name="economist" >{{cite news|title=How powerful people use criminal-defamation laws to silence their critics|url=https://www.economist.com/news/international/21724993-some-countries-insulting-politicians-can-lead-jail-how-powerful-people-use|access-date=14 July 2017|newspaper=[[The Economist]]|date=13 July 2017|archive-date=3 May 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180503094146/https://www.economist.com/news/international/21724993-some-countries-insulting-politicians-can-lead-jail-how-powerful-people-use|url-status=live}}</ref> Penegakannya digambarkan sebagai "demi kepentingan istana".<ref name="Connors">{{cite book |last= Connors |first= Michael Kelly |date= 2003 |title= Democracy and National Identity in Thailand |publisher= Routledge Curzon |isbn= 0-203-36163-6 }}</ref>
 
Undang-undang tersebut telah mengkriminalisasi tindakan penghinaan sejak tahun 1957. Terdapat ruang yang luas untuk interpretasi, sehingga menimbulkan kontroversi. Penafsiran hukum yang luas mencerminkan status raja yang tidak dapat diganggu gugat, menyerupai raja [[Feodalisme|feodal]] atau [[Monarki absolut|absolut]]. [[Mahkamah Agung Thailand]] memutuskan undang-undang tersebut juga berlaku bagi [[Daftar raja Thai|raja-raja sebelumnya]]. Kritik terhadap anggota dewan penasihat telah menimbulkan pertanyaan apakah ''lèse-majesté'' berlaku berdasarkan asosiasi. Bahkan upaya untuk melakukan ''lèse-majesté'', membuat komentar sarkastik tentang hewan peliharaan Raja, dan kegagalan untuk menegur suatu pelanggaran telah dituntut sebagai ''lèse-majesté''.
 
Siapa pun dapat mengajukan pengaduan ''lèse-majesté'', dan polisi secara resmi menyelidiki semuanya.<ref name="explained">{{cite news|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-29628191|title=Thailand's lese-majeste law explained|work=BBC News|date=6 October 2017|access-date=1 May 2019|archive-date=12 November 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20191112063736/https://www.bbc.com/news/world-asia-29628191|url-status=live}}</ref> Rincian dakwaan jarang dipublikasikan. Terdakwa Pasal 112 menemui hambatan resmi sepanjang kasusnya. Terdapat penahanan praperadilan selama berbulan-bulan, dan pengadilan secara rutin menolak jaminan bagi mereka yang didakwa. [[Kelompok Kerja Penahanan Sewenang-wenang|Kelompok Kerja PBB untuk Penahanan Sewenang-wenang]] menetapkan bahwa penahanan praperadilan terhadap tersangka pelaku lèse-majesté melanggar [[hukum hak asasi manusia internasional]].<ref name="HRW14">{{cite news |title=World Report 2014: Rights Trends in World Report 2014: Thailand |url=https://www.hrw.org/world-report/2014/country-chapters/thailand |access-date=30 October 2020 |work=Human Rights Watch |date=21 January 2014 |language=en |archive-date=27 February 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190227054204/https://www.hrw.org/world-report/2014/country-chapters/thailand |url-status=live }}</ref> Pengadilan tampaknya tidak mengakui prinsip memberikan manfaat dari [[Keraguan yang masuk akal|keraguan kepada terdakwa]]. Hakim mengatakan bahwa para penuduh tidak harus membuktikan faktualitas materi ''lèse-majesté'' namun hanya menyatakan bahwa materi tersebut bersifat pencemaran nama baik. [[Rasa bersalah (hukum)|Mengaku bersalah]], lalu meminta pengampunan kerajaan, dipandang sebagai jalan tercepat menuju kebebasan bagi setiap terdakwa.
 
Sejak [[Pembantaian Universitas Thammasat|kudeta tahun 1976]], para pembuat kudeta sering menyebut lonjakan tuduhan ''lèse-majesté'' sebagai alasan untuk menggulingkan pemerintahan terpilih. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu alasan utama [[Kudeta Thailand 2006|kudeta tahun 2006]] dan [[Kudeta Thailand 2014|kudeta tahun 2014]].<ref name="2014highest">{{cite news |title=2014 coup marks the highest number of lese majeste prisoners in Thai history |url=https://prachatai.com/english/node/4218 |access-date=30 October 2020 |work=Prachatai English |archive-date=5 October 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171005051007/https://prachatai.com/english/node/4218 |url-status=live }}</ref> Pada tahun 2006 dan 2007, terjadi perubahan tren yang signifikan. Mereka yang menjadi sasaran pengaduan ''lèse-majesté'' mencakup warga negara biasa yang dijatuhi hukuman penjara lebih lama. Kelompok hak asasi manusia mengutuk penggunaannya sebagai senjata politik dan sarana untuk membatasi kebebasan. Pemerintahan junta pada tahun 2014 memberikan kewenangan kepada pengadilan militer untuk mengadili ''lèse-majesté'', yang biasanya berujung pada persidangan rahasia dan hukuman berat. Sebelum undang-undang tersebut diberlakukan kembali pada tahun 2020,<ref name="2020revival">{{cite news |title=Thailand revives law banning criticism of king in bid to curb protests |url=https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-55062397 |access-date=21 January 2021 |work=BBC News |date=25 November 2020}}</ref> selama tiga tahun pemerintah Thailand sering menggunakan undang-undang lain, seperti Undang-Undang Kejahatan Komputer dan undang-undang penghasutan, untuk menangani kerugian dan penghinaan terhadap monarki.<ref name="Team 2020">{{cite web | last=Team | first=WION Web | title=Thai government threatens legal action against Facebook over posts criticising monarchy, World News | website=WION | date=13 Aug 2020 | url=https://www.wionews.com/world/thai-government-threatens-legal-action-against-facebook-over-posts-criticising-monarchy-320249 | access-date=17 Aug 2020}}</ref><ref name="International Federation for Human Rights 2020">{{cite web | title=Thailand: Arbitrary arrest of human rights lawyer Mr. Anon Nampa and student activisist Mr. Panupong Chadnok | website=[[International Federation for Human Rights]] | date=7 Aug 2020 | url=https://www.fidh.org/en/issues/human-rights-defenders/thailand-arbitrary-arrest-of-human-rights-lawyer-mr-anon-nampa-and | access-date=17 Aug 2020 | archive-date=10 August 2020 | archive-url=https://web.archive.org/web/20200810084137/https://www.fidh.org/en/issues/human-rights-defenders/thailand-arbitrary-arrest-of-human-rights-lawyer-mr-anon-nampa-and | url-status=live }}</ref> Pada tahun 2023, Mahkamah Agung memerintahkan seorang politisi perempuan dari [[Partai MovePergerakan ForwardMaju]] untuk dilarang berpolitik seumur hidup karena dugaan postingan ''lèse-majesté'' di media sosial.<ref>{{cite web|url=https://www.newindianexpress.com/world/2023/sep/20/thai-ex-mp-pannika-wanich-banned-for-life-for-disrespecting-monarchy-2616645.html|title=Thai ex-MP Pannika Wanich banned for life for 'disrespecting monarchy'|date=2023-09-20|website=New Indian Express|author=AFP}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.nst.com.my/world/world/2023/09/957690/thai-ex-mp-banned-life-disrespecting-monarchy|author=AFP|title=Thai ex-MP banned for life for 'disrespecting monarchy' &#124; New Straits Times |website=New Straits Times|date=2023-09-20}}</ref>
 
Rekor hukuman pada saat ini ialah hukuman penjara 50 tahun yang dijatuhkan pada Mongkhon Thirakot pada tahun 2024 karena berbagi postingan dan pesan di [[Facebook]]. Ia melewati rekor sebelumnya yaitu hukuman penjara 43 tahun yang dijatuhkan pada tahun 2021.<ref>{{cite web|title=Chiang Rai activist sentenced to 50 years in prison for royal defamation|url=https://prachataienglish.com/node/10782|date=2024-01-19|website=Prachatai}}</ref>
 
== Referensi ==