Servasius Bambang Pranoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
kTidak ada ringkasan suntingan
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{COI}}
{{DisputedAdvert|date=JuliJuni 20212024}}
{{Disputed|date=Juli 2021}}}}
{{Orphan|date=Maret 2023}}
{{Infobox person
| name = {{PAGENAME}}Servasius Bambang Pranoto
| image = Servasius Bambang Pranoto.jpg
| birth_name = {{birth date and age|1955|05|13}}
Baris 13 ⟶ 16:
}}
 
'''Servasius Bambang Pranoto''' ({{Lahirmati|[[Klaten]], [[Solo]]|13|5|1955}}) adalah penemu [[Ramuan tradisional|ramuan]] minyak [[Kutus Kutus]] dan pemilik perusahaan [[PT Kutus Kutus Herbal]] (semula bernama PT Tamba Waras) yang memproduksi minyak Kutus Kutus. Ramuan minyak Kutus Kutus terbuat dari campuran 69 jenis [[rempah-rempah]]an.<ref>{{Cite news|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/07/092700920/pencipta-minyak-kutus-kutus-tak-mau-produknya-dianggap-obat|title=Pencipta Minyak Kutus Kutus Tak Mau Produknya Dianggap Obat|last=Media|first=Kompas Cyber|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-03-07|editor-last=Anna|editor-first=Lusia Kus}}</ref>
 
Per Oktober 2018, produksi minyak Kutus Kutus telah mencapai satu juta botol per tahun dengan pemasaran di seluruh [[Indonesia]] hingga [[Australia]], [[Eropa]], dan negara-negara lainnya,<ref name=":2">{{Cite web|url=https://intisari.grid.id/read/031267214/kisah-di-balik-minyak-kutus-kutus-baru-berdiri-5-tahun-tapi-omzetnya-capai-rp230-miliar-per-bulan|title=Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan - Semua Halaman - Intisari|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref> kemudian pada tahun 2019 angka penjualan minyak Kutus Kutus telah mencapai 5,7 juta botol per tahun dengan perkiraan omzet Rp 570 miliar.<ref name=":3" /> Berkat minyak Kutus Kutus temuannya, Servasius Bambang Pranoto mampu membeli satu kastil di Belanda.<ref name=":3" />
Baris 29 ⟶ 32:
Izin edar dari [[Badan Pengawas Obat dan Makanan]] (BPOM) baru diperoleh Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2017, setelah empat tahun dia mengajukan. Sebelum mendapatkan izin edar, Servasius Bambang Pranoto mengaku sempat mendapat teguran dari berbagai instansi yang mengkritik caranya membuat minyak Kutus Kutus dari dapur rumahnya yang dianggap tidak sesuai dengan standar pembuatan obat yang baik.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/health/read/4127828/dari-musibah-jadi-berkah-kisah-bambang-pranoto-ciptakan-minyak-kutus-kutus|title=Dari Musibah Jadi Berkah, Kisah Bambang Pranoto Ciptakan Minyak Kutus-Kutus|last=Prasasti|date=2019-12-06|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-03-07|first=Giovani Dio|editor-last=Desideria|editor-first=Benedikta}}</ref>
 
Pada 8 Desember 2018, Servasius Bambang Pranoto kemudian mendirikan pabrik Kutus Kutus, melalui perusahaan Tamba Waras, di Jalan Darmagiri No 88, Desa Bitra, Gianyar, Bali.<ref>{{Cite web|url=https://tambawaras.co/hubungi-kutus-kutus-probolinggo/|title=Hubungi Kami|last=|first=|date=|website=Kutus Kutus Tamba Waras|language=id|access-date=2020-03-07}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Lokasi pabrik adalah bekas restoran Mango Lango dan Studio Music Banjar Teratai Capung, yang digunakan Servasius selama 12 tahun sebelum memproduksi Kutus Kutus. Pabrik berdiri di atas area lahan seluas 2.800 meter persegi<ref name=":2" /> dan tahun 2019 memperkerjakan 200 orang karyawan.<ref>{{Cite news|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/07/090000820/minyak-kutus-kutus-ramuan-dari-alam-yang-jadi-fenomena|title=Minyak Kutus-Kutus, Ramuan dari Alam yang Jadi Fenomena|last=Media|first=Kompas Cyber|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-03-08|editor-last=Anna|editor-first=Lusia Kus}}</ref>
 
Setelah lulus kuliah [[Teknik listrik|Teknik Elektro]] di [[Universitas Kristen Satya Wacana|Universitas Satya Wacana]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], Servasius Bambang Pranoto kemudian bekerja di [[Philips]] Jakarta dengan jabatan terakhir ''executive staff''. Servasius kemudian berhenti kerja dan memutuskan untuk menggeluti dunia seni musik dan perfilman.<ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.balihealingoil.com/businnes-story-bca-prioritas/|title=Business Story - BCA PRIORITAS|last=simple|first=|last2=Aether-Themes|date=2018-04-24|website=Tamba Waras|language=id|access-date=2020-03-08|archive-date=2018-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20180731093233/http://www.balihealingoil.com/businnes-story-bca-prioritas/|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2002, dia pindah ke Desa Bona, [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]], [[Bali]].<ref>{{Cite web|url=https://nova.grid.id/read/051944056/mengenal-servasius-bambang-pranoto-sosok-di-balik-minyak-kutus-kutus|title=Mengenal Servasius Bambang Pranoto, Sosok di Balik Minyak Kutus Kutus - Semua Halaman - Nova|website=nova.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>
Baris 63 ⟶ 66:
* {{id}} [https://minyakkutuskutus.net/ Minyak Kutus Kutus]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Penemu]]