Soetedja Poerwodibroto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{Infobox person
| honorific_prefix = [[Raden|R.]]
Baris 42 ⟶ 41:
}}
 
R. '''Soetedja Poerwodibroto''' ({{Lahirmati|2=15|3=10|4=1909|6=12|7=04|8=1960}}) adalah musisi, penyanyi, dan [[pencipta lagu]] [[keroncong]] Indonesia asal [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]. Ia dikenal sebagai pencipta lagu "[[Di Tepinya Sungai Serayu]]", "Kopral Jono", "Tidurlah Intan", dan "Melati Pesanku". Selain menciptakan lagu, ia juga merupakan pendiri [[RRI]] cabang Purwokerto.<ref name=":0">{{Cite book|last=Bayudi|first=W.|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=zdWuDwAAQBAJ&pg=PA182&lpg=PA182&dq=soetedja+poerwodibroto+wafat+di&source=bl&ots=0EiNaAUGge&sig=ACfU3U17IPtOUzjrqOKPwRRk2Lw7oYcVYA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjRnvze6Kr0AhWUlNgFHZQ2BFEQ6AF6BAghEAM#v=onepage&q=soetedja%20poerwodibroto%20wafat%20di&f=false|title=Terlengkap Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Lagu Daerah, dan Lagu Anak Indonesia|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=979-0-9013910-4-8|pages=182|url-status=live}}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Soetedja lahir di [[Banyumas]] pada tanggal 15 Oktober 1909 serta merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya, Poerwodibroto, adalah seorang pegawai di Kantor Keresidenan. Ia kemudian diangkat sebagai anak oleh sang paman Soemandar, juragan tebu dan pabrik batik [[Banjarnegara]]. Bakat bermusiknya mulai bergejolak saat ia suka memukul-mukul peralatan dalam proses produksi batik sehingga ayahSoemandar dan angkatnyakaryawannya merasa terganggu. Ia mendapat hadiah biola [[Stradivarius]] buatan tahun 1834 akibat dari perilakunya itu. Selain biola, ia juga dihadiahi piano, sehingga ia tidak mengganggu kegiatan produksi batik.<ref name=":1">{{Cite web|date=2018-04-05|title=Jejak Soetedja, dari Kebiasaan Berisik Hingga Jadi Pelopor Musik Modern Indonesia {{!}} Purwokerto Kita|url=https://purwokertokita.com/ragam/jejak-soetedja-dari-kebiasaan-berisik-hingga-jadi-pelopor-musik-modern-indonesia.php,%20https://purwokertokita.com/ragam/jejak-soetedja-dari-kebiasaan-berisik-hingga-jadi-pelopor-musik-modern-indonesia.php|language=id-ID|access-date=2021-11-22}}</ref><ref name="kompas.id" />
 
== Karier ==
Saat ia bersekolah di [[Algemeene Middelbare School|AMS Bandung]], Soetedja berguru piano kepada seorang Belanda.<ref name=":0" /> Ia bertekad untuk menjadi seorang musikus daripada menjadi seorang dokter atau ahli hukum sesuai keinginan ayah angkatnyaSoemandar. Begitu ayah angkatnyaSoemandar mengancam mengusirnya, Soetedja memilih meninggalkan Banyumas dan menemui [[Syarif Hamid II dari Pontianak|Sultan Pontianak Hamid II]] lalu melatih anak-anaknya bermusik. Akibat kepergiannya itu, Soemandar jatuh sakit, lalu membujuknya pulang, dengan jaminan ia dapat melanjutkan studi musik ke Eropa.<ref name="kompas.id">{{Cite webnews|date=2018-11-15|title=Mengenal Soetedja, Pencipta Lagu ”Di Tepinya Sungai Serayu”|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2018/11/15/mengenal-soetedja-pencipta-lagu-di-tepinya-sungaiserayu|websitework=kompas[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|access-date=2021-11-22|last=Wicaksono|first=Megandika}}</ref><ref name="kompas.id" />
 
Saat ia pulang ke Jawa, Soemandar mengajak Soetedja naik perahu mengarungi [[Kali Serayu]]. Dari situlah ia menciptakan lagu "[[Di Tepinya Sungai Serayu]]". Selain itu, ayah angkatnyaSoemandar menunjukkan hamparan tebu yang menjadi modal untuk melanjutkan pendidikan musik di Konservatori Musik, Italia.<ref name="kompas.id"/>
 
=== Memimpin orkes ===
Baris 58 ⟶ 57:
 
== Kematian dan warisan ==
Soetedja meninggal dunia pada tanggal 12 April 1960. Jasadnya dimakamkan di TPU Karet, Jakarta. Ia meninggalkan ratusan partitur musik yang kini disimpan di RRI Jakarta. Namun sayangnya, karya-karyanya tak terselamatkan karena terjadi kebakaran di studio RRI pada tahun 1950.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 1970, Gedung Kesenian Soetedja didirikan untuk mengenang jasa-jasanya. Namun kemunduran gedung terjadi pascareformasi 1998, dan pada 2004, gedung ini hanya digunakan sebagai gudang logistik Pemilu 2004. Gedung ini akhirnya dibongkar pada Mei 2015.<ref name=":0" />
 
Pada tanggal 15 November 2018, film biografi ''Mencari Soetedja'', dirilis untuk mengenang jasa-jasa Soetedja.<ref>{{Cite webnews|last=Fahmi|first=M.I. Iqbal|date=2018-11-13|title=Mencari Soetedja, Film Dokumenter Karya Sineas Lokal Banyumas Tembus Layar Lebar Halaman all|url=https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/13/114220610/mencari-soetedja-film-dokumenter-karya-sineas-lokal-banyumas-tembus|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-11-22|editor-last=Maullana|editor-first=Irfan}}</ref>
 
Pada kurun waktu 2017–2018, Gedung Kesenian Soetedja dibangun kembali dengan desain baru.<ref>{{Cite web|date=2017-07-15|title=Gedung Pengganti Sutedjo Digelontor Rp 2,4 Miliar|url=https://radarbanyumas.co.id/gedung-pengganti-sutedjo-digelontor-rp-24-miliar/|website=RADAR Banyumas|language=id-ID|access-date=2022-06-20|archive-date=2017-12-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20171218125228/http://radarbanyumas.co.id/gedung-pengganti-sutedjo-digelontor-rp-24-miliar/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 68 ⟶ 69:
 
{{DEFAULTSORT:Poerwodibroto, Soetedja}}
[[Kategori:KeroncongPenyanyi keroncong Indonesia]]
[[Kategori:Komponis Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Penulis lagu Indonesia]]
[[Kategori:TokohPenyanyi darilaki-laki BanyumasIndonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesiasuku Jawa]]
[[Kategori:Pemusik Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyumas]]
[[Kategori:Tokoh Banyumas]]
[[Kategori:Tokoh dari Purwokerto]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Sumpiuh]]