Ahmad Tohari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh 110.137.195.67 (bicara) ke revisi terakhir oleh Raksasabonga Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|image =
|imagesize =
|caption =
|pseudonym =
|birthname =
|birth_date = {{Birth date and age|1948|6|13}}
|birth_place = [[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]
|death_date =
|death_place =
|occupation = {{hlist|[[Penulis]]|[[kolumnis]]|[[redaktur]]}}
|language = {{hlist|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]}}
|nationality = Indonesia
|period = [[Angkatan 70]]
|genre = {{hlist|[[Novel]]|[[cerpen]]}}
|subject =
|movement =
|notableworks = ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'',<br>''[[Di Kaki Bukit Cibalak]]''
|alma_mater = [[Universitas Jenderal Soedirman]]
|spouse =
|partner =
|children =
|relatives =
|influences =
|influenced =
|awards = [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]]
|signature =
|website = {{URL|http://ahmadtohari.id/}}
|portaldisp =
}}
{{#if:K.H. Ahmad Thohari.jpg||
}}
'''Ahmad Tohari''', ({{lahirmati|[[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]|13|6|1948}}) adalah [[sastrawan]] dan budayawan berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia menamatkan [[SMA]] di [[Purwokerto]].<ref name="tohari1">{{id}} {{cite book|last = Eneste|first = Pamusuk|title = Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan|publisher = Penerbit Buku Kompas|location = Jakarta|year = 2001|isbn = 9799251788 }} halaman 14</ref> Karya monumentalnya, ''Ronggeng Dukuh Paruk, ''sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul ''[[Sang Penari]]''. Ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, [[Jakarta]] ([[1967]]-[[1970]]), Fakultas Ekonomi [[Universitas Jenderal Soedirman]], [[Purwokerto]] ([[1974]]-[[1975]]), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik [[Universitas Jenderal Soedirman]] (1975-[[1976]]). Tulisan-tulisannya berisi gagasan kebudayaan dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan.<ref>
== Proses kreatif ==
Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian ''[[Merdeka (surat kabar)]]'', majalah ''Keluarga'' dan majalah ''Amanah'', semuanya di
''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'', novel yang diterbitkan tahun 1982 berkisah tentang pergulatan penari tayub di dusun kecil, Dukuh Paruk pada masa pergolakan komunis. Karyanya ini dianggap ke kiri-kirian oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Tohari diinterogasi selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya Tohari menghubungi sahabatnya Gus Dur, dan akhirnya terbebas dari intimidasi dan jerat hukum.<ref name="tohari3">{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3056-sastrawan-anti-feodalisme-dan-kapitalisme |title=Biografi Tokoh Indonesia diakses pada tanggal 13 Desember 2011 |access-date=2011-12-13 |archive-date=2011-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111208123840/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3056-sastrawan-anti-feodalisme-dan-kapitalisme |dead-url=yes }}</ref>
Bagian ketiga trilogi, berjudul ''Jantera Bianglala'', diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan cuplikannya dimuat dalam Jurnal Manoa edisi ''Silenced Voices'' terbitan Honolulu University tahun 2000, termasuk bagian yang disensor dan tidak dimuat dalam edisi bahasa Indonesia.<ref name="tohari4">{{cite book|last = Mcglynn|first = John|title = Silenced Voices|publisher = University of Hawaii Press|location = Honolulu|year = 2000|isbn = 0824823214 }} halaman 265</ref>
Baris 86 ⟶ 45:
== Penghargaan ==
Pada tahun 1977, sebuah [[cerita pendek]] yang ditulis oleh Ahmad Tohari memperoleh Hadiah Harapan Sayembara Kincir Emas Radio Nederlands Wereldomroep. Judul cerita pendeknya yaitu ''Jasa-jasa buat Sanwirya''.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://www.researchgate.net/profile/Puji-Santosa/publication/330889150_Ensiklopedia_Sastra_Indonesia_Modern/links/5c5a264045851582c3d173e0/Ensiklopedia-Sastra-Indonesia-Modern.pdf|title=Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern|location=Jakarta|publisher=Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=979-685-308-6|editor-last=Sugono, D., dkk.|editor-first=|pages=15|url-status=live}}</ref>'' Lalu pada tahun 1980, novel karangannya yang berjudul ''Kubah'' memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama. Selanjutnya tiga novelnya yang berjudul ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (1982), ''Lintang Kemukus Dini Hari'' (1985), dan ''Jentera Bianglala'' (1986) meraih hadiah Yayasan Buku Utama tahun 1986.{{Butuh rujukan}}
Novelnya yang berjudul ''[[Di Kaki Bukit Cibalak]]'' (1986) juga menjadi pemenang salah satu hadiah [[Sayembara
== Karya tulis ==
* ''Jasa-jasa buat Sanwirya'' (cerpen, 1977)
* ''[[Kubah (novel)|Kubah]]'' (novel, [[1980]])
* Novel Trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (diadaptasi menjadi [[Sang Penari|film tahun 2011]]):
Baris 116 ⟶ 75:
{{DEFAULTSORT:Tohari, Ahmad}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Alumni Universitas Jenderal Soedirman]]
[[Kategori:Sastrawan Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyumas]]
|