Mulyoto Pangestu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan vandalisme berupa penambahan kategori secara asal-asalan Tag: Pengembalian |
|||
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| name
| other_names
| ethnicity
| birth_date
| birth_place
| residence
| citizenship
|
|
|
|
| spouse = [[Lies Lestari]]
| children = [[Galih Ramadhan Wilujatmoko]]
}}
'''Dr. Mulyoto Pangestu''' adalah ilmuwan [[Indonesia]]. Ia adalah alumnus SMA Negeri 1 Tegal, Fakultas Peternakan di [[Universitas Jenderal Soedirman]], kemudian melanjutkan pendidikan di School of Agricultural & Forestry di University of Melbourne dan meraih gelar [[magister]] dan [[doktor]]alnya di [[Monash University]], [[Australia]]. Ia adalah staf pengajar di [[Laboratorium]] [[Fisiologi]] dan [[Reproduksi]] Universitas Jenderal Soedirman.
== Penemuan
Riset Mulyoto Pangestu tentang upaya pembekuan [[sperma]] hewan dengan cara sederhana dan murah telah mengantarnya meraih penghargaan tertinggi (Gold Award) dalam kompetisi Young Inventors Awards, yang diadakan majalah The Far Eastern Economic Review (FEER) dan [[Hewlett Packard]] [[Asia Pasifik]]
Pengeringan sperma atau penyimpanan sperma pada suhu ruang, sebenarnya sudah dilaporkan sejak tahun [[1970]]-an. Namun, laporan-laporan tersebut masih terbatas informasinya. Baru pada [[Juli 1998]], Wakayama dan Yanagimachi dari [[Universitas Hawaii]] mempublikasikan hasil penemuan mereka pada jurnal Nature Biotechnology, berupa kelahiran anak [[mencit]] hasil pembuahan menggunakan sperma kering dan beku (''freeze-dried sperm''). Setelah melihat beberapa penelitian lainnya dan hasil studi literatur, akhirnya Mulyoto dan supervisornya, Dr. Jillian Shaw, menyimpulkan bahwa sperma dapat disimpan pada suatu kondisi yang kering dan bebas [[oksigen]]. Hasil penemuan Mulyoto adalah kemasan penyimpanan sperma kering dan beku yang tidak membutuhkan penanganan khusus dan hasilnya dapat tetap dipakai walaupun telah disimpan bertahun-tahun. Memang, sperma hewan yang telah dikeringkan Mulyoto dengan cara ini tidak mampu bergerak lagi (immotile), dan berdasarkan pemeriksaan menggunakan bahan pewarna, diketahui bahwa sperma itu "mati". Agar bisa membuahi sel telur, sel sperma harus disuntikkan ke dalam [[sel telur]]
Teknik ini dikenal dengan nama "''Intracytoplasmic Sperm Injection''" (ICSI) dan sudah banyak digunakan pada pembuatan bayi tabung manusia. Mulyoto sendiri sama sekali tidak mencobakan metodenya untuk sperma manusia karena ethics permit yang dimilikinya hanyalah untuk hewan. Sperma yang sudah dikeringkannya berasal dari [[mencit]] (''mice''), marmoset (sejenis kera), dan juga [[wombat]] (binatang asli Australia). Temuan Mulyoto kini sedang dalam proses dipatenkan di Australia. Paten temuan Mulyoto menjadi milik [[Universitas Monash]], tetapi ia masih akan tercatat sebagai penemunya.
==Catatan kaki==▼
▲== Catatan kaki ==
<references/>
== Referensi ==
* http://fapet.unsoed.ac.id/index.php/archives/1615{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://www.
* http://www.
* http://www.iworksmarcom.com/inventor.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141223064037/http://www.iworksmarcom.com/inventor.html |date=2014-12-23 }}
* http://directory.monash.edu.au/cgi-bin/staffsearch/staffsearch?name=Mulyoto%20Pangestu {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080724215533/http://directory.monash.edu.au/cgi-bin/staffsearch/staffsearch?name=Mulyoto%20Pangestu |date=2008-07-24 }}
* http://store.tempo.co/foto/detail/P1607201200212/r-mulyoto-pangestu
{{Authority control}}
[[Kategori:Ilmuwan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Purwokerto]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyumas]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
|