Metode diskusi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus 149_Diskusi_Meja_Bundar_Bergedorf.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Jameslwoodward; alasan: per [[:c:Commons:Deletion requests/File:International Bertelsmann F
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
 
'''Diskusi''' atau '''rembugan''' merupakan kegiatan yang wajar dilakukan seseorang dalam memecahkan suatu masalah.<ref name="rujukan1">{{cite book|author=Sugeng Paranto|title=Teknik Diskusi dan Aspek-aspek yang Pelu Diperhatiakan dalam Pelaksanaanya|year=1981|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.|place=Jakarta|}}</ref> Diskusi melibatakandengan [[keterampilan berbicara]], dalam ragam budaya masyarakat [[Indonesia]] bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan [[manusia]] sehari-hari.<ref name="rujukan1"/>
Kegiatan obrolan bercirikan antara lain:<ref name="rujukan2">{{cite book|author=Maimudin,Yurmaini,dkk|title=Metode Diskusi|year=1980|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.|place=Jakarta|}}</ref> 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas.<ref name="rujukan1"/>
 
Salah satu jenis dari keterampilan berbicara adalah [[diskusi]]. [[Diskusi]] merupakan kegiatan berbicara bersama yang dilakukan dengan tujuan: 1) tujuan untuk mencari kebenaran (ilmiah); 2) dilakukan dalam situasi resmi di tempat yang [[formal]], meski kadang diskusi [[nonformal]] bisa dilakukan di tempat tak formal; 3) dilakukan oleh kalangan yang mencari kebenaran atau meningkatkan kualitas kebenaran; 4) dilaksanakan dalam kelola waktu yang terprogram secara proporsional; 5) diperlukan sarana dan peralatan sesuai dengan tingkat dan kualitas [[diskusi]].<ref name="rujukan2"/>
 
== Metode dan pengertian diskusdiskusi ==
'''Pengertian Diskusi''' yaitu secara [[etimologis]] kata [[diskusi]] berasal dari bahasa [[Latin]] ''discussio'', ''discussi'', atau ''discussum'' yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas.<ref name="rujukan1"/> Dalam bahasa Inggris, ''discussion''; berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan dalam bahasa [[Indonesia]], sebagai istilah, [[diskusi]] berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.<ref name="rujukan1"/>
 
Baris 21:
Masalah yang didiskusikan merupakan suatu persoalan yang dibahas oleh peserta [[diskusi]] untuk dipahami, diketahui sebab-sebabnya, dianalisis, dicari jalan keluar atau solusinya, diambil keputusan yang tepat, terbaik di antara yang baik atau tak baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.<ref name="rujukan1"/>
Masalah adalah persoalan yang ada antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, kegiatan [[diskusi]] merupakan suatu upaya untuk menemukan cara menghilangkan, mengatasi atau memperkecil jarak antara harapan dengan kenyataan.<ref name="rujukan1"/>
Kriteria masalah yang layak didiskusikandi diskusikan:<ref name="rujukan1"/>
* Menarik perhatian peserta.<ref name="rujukan1"/>
* Aktual dan menjadi pembiacaraan umum.<ref name="rujukan1"/>
Baris 34:
* '''Manusia'''
[[Manusia]] sebagai pelaksana. Terdiri dari:
 
* Moderator
Moderator bertugas membuka, memperkenalkan pemrasaran dan notulis, membacakan tata tertib, mengarahkan dan mengatur arus pembicaraan, menyampiakn kesimpulan, serta menutup diskusi.<ref name="rujukan1"/>
Baris 47 ⟶ 46:
* '''Perlengkapan'''
Perlengkapan terdiri dari:
* Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan tempat yang akan dilakukan dalam diskusi, sarana seperti LCD Proyektor, viewer,dsb dan sebagainya.<ref name="rujukan1"/>
 
* Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan tempat yang akan dilakukan dalam diskusi,sarana seperti LCD,viewer,dsb.<ref name="rujukan1"/>
 
== Langkah-langkah Diskusi ==
Berikut ini akan diuraikan prosedur penyelenggaraan [[diskusi]] yang meliputi 2 fase, yaitu:
* '''Fase PersipanPersiapan'''
[[Diskusi]] yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal membagi kelompok-kelompok kecil lalu disuruh berdiskusi saja.<ref name="rujukan2"/> Hal itu membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning.<ref name="rujukan2"/> Hanya bedanya dalam hal ini metode yang dipergunakan adalah metode diskusi. '''Fase persiapan''' ini biasanya terdiri atas langkah-langkah, sebagi berikut:
* Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.<ref name="rujukan2"/>
* Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan siapa menjadi apa (ketua/sekretais, peserta biasa, dan pengamat)
* Menentukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.<ref name="rujukan2"/>
* Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta (apakah konsep, prinsip, dan lain-lain).<ref name="rujukan2"/>
* Menunjukan dan menguraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan dalam diskusi (briefing).<ref name="rujukan2"/>
* Meyiapkan dan membagikan bahan-bahan (hand-out) kepada peserta.<ref name="rujukan2"/>
* Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam rangka pemecaha masalah.<ref name="rujukan2"/>
* Mengatur ruangan dan tempat duduk, papan tulis, dan alat-alat bantu yang akan dipergunakan.<ref name="rujukan2"/>
* '''Fase Pelaksanaan'''
Fase ini tersusun atas kontinu, sebagai berikut:
* Pembukaan [[Diskusi]]
'''Dalam pembukaan''' diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan disipakandisiapkan agar terkonsentrasi pada hal-hal yang akan dibicarakan dalam diskusi, usaha tersebut dapat berupa:
* Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan.<ref name="rujukan2"/>
* Mengeluarkan sebuah pendapat atau pertanyaan yang sifatnya dapat merangsang pikiran peserta.<ref name="rujukan2"/>
Baris 71 ⟶ 69:
* Memberikan ilustrasi, demonstrasi atau bentuk lain yang dapat menarik perhatian peserta.<ref name="rujukan2"/>
* Pemeliharaan [[Diskusi]]
'''Dalam pemeliharaan''' ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.<ref name="rujukan2"/> Pemeliharaan perasaan itu sanagatsangat penting yang menyebabkan seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki.<ref name="rujukan2"/> Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase pemeliharaan ini adalah:
* Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek yang bersangkutan.<ref name="rujukan2"/>
* Membuat pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta, dan mempersipakanmempersiapkan mereka membermemberi alas analasan-alasan setiap padanganpandangan atau pendapat yang mereka ucapkan.<ref name="rujukan2"/>
* Hindarkan pemunculan topictopik baru yang belum waktunya muncul, tunggu sampai topik lama diselesaikan.<ref name="rujukan2"/>
* Bila mungkin hubungkan topictopik baru dengan topik lama.<ref name="rujukan2"/>
* Sering-sering membuat rigkasanringkasan terhadap bantuan pikiran peserta yang langsung ada hubungnnya dengan diskusi.<ref name="rujukan2"/>
* Siap-siap dengan komentar atau pertanyaan untuk mengarahlkanmengarahkan kembali jika diskusi itu menuju jalan buntu.<ref name="rujukan2"/>
* Penutup [[diskusi]]
Agar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera:
* Segera dibuatkadibuatkan rangkuman dan kesimpulan yang tepat dan jelas.<ref name="rujukan2"/>
* Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.<ref name="rujukan2"/>
 
== Tata Tertib dan Etiket Diskusi ==
Agar [[diskusi]] dapat berlangsung dengan baik maka dituntut syarat-syarat, sebagai berikut:
* Harus berlangsung pada suasana yang terbuka, artinya semua pihak yang terlibat siap/rela menerima dan memberi informasi kepada siapa pun.<ref name="rujukan2"/>
* Tiap peserta harus berpartisipasi penuh, artinya tiap peserta mengambil bagian dalam proses diskusi, masing-masing menjadi pendengar yang baik dan juga menjadi pembicara yag baik.<ref name="rujukan2"/>
* Selalu ada bimbingan dan controlkontrol, artinya ketua senantiasa mengadakan bimbingan dan pengawasan/controlkontrol agar diskusi tetap berjalan pada arah dan relnya.<ref name="rujukan2"/>
* Perdebatan harus didasarkan pada argumentasi kontra argumentasi bukan emosi kontra emosi, artinya diskusi yang akan mencari jalan penyelesaian atau kebenaran itu tidak didasarkan atas siapa yang kuat itu yang menang.<ref name="rujukan2"/>
* Pengajuan pertanyaan harus jelas dan singkat, artinya tidak bertele-tele tetapi menuju sasaran.<ref name="rujukan2"/>
* Tidak adanya pemborong atau monopoli, diskusi yang baik adalah diskusi yang berlagsungberlangsung dalam suasan demokratis semua pihak mempunyai hak yang sama baik dalam berbicara maupun dalam mengambil bagian.<ref name="rujukan2"/>
* Selalu ada kesimpulan, diskusi yang baik ialah diskusi yang mampu mencapai keputusan bersama sehingga semua pihak merasa mantap dan tidak mengambang sehongga meghasilkan kesimpulan.<ref name="rujukan2"/>
 
 
== Rujukan ==