Metode diskusi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
Kegiatan obrolan bercirikan antara lain:<ref name="rujukan2">{{cite book|author=Maimudin,Yurmaini,dkk|title=Metode Diskusi|year=1980|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.|place=Jakarta|}}</ref> 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas.<ref name="rujukan1"/>
Salah satu jenis dari keterampilan berbicara adalah [[diskusi]]. [[Diskusi]] merupakan kegiatan berbicara bersama yang dilakukan dengan tujuan: 1)
== Metode dan pengertian
'''Pengertian Diskusi''' yaitu secara [[etimologis]] kata [[diskusi]] berasal dari bahasa [[Latin]] ''discussio'', ''discussi'', atau ''discussum'' yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas.<ref name="rujukan1"/> Dalam bahasa Inggris, ''discussion''; berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan dalam bahasa [[Indonesia]], sebagai istilah, [[diskusi]] berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.<ref name="rujukan1"/>
Baris 21:
Masalah yang didiskusikan merupakan suatu persoalan yang dibahas oleh peserta [[diskusi]] untuk dipahami, diketahui sebab-sebabnya, dianalisis, dicari jalan keluar atau solusinya, diambil keputusan yang tepat, terbaik di antara yang baik atau tak baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.<ref name="rujukan1"/>
Masalah adalah persoalan yang ada antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, kegiatan [[diskusi]] merupakan suatu upaya untuk menemukan cara menghilangkan, mengatasi atau memperkecil jarak antara harapan dengan kenyataan.<ref name="rujukan1"/>
Kriteria masalah yang layak
* Menarik perhatian peserta.<ref name="rujukan1"/>
* Aktual dan menjadi pembiacaraan umum.<ref name="rujukan1"/>
Baris 34:
* '''Manusia'''
[[Manusia]] sebagai pelaksana. Terdiri dari:
* Moderator
Moderator bertugas membuka, memperkenalkan pemrasaran dan notulis, membacakan tata tertib, mengarahkan dan mengatur arus pembicaraan, menyampiakn kesimpulan, serta menutup diskusi.<ref name="rujukan1"/>
Baris 47 ⟶ 46:
* '''Perlengkapan'''
Perlengkapan terdiri dari:
* Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan tempat yang akan dilakukan dalam diskusi, sarana seperti LCD Proyektor, viewer,
▲* Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan tempat yang akan dilakukan dalam diskusi,sarana seperti LCD,viewer,dsb.<ref name="rujukan1"/>
== Langkah-langkah Diskusi ==
Berikut ini akan diuraikan prosedur penyelenggaraan [[diskusi]] yang meliputi 2 fase, yaitu:
* '''Fase
[[Diskusi]] yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal membagi kelompok-kelompok kecil lalu disuruh berdiskusi saja.<ref name="rujukan2"/> Hal itu membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning.<ref name="rujukan2"/> Hanya bedanya dalam hal ini metode yang dipergunakan adalah metode diskusi. '''Fase persiapan''' ini biasanya terdiri atas langkah-langkah, sebagi berikut:
* Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.<ref name="rujukan2"/>
* Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan siapa menjadi apa (ketua/sekretais, peserta biasa, dan pengamat)
* Menentukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.<ref name="rujukan2"/>
* Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta (apakah konsep, prinsip, dan lain-lain).<ref name="rujukan2"/>
* Menunjukan dan menguraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan dalam diskusi (briefing).<ref name="rujukan2"/>
* Meyiapkan dan membagikan bahan-bahan (hand-out) kepada peserta.<ref name="rujukan2"/>
* Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam rangka pemecaha masalah.<ref name="rujukan2"/>
* Mengatur ruangan dan tempat duduk, papan tulis, dan alat-alat bantu yang akan dipergunakan.<ref name="rujukan2"/>
* '''Fase Pelaksanaan'''
Fase ini tersusun atas kontinu, sebagai berikut:
* Pembukaan [[Diskusi]]
'''Dalam pembukaan''' diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan
* Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan.<ref name="rujukan2"/>
* Mengeluarkan sebuah pendapat atau pertanyaan yang sifatnya dapat merangsang pikiran peserta.<ref name="rujukan2"/>
Baris 71 ⟶ 69:
* Memberikan ilustrasi, demonstrasi atau bentuk lain yang dapat menarik perhatian peserta.<ref name="rujukan2"/>
* Pemeliharaan [[Diskusi]]
'''Dalam pemeliharaan''' ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.<ref name="rujukan2"/> Pemeliharaan perasaan itu
* Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek yang bersangkutan.<ref name="rujukan2"/>
* Membuat pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta, dan
* Hindarkan pemunculan
* Bila mungkin hubungkan
* Sering-sering membuat
* Siap-siap dengan komentar atau pertanyaan untuk
* Penutup [[diskusi]]
Agar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera:
* Segera
* Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.<ref name="rujukan2"/>
== Tata Tertib dan Etiket Diskusi ==
Agar [[diskusi]] dapat berlangsung dengan baik maka dituntut syarat-syarat, sebagai berikut:
* Harus berlangsung pada suasana yang terbuka, artinya semua pihak yang terlibat siap/rela menerima dan memberi informasi kepada siapa pun.<ref name="rujukan2"/>
* Tiap peserta harus berpartisipasi penuh, artinya tiap peserta mengambil bagian dalam proses diskusi, masing-masing menjadi pendengar yang baik dan juga menjadi pembicara yag baik.<ref name="rujukan2"/>
* Selalu ada bimbingan dan
* Perdebatan harus didasarkan pada argumentasi kontra argumentasi bukan emosi kontra emosi, artinya diskusi yang akan mencari jalan penyelesaian atau kebenaran itu tidak didasarkan atas siapa yang kuat itu yang menang.<ref name="rujukan2"/>
* Pengajuan pertanyaan harus jelas dan singkat, artinya tidak bertele-tele tetapi menuju sasaran.<ref name="rujukan2"/>
* Tidak adanya pemborong atau monopoli, diskusi yang baik adalah diskusi yang
* Selalu ada kesimpulan, diskusi yang baik ialah diskusi yang mampu mencapai keputusan bersama sehingga semua pihak merasa mantap dan tidak mengambang sehongga meghasilkan kesimpulan.<ref name="rujukan2"/>
== Rujukan ==
|