Tentena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q2207434
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(37 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|ibu kota kecamatan|kelurahan|Tentena, Pamona Puselemba, Poso}}
'''Tentena''' adalah sebuah [[kota]] kecil di [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah ibukota [[kecamatan]] Pamona Utara. Letaknya di pinggiran [[Danau Poso]], sekitar 54 [[km]] sebelah tenggara dari [[Poso|kabupaten Poso]] dan 258 km sebelah tenggara [[Palu kota|Palu]], ibukota provinsi [[Sulawesi Tengah]]. Dari Palu, diperlukan waktu 7 jam untuk mencapai Tentena.
{{Infobox settlement
| official_name = Tentena
| settlement_type = [[Kota]]
| image_skyline = Tentena Bridge.jpg
| image_caption = [[Jembatan Yondo Mpamona]]
| image_flag =
| image_seal =
| nickname = ''Kota Harmoni''
| motto = ''[[Sintuwu Maroso]]''
| image_map =
| map_caption =
| pushpin_map =Indonesia Sulawesi
| pushpin_map_caption = Lokasi di Pulau Sulawesi
| latd = 1 | latm = 45 | lats = 46.494 | latNS = S
| longd = 120 | longm = 40 | longs = 7.968 | longEW = E
| coordinates_display = inline,title
| coordinates_region = ID
| subdivision_type = [[Negara]]
| subdivision_name = {{flag|Indonesia}}
| subdivision_type1 = [[Provinsi]]
| subdivision_name1 = [[Sulawesi Tengah]]
| subdivision_type2 = [[Kabupaten]]
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Poso]]
| subdivision_type3 = [[Kecamatan]]
| subdivision_name3 = 1
| subdivision_type4 = [[Kelurahan]]
| subdivision_name4 = 3
| established_title = Dihuni
| established_date = [[1905]]
| established_title2 = Ditetapkan
| established_date2 = [[1901]]
| founder = [[A.C. Kruyt]]{{br}}[[Nicolaus Adriani]]
| leader_title =Dilan
| leader_name =
| area_magnitude =
| area_total_km2 = 82.49
| area_land =
| area_water =
| area_urban_km2 = 27.77
| population_as_of = 2015
| population_note =
| population_total = 11.233
| population_footnotes =
| population_density_km2 = 497<!-- 2015 population_est / area_land_sq_mi -->
| population_urban = 1.696
| population_density_urban_km2 = auto
| population_demonym = Indonesia
| timezone = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| utc_offset = +8
| elevation_m =
| postal_code = 94663
| area_code = 452
| website = http://posokab.go.id/
| footnotes =
}}
'''Tentena''' ({{lang-pmf|Tentena}}), adalah sebuah [[kota]] kecil di [[Kabupaten Poso]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah nama [[Kelurahan]] di dan ibu kota [[Kecamatan]] [[Pamona Puselemba, Poso|Pamona Puselemba]]. Kota Tentena terletak di pinggiran [[Danau Poso]], sekitar 54 [[km]] sebelah tenggara dari [[Poso (kota)|Kota Poso]] dan 258&nbsp;km sebelah tenggara [[Kota Palu]], ibu kota provinsi [[Sulawesi Tengah]].<ref name=BPSPoso>{{cite web|url=https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kabupaten-Poso-Dalam-Angka-2016.pdf|title=Kabupaten Poso dalam Angka 2016|website=[[Badan Pusat Statistik|BPS]] [[Poso|Kabupaten Poso]]|access-date=16 Agustus 2016|archive-date=2016-08-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20160828194845/https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kabupaten-Poso-Dalam-Angka-2016.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Kota Tentena memiliki total luas 82.49&nbsp;km<sup>2</sup> dengan populasi mencapai 11.233 jiwa. Tentena adalah kota terbesar kedua di Kabupaten Poso, setelah ibu kota [[Poso (kota)|Poso]]. Kota Tentena terdiri dari tiga kelurahan, yaitu kelurahan [[Tentena, Pamona Puselemba, Poso|Tentena]], [[Sangele, Pamona Puselemba, Poso|Sangele]], dan [[Pamona, Pamona Puselemba, Poso|Pamona]].<ref name=BPSPamonaPuselemba>{{cite web|url=https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kecamatan-Pamona-Puselemba-Dalam-Angka-2016.pdf|title=Kecamatan Pamona Puselemba dalam Angka 2016|website=[[Badan Pusat Statistik|BPS]] [[Poso|Kabupaten Poso]]|access-date=16 Agustus 2016|archive-date=2016-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20161104020203/https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kecamatan-Pamona-Puselemba-Dalam-Angka-2016.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Penduduk kota ini mayoritas memeluk agama [[Kristen]], sedangkan pemeluk Islam telah terusir sejak kerusuhan dan hanya sedikit yang kembali pasca kerusuhan. Suku asli yang mendiami kota ini adalah suku Pamona. Suku Pamona juga tersebar hampir di seluruh provinsi Sulawesi Tengah. Suku Pamona mempunyai gereja suku, yaitu Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Agama kristen diterima sebagai agama rakyat (Public Religion). Anggota gereja ini tersebar di seluruh provinsi Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur).
 
Tentena merupakan pusat dari [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]]. Tentena juga merupakan lokasi penyelenggaraan dari [[festival]] [[pariwisata]] tahunan yang digelar sejak tahun 1991, [[Festival Danau Poso]].<ref name=AN1>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/print/79779/festival-danau-poso-di-tentena-digelar-kembali|title=Festival Danau Poso di Tentena Digelar Kembali|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=30 Oktober 2016}}</ref><ref name=MO1>{{cite web|url=http://m.melayuonline.com/ind/news/read/1482/festival-danau-poso-dihidupkan-kembali|title=Festival Danau Poso Dihidupkan Kembali|website=Melayu Online|access-date=30 Oktober 2016|archive-date=2016-11-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20161102140517/http://m.melayuonline.com/ind/news/read/1482/festival-danau-poso-dihidupkan-kembali|dead-url=yes}}</ref><ref name=KI1>{{cite web|url=http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&jd=Festival+Danau+Poso+Berakhir&dn=20081204100410|title=Festival Danau Poso Berakhir|website=Kabar Indonesia|access-date=30 Oktober 2016}}</ref><ref name=AN2>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/print/149128/festival-danau-poso-kembali-digelar-8-11-agustus|title=Festival Danau Poso Kembali Digelar 8-11 Agustus|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=30 Oktober 2016}}</ref><ref name=KP1>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/08/05/1435374/festival.danau.poso.bukti.sulteng.aman|title=Festival Danau Poso Bukti Sulteng Aman|work=[[Kompas.com]]|access-date=30 Oktober 2016}}</ref><ref name=KP2>{{Cite news|url=http://sains.kompas.com/read/2010/10/21/15590321/festival.danau.poso.bernuansa.perdamaian|title=Festival Danau Poso Bernuansa Perdamaian|work=[[Kompas.com]]|access-date=30 Oktober 2016|editor-last=Joewono|editor-first=Benny N}}</ref>
Beberapa obyek wisata di sekitar Tentena termasuk [[Danau Poso]], [[Gua Latea]] dan [[Air Terjun Saluopa]].
== Sumber ==
* http://kompas.com/utama/news/0505/28/104631.htm
* http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/05/tgl/28/time/135141/idnews/370238/idkanal/10
 
== Pranala luarEtimologi ==
Kata "Tentena" umumnya dipakai masyarakat untuk menjelaskan kepada orang lain terkait daerah asalnya. Dengan menyebut kata "Tentena" sebagai daerah asal, maka individu itu dapat diketahui dari mana asalnya meskipun individu tersebut bukan berasal dari Tentena.{{Efn|Jika seseorang mengatakan bahwa dia orang Tentena, sementara pada kenyataannya yang bersangkutan adalah orang [[Sangele, Pamona Puselemba, Poso|Sangele]], maka hal itu bisa diterima karena wilayah Sangele berdekatan dengan Tentena.}}<ref name=UKSW1>{{cite web|url=http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7057/3/D_902010101_BAB%20III.pdf|title=BAB 3: Masyarakat dan Wilayahnya|website=[[Universitas Kristen Satya Wacana]]|access-date=2 November 2016}}</ref> Sejak awal tahun [[1940-an]], masyarakat dari 38 desa di sekitaran Tentena menganggap diri mereka sebagai masyarakat Tentena.
* {{en}} [http://home.planet.nl/~fortgent/Traveling/Indonesia/Tentena.htm Foto-foto sekitar Tentena]
 
Nama "Tentena" lebih dikenal oleh masyarakat di Sulawesi umumnya dan ini sudah berlangsung lama, sejak Tentena memiliki kejayaan di masa lalu, yang secara khusus berkaitan dengan pembentukan pasar tradisional mula-mula atau disebut dengan "[[wikt:Pasar|Pasar]] [[wikt:Subuh|Subuh]]", sehingga nama dari salah satu wilayah administratif kecamatan Pamona Puselemba dipakai sebagai identitas dari seluruh masyarakat yang bermukim pada wilayah kecamatan tersebut.<ref name=UKSW1/>
{{indo-geo-stub}}
 
== Sejarah ==
Tentena telah dipersiapkan oleh [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]] untuk menjadi tempat hunian baru karena letaknya yang strategis. Tentena sudah lama dipersiapkan jauh hari sebelum orang-orang disuruh turun gunung untuk menempati wilayah tersebut (Tentena). Zending memiliki hak otonom untuk mengolahnya dalam mempersiapkan lokasi-lokasi yang kelak akan dibangun dan ditempatkan berbagai pusat pelayanan masyarakat.<ref name=UKSW2>{{cite web|url=http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7057/4/D_902010101_BAB%20IV.pdf|title=BAB 4: Dinamika Masyarakat Tentena|website=[[Universitas Kristen Satya Wacana]]|access-date=2 November 2016}}</ref><ref name=Hokey1>{{cite book|author=Justinus Hokey (2011)}}</ref>
 
Pada akhir tahun [[1800-an]] sampai tahun [[1900-an]], usaha [[Albert Christian Kruyt]] dan [[Nicolaus Adriani]] dalam mengajak orang Pamona untuk turun menempati permukiman yang telah dipersiapkan adalah proses perjalanan panjang dalam mewujudkan wilayah yang terintegrasi dengan [[sistem]] [[pelayanan publik|pelayanan masyarakat]]. Kruyt dan Adriani awalnya mengajak To Wingke mPoso, anak suku yang bermukim di [[pegunungan]] sekitar Tentena. Kruyt akhirnya berhasil mengajak To Wingke mPoso bermukim di Tentena, wilayah yang dipersiapkan. Pada tahun 1902 terjadi migrasi besar dari pemukiman To Langgadopi, To Wawolembo, To Wawopada, To Tinoe, To Tamungkudena ke Tentena.<ref name=UKSW2/>
 
Pada akhir [[abad ke-19]], Tentena adalah pusat pelayanan publik. Dua jenis pelayanan publik pada saat itu adalah [[pendidikan]] dan [[kesehatan]].<ref name=NTDK>{{cite book|author=Ntaola (2008) dan Dake (1972)|access-date=2 November 2016}}</ref> Dalam memenuhi kepentingan masyarakat, Zending banyak mendirikan kantor-kantor pelayanan di Tentena seperti Limbue yaitu kantor sinode pertama sebelum didirikannya kantor sinode GKST di Jalan Setia Budi, Kelurahan Sangele.
 
Pada tahun 1902, Kruyt mengajak masyarakat yang bermukim di pegunungan{{Efn|Beberapa anak suku Pamona antara lain To Wingke mPoso.}} untuk turun, dan kemudian menempati pemukiman baru yang telah disediakan. Pada tahun 1905, zending secara efektif menjalankan pembangunannya di Tentena. Pada tahun 1917, Kandepe Kasina dipindahkan ke Tentena dan menjadi satu bagian dari berbagai pusat pelayanan zending. Kandepe Kasina akhirnya dapat menampung dan melayani masyarakat dalam jumlah besar di [[wikt:Balai|Balai]] [[Pengobatan]].<ref name=UKSW2/>
 
Pada tahun 1940, Raja Talasa tua mengutus putra sulungnya, Wongko Talasa, sebagai raja muda untuk mengepalai pemerintahan di Tentena. Pada tahun 1950, pemerintah Hindia Belanda mendatangkan beberapa [[mesin]] [[gergaji]] dan para instruktur untuk melatih masyarakat di wilayah Tentena sebagai tempat hunian baru. Salah satu tempat untuk menghasilkan bahan baku rumah penduduk, berada di wilayah Tandongkayuku. Pada tahun 1950, Tentena juga mengalami masa [[wikt:paceklik|paceklik]]. Situasi ini mendorong masyarakat mencari cara lain untuk tetap bertahan, dan cara yang dilakukan mereka untuk mengantisipasi hal tersebut antara lain mengolah [[jagung]] sebagai bahan makanan atau disebut beras jagung (dalam [[bahasa Pamona]] disebut Kina'a Bose).{{Efn|''Kina'a Bose'', pengertian harafiahnya adalah Nasi Gemuk.}}
 
== Demografi ==
=== Kependudukan ===
[[Jumlah penduduk]] di Tentena sangat fleksibel, setiap tahun mengalami pertambahan jumlah penduduk akibat arus migrasi dari daerah lain, tidak hanya berasal dari Sulawesi tetapi berasal dari luar Sulawesi, dengan [[persentase]] yang meningkat dengan sangat tajam.<ref name=UKSW2/>
 
Sebelum konflik, wilayah kelurahan [[Sangele, Pamona Puselemba, Poso|Sangele]] merupakan wilayah terpadat penduduk dengan tingkat persentase kepadatan penduduk sebesar 36.61%, disusul persentase penduduk pada kelurahan [[Pamona, Pamona Puselemba, Poso|Pamona]] dengan jumlah 34.53%, kemudian kelurahan [[Tentena, Pamona Puselemba, Poso|Tentena]] dengan jumlah persentase kepadatan penduduk sebesar 28.84%. Saat ini, jumlah penduduk terpadat berada di Kelurahan Pamona dengan persentase 50.79%.<ref name=UKSW1/>
 
=== Agama ===
Penduduk kota ini mayoritas memeluk agama [[Kristen]], sedangkan pemeluk Islam telah berkurang sejak kerusuhan dan hanya sedikit yang kembali pasca kerusuhan. Suku asli yang mendiami kota ini adalah suku Pamona. Suku Pamona juga tersebar hampir di seluruh provinsi Sulawesi Tengah. Tentena adalah pusat [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]] (GKST). [[Agama Kristen]] diterima sebagai agama rakyat (''public religion''). Anggota gereja ini tersebar di [[Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah|seluruh kabupaten di Sulawesi Tengah]] dan sebagian [[Sulawesi Selatan]] ([[Kabupaten Luwu Timur]]).
 
== Ekonomi ==
[[Berkas:Tentena Saluopu Waterfalls.jpg|jmpl|ka|[[Air Terjun Saluopa]]]]
[[Migrasi]] penduduk asal kota Poso (eks-pengungsi) pada masa konflik memberikan pengaruh terhadap perkembangan pusat aktivitas ekonomi. Perkembangan pusat aktivitas ekonomi yang terjadi adalah kemunculan titik-titik dari aktivitas ekonomi yang baru.
 
Dulu, pusat aktivitas ekonomi berada di kelurahan Sangele, dan kini bergeser pada wilayah kelurahan Pamona. Wilayah kelurahan Pamona, selain keberadaan Pasar Sentral Tentena II, juga memiliki pusat pelayanan publik lainnya seperti [[Kantor Urusan Agama]] dan lembaga-lembaga penyelenggara [[pendidikan]] di jenjang [[pendidikan menengah]] hingga [[pendidikan tinggi]].<ref name=UKSW1/>
 
Selain itu, lokasi Tentena yang strategis dan terletak di pinggir [[Danau Poso]] dan lahan yang subur menjadi perhatian pelaku bisnis tertentu sehubungan dengan sogili (belut danau) dan sektor perdagangan untuk hasil [[pertanian]] dan [[perkebunan]]. Beberapa objek wisata di sekitar Tentena termasuk [[Danau Poso]], [[Gua Latea]] dan [[Air Terjun Saluopa]].
 
== Catatan ==
{{notes}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [http://posokab.go.id Situs Resmi Kabupaten Poso]
 
[[Kategori:Kota di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Kabupaten Poso]]