Tan Sing Hwat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Tan Sing Hwat''', '''Tandu Honggonegoro''' atau ''''Agoes Soemanto''' adalah seorang sutradara dan penulis Tionghoa-Indonesia. Film tahun 1953 ''Aladin'' buatannya menjadi salah satu dari tiga film Indonesia yang ditampilkan dalam Festival Film Internasional Busan ke-24 pada 3-12 Oktober 2019 selain ''The Science of Fictions'' (2019) dan ''Tak Ada yang Gila di Kota Ini'' (2019). Tan Sing Hwat lahir di Pasuruan, 5 Januari 1918 dari pasa...'
 
RaihanFajrul9 (bicara | kontrib)
k Memperbaiki Laman Tan Sing Hwat
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tan Sing Hwat''', '''Tandu Honggonegoro''' atau ''''Agoes Soemanto''' (5 Januari 1981 - 1989) adalah seorang sutradara dan penulis [[Tionghoa-Indonesia]]. Film tahun 1953 ''[[Aladin]]'' buatannya menjadi salah satu dari tiga film Indonesia yang ditampilkan dalam [[Festival Film Internasional Busan ke-24]] pada 3-12 Oktober 2019 selain ''[[The Science of Fictions]]'' (2019) dan ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]'' (2019).
 
Tan Sing Hwat lahir di [[Pasuruan]], 5 Januari 1918 dari pasangan Tan Thwan Kie dan Dewata. Sejak muda, Tan mengikuti kursus mengetik, Bahasa Indonesia, Administrasi, Boekhoeding, serta Bahasa Inggris, Belanda, hingga Jerman. Tan pernah bersekolah di sekolah [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK) selama kurang dari dua tahun. Sejak 1935, Tan menulis cerita pendek dan cerita bersambung di beberapa majalah dan harian di antaranya ''Liberty'', ''Sadar'', ''[[Star Weekly]]'', ''Aneka'', dan harian ''Republik''.
 
Tan pernah bekerja sebagai penjaga toko di sebuah perusahaan dan terlibat konflik antara pekerja dan pemerintah Belanda hingga membuatnya ditangkap. Kemudian pada 1940, Tan dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena menulis artikel yang dianggap menghina [[Belanda]]. Pada 1942, pasca invasi Jepang, Tan bergabung dengan gerakan gerilya Indonesia. Sempat ditangkap Jepang, namun dibebaskan. Pada perang kemerdekaan, tepatnya pada 1948, dia ditahan Belanda karena terlibat dalam gerakan revolusioner. Tan dibebaskan pada 1950.
 
Sebelum menggeluti dunia film, Tan merupakan wartawan harian ''[[Keng Po]]'' di [[JakartJakarta]]a. Selain itu, dia juga membantu harian ''Malang Post'' dan ''Pewarta Surabaya''. Karier filmnya bermula dari membantu sandiwara keliling ''Bintang Surabaya'' pimpinan [[Fred Young]] dan [[Nyoo Cheong Seng]]. Tan juga mulai belajar menulis skenario film dari Fred dan Nyoo.
 
Pada 1950, Tan mulai pindah ke dunia film dan kemudian bekerja sebagai sutradara tetap di Golden Arraw. Dia juga pernah bekerja sama dengan [[Wim Umboh]] dan [[Lie Ik Sien]] (Iksan Lahardi). Film pertamanya, ''Siapa Dia?'' rilis tahun 1952. Sejak itu, dia mulai aktif menyutradarai berbagai film di antaranya, ''Bawang Merah Bawang Putih'', ''Gadis Tiga Zaman'' hingga ''Sri Asih'', film [[adiwira]] pertama Indonesia. Ia menyutradarai 13 karya film.
 
Pada Festival Film Indonesia (FFI) 1960, Tan mendapat penghargaan sebagai penulis skenario terbaik lewat filmnya Kunanti di Jogja. Selain sebagai sutradara, Tan juga aktif di grup teater Lekture dan Manunggal Film Surabaya. Dia tergabung dalam Yayasan Film & Teater Liberty Surabaya. Pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Film dan Televisi Dewan Kesenian Surabaya serta melatih teater untuk disiarkan [[TVRI Jawa Timur|TVRI stasiun Surabaya]]. Pada 1962, Tan bekerja sebagai sutradara lepas dan menyutradarai film untuk Perusahaanperusahaan Gema Masa.<ref>https://historia.id/kultur/articles/riwayat-tan-sing-hwat-vo1mN</ref> Beliau meninggal pada akhir tahun 80an, yaitu tahun 1989.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
 
 
{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Kelahiran 1918]]
[[Kategori:Kematian 1989]]