Gunung Sindoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(48 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|layanan [[kereta api]] milik [[PT Kereta Api Indonesia]]|kereta api Argo Sindoro}}
{{Infobox Mountain
| name = Gunung Sindoro
| photo = Mt Sindoro view from Mt Sikunir.jpg
| photo_caption = Gunung Sindoro terlihat dari arah [[Puncak Sikunir]], [[Dieng]].
| elevation = 3.
| location = [[Jawa Tengah]] , [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|7.3010463|S|109.9968767|E|type:mountain}}
| topographic map =
| type= [[Stratovolcano]] (semi-aktif)
| age= 659.000 tahun
| volcanic_arc/belt = [[Cincin Api Pasifik]]
| last_eruption= November 1971
|
| listing = [[Ribu]]
| normal_route = Kledung
| map = Indonesia Java#Jawa Tengah
| label_position = right
}}
'''Gunung Sindoro'''
▲'''Gunung Sindoro''', biasa disebut '''Sindara''', atau juga '''Sundoro''' (Ketinggian puncak 3.150 mdpl) merupakan sebuah [[gunung]] [[volkano]] aktif yang terletak di [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]], dengan [[Temanggung]] sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan [[Gunung Sumbing]].Gunung sindara dapat terlihat jelas dari puncak [[sikunir dieng]]
[[Kawah]] yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi [[barat laut]] ke [[selatan]] gunung, dan yang terbesar disebut ''Kembang''. Sebuah [[kubah lava]] kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang ([[letusan freatik]]).
[[Hutan]] di kawasan Gunung Sundoro
== Asal
Nama Sindoro berasal dari bahasa Sansekerta "Sundara" (सुन्दर) yang berarti 'indah'. Bentuk feminim dari Sundara adalah Sundari yang memiliki arti 'cantik'. Asal usul nama itu diperkuat dengan Manuskrip [[Bujangga Manik]] ketika dia sedang melewati dataran tinggi Dieng<ref>{{Cite book|last=Setiawan|first=H.|last2=Noorduyn, J|last3=Teeuw, A|last4=Wartini, T|last5=Darsa, UA|date=2009|title=Tiga Pesona Sunda Kuna|location=Jakarta|publisher=Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-356-3|url-status=live}}</ref>:
{|
|-
! Téks Sunda Kuno !! Alih aksara !! Alih bahasa
|-
| ... || ti kulonna Gunung Diheng, || ...
|-
| ... || itu ta Gunung Sundara, || ...
|-
| ... || itu ta na Gunung Kedu, || ...
|-
| ... || ti kidul Gunung Damalung." || ...
|}
Namun pada masa selanjutnya Berubah atau lebih akrab disebut Gunung Sindoro.
[[Berkas:Mount Sindoro, mountaineering.jpg|jmpl|Tenda pendaki gunung Sindoro ditinggalkan penghuninya yang sedang 'Attack summit', sementara matahari pagi masih tertutup awan musim hujan di akhir bulan Januari.]]▼
▲Nama dari Gunung Sindoro menjadi inspirasi dari nama [[
Sultan kedua dari [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]], Sultan [[Hamengkubuwana II]] juga dilahirkan di lereng gunung ini pada tanggal 7 Maret tahun 1750.
== Geologi ==
=== Sejarah Letusan ===
[[Berkas:Sindoro & Sumbing.jpg|jmpl|250px|Gunung Sindara dan [[Gunung Sumbing]] pada tahun 2016]]
Sejarah mengenai letusan yang terjadi di Gunung Sindoro tidak banyak diketahui, namun letusan baru mulai tercatat sejak Abad ke-19. Berikut ini adalah daftar letusan maupun peningatan aktivitas vulkanik Gunung Sindoro yang terjadi sejak Abad ke-19 Masehi
* 1806
* 1818
* 1882
* 1883
* 1887
* 1902
* 1903
* 1906
* 1908
* 1910
* 1970
:::::* 21 Oktober kira-kira pukul 05.30 dan pada 28 Oktober kira-kira pukul 06.30, terasa bumi bergetar di Kampung Sigedang di lereng barat laut, kurang lebih 4,5 km jauhnya dari puncak.
:::::* 29 Oktober. Mulai tampak asap putih tipis mengepul dari lubang letusan lama.
Baris 49 ⟶ 66:
::::::Di malam hari tampak asap berwarna merah di atas Gunung Sindoro, kemudian di siang hari asap putihnya menipis kembali.
''Hamidi'' dan ''Hadian'' (Juni 1973), telah melakukan pendakian puncak, demikian pula ''Reksowirogo'', tetapi tidak tampak bekas peningkatan aktivitas vulkanik tersebut.
* 2011
=== Karakter Letusan ===
Dari sejarah dan endapan hasil letusannya, diperkirakan letusan tipe strombolian mendominasi karakter letusan Gunung Sindoro.
=== Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Desember 2011 ===
PVMBG ''(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)'' meningkatkan status Gunung Sindoro dari Aktif Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II), terhitung mulai 5 Desember 2011 pukul 20.00 WIB. Peningkatan aktivitas Gunung Sindoro teramati dengan meningkatnya aktivitas kegempaan dan visual, terutama Gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal. Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal mulai meningkat bulan November 2011, dan cenderung mengalami peningkatan hingga Desember 2011.
Hasil
sekitar kawah, yaitu tanggal 26 November 2011, dan 2 Desember 2011, menunjukkan adanya
kepulan asap dari fumarol dengan temperatur rata-rata sebesar 75 °C pada 26 Oktober, dan 95 °C pada 2
Baris 65 ⟶ 81:
Status Gunung Sindoro kembali diturunkan menjadi Aktif Normal (Level I) pada 30 Maret 2012, terhitung mulai pukul 14.00 WIB menyusul terjadinya penurunan aktivitas vulkanik secara visual maupun kegempaan. Dari hasil pengamatan, teramati aktivitas vulkanik secara visual maupun kegempaan cenderung mengalami penurunan dan tidak mengalami peningkatan.
== Lihat pula ==
* [[Daftar gunung berapi di Indonesia]]
* [[Kereta api Argo Sindoro]]
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Mount Sundoro}}
* {{id}} [http://www.diengplateau.com Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sindoro] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210411023017/http://www.diengplateau.com/ |date=2021-04-11 }}
== Galeri ==
<gallery mode="packed-overlay" heights="200">
Berkas:Sindoro Mount.jpg|Gunung Sindoro
Berkas:
Sindoro.jpeg|Gunung Sindoro sore hari
Berkas:
Mount Sindoro, mountaineering.jpg|Gunung Sindoro Pagi Hari
</gallery>
== Referensi ==
Baris 80 ⟶ 104:
{{Gunung di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Sindara, Gunung}}▼
▲{{DEFAULTSORT:Sindara, Gunung}}
[[Kategori:Gunung di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Kabupaten Temanggung]]
[[Kategori:Kabupaten Wonosobo]]
[[Kategori:DAS Serayu]]
[[Kategori:DAS Progo]]
|