Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
||
(167 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama
| translit_lang1 = bahasa
|
| translit_lang1_info =
| translit_lang1_type1 = [[Surat Lampung|Lampung]]
| translit_lang1_info1 = [[Berkas:Lampung-hadlampung.png|70px]]
| ibukota
| kota besar
| bendera
| lambang
| peta
| foto
|perrow= 2/2/2
|image1= Tugu Siger.jpg
Baris 22 ⟶ 24:
|image8= Ro-ro passenger Ship Bahuga Jaya - IMO 7206392 - Bakauheni, Lampung, Indonesia - 26 April 2009.jpg
}}
| caption
| motto
| slogan
| dasar hukum
| hari jadi
| nama gubernur
| nama wakil gubernur
| nama ketua DPRD
| nama sekretaris daerah = Fahrizal Darminto<ref name="PIMPINAN">{{cite web|url=https://lampungprov.go.id/pimpinan|title=Pimpinan Daerah Provinsi Lampung|website=lampungprov.go.id|accessdate=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211016092013/https://lampungprov.go.id/pimpinan|dead-url=no}}</ref>
| luas
| ref luas
| penduduk
| tahun populasi = [[2022]]
| peringkat populasi =
| populasi ref = <ref name=
| kepadatan
| agama
| bahasa
| IPM = {{increase}} 72,48 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://webapi.bps.go.id/download.php?f=Ea5vAnGnUKm5etOGNkdbedyyYzC7/qNgbRPghTRBn1KZiahBOTjpC6NkXDc8styxZZoybLNCo39qSqjdadQh5cs2jA5ilTWqUSXlweMddD1qYNhMUvKXh14Q0j3lw8cLLfK42jPj8uSJ9qMRXvsghPcRAbU7gWeADmH97AIrowl7etwpdAmjXdHs4uyNs9lh/wJHwvZeD4UXY2qk4IBDM9F1zVi1p5L48/cdsO+dYhFsxfVsEVdgW5rRIBPuNw0WrhVA5fpTm2OTfjLyYrjrOISffBhVKkdh7iUKPlt6Ys0=|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023|website=www.bps.go.id|page=8|accessdate=7 Desember 2023}}</ref>
| kabupaten = 13
| kota = 2
| kecamatan = 228
| kelurahan = 205
| desa = 2.449
|
| total APBD = Rp 784.582.000.000.-<ref name="APBD2020">{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412.html|last=|first=|title=APBD 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|accessdate=8 Juni 2020|archive-date=2020-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200608103929/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412.html|dead-url=no}}</ref>
|
| PAD = Rp 329.843.000.000.- (2020)</sup><ref name="APBD2020"/> | TNKB = BE
|
| kode area = {{collapsible list|
0721 — Kota Bandar Lampung — Gedong Tataan - Tegineneng (Kabupaten Pesawaran) — Natar - Jati Agung (Kabupaten Lampung Selatan)|
0722 — Kota Agung (Kabupaten Tanggamus)|
Baris 62 ⟶ 64:
0728 — Kota Liwa (Kabupaten Lampung Barat) — Krui (Kabupaten Pesisir Barat)|
0729 — Pringsewu (Kabupaten Pringsewu)}}
| kode pos
| utc
| zona waktu
| lagu
| senjata
| rumah
| flora
| fauna
| web
}}
'''Lampung'''
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama,
== Sejarah ==
Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di abad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]]. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan [[Provinsi Sumatera Selatan]].
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC didapat dari berbagai sumber bahwasanya [[Vereenigde Oostindische Compagnie|''Vereenigde Oostindische Compagnie'' (Persatuan Perusahaan Hindia Timur)]] yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, [[Hindia Belanda]] adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan [[Imperium Belanda]]. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggi terpisah akan tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah oleh mereka, sedangkan istilah [[Indonesia]] digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880 Masehi, nama Hindia Belanda tercatat dalam dokumen VOC pada awal tahun 1620 Masehi. Daerah Lampung sendiri tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan [[Kerajaan Sunda]], setidaknya sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya [[Kesultanan Banten]] menghancurkan [[Pajajaran]], ibu kota Kerajaan Sunda. Sultan Banten yakni [[Sultan Ageng Tirtayasa]], lalu tidak mengambil alih kekuasaan atas Lampung. Hal ini dijelaskan dalam buku ''The Sultanate of Banten'' karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:{{quote|''"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region".<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
Baris 93 ⟶ 94:
Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya ia menjanjikan akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Ageng Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] menghasilkan sebuah piagam dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia tidak menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah
== Geografi ==
=== Topografi ===
[[Berkas:Prov. Lampung.jpg|jmpl|Peta Administrasi provinsi Lampung]]
Provinsi
Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi
Keadaan alam
==== Gunung ====
Baris 125 ⟶ 126:
* Gunung Betung (1.240 Mdpl) di [[Pesawaran]] dan [[Bandar Lampung]]
* [[Gunung Krakatau]] (813 Mdpl) di [[Selat Sunda]], [[Lampung Selatan]]
* Gunung pugung ( 1.964 mdpl ) di Kec. Pesisir utara, Kabupaten Pesisir Barat
==== Sungai ====
Baris 150 ⟶ 152:
* Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2
[[Way Mesuji]] yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan
== Politik dan pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! Foto
! colspan=2|Gubenur
! Partai
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Wakil Gubenur
|-
|-
| 10
| [[Berkas:Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.jpg|100px]]
|bgcolor=#ffff00|
| [[Arinal Djunaidi]]
|[[Partai Golongan Karya|Golkar]]
| 12 Juni 2019
| ''Petahana''
| 12
| [[Chusnunia Chalim]]<br> (2019-2023)
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
== Kabupaten dan Kota ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Provinsi
Diposisi keempat dan kelima ada suku [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] dengan persentase 5,64% dan juga [[Suku Bali|Bali]] 1,38%. Suku Melayu sudah termasuk semua sub-suku Melayu asal {| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 243 ⟶ 267:
{{utama|Bahasa Lampung}}
Masyarakat
=== Agama ===
Baris 250 ⟶ 274:
|thumb = right
|caption = Agama di Lampung (2010)
|label1 = [[Islam di Indonesia|Islam
|value1 = 95.48
|color1 = DarkGreen
Baris 276 ⟶ 300:
}}
Agama di provinsi
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Konghucu|Konghucu]] umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui. === Pendidikan ===
Sekolah-sekolah di
==== Perguruan Tinggi ====
Baris 331 ⟶ 359:
== Ekonomi ==
Masyarakat pesisir
=== Industri ===
Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Pabrik gula dapat menghasilkan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh dua pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. Pada tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan satu pabrik gula di bawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI). Industri agrobisnis lainnya: nanas, ketela (ubi), kelapa sawit, kopi robusta, lada,
== Seni dan budaya ==
Baris 418 ⟶ 370:
{{utama|Sastra Lampung|Sastrawan Lampung}}
Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti [[Iswadi Pratama]], Budi P. Hatees, [[Panji Utama]], [[Udo Z. Karzi]], Ahmad Yulden Erwin, Christian Heru Cahyo, [[Oyos Saroso HN|Oyos Saroso H.N]]., dan lain-lain. Menyusul kemudian Ari Pahala Hutabarat, Budi Elpiji, Rifian A. Chepy, Dahta Gautama dkk. Kini ada [[Dina Oktaviani]], Alex R. Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, [[Y. Wibowo]], Inggit Putria Marga, Nersalya Renata dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis [[Dyah Merta]] dan M. Arman AZ.
Baris 432 ⟶ 384:
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi<ref name='tapis'/>.
Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat
=== Musik ===
Jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival [[Krakatau]], contohnya adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda
=== Tarian ===
Baris 444 ⟶ 396:
== Media massa ==
Koran pertama di
Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor.
Baris 472 ⟶ 424:
[[Kategori:Lampung| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:
|