Kabupaten Timor Tengah Utara: Perbedaan antara revisi

|settlement_type nama= Kabupaten Timor Tengah Utara

| kepalasekretaris daerah =[[Bupati]]

'''Kabupaten Timor Tengah Utara''' atau disingkat '''TTU''' adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] kabupaten berada di [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|Kota Kefamenanu]]. Luas wilayahnya adalah 2.669,7 70&nbsp;km² dengan jumlah pendududuk sekitarpada 256akhir tahun 2023 sebanyak 272.174100 jiwa (2018)dan kepadatan penduduk 97 jiwa/km².<ref name="TTU2019DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=15 Maret 2024|format=visual}}</ref> Kabupaten TTU berbatasan dengan [[eksklave]] [[Timor Leste]] di [[Oecusse-Ambeno]]. TTU memiliki gunung tertinggi di Pulau Timor bagian barat yaitu [[Gunung Mutis]].<ref name="TTU">{{cite web|url=https://timortengahutarakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/96b752d6a509cb04f064fb14/kabupaten-timor-tengah-utara-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Timor Tengah Utara Dalam Angka 2021|date=16 April 2021|website=www.timortengahutarakab.bps.go.id|accessdate=16 April 2021|pages=7, 38, 94|format=pdf}}</ref>

Kabupaten TTU yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 69 tahun 1958 (Lembaran Negara tahun 1958 no.122) mula-mula disebut ''Onderafdeeling Noord MidenMidden Timor'' semasa pemerintahan Hindia Belanda. Berdasarkan pada BS/Gubernemen nomor 9–10 tahun 1915 ''Onderafdeeling Noord MidenMidden Timor'' meliputi gabungan tiga wilayah kerajaan/swapraja yaitu ''swaraja Miomaffo, Insana dan Biboki''. Pusat penyelenggaraan pemerintahan ''Onderafdeeling Noord Miden Timor'' berkedudukan di Noeltoko yakni antara tahun 1915–1921. Pada tahun 1921, ''Controleur Pedemors'' (Pemimpin Oderafdeling) memindahkan pusat penyelenggaraan pemerintahan dari Noeltoko ke Kefamenanu.

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, struktur organisasi pemerintahan yang ditetapkan Belanda tidak diubah namun yang berubah adalah nama daerah pemerintahan dan jabatannya. ''Oderafdeling'' diubah menjadi ''Bunken'' yang dipimpin oleh ''Bunken Kanrikan''. Sedangkan struktur pemerintahan asli di bawah ''Bunken Kanrikan'' mulai dari kepala swapraja sampai wakil temungkung tetap dipertahankan. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya Raja-Raja (Kepala Swapraja) seluruh keresidenan Timor dalam Konferensi Malino tanggal 18 Juli 1946 mendukung penggabungan keresidenan Timor, Flores, Sumba dan daerah taklukannya dengan Bali, Lombok dan pulau-pulau selatan daya menjadi suatu daerah otonom dalam lingkup Pemerintahan Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan wilayah Propinsi Sunda Kecil.{{cn}}

Pada tanggal 21 Oktober 1946, Raja-Raja (Kepala Swapraja) seluruh keresidenan Timor mengadakan sidang di Kota Kefamenanu guna membentuk ''Timor Eiland Federatie'' (gabunga kerajaan afdelling Timor). Dalamπ sidang tersebut, H.A.Koroh (Raja Amarasi) dan A.Nisnoni (Raja Kupang) terpilih masing-masing sebagai ketua dan ketua muda Timor Eiland Federatie. Raja-raja Timor Tengah Utara yang hadir dalam sidang tersebut adalah Sobe Senak dari Kerajaan Swapraja Miomaffo, L.Taolin dari Kerajaan Insana dan L. Manlea dari Kerajaan Biboki Utara. {{cn}}

Masih dalam forum yang sama berhasil dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Timor Eiland Federatie yang susunan keanggotaannya berdasarkan asal kerajaan/swapraja. Swapraja Miomaffo mendudukan P. Koning, swapraja Insana mendudukan Th. Van de Tilart dan swapraja Biboki mendudukan H. Van Wissing. Dalam tahun 1949 terjadi reorganisasi Timor Eiland Federatie menjadi daerah Timor dan kepualauannya yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Timor dan KepualuannyaKepulauannya nomor 10/DR tanggal 29 April 1949. sesuai reorganisasi tersebut dipilih kembali anggota-anggota DPRD Timor dan kepulauannya mewakili wilayah kerajaan yakni Tan Soe Fat (mewakili kerajaan Miomaffo), L. Taneo (Insana) dan L. Atie (Biboki).{{cn}}

Pada tanggal 9 Januari 2018 Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan proyek infrastruktur Bendungan Raknamo yang berada di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, [[Kabupaten Kupang]], serta dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan PLBN Motamasin di [[Kabupaten Malaka]].<ref>[https://web.archive.org/web/20180914022701/http://presidenri.go.id/berita-aktual/resmikan-bendungan-raknamo-di-kupang-ntt.html Resmikan Bendungan Raknamo Di Kupang NTT] - PresidenRI.go.id - 9 Januari 2018</ref>

Luas wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara ±2.669,70 &nbsp;km² atau sekitar 5,6 % dari luas daratan Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]]. Secara geografis wilayah kabupaten ini terletak antara 9°01'06"–9°39'41" Lintang Selatan dan antara 124°05'36"–124°51'14" Bujur Timur.<ref name="TTUTTU1">{{citeweb | url = http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504097408Bab_2_Profil_Kab__TTU.pdf | title = Profil Kabupaten Timor Tengah Utara | access-date = 2020-09-12 | archive-date = 2021-04-22 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210422012221/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504097408Bab_2_Profil_Kab__TTU.pdf | dead-url = yes }}</ref>

Dipandang dari aspek topografis, sebanyak 177,60 &nbsp;km² (6,63%) memiliki ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut; sementara 1.449,45 &nbsp;km² (56,17%) berketinggian 100 meter sampai 500 meter di atas permukaan laut dan sisanya 993,19 &nbsp;km² (37,20%) adalah daerah dengan ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan data topografi, wilayah ini berada pada kemiringan kurang dari 400 dengan luas 2,065,19 km2 atau 77,4 % dari luas wilayah Timor Tengah Utara; sedangkan sisanya 604,51 &nbsp;km² atau 22,6 % mempunyai kemiringan lebih dari 400, wilayah dengan kemiringan kurang dari

400 sebagian besar berada pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut yakni seluas 1676,51 &nbsp;km² atau 62,8 %. Dari 174 desa/kelurahan, terdapat 9 desa yang dikategorikan ke dalam desa pantai yakni desa Oepuah (Biboki Selatan), Humusu C, dan Oesoko (Insana

Selain sumber-sumber mata air tersebut, ternyata Kabupaten Timor Tengah Utara juga banyak ditemukan aliran sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun, meskipun pada musim kemarau debitnya menurun drastis. Sungai-sungai tersebut antara lain Noeltoko, Nabesi, Taisola, Noel Muti, Haekto, Naen, Maubesi, Mena/Kaubele, Ponu, dan beberapa anak sungai lainnya.

Dari kandungan tanah atau potensi tanah, kabupaten Timor Tengah Utara memilki 3 jenis tanah yang membentuk muka bumi di wilayah ini, yaitu litosal, tanah kompleks, dan grumosal. Tanah litosal meliputi areal seluas 1.666,96 &nbsp;km² atau 62,4%; tanah kompleks seluas 479,48 &nbsp;km² atau 18,0 % dan tanah grumosal 522,26 km2 atau 19,6 % dari luas wilayah Timor Tengah Utara. Komposisi kedalaman efektif tanah Kabupaten Timor Tengah Utara memperlihatkan tanah dengan kedalaman efektif kurang dari 30 &nbsp;cm seluas 35.316 Ha (13,2%); kedalaman 30-60 30–60&nbsp;cm seluas 73.201 Ha (27,4 %); kedalaman 60-90 60–90&nbsp;cm seluas 16.354 Ha (6,1 %) dan kedalaman efektif di atas 90 &nbsp;cm dengan luas 142.099 Ha (53,2%). Kemampuan dan daya tahan tanah yang rawan erosi seluas 105.226 Ha (39,4 %), dan sisanya 161.744 Ha (60,6 %) merupakan tanah dengan struktur yang relatif stabil. Secara parsial tanah labil yang rawan erosi terdapat pada tiga wilayah kecamatan yakni Miomaffo barat 37.921 Ha, Biboki Selatan 28.538 Ha, dan Biboki Utara 28.538 Ha.<ref name="TTU"/>

Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki iklim [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] (''Aw''). Hal ini ditandai dengan durasi [[musim penghujan]] yang sangat singkat di wilayah ini serta durasi musim kemarau yang sangat panjang (>7 bulan). Oleh karena wilayahnya yang berada di ketinggian ±600 mdpl, rata-rata suhu tahunan di kabupaten ini berkisar antara 22&nbsp;°C–26&nbsp;°C. Musim penghujan biasanya terjadi sejak bulan [[Desember]] hingga bulan [[Maret]] dengan rata-rata curah hujan per bulan di atas 150 &nbsp;mm per bulan dan musim kemarau biasanya berlangsung sejak pekan pertama bulan [[April]] hingga bulan [[Oktober]] dengan rata-rata curah hujan di bawah 100 &nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah kabupaten ini berkisar antara 900–1400900–1600 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan di bawah 120140 hari hujan per tahun, sehingga wilayahnya cukup gersang.

=== Daftar Bupati ===

Penduduk Kabupaten Timor Tengah Utara pada 2018akhir [[2023]] tercatat sebanyak 256272.174100 jiwa.<ref name="TTU2019DUKCAPIL"/> Jumlah penduduk terbanyak berada di [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|kota Kefamenanu]] yang mecapai 4348.177672 jiwa dan paling sedikit di kecamatan [[NoemutiBiboki TimurFeotleu, Timor Tengah Utara|KecamatanBiboki Noemuti TimurFeotleu]] yakni 34.929254 jiwa.<ref name="TTU2019TTU"/> Kepadatan penduduk di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah 95,9697 jiwa/&nbsp;km²&nbsp;. Kecamatan terpadat yaitu [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|Kecamatan Kota Kefamenanu]] yakni 646 jiwa/km², dan terjarangyang lebih sedikit berada di [[Biboki Feotleu, Timor Tengah Utara|Kecamatan Biboki Feotleu]] yaitu 3334 jiwa/&nbsp;km²&nbsp;. Agama

Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun 2023, agama yang dianut penduduknyapenduduk sebagianTimor besarTengah Utara mayoritas adalah [[Kekristenan]] yakni 9798,8711%, dimana [[Katolik]] 9089,6077% dan [[Kristen Protestan|Protestan]] 78,2734%. SekitarSebanyak 21,0884% memeluk [[Islam]], yang banyak berada di ibukota kabupaten [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|kota Kefamenanu]]. Kemudian sebagian kecil memeluk agama [[Hindu]] 0,05% dan yang beragama [[BudhaBuddha]] kurang dari 0,01%.<ref name="TTU2019DUKCAPIL"/>

# Pantai Wini di [[Humusu C, Insana Utara, Timor Tengah Utara|Humusu C]], [[Insana Utara, Timor Tengah Utara|Kecamatan Insana Utara]]<ref>[{{Cite web |url=http://wisata.nttprov.go.id/index.php/2014-01-20-04-43-22/kota-kupang/timor-tengah-utara/134-pantai-wini |title=Wisata NTT, Pantai Wini di Kabupaten TTU] |access-date=2018-07-08 |archive-date=2018-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180708081211/http://wisata.nttprov.go.id/index.php/2014-01-20-04-43-22/kota-kupang/timor-tengah-utara/134-pantai-wini |dead-url=yes }}</ref>

{{Reflist|2}}