Kabupaten Muara Enim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan Data Pemeluk Agama di Kabupaten Muara Enim 2022 Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(48 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten | translit_lang1_type = [[Surat Ulu]]
|nama =Kabupaten Muara Enim▼
| translit_lang1_type1 = [[Abjad Jawi]]
|foto =Lake Shuji - Muara Enim, SS (4).jpg▼
|
|
| translit_lang1_info1 = موارا آنيم
|provinsi =[[Sumatra Selatan]]▼
|
| nama_lain = Muaraenim
|peta = [[Berkas:Lokasi Sumatera Selatan Kabupaten Muara Enim.svg|300px]]▼
|dasar hukum = UU Nomor 28 Tahun 1959<ref name="UU"/>▼
|tanggal = 26 Juni 1959<ref name="UU"/>▼
| motto = Serasan sekundang<br/>{{small|{{lang icon|Bahasa Besemah}} Senasib untuk berkorban dan sepenanggung jawab untuk membangun daerah}}
|ibukota = [[Muara Enim, Muara Enim|Muara Enim]]▼
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1946|11|20}}
|luas = 7486,21▼
| nama kepala daerah = Ahmad Rizali (Pj.)
|penduduk = 612900▼
| nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|penduduktahun = [[2021]]▼
| nama sekretaris daerah = Yulius
|pendudukref = <ref name="ME"/>▼
|kepadatan = 82▼
|agama = [[Islam]] 98,14%<br> [[Kristen]] 1,45%<br>- [[Protestan]] 1,13%<br>- [[Katolik]] 0,32%<br> [[Hindu]] 0,28%<br> [[Buddha]] 0,13%<ref name="DUKCAPIL"/>▼
|kecamatan = 22 [[kecamatan]]▼
|kelurahan = 10 [[kelurahan]]▼
|kodearea = 0734<br />0713▼
▲| agama
|nomor_polisi = BG ''xxxx'' D**▼
|koordinat = 4°–6° LS{{br}}104°–106° BT▼
| desa = 246
|IPM ={{increase}} 68,86 ([[2021]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=12 Februari 2022}}</ref>▼
|web = {{url|http://www.muaraenimkab.go.id/}}▼
| dau = Rp627.992.666,- (2023)<ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2023-prov-sumatera-selatan|title=Dana Alokasi Umum (DAU|access-date=2023-08-16|archive-date=2023-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230816073637/https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2023-prov-sumatera-selatan|dead-url=no}}</ref>
▲| IPM =
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een houten brug over de Lematang-rivier te Moearaenim in de residentie Palembang zuid-Sumatra TMnr 10007481.jpg|jmpl|300px|Jembatan kayu di atas [[sungai Lematang]] dekat Muara Enim (tahun 1920-an)]]
'''
== Geografi ==
Baris 41 ⟶ 46:
Berikut adalah
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Banyuasin|Banyuasin]], [[Kota Palembang]], dan [[Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir|PALI]] [[Sumatera Selatan]],
|selatan = [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan|OKU Selatan]], [[Sumatera Selatan]], dan [[Kabupaten Kaur|Kaur]],
|barat = [[Kabupaten Musi Rawas|Musi Rawas]], [[Kabupaten Lahat|Lahat]], dan [[Kota Pagar Alam]] [[Sumatera Selatan]]
|timur = [[Kabupaten Ogan Komering Ulu|OKU]], [[Kabupaten Ogan Ilir|Ogan Ilir]], dan [[Kota Prabumulih]] [[Sumatera Selatan]],
}}
Baris 52 ⟶ 57:
Pada awal terbentuknya, Kabupaten Muara Enim bernama Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT). Terbentuknya Kabupaten Muara Enim berawal dari panitia Sembilan sebagai realisasi surat Keputusan Bupati Daerah Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah tanggal 20 November 1946, hasil karya panitia tersebut disimpulkan dalam bentuk laporan yang terdiri dari 10 bab, dangan judul Naskah Hari Jadi Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah dan telah dikukuhkan dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah tanggal 14 Juni 1972 No. 47/Deshuk/1972. Tanggal 20 November tersebut kemudian menjadi dasar hari jadi Kabupaten Muara Enim. Namun, [[dasar hukum]] pembentukan Kabupaten Muara Enim juga tertuang dalam Undang-undang nomor 28 tahun 1959, tanggal 26 Juni 1959.<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=12 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Kabupaten Muara Enim sebelumnya terdiri dari 22 kecamatan<ref>{{Cite web |url=http://www.depdagri.go.id/media/documents/2012/01/12/d/a/datwil_kec_selindo_lampiran_1.pdf |title=Lampiran Permendagri No 66 Tahun 2011 |access-date=2012-11-01 |archive-date=2012-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120710164034/http://www.depdagri.go.id/media/documents/2012/01/12/d/a/datwil_kec_selindo_lampiran_1.pdf |dead-url=yes }}</ref> kemudian pada tahun 2012 bertambah tiga kecamatan, yaitu Belimbing, Belida Darat, dan Lubai Ulu, sehingga menjadi 25 [[kecamatan]], dan menjadi 20 kecamatan sejak keluarnya UU Nomor 7 Tahun 2013, di mana lima kecamatan dalam kabupaten ini, yaitu Talang Ubi, Penukal Utara, Penukal, Abab, dan Tanah Abang, bergabung membentuk kabupaten sendiri yaitu [[Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir]],<ref>
=== Daftar Bupati ===
Baris 63 ⟶ 68:
2022- Kurniawan, A.P., M.Si. (Plh) kemudian (Pj)
2023- Ahmad Usmarwi Kaffah, S.H., LL.M. (Bham), LL.M. (Abdn), Ph.D. (Plt)
2023- Dr. H. Ahmad Rizali, M.A. (Pj)
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 73 ⟶ 82:
== Demografi ==
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 716.676 jiwa. Kemudian pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]], penduduk Muara Enim menjadi 6152.900 jiwa, dengan kepadatan 82 jiwa/km. Jumlah penduduk terbanyak berada di kecamatan [[Muara Enim, Muara Enim|Muara Enim]] (73.550 jiwa) dan [[Lawang Kidul, Muara Enim|Lawang Kidul]] (72.120 jiwa), sementara penduduk lebih sedikit berada di kecamatan [[Muara Belida, Muara Enim|Muara Belida]] (7.940 jiwa).<ref name="ME">{{Cite web
Kepadatan penduduk tertingi ada di Kecamatan Muara Enim yaitu 308 penduduk per kilometer persegi, dikuti Kecamatan Lawang Kidul sebanyak 169 penduduk dan Kecamatan Sungai Rotan sebanyak 103 penduduk. Namun sebaran penduduk menurut kecamatan di wilayah Kabupaten Muara Enim tidak merata. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Lawang Kidul (64.180) dan Muara Enim (62.851). Sementara kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Muara Belida (7.750) dan Kelekar (9.574 persen).
Mayoritas penduduk Kabupaten Muara Enim, memeluk agama [[Islam]], yang umumnya dianut oleh penduduk asli setempat, seperti Suku [[Suku Lematang|Melayu
== Pendidikan ==
Baris 99 ⟶ 110:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
{{Kabupaten Muara Enim}}{{Patungraya Agung}}{{Sumatera Selatan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Muara Enim| ]]
[[Kategori:Kabupaten di
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Muara Enim]]
|