Kota Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(63 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|settlement_type = Ibu kota
|nama = Kota Palembang
▲|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Jawi]]
▲|translit_lang1_info = كوتا ڤاليمبڠ
|provinsi = [[Sumatera Selatan]]
|pushpin_map = Sumatera Selatan
|julukan = {{Hlist|Bumi Sriwijaya|Kota Pempek|Serambi Hadramaut|''Venice of the East''}}
|motto =
|foto = {{multiple image
| perrow = 1/2/2/2/1
Baris 23 ⟶ 22:
| caption4 = <center>[[Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya]]
| image5 = LRT Palembang Ampera.jpg
| caption5 = <center>[[LRT Sumatera Selatan|LRT Palembang]]
| image6 = Masjid Agung Palembang.jpg
| caption6 = <center>[[Masjid Agung Palembang]]
Baris 33 ⟶ 32:
|kecamatan = 18
|kelurahan = 107
|nama_walikota = Ucok Abdulrauf Damenta (Pj.)
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|
|wilayah = 400,61
|wilayahref =
|penduduktahun = 31 Desember [[
|pendudukref = <ref name="AGAMA"/>
|penduduk =
|kepadatan = auto
|
|93,21% [[Islam]] |3,46% [[Buddhisme|Buddha]]
|{{Tree list}}
*'''Bahasa daerah''':<br>'''- Bahasa Melayu'''<br>[[Bahasa Palembang|Palembang]], [[bahasa Melayu Tengah|Melayu Tengah]], [[Bahasa Musi|Musi]], [[Bahasa Ogan|Ogan]], [[Bahasa Penesak|Penesak]], [[Bahasa Komering|Komering]]▼
* 3,29% [[Kekristenan]]
** 2,02% [[Protestanisme|Protestan]]
** 1,27% [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,04% [[Agama Hindu|Hindu]]<ref name="AGAMA"/>}}
▲
|IPM = {{increase}}
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|koordinat = {{Coord|-2.991732|104.763473}}
Baris 55 ⟶ 56:
|postal_code =
|kodearea = +62 711
|kode pos = [[Daftar
|nomor_polisi = BG
|SNI = PLG
|dau = Rp 1.247.690.325.000 ([[2021]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=17 April 2023|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211121815/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
▲|IPM = {{increase}} 79,47 <small><span style="background:Yellow;color:#000000"> Tinggi </span></small> ([[2022]])<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2010-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=15 November 2021|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|situs = {{URL|http://www.palembang.go.id/}}
}}
'''Kota Palembang''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]:''' ڤاليمبڠ''') adalah [[ibu kota]] [[provinsi]] [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]. Luas Kota
Kota Palembang juga kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatra setelah [[Kota Medan]], [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|kota terpadat dan kota terbesar]] Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari [[Siddhartha Gautama|Buddha]] terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kedatuan Sriwijaya, yang mendominasi [[Nusantara]] dan [[Semenanjung Malaya]] pada [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-9]] juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan [[
== Sejarah ==
Baris 75 ⟶ 76:
Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa versi. Salah satu versi adalah pada saat penguasa Sriwijaya mendirikan sebuah Wanua (kota) yang sekarang dikenal dengan Kota Palembang; Topografi kota Palembang dikelilingi oleh air bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber dari anak sungai maupun rawa bahkan menurut data statistik 1990, Palembang masih terdapat 50% tanah yang tergenang oleh air (rawa).
Berkemungkinan karena kondisi topografi inilah nenek moyang orang Palembang menamakan kota ini sebagai '''Pa-lembang''' yang bermakna '''Pa''' atau '''Pe''' sebagai suatu tempat atau keadaan dan '''Lembang''' atau '''Lembeng''' artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut [[Bahasa Palembang|bahasa Melayu Palembang]], '''lembang''' atau '''lembeng''' adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.<ref>{{Cite web |url=https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |title=Salinan arsip |access-date=2021-08-06 |archive-date=2021-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210806171034/https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |dead-url=no }}</ref>
Salah satu versi yang lain juga mengaitkan Palembang dengan kata dalam [[
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari Kedatuan Sriwijaya,<ref name="Munoz">{{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|doi=|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref> Serangan [[Rajendra Chola I|Rajendra Chola]] dari [[Kerajaan Chola]] pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.<ref name="Munoz" />
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.<ref>Hirth, F. (1911). ''Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi''. St Petersburg</ref><ref>Soekmono, R. (2002). ''Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2''. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.</ref> Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan [[Babad Arya Tabanan]] disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama [[Arya Damar]] sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan [[Bali]] bersama dengan [[Gajah Mada]] Mahapatih [[Majapahit]] pada tahun 1343.<ref>Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), ''Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan'', Denpasar: Upada Sastra</ref>
Pada awal abad ke-15, kota Palembang diduduki [[Perompakan|perompak]] [[Chen Zuyi]] yang berasal dari Tiongkok. Armada bajak laut Chen Zuyi kemudian ditumpas oleh Laksamana [[Cheng Ho]] pada tahun 1407.<ref>{{Cite book|title=Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia|last=Pradjoko|first=Didik|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|year=2013|isbn=|location=|pages=137}}</ref>
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang [[apoteker]] [[Imperium Portugal di Nusantara|Portugis]] menyebutkan Palembang,<ref>Cortesão, Armando, (1944), ''The Suma Oriental of Tomé Pires'', London: Hakluyt Society, 2 vols.</ref> telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada [[kesultanan Demak]] serta turut serta menyerang [[Kesultanan
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.<ref>Bruun, M.C. (1822). ''Universal geography, or A description of all the parts of the world''. hlm. 441.</ref> Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>Ricklefs, M.C. (1993). ''A history of modern Indonesia since c. 1300''. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.</ref> Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan permukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sebagai "Kota Wisata Air" seperti [[Bangkok]] di [[Thailand]] dan [[Phnom Penh]] di [[Kamboja]]. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008". Palembang menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|SEA Games]] XXVII Tahun 2011. Pada tahun 2018, Palembang dan [[
== Keadaan geografis ==
=== Letak geografis ===
[[Berkas:Riversiderestaurant.jpg|jmpl|
Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 400,61 km², dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatra yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatra. Palembang sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bandar Lampung, Bengkulu, Pangkal Pinang, Tanjung Pandan (via Pangkal Pinang), Jambi, Lubuk Linggau, Padang, Pekanbaru, Batam, Medan, dan Denpasar-Bali. Serta dari luar negeri yaitu Singapura, Kuala Lumpur, serta Jeddah (musim haji) Selain itu di Palembang juga terdapat [[Sungai Musi]] yang dilintasi [[Jembatan Ampera]] dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Baris 126 ⟶ 127:
* Bukit Siguntang bersinar 17
* sembilan aliran sungai (empat melambangkan Sungai Musi, Ogan, Komering, dan Lematang)
* motto daerah {{smallcaps|
== Pemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Palembang}}
[[Berkas:Palembang Mayor Office.jpg|jmpl|center|300px|Kantor Wali Kota Palembang]]
Wali Kota Palembang adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Wali kota Palembang bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Sumatera Selatan]]. Periode 2018-2023, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Palembang ialah [[Harnojoyo]], dengan wakil wali kota [[
▲Wali kota Palembang bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Sumatera Selatan]]. Periode 2018-2023, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Palembang ialah [[Harnojoyo]], dengan wakil wali kota [[Fitriani Agustinda]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Wali Kota Palembang 2018]]. Harnojoyo merupakan [[wali kota]] Palembang ke-12, sejak tahun 1945, dan menjabat untuk periode kedua. Harnojoyo dan Fitriani dilantik oleh gubernur [[Sumatera Selatan]], pada 18 September 2018 di Palembang, untuk periode [[2018]]-[[2023]].<ref name="WK">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3647899/hadiah-ulang-tahun-terindah-harnojoyo-dilantik-jadi-wali-kota-palembang|title=Hadiah Ulang Tahun Terindah Harnojoyo Dilantik Jadi Wali Kota Palembang|first=Nefri|last=Inge|date=20 September 2018|work=[[Liputan6.com]]|accessdate=13 Februari 2022|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|language=id|archive-date=2022-02-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220212171325/https://www.liputan6.com/regional/read/3647899/hadiah-ulang-tahun-terindah-harnojoyo-dilantik-jadi-wali-kota-palembang|dead-url=no}}</ref>
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
Baris 144 ⟶ 141:
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|
|-
|
|[[Berkas:
|[[Ratu Dewa]]<br> (Penjabat)
|18 September
|''
|Lowong
|-
|(-)
|
|Dr. Ucok Abdul Rauf Damenta, Mag.rer.Pulp
(Penjabat
|19 Juni 2024
|''Petahana''
|Lowong
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 171 ⟶ 169:
== Demografi ==
=== Penduduk ===
▲[[Berkas:Gadispalembang.jpg|250px|ka|jmpl|Pakaian adat Suku Melayu Palembang]]
Masyarakat Palembang adalah masyarakat heterogen, sejak zaman Sriwijaya menepatkan kota ini sebagai pusatnya banyak suku asli Nusantara yang menetap di kota ini, selain itu juga adanya bangsa asing yang menetap. Masyarakat Palembang merupakan [[Suku Melayu|orang Melayu]] yang berasimilasi dengan suku bangsa lainnya baik suku bangsa Nusantara dan suku bangsa asing.
Baris 180 ⟶ 178:
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid Agung Palembang.jpg|jmpl|
[[Berkas:GPdi Palembang.jpg|jmpl|220px|ki|Gereja GPdI Palembang]]
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang, provinsi [[Sumatera Selatan]] tahun 2020, mencatat bahwa penduduk Kota Palembang mayoritas menganut agama Islam. Adapun besaran penduduk Kota Palembang menurut agama yang dianut yakni agama [[Islam]] sebanyak 93,21%, kemudian agama [[Buddha]] yang umumnya warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 3,50%. Warga Palembang yang menganut agama [[Kekristenan]] sebanyak 3,29%, dengan rincian [[Kristen Protestan]] sebanyak 2,02% dan [[Katolik]] 1,27%, yang umumnya dianut warga dari suku [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Nias|Nias]] dan dari Indonesia Timur. Penduduk yang beragama [[Hindu]] sebanyak 0,04%, [[Konghucu]] dan kepercayaan kurang dari 0,01%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://satudata.palembang.go.id/uploads/39959220210312071739.pdf|title=Data Kependudukan Kota Palembang Berdasarkan Agama Semester II Tahun 2020|date=[[2020]]|website=satudata.palembang.go.id|accessdate=12 Februari 2022|format=pdf|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214234640/https://satudata.palembang.go.id/uploads/39959220210312071739.pdf|dead-url=no}}</ref>▼
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang, provinsi [[Sumatera Selatan]] tahun 2020, mencatat bahwa penduduk Kota Palembang mayoritas menganut agama Islam.
▲
Agama Islam umumnya dianut warga dari suku [[Suku Palembang|Melayu Palembang]], [[Suku Komering|Komering]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak Angkola|Batak Angkola]], [[Suku Batak Mandailing|Batak Mandailing]], [[Suku Bugis|Bugis]], sebagian orang suku [[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Karo|Batak Karo]], [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Suku India-Indonesia|India-Indonesia]] dan [[Suku Arab-Indonesia|Arab-Indonesia]]. Agama Kristen Protestan dan Katolik, umumnya dianut warga dari suku [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Karo|Batak Karo]], [[Suku Nias|Nias]], dan sebagian [[Suku Batak Angkola|Batak Angkola]], [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]]. Sementara agama Buddha dan Konghucu umumnya dianut warga [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], kemudian agama [[Hindu]] umumnya dianut orang [[Suku Bali|Bali]] dan [[Suku India-Indonesia|India-Indonesia]].<ref>''Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape.'' Institute of Southeast Asian Studies. 2003.</ref>
Baris 211 ⟶ 212:
* Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Di dalamnya terdapat banyak benda–benda bersejarah Kota Palembang.
* Museum Tekstil, terletak di Jalan Merdeka museum ini menyimpan benda–benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
* Pulau Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan [[Sungai Gerong, Banyuasin I, Banyuasin|Sungai Gerong]]. Posisi Pulau Kemaro adalah agak ke timur dari pusat Kota Palembang.
{{col|3}}
* Kawah Tengkurep
Baris 274 ⟶ 276:
* Kue Srikayo berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
[[Berkas:Stadion-gelora-sriwijaya-palembang.jpg|200px|ka|jmpl|[[Stadion Gelora Sriwijaya]]]]
Baris 281 ⟶ 283:
Palembang bersama [[Jakarta]] menjadi tuan rumah [[SEA Games 2011]], yang diselenggarakan pada [[11 November|11]]-[[22 November]] [[2011]]. Dengan merehabilitasi venue eks [[Pekan Olahraga Nasional XVI]] dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik, Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang digunakan untuk [[SEA Games 2011]].
Pada tahun 2018, hanya kota [[Palembang]] yang terpilih sebagai kota pendukung [[DKI Jakarta|Jakarta]] dalam menyelenggarakan [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games 2018]]. Terpilihnya Palembang sebagai tuan rumah pendamping karena pengalaman Palembang dalam menyelenggarakan pesta Olahraga baik tingkat nasional maupun internasional dan juga adanya fasilitas kompleks olahraga [[Kompleks Olahraga Jakabaring|Jakabaring Sport City]] yang sering digunakan dalam perhelatan pesta olahraga.<ref>{{cite news|last=Rachman|first=Ali|title=Tiga Alasan Sumsel jadi Tuan Rumah Asian Games 2018|url=https://indopos.co.id/read/2018/05/05/136989/tiga-alasan-sumsel-jadi-tuan-rumah-asian-games-2018/|accessdate=10 November 2020|newspaper=Indopos|date=5 Mei 2018|archive-date=2020-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201110123951/https://indopos.co.id/read/2018/05/05/136989/tiga-alasan-sumsel-jadi-tuan-rumah-asian-games-2018/
Selain itu, stadion ini merupakan ''homebase'' bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club [[Sriwijaya FC]] yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang. Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.
Baris 327 ⟶ 329:
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kota Palembang}}
== Transportasi ==
Baris 372 ⟶ 373:
* {{id}} [http://palembang.bpk.go.id Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190307181635/http://palembang.bpk.go.id/ |date=2019-03-07 }}
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota Palembang}}{{Patungraya Agung}}{{Sumatera Selatan}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Jembatanamperakalasenja.jpg}}
|