Suryatati Abdul Manan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→cleanup: - fixed infobox |
||
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| honorific_prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
| name = Suryatati Abdul Manan
|
| office = Wali Kota Tanjungpinang
|term = 23 Oktober 2001 – 16 Januari 2013<br><small>Penjabat: 23 Oktober 2001 – 16 Januari 2003</small>▼
| order = ke-1
|majority = 76% – 2002<br>84,25% – 2007▼
▲| term = 23 Oktober 2001 – 16 Januari 2013<br><small>Penjabat: 23 Oktober 2001 – 16 Januari 2003</small>
|predecessor = ''Diri sendiri''<br><small>(sebagai Wali Kota Administratif Tanjungpinang)</small>▼
▲| majority = 76% – 2002<br>84,25% – 2007
|successor = [[Lis Darmansyah]]▼
▲| predecessor = ''Diri sendiri''<br><small>(sebagai Wali Kota Administratif Tanjungpinang)</small>
|deputy = [[Wan Izhar Abdullah]] <small>(2003–2008)</small><br>[[Edward Murshalli]] <small>(2008–2013)</small>▼
▲| successor = [[Lis Darmansyah]]
|office1 = Wali Kota Administratif Tanjungpinang▼
▲| deputy = [[Wan Izhar Abdullah]] <small>(2003–2008)</small><br>[[Edward
|term_start1 = 19 April 1996▼
|term_end1 = 23 Oktober 2001▼
▲| term_start1 = 19 April 1996
|predecessor1 = Andi Rivai Siregar▼
▲| term_end1 = 23 Oktober 2001
|successor1 = ''Diri sendiri''<br><small>(sebagai Wali Kota Tanjungpinang)</small> ▼
▲| predecessor1 = Andi Rivai Siregar
| birth_date = {{birth date and age|1953|04|14|df=y}}
| birth_place = [[Tanjungpinang]], [[Kabupaten Kepulauan Riau]], [[Sumatra Tengah]],
| spouse = Achmad Subroto
| occupation = [[Politikus]]
| profession = [[Pegawai Negeri Sipil]]
}}
Baris 24 ⟶ 27:
Suryatati lahir pada 14 April 1953 di kota Tanjungpinang, sebagai putri dari Abdul Manan dan Bahariah.<ref name=19April2001/> Setelah lahir, orang tuanya pindah ke [[Bengkalis]]. Ia mendaftar di Sekolah Dasar No. 1 Bengkalis dan lulus pada tahun 1965. Ia kemudian pindah kembali ke Tanjungpinang, melanjutkan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di sana dan masing-masing lulus pada tahun 1968 dan 1971.<ref name=p282>{{harvnb|Institution for Regional Autonomy Enforcement Advocacy|2005|p=282}}</ref>
Sebelum lulus ia awalnya ingin menjadi seorang guru, namun setelah lulus ia ingin kuliah di Fakultas Kedokteran. Ibunya menolak pergi jauh, malah mendaftarkannya di Fakultas Perikanan [[Universitas Riau]]. Setelah beberapa bulan,
== Karier ==
Setelah lulus dari akademi, dia dipekerjakan sebagai [[pegawai negeri sipil]] biasa. Pada 1979, diangkat menjadi Kepala Sub Biro Hukum di [[Kabupaten Kepulauan Riau]]. Pada tahun 1983 diangkat sebagai Plt. Kepala Biro Hukum Setda Kabupaten Kepulauan Riau, dan pada tahun 1985 diangkat sebagai Plt. Kepala Biro Perekonomian. Pada tahun 1983, ia juga menghadiri Institute for Government Education, dan lulus dari institut tersebut pada tahun 1985.<ref name=p282/>
Sejak 1993 sampai 1995, ia menjadi Camat [[Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang|Tanjungpinang Barat]]. Selama menjabat sebagai camat, ia fokus pada masalah lingkungan dan sosial kecamatan.<ref name=
== Sebagai Wali Kota Administratif Tanjungpinang ==
Baris 35 ⟶ 38:
[[File:Suryatati Abdul Manan, Administrative Mayor of Tanjung Pinang (1996-2001).jpg|200px|jmpl|Suryatati Abdul Manan sebagai Wali Kota Administratif Tanjungpinang.]]
Suryatati dilantik sebagai Walikota Administratif Tanjungpinang pada 19 April 1996 oleh [[Wakil Gubernur Riau]], [[Abdul Rivaie Rahman]].<ref name=20April1996>{{cite news|author=RUS|date = 20 April 1996|title = Ny Suryatati A Manan, Wali Kota Tanjungpinang|language = Indonesian| work = Kompas| page=8}}</ref>
Suryatati berjuang untuk meningkatkan status Tanjungpinang dari kota administratif menjadi kota otonom. Sejak November 2000, ia kerap melobi pemerintah [[Provinsi Riau]] dan pemerintah pusat terkait kemungkinan peningkatan status Tanjungpinang. Pada Februari 2001, Kementerian Dalam Negeri menanggapi perjuangan tersebut dengan membentuk tim kajian dari [[Universitas Indonesia]] untuk menilai kelayakan Tanjungpinang untuk mendapatkan status kota otonom. Hingga April 2001, tim kajian telah mengajukan RUU tentang peningkatan status Tanjungpinang kepada [[Dewan Perwakilan Rakyat]].<ref name=20April1996/>
Selama masa jabatannya,
Pada 1999, ia dicalonkan sebagai calon Bupati Kepulauan Riau. Dia kalah dalam pemilihan dari [[Huzrin Hood]].<ref name=19April2001/>
Baris 50 ⟶ 53:
=== Pemilihan dan pelantikan ===
Pada tanggal 17 Oktober 2001, [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] saat itu, [[Hari Sabarno]], menyatakan kota Tanjungpinang sebagai kota otonom, dan pada tanggal 23 Oktober 2001, Gubernur Riau saat itu, [[Saleh Djasit]], melantik
Pada pemilihan walikota definitif pada 22 Desember 2002,
Pada pemilihan langsung pertama yang digelar pada 5 Desember 2007 untuk memilih Wali Kota Tanjung Pinang,
=== Kebijakan ===
Ia memfokuskan kebijakannya pada perbaikan kondisi situs pariwisata di Tanjungpinang, dan menetapkan Tanjungpinang sebagai pusat utama kebudayaan [[Melayu]] di Indonesia. Visinya adalah menjadikan Tanjungpinang pariwisata berlandaskan nilai budaya. Dia menyatakan bahwa ketika dia berusaha untuk mempromosikan kota itu sebagai "Kota [[Gurindam]], Tanah Gurindam", upaya tersebut ditanggapi oleh oposisi dengan skeptis dan sinis.
Untuk memperbaiki kondisi berkembangnya budaya Melayu,
Prestasi lain yang ia peroleh adalah berhasil mengantarkan kota tersebut ke tingkat [[IPM]] yang tinggi, dan kota tersebut juga memperoleh penghargaan [[Adipura]] sebanyak lima kali karena keberhasilannya dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan.<ref
=== Penyair ===
Suryatati telah membuat dan membacakan [[pantun]] sejak 1993, ketika putrinya mempersembahkan sebuah buku puisi untuk ulang tahunnya yang ke-40.<ref name=meredeka>{{Cite
Sebagai Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati menerapkan pantun ke dalam keseharian pelajar di kota. Pelajaran pantun telah ditambahkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler untuk sekolah di semua jenjang, dan setiap hari Senin selama beberapa tahun terakhir ini, siswa SD diminta untuk membuat pantun sendiri.
Suryatati juga melakukan penampilan pantun selama masa jabatannya sebagai wali kota. Misalnya, ia mengadakan pembacaan puisi dari Tusiran Suseno dan Syarifuddin di [[Taman Ismail Marzuki]] pada tanggal 4 November 2006,<ref name=meredeka/> dan ia juga mengadakan pembacaan puisi di rumah seni Aisyah Sulaiman yang berlokasi di Tanjungpinang yang dihadiri oleh 200 orang.<ref name=sirait/>
|