Kota Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hibensis (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
|translit_lang1_info1 = {{jav|ꦑꦸꦠ꧀ꦧꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ}}
|julukan = {{Hlist|Kota Perjuangan|Kota Gudeg|Kota Pelajar|Kota Budaya}}
|nama lain = {{hlist|Yogya|Jogja}}
|provinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
Baris 21:
|image7=Pasar Bringharjo.jpg}}
|caption = Dari atas searah jarum jam: [[Tugu Yogyakarta]], [[Alun-alun|Alun-alun Kidul Kraton Yogyakarta]], [[Bank Indonesia|Gedung Bank Indonesia]], [[Pasar Beringharjo]], [[Jalan Malioboro]], [[Taman Sari Yogyakarta]], [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]
|motto = {{jav|ꦩꦁꦲꦪꦸ​ꦲꦪꦸꦤꦶꦁ​​ꦧꦮꦤꦩꦁꦲꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ}}<br>[[Memayu hayuning bawana]]<br/>{{sub|Memperindah keindahan dunia}}
|slogan = Jogja Keren - ''The City Of Creative''<ref>{{Cite news|title=Sandiaga Uno Luncurkan Tagline Baru Yogyakarta The City Of Creative|url=https://ekbis.sindonews.com/read/562644/34/sandiaga-uno-luncurkan-tagline-baru-yogyakarta-the-city-of-creative-1633666255|access-date=23 November 2022|work=[[sindonews.com]]|date=08 Oktober 2021|language=id-ID|page=1|last=|first=Anonim|archive-date=2022-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221123005802/https://ekbis.sindonews.com/read/562644/34/sandiaga-uno-luncurkan-tagline-baru-yogyakarta-the-city-of-creative-1633666255|dead-url=no}}</ref>
|semboyan = "Berhati Nyaman"<br/>("Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman")
Baris 30:
|dasar hukum = UU No. 17 Tahun 1947
|tanggal = [[7 Juni]] [[1947]]
|jenis pemerintahan = Pemerintahan Kota (Wali Kota-DPRD)
|nama walikota = Singgih[[Sugeng RaharjoPurwanto]] (''Plt''Pj.)
|nama wakil walikota = ''Lowonglowong''
|nama sekretaris daerah = Aman Yuriadijaya
|nama ketua DPRD = Danang Rudyatmoko
Baris 75:
 
== Etimologi ==
Nama Yogyakarta terambilberasal dari dua kata, yaitu '''Ayogya''' atau '''[[Ayodhya]]''' yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, '''a''' "tidak", '''yogya''' merujuk pada '''yodya''' atau '''yudha''', yang berarti "perang"), dan '''Karta''' yang berarti "baik". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di [[India]] di mana wiracarita [[Ramayana]] terjadi. Tapak [[keraton]]Keraton Yogyakarta]] sendiri menurut [[babad]] (misalnya Babad Giyanti) dan ''leluri'' (riwayat oral) telah berupa sebuah ''dalem'' yang bernama Dalem GerjiwatiGarjiwati; lalu dinamakan ulang oleh [[SunanPakubuwana II|Susuhunan Pakubuwana II]] sebagaimenjadi Dalem Ayogya.<ref>Surjomihardjo, Abdurracham. 2008. ''Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe, Sejarah Sosial 1880–1930''. Jakarta: Komunitas Bambu.</ref>
 
== Pusaka dan Identitas Daerah ==
Baris 180:
{{utama|Daftar Wali Kota Yogyakarta}}
 
Wali Kota Yogyakarta ({{lang-jv|ꦮꦭꦶꦏꦸꦛ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦮꦭꦶꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|Walikutha Ngayogyakarta}}) adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Wali kota Yogyakarta bertanggungjawab kepada [[Gubernur]] Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].
 
Saat ini, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di kota Yogyakarta adalah [[Singgih Raharjo]], yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas wali kota Yogyakarta sejak 22 Mei 2023, menggantikan penjabat wali kota sebelumnya, [[Sumadi (birokrat)|Sumadi]]. Sedangkan jabatan wakil wali kota dikosongkan hingga [[Pemilihan umum Indonesia 2024|Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024]].
Baris 318:
=== Tarian ===
[[File:Tari Golek Ayun2.jpg|jmpl|ka|200px|Tari [[Golek Ayun-Ayun]], salah satu tarian khas Yogyakarta yang dikembangkan di dalam Keraton.]]
Tarian khas Yogyakarta berkembang dari dalam [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Pura Pakualaman]], di mana kedua keraton memiliki beberapa tarian [[Srimpi]] dan [[Bedaya]] sesuai dengan pakem masing-masing. Salah satu tarian yang dikenal oleh masyarakat adalah tari [[Beksan Trunajaya|Beksan Lawung Ageng]]. Beksan Lawung Ageng adalah salah satu tarian pusaka Keraton Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, dan biasanya dipentaskan pada ritual kenegaraan. Tarian ini menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak.
 
=== Batik ===