Kabupaten Purworejo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 125.166.118.125 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.10.11.129 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(47 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|Purworejo}}
{{Dati2 | settlement_type = Kabupaten
| nama = Kabupaten Purworejo
| propinsi = [[Jawa Tengah]]
| ibukota = [[Purworejo, Purworejo|Kota Purworejo]]
| lambang = Seal of Purworejo Regency.svg
| peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_purworejo.png]]
| koordinat = 109° 47’ 28” – 110° 08’ 20” Bujur Timur, 7° 32’ – 7° 54’ Lintang Selatan
| dasar hukum = UU No. 13
| tanggal = [[27 Februari]] [[1831]]
| semboyan = Purworejo Berirama
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah =
| sekretaris daerah = Achmad Kurniawan Kadir (Pj.)
| luas = 1091,49
| penduduk = 798175
| penduduktahun = [[2021]]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=1 Oktober 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan = 731
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
| agama = [[Islam]] 95,91%<br> [[Kristen]] 4,02%<br>- [[Protestan]] 2,61%<br>- [[Katolik]] 1,41%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,03%<br> [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,024%<br> [[Hindu]] 0,01%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Purworejo&wid=3306000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupatem Purworejo|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=1 Oktober 2021}}</ref><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022}}</ref>▼
|95,91% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 4,02% [[Kekristenan]]
** 2,61% [[Protestan]]
** 1,41% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
▲|
| kecamatan = 16 [[kecamatan]]
| kelurahan = 25 [[kelurahan]]
| desa = 469 [[desa]]
| kodearea =
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|54100
| nomor_polisi = AA ''xxxx'' *C/*L/*Q/*V
| web = {{URL|purworejokab.go.id}}
| bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
| flora = [[Manggis|Manggis kaligesing]]
| fauna = [[Kambing#Kambing
| dau = Rp 1.023.677.956.000.- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 Oktober 2021|format=pdf|pages=8}}</ref>
|
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Alun-Alun Purworejo (3).jpg
|image2=Dolalak tari.jpg
| translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]▼
|image3=Terminal Kutoarjo Kab.Purworejo Yg Baru.jpg
| translit_lang1_info1 = ꦥꦸꦂꦮꦉꦗ▼
|image4=Es Dawet Hitam Khas Butuh Kutoarjo Kab.Purworejo.jpg
|image5=StasiunKutoarjo.jpg
|image56=Purworejo train station 120820 0015.jpg
}}
| caption = '''Dari kiri; ke kanan''': [[Alun-alun Purworejo]], [[Dolalak]] tarian khas Purworejo, [[Terminal Kutoarjo]], Es [[Dawet]] Hitam Khas Butuh, [[Stasiun Kutoarjo]], [[Stasiun Purworejo]] zaman dulu.
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_info = ꦥꦸꦂꦮꦉꦗ
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| translit_lang1_info2 = Purwårějå
}}
'''Kabupaten Purworejo''' ({{Lang-jv| [[Hanacaraka]]: ꦥꦸꦂꦮꦉꦗ, [[Pegon]]: ڤوروارجا|
== Geografi ==
Baris 46 ⟶ 66:
Dataran Kabupaten Purworejo bagian tengah terdiri atas endapan aluvium pantai tua yang kemudian ditutupi oleh endapan aluvium [[sungai]] masa kini yang diangkut oleh Kali Wawar/ [[Kali Medono]] di bagian barat, [[Sungai Jali]] di bagian tengah, dan [[Sungai Bogowonto]] di bagian timur. Dataran Purworejo bagian selatan, mulai dari Kali Lereng sampai garis [[pantai]] sekarang, dibentuk oleh endapan aluvium pantai muda. Diperkirakan sumber daya air tanah di bawah dataran Kabupaten Purworejo ini sangat melimpah, dan khusus endapan aluvium pantai muda mempunyai potensi yang tinggi akan bahan tambang [[pasir]] besi serta mineral ikutannya.<ref>{{Cite web |url=http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_download/210 |title=Genesis Endapan Aluvium Dataran Kabupaten Purworejo |access-date=2016-11-23 |archive-date=2016-11-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161123133605/http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_download/210 |dead-url=yes }}</ref>
Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109° 47’28” – 110° 8’20” Bujur Timur dan 7° 32’ – 7° 54’ Lintang Selatan. Secara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C – 28 C, sedangkan kelembaban udara antara 70%–90% dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm.<ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:Peta Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kutoarjo saat masih terpisah sebelum 1936.png|240px|jmpl|Peta Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kutoarjo saat masih terpisah sebelum 1934.]]
[[Prasasti Kayu Ara Hiwang]] ditemukan di [[Desa Boro Wetan]] ([[Kecamatan Banyuurip]]), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. [[Perjalanan Bujangga Manik|Bujangga Manik]], dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari [[Bali]] ke [[Pakuan]]. Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya Kabupaten Purworejo, masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830. Setelah dilakukan pengkajian ulang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, ulang tahun Purworejo ditetapkan berpatokan dengan diangkatnya bupati Purworejo. Namun, hal ini masih belum disosialisasikan kembali oleh pemerintah daerah pada masyarakat umum.
Baris 81 ⟶ 102:
Kecamatan Grabag dikenal sebagai sentra kelapa yang produksinya selain dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, juga diolah menjadi gula merah dan minyak kelapa serta merupakan pusat penghasil mlinjo yang buahnya dijadikan makanan kecil, yaitu: emping. Kecamatan Kaligesing, Bener, Bruno dan Bagelen dikenal sebagai penghasil [[durian]]
di Kecamatan Pituruh anda akan menemukan sentra hortikultura/pusat hasil buah, yaitu: buah pisang, karena di antara pasar yang ada di Purworejo, Pituruh menyumbang 40% pisang dari keseluruhan pisang di Purworejo. Komoditas pisang di pasar Pituruh dihasilkan dari desa Ngandagan, Kalikotes, Klaigintung, Pamriyan dan Petuguran.
=== Perkebunan ===
Kelapa merupakan tanaman perkebunan rakyat sebagai sumber penghasilan kedua setelah padi bagi sebagian besar petani di Kabupaten Purworejo. Komoditas unggulan perkebunan yang lain, yaitu:
=== Peternakan ===
Baris 98 ⟶ 119:
=== Industri ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het kantoor van de suikerfabriek van Poerworedjo Midden-Java TMnr 60010219.jpg|jmpl|
Di bidang industri, Purworejo memiliki satu [[industri]] [[tekstil]] di Kecamatan Banyuurip yaitu PT. Ungulrejo Wasono. Selain tekstil, di kecamatan ini ada dua industri pengolahan kayu dengan 387 tenaga kerja. Satu industri yang sama dengan 235 tenaga kerja di Kecamatan Bayan. Saat ini hasil industri yang mulai naik daun adalah pembuatan bola sepak. Industri ini mulai dirintis tahun 2002 di Desa Kaliboto, Kecamatan Bener, bola sepak bermerek ''Adiora'' itu sudah menembus pasar mancanegara. Meski baru setahun berdiri, pembuatan bola sepak itu mewarnai kehidupan masyarakat Kecamatan Bener.
Pada tahun 2007 berdiri cabang dari rokok Sampoerna di Kecamatan Bayan yang telah memberi kesempatan kerja relatif banyak dengan SDM tidak hanya yang berasal dari Kabupaten Purworejo saja, karena banyak juga tenaga kerja berasal dari luar kabupaten, yaitu: dari Kabupaten Wonosobo dan Temanggung.
== Pariwisata ==
Dalam bidang pariwisata,
Di samping itu, terdapat juga air terjun "Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami.<ref>{{Cite web |url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/15/80654/Menata.Ulang.Pariwisata.Purworejo. |title=Pariwisata Curug Muncar |access-date=2011-02-01 |archive-date=2010-08-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100811002247/http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/15/80654/Menata.Ulang.Pariwisata.Purworejo. |dead-url=yes }}</ref> Gua pencu di desa Ngandagan merupakan bentuk benteng seperti [[gua]] pada zaman Hindia Belanda, dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh Presiden Sukarno, tetapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa.
[[Berkas:
[[Berkas:Jatimalang Beach, Purworejo, Central Java 03.JPG|al=|jmpl|274x274px|[[Pantai Jatimalang]]]]
Beberapa objek wisata lainnya di Purworejo;{{col|2}}
* [[Alun-Alun Purworejo]]
Baris 145 ⟶ 167:
* [[Bendungan Peniron]]
* [[Bendungan Bener]]
* [[Desa Wisata Pandanrejo]]
{{EndDiv}}
=== Kuliner Daerah ===
Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:{{br}}
* [[Dawet Hitam]]: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta.
Baris 161 ⟶ 183:
* [[Cenil]]: makanan ini tebuat dari tepung ketela.
* [[Awuggawug]]: terbuat dari tepung beras ketan yang berisi gula jawa rasanya manis.
* [[
== Transportasi ==
[[Berkas:Stasiun Kutoarjo Dalam.jpg|jmpl|250x250px|[[Stasiun Kutoarjo]] (tampak dalam)]]
Purworejo terletak di jalur
Terminal bus utama di kabupaten ini terletak di antara Purworejo–Kutoarjo tepatnya di desa Candisari kecamatan Banyuurip. Sementara itu, Purworejo menghubungkan kota-kota Kebumen di sebelah barat, Wonosobo di sebelah utara, Magelang di sebelah timur laut, dan kota Wates (Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta) di sebelah timur. Di sebelah selatan kota Purworejo dikenal jalan raya yang diyakini sebagai bagian dari proyek pembangunan jalan raya Trans-Jawa, Anyer-Panarukan, saat pemerintahan Hindia Belanda berkuasa yang saat ini lebih dikenal dengan jalan Daendels.
Serta Purworejo juga punya akses jalan menuju ke utara yaitu [[Magelang]] menuju ke [[Borobudur]] & langsung ke [[Kota Semarang|Semarang]] melalui jalur nasional [[Temanggung]]-[[Ambarawa]]-[[Jalan Tol Semarang-Solo|Ruas Tol Semarang-Bawen]].
== Kesenian ==
[[Berkas:PSX 20200303 183931.jpg|jmpl|225x225px|[[Dolalak|Tari Dolalak]] merupakan tarian khas daerah Purworejo.]]Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu [[dolalak]], tarian tradisional diiringi musik perkusi tradisional seperti: Bedug, rebana, kendang.
Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari: Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa) kesenian ini sering disebut juga dengan nama [[Dolalak]]
[[Dzikir Saman]] mengadopsi kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari 20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari kata samaniyah (''arab'', artinya: sembilan), yang dimaksudkan sembilan adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang di''request'' oleh penonton)
=== Tari Dolalak ===
[[Dolalak|Tari dolalak]] merupakan tarian khas daerah Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi sindiran sehingga merupakan pantun.
Baris 185 ⟶ 207:
== Tokoh Purworejo ==
{{col|3}}
{{col|Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah}}▼
* [[Joes Adipermono]], Mantan Komandan Jenderal Logistik TNI Angkatan Darat
* [[Ahmad Yani]], pahlawan revolusi.▼
* [[Danurwindo]], mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, kelahiran Kutoarjo.▼
* [[Jan Toorop]], pelukis [[Belanda]].▼
* [[Karel Heijting]], pemain sepak bola Belanda▼
* [[Nicolaus Driyarkara]], guru besar filsafat di Universitas Indonesia era 1960-an▼
* [[Johan Hendrik Caspar Kern]], [[ahli bahasa]] dan [[orientalis]]
* [[Slamet Kirbiantoro]], mantan Pangdam Jaya.▼
* [[A.J.G.H. Kostermans]], pakar botani Indonesia.
* [[Boentaran Martoatmodjo]], Menteri Kesehatan pertama Indonesia
* [[Kasman Singodimedjo]],tokoh pergerakan 1945.▼
* [[Yum Soemarsono]], Bapak Helikopter Indonesia.
* [[Wilopo]], Perdana Menteri Indonesia ke-7.▼
* [[Oerip Soemohardjo]], pendiri TNI.
* [[
▲* [[Kyai Sadrach]], Tokoh Penginjil Jawa; Perintis Gereja Kristen Jawa (GKJ).
▲* [[Danurwindo]], mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, kelahiran Kutoarjo.
▲* [[Erman Suparno]],(mentri Tenaga Kerja [[Kabinet Indonesia Bersatu]]).
▲* [[Slamet Kirbiantoro]], mantan Pangdam Jaya.
* [[Endriartono Sutarto]],mantan Panglima TNI 2006.
▲* [[Jan Toorop]], pelukis [[Belanda]].
▲* [[Kasman Singodimedjo]],tokoh pergerakan 1945.
* [[Herman Alex Veenstra]], olahragawan polo air Belanda
* [[Sarwo Edhie Wibowo]], mantan Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih.
▲* [[Wilopo]], Perdana Menteri Indonesia ke-7.
▲* [[Ahmad Yani]], pahlawan revolusi.
▲* [[Kolonel HR. Soebrantas Siswanto]], mantan Gubernur Riau
▲* [[Karel Heijting]], pemain sepak bola Belanda
▲* [[Nicolaus Driyarkara]], guru besar filsafat di Universitas Indonesia era 1960-an
{{EndDiv}}
Baris 256 ⟶ 268:
* Pondok Pesantren As Sunan Joso Ngombol Purworejo
* Pondok Pesantren Al-Jamali Pelutan Gebang Purworejo (KH Muh Asnawi Dahlan, Gus Mustajibburrohman)
* Pondok At Taslimiyyah Lubanglor Butuh Purworejo (KH.Machin Syadzali, KH. Irfan Hakim Syadzali)
=== Perguruan Tinggi ===
* [[Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia (IBISA)|IBISA (Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia)]]
|