Singularitas awal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aksayara (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Mengganti Ilc_9yr_moll4096.png dengan WMAP_2012.png (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: Criterion 4 (harmonizing names of file set) · to ma
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ilc_9yr_moll4096WMAP 2012.png|jmpl|300px|Peta langit ini menunjukkan cahaya dari [[Latar belakang gelombang mikro kosmik]](CMB), atau cahaya yang tersisa dari [[Perluasan alam semesta|perluasan awal alam semesta]] awal. Warna menunjukkan variasi suhu dalam CMB (kredit gambar: NASA).]]
'''Singularitas awal''' adalah [[singularitas]] dengan [[kepadatan]] tak terbatas yang diduga berisi semua [[massa]] dan [[ruang-waktu]] [[Alam semesta]] sebelum [[fluktuasi kuantum]] menyebabkannya berkembang pesat dalam [[Dentuman Besar]] dan [[Inflasi (kosmologi)|inflasi]] berikutnya, menciptakan alam semesta saat ini.<ref>{{Cite web|last=Szymanski|first=Andrej|date=13 Oktober, 2013|title=What do we know about Initial Singularity? - ResearchGate|url=https://www.researchgate.net/post/What_do_we_know_about_Initial_Singularity|website=www.researchgate.net|access-date=24-11-2020}}</ref> Alam semesta terbentuk 13,8 miliar tahun yang lalu dan muncul dari singularitas, dan bahwa sebelum peristiwa ini, [[ruang]] dan [[waktu]] tidak ada.<ref>{{Cite web|title=What If the Big Bang Wasn't the Beginning? New Study Proposes Alternative {{!}} Space|url=https://www.space.com/amp/38982-no-big-bang-bouncing-cosmology-theory.html|website=www.space.com|access-date=2020-11-24}}</ref>
 
== Evolusi alam semesta ==
[[Berkas:UniverseEvolution WMAP Id.jpg|250px|jmpl|Diagram yang menunjukkan awal mula alam semesta dari singularitas hingga mengalami perluasan.]]
[[Perluasan alam semesta]] dalam banyak hal mirip dengan runtuhnya sebuah [[bintang]], kecuali pengertian waktunya terbalik.<ref>{{Cite book|date=1973|url=https://www.cambridge.org/core/books/large-scale-structure-of-spacetime/initial-singularity-in-the-universe/92DCC70DB25380E16654D9E43A35F864|title=The Large Scale Structure of Space-Time|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-09906-6|editor-last=Ellis|editor-first=G. F. R.|series=Cambridge Monographs on Mathematical Physics|pages=348–364|editor-last2=Hawking|editor-first2=S. W.}}</ref> Ada kemungkinan bahwa sebelum Dentuman Besar, alam semesta adalah bentangan tak terhingga dari material padat yang sangat tinggi, kira-kira 13,7 miliar tahun yang lalu, ketika alam semesta ada sebagai singularitas. Bagi [[Stephen Hawking]], momen inilah yang terpenting: Sebelum Dentuman Besar, peristiwa tidak dapat diukur, dan karenanya tidak ditentukan. Hawking menyebut ini proposal tanpa batas: Waktu dan ruang, terbatas, tetapi mereka tidak memiliki batas atau titik awal ataumaupun akhir, sama seperti planet [[Bumi]] yang berhingga tetapi tidak memiliki tepi.<ref>{{Cite web|title=What happened before the Big Bang? {{!}} Live Science|url=https://www.livescience.com/amp/65254-what-happened-before-big-big.html|website=www.livescience.com|access-date=2020-11-24}}</ref>
 
Berdasarkan karya [[Einstein]] dan kosmolog Belgia [[Georges Lemaître]] menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1927 yang mengusulkan alam semesta dimulai sebagai singularitas dan bahwa Dentuman Besar menyebabkan perluasannya. Mengikuti alur logika ini, judul artikel ini pada dasarnya cacat, y, waktu hanya muncul ketika singularitas primordial berkembang menjadi ukuran dan bentuknya saat ini.<ref>{{Cite web|date=2019-01-07|title=What Existed Before the Big Bang?|url=https://science.howstuffworks.com/dictionary/astronomy-terms/before-big-bang.htm|website=HowStuffWorks|language=en|access-date=2020-11-24}}</ref> Selain itu, juga terdapat model [[Big Bounce]]. Sederhananya, ini adalah [[hipotesis]] yang dibuat untuk menjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk.
 
Berbeda dengan model Dentuman Besar, yang menyatakan bahwa alam semesta lahir dari ledakan raksasa dari titik padat, [[Big Bounce]] dan [[Big Crunch]] menyatakan bahwa alam semesta terus berkembang dan menyusut. Ini berarti alam semesta bekerja seperti balon, di mana ia mengembang dari satu titik, tumbuh dan berkembang keluar dari singularitas hingga mencapai jarak maksimum, dan kemudian berkontraksi kembali menjadi singularitas superpanas dan [[superpadat]], memulai seluruh proses dari awal lagi.<ref>{{Cite web|last=Hrala|first=Josh|title=Physicists Just Showed That The Big Bang Might Have Been a 'Big Bounce'|url=https://www.sciencealert.com/researchers-say-the-big-bang-might-have-been-a-big-bounce|website=ScienceAlert|language=en-gb|access-date=2020-11-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Could the universe collapse into a singularity? New study explains how. {{!}} Live Science|url=https://www.livescience.com/amp/cyclical-universe-explained-string-theory.html|website=www.livescience.com|access-date=2020-11-24}}</ref><ref>{{Cite web|date=2009-03-02|title=How the Big Crunch Theory Works|url=https://science.howstuffworks.com/dictionary/astronomy-terms/big-crunch.htm|website=HowStuffWorks|language=en|access-date=2020-11-24}}</ref>
 
== Referensi ==