Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh Baginda 480 (bicara) ke revisi terakhir oleh Twotwofourtysix (twinkle)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(29 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| registered = 190.307.134 jiwa
| turnout = {{formatnum:134953967}} (69,58%)
{{Progress bar|69.58|color1=#D40000|header=no}}
 
| result_bar =
{{Infobox election/Presiden RI
<!-- Joko Widodo -->
| image1 = [[Berkas:Capres 2014-2019 Jokowi-JK.jpg|x125pxx100px]]
| nominee1 = '''[[Joko Widodo]]'''
| party1 = Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
| alliance1 = [[Koalisi Indonesia Hebat]]
| running_mate1 = '''[[Jusuf Kalla]]'''
| colour1 = db2016
| popular_vote1 = '''70.997.833'''
| percentage1 = '''53,15%'''
 
<!-- Prabowo Subianto -->
| image2 = [[Berkas:Capres 2014-2019 Prabowo Hatta.jpg|x125pxx100px]]
| nominee2 = [[Prabowo Subianto]]
| party2 = Partai Gerakan Indonesia Raya
| alliance2 = [[Koalisi Merah Putih]]
| running_mate2 = [[Hatta Rajasa]]
| colour2 = b79164
| popular_vote2 = 62.576.444
| percentage2 = 46,85%
|result_bar =
| map_image = File:Map of 2014 Indonesian Presidential Election - Provinces.svg
}}
| map_caption = Hasil pemilu memperlihatkan kandidat dengan mayoritas suara di masing-masing 33 [[provinsi]] di [[Indonesia]]. Prabowo-Hatta: <span style="color:#964B00;">emas tua</span>; Jokowi-JK: <font color="#FF0000">merah</font>.
{{Composition bar advanced
|map2_image = Map of 2014 Indonesian Presidential Election - Overseas Elections.svg
|boxwidth = 300
|map2_caption = Hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum di luar negeri yang terdiri dari 130 kota di 96 negara. Prabowo-Hatta: <span style="color:#00F;">biru</span>; Jokowi-JK: <span style="color:red;">merah</span>; Seimbang: <span style="color:#009900;">hijau</span> ([[Lebanon]]).
|total = 100
|party1 = 53.15
|partycolor1 =#D40000
|party2 = 46.85
|partycolor2 =#B79164
|divisionname = {{white|Hasil suara}}
}}
| map = [[Berkas:2014 Indonesian presidential election results map by city and regency.svg|350px]]
| map_caption = Hasil pemilu memperlihatkan kandidat dengan mayoritas suara di masing-masing kota dan kabupaten.
| map2_image = File:Map of 2014 Indonesian Presidential Election - Provinces.svg
| map2_caption = Hasil pemilu memperlihatkan kandidat dengan mayoritas suara di masing-masing 33 [[provinsi]] di [[Indonesia]]. Prabowo-Hatta: <span style="color:#964B00;">emas tua</span>; Jokowi-JK: <font color="#FF0000">merah</font>.
|map3_image = Map of 2014 Indonesian Presidential Election - Overseas Elections.svg
|map3_caption = Hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum di luar negeri yang terdiri dari 130 kota di 96 negara. Prabowo-Hatta: <span style="color:#00F;">biru</span>; Jokowi-JK: <span style="color:red;">merah</span>; Seimbang: <span style="color:#009900;">hijau</span> ([[Lebanon]]).
| title = [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]]
| before_election = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
Baris 43 ⟶ 60:
'''Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014''' (disingkat '''Pilpres 2014''') dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 untuk memilih [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] dan [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Indonesia]] untuk masa bakti [[2014]]-[[2019]]. Pemilihan ini menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia. Presiden [[petahana]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] tidak dapat maju kembali dalam pemilihan ini karena dicegah oleh undang-undang yang melarang periode ketiga untuk seorang presiden.<ref>Denny Indrayana (2008) ''Indonesian Constitutional Reform 1999-2002: An Evaluation of Constitution-Making in Transition'', Kompas Book Publishing, Jakarta ISBN 978-979-709-394-5.</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.pemiluindonesia.com/files/UU-No-42-Tahun-2008.pdf |title=Law No. 42/2008 on the Election of the President and Vice-president |access-date=2011-04-16 |archive-date=2009-10-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091009144353/http://www.pemiluindonesia.com/files/UU-No-42-Tahun-2008.pdf |dead-url=yes }}</ref> Menurut UU Pemilu 2008, hanya partai yang menguasai lebih dari 20% kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]] atau memenangi 25% suara populer dapat mengajukan kandidatnya. Undang-undang ini sempat digugat di [[Mahkamah Konstitusi]], tetapi pada bulan Januari 2014, Mahkamah memutuskan undang-undang tersebut tetap berlaku.<ref>Markus Junianto Sihaloho, '[http://www.thejakartaglobe.com/news/presidential-threshold-likely-here-to-stay/ Presidential Threshold Likely to Here to Stay'], ''The Jakarta Globe'', 13 September 2013.</ref><ref>Ina Parlina, '[http://www.thejakartapost.com/news/2014/01/25/ruling-stymies-prabowo-s-bid.html Ruling stymies Prabowo's bid'], ''The Jakarta Post'', 25 Januari 2014.</ref> Pemilihan umum ini akhirnya dimenangi oleh pasangan [[Joko Widodo]]-[[Jusuf Kalla]] dengan memperoleh suara sebesar 53,15%, mengalahkan pasangan [[Prabowo Subianto]]-[[Hatta Rajasa]] yang memperoleh suara sebesar 46,85% sesuai dengan keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014.<ref>[http://www.antaranews.com/pemilu/berita/445322/kpu-tetapkan-jokowi-jk-sebagai-presiden-wapres-terpilih Antara News: KPU tetapkan Jokowi-JK sebagai presiden-wapres terpilih]</ref> Presiden dan Wakil Presiden terpilih [[Pelantikan Presiden Joko Widodo|dilantik]] pada tanggal 20 Oktober 2014, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
 
== KandidatLatar belakang ==
[[Berkas:Doodle-Pilpres-2014.jpg|jmpl|[[Google Doodle]] menyambut Pilpres 2014.|216x216px]]
Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Dalam hal tidak ada pasangan calon yang perolehan suaranya memenuhi persyaratan tersebut, 2 pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali dalam pemilihan umum (putaran kedua). Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat dalam pemilihan umum. Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang. Dalam hal perolehan suara terbanyak kedua dengan jumlah yang sama diperoleh oleh lebih dari 1 pasangan calon, penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.
 
=== ResmiCalon ===
; Keterangan: Ditulis miring artinya bukan partai politik pengusung (hanya partai politik pendukung saja)
Pemilihan umum ini diikuti oleh dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu [[Prabowo Subianto]], mantan Panglima [[Kostrad]] yang berpasangan dengan [[Hatta Rajasa]], mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2009-2014, serta [[Joko Widodo]], Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan [[Jusuf Kalla]], mantan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009. Pada tanggal 31 Mei 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 2 pasang calon Presiden dan Wakil Presiden, serta melakukan pengundian nomor urut pada 1 Juni 2014. Berikut adalah kandidat resmi beserta nomor urutnya yang telah ditetapkan KPU.
{| class="wikitable" align="center" width=100%
|-
! Nomor<br> urut<ref>{{Cite news|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/06/140601_pilpres_nomor_urut|title=Nomor urut pilpres: Prabowo-Hatta satu, Jokowi-JK dua|work=BBC|editor-last=|editor-first=|date=2014-06-01}}</ref>
! colspan="2"|Nomor urut !! Calon Presiden !! Calon Wakil Presiden !! Partai politik pengusul !! Partai politik pendukung !! Kursi di [[DPR RI]] ([[Pileg 2014|2014]]) !! Persentase kursi !! Suara legislatif
! colspan="2" |Kandidat !! Partai politik !! % suara !! % kursi
! Jumlah kursi DPR
! colspan="2" |Persyaratan <br /> % suara/kursi
|-
| rowspan="8" | <center><big>'''1'''</big>
! rowspan="2"|[[Kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|1]]
| colspan="2" rowspan="8" |Calon Presiden: '''[[Prabowo Subianto]]'''<br>Calon Wakil Presiden: '''[[Hatta Rajasa]]'''
| style="background:{{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}" rowspan="2"| || <gallery>Prabowo Subianto portrait.jpg|[[Prabowo Subianto]]</gallery> || <gallery>Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa.png|[[Hatta Rajasa]]</gallery>|| valign="top" rowspan="2"|{{unbulleted list|[[Partai Golongan Karya|Golkar]]|[[Partai Gerakan Indonesia Raya|Gerindra]]|[[Partai Amanat Nasional|PAN]]|[[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]|[[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]]|[[Partai Bulan Bintang|PBB]]}} || valign="top" rowspan="2"|{{unbulleted list|[[Partai Demokrat|Demokrat]]<ref>{{Cite news|first=Rahmat|last=Fiansyah|title=Partai Demokrat Resmi Dukung Prabowo-Hatta|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/06/30/1659074/Partai.Demokrat.Resmi.Dukung.Prabowo-Hatta|date=2014-06-30|access-date=2022-10-09|work=[[Kompas.com]]|publisher=|language=id|editor-last=Assifa|editor-first=Farid}}</ref>|[[Partai Aceh|PA]]<ref>{{Cite news|editor-first=Jafar M|editor-last=Sidik|title=Partai Aceh tegaskan dukung Prabowo-Hatta|url=https://www.antaranews.com/berita/442282/partai-aceh-tegaskan-dukung-prabowo-hatta|date=2014-07-03|access-date=2022-10-09|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Banda Aceh|language=id|last=Azhari}}</ref>}} || rowspan="2" |'''[[Koalisi Merah Putih]]''':<br/>Golkar/Gerindra/PAN/PKS/PPP{{Composition bar|292|560|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}<br><center>[[Berkas:PrabowoHatta.png|150px]]</center> || rowspan="2"| 51.9% || rowspan="2"| 59,311,996 (48.92%)
| {{Parpolicon|Golkar}} || 14,75 || 16,2 || 91 || rowspan="8" bgcolor="#B79164" | || rowspan="8" |<center><big>'''48,93/52'''</big></center><br/>{{Composition bar|292|560|hex=#B79164}}
|-
| {{Parpolicon|Gerindra}} || 11,81 || 13,0 || 73
| <center>[[Daftar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima Kostrad]] (1998) || <center>[[Daftar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menko Perekonomian]] (2009–2014)
|-
| {{Parpolicon|PAN}} || 7,59 || 8,7 || 48
! rowspan="2"|[[Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2]]
| style="background:{{Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/meta/color}}" rowspan="2"| || <gallery>Gubernur DKI Joko Widodo.jpg|[[Joko Widodo]]</gallery> || <gallery>Jusuf Kalla.jpg|[[Muhammad Jusuf Kalla]]</gallery>|| valign="top" rowspan="2"|{{unbulleted list|[[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]]|[[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]|[[Partai NasDem|NasDem]]|[[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]]}} || valign="top" rowspan="2"|[[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia|PKPI]]<ref>{{Cite web |url=http://nasional.inilah.com/read/detail/2103138/pkpi-jadi-partai-terakhir-dukung-jokowi-jk |title=PKPI jadi partai terakhir dukung Jokowi-JK |access-date=2014-06-23 |archive-date=2014-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140527070204/http://nasional.inilah.com/read/detail/2103138/pkpi-jadi-partai-terakhir-dukung-jokowi-jk/ |dead-url=yes }}</ref> || rowspan="2" |'''[[Koalisi Indonesia Hebat]]''':<br>PDI-P/PKB/NasDem/Hanura{{Composition bar|207|560|hex={{Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/meta/color}}}}<br><center>[[Berkas:JokowiJKadalahKita.png|150px]]</center> || rowspan="2"| 36.46% || rowspan="2"| 49,962,738 (39.98%)
|-
| {{Parpolicon|PKS}} || 6,79 || 7,1 || 40
| <center>[[Gubernur DKI Jakarta]] (2012–2014) || <center>[[Wakil Presiden Indonesia]] (2004–2009)
|-
| {{Parpolicon|PPP}} || 6,53 || 7,0 || 39
|-
| {{Parpolicon|PBB}} || 1,46 || 0 || 0
|- bgcolor=#d3d3d3
| {{Parpolicon|Demokrat}}<ref name="dempokratprabowo">{{Cite news|first=Rahmat|last=Fiansyah|title=Partai Demokrat Resmi Dukung Prabowo-Hatta|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/06/30/1659074/Partai.Demokrat.Resmi.Dukung.Prabowo-Hatta|date=2014-06-30|access-date=2022-10-09|work=[[Kompas.com]]|publisher=|language=id|editor-last=Assifa|editor-first=Farid}}</ref> || 10,19 || 10,9 || 61
|-
||'''Jumlah'''||'''48,93'''||'''52'''||'''292'''
|-
| rowspan="6" |<center><big>'''2'''</big>
| colspan="2" rowspan="6" |Calon Presiden: '''[[Joko Widodo]]'''<br>Calon Wakil Presiden: '''[[Jusuf Kalla]]'''
| {{Parpolicon|PDIP}} || 18,95 || 19,5 || 109 || rowspan="6" bgcolor="#C8161E" | || rowspan="6" |<center><big>'''39,97/37,1'''</big></center><br />{{Composition bar|207|560|hex=#C8161E}}
|-
| {{Parpolicon|PKB}} || 9,04 || 8,4 || 47
|-
| {{Parpolicon|NasDem}} || 6,72 || 6,3 || 36
|-
| {{Parpolicon|Hanura}} || 5,26 || 2,9 || 16
|- bgcolor=#d3d3d3
| ''{{Parpolicon|PKPI}}''<ref>{{Cite web |url=http://nasional.inilah.com/read/detail/2103138/pkpi-jadi-partai-terakhir-dukung-jokowi-jk |title=PKPI jadi partai terakhir dukung Jokowi-JK |access-date=2014-06-23 |archive-date=2014-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140527070204/http://nasional.inilah.com/read/detail/2103138/pkpi-jadi-partai-terakhir-dukung-jokowi-jk/ |dead-url=yes }}</ref> || 0,91 || 0 || 0
|-
| '''Jumlah''' || '''39,97''' || '''37,1''' || '''207'''
|}
 
=== Kandidat dari Koalisi Merah Putih ===
{| class="wikitable" style="font-size:90%; text-align:center;"
|-
!colspan=2|[[Berkas:Brown flag waving.svg|65px|center|link=Koalisi Merah Putih]]<big>Kandidat nomor urut 1</big>
|-
! style="width:3em; font-size:135%; background:#B79164; width:200px;"| [[Prabowo Subianto|{{color|white|Prabowo Subianto}}]]
! style="width:3em; font-size:135%; background:#B79164; width:200px;"| [[Hatta Rajasa|{{color|white|Hatta Rajasa}}]]
|- style="color:#000; font-size:100%; background:#F6CFA0;"
| style="width:3em; width:200px;"|'''Calon Presiden'''
| style="width:3em; width:200px;"|'''Calon Wakil Presiden'''
|-
| [[Berkas:Pilpres 2014 Prabowo-Hatta (cropped).png|257x257px]]
| [[Berkas:Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa.png|257x257px]]
|- <!--Jabatan terakhir di pemerintahan-->
| [[Daftar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] (1998)
| [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]] (2009–2014)
|-
| colspan=2 bgcolor="#B79164" |
|-
| colspan=2 |<center>{{percentage bar|51.9|c=#F6CFA0|width=250}}
|-
| colspan=2 |{{bold|[[Koalisi Merah Putih]]}}
|-
| colspan=2 |[[Berkas:PrabowoHatta.png|211x211px]]
|}
[[Prabowo Subianto]] yang menjadi calon wakil presiden bagi [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]] pada [[Pilpres 2009|2009]] menyatakan maju dalam pemilihan presiden berikutnya.<ref>{{Cite web|date=30 Oktober 2010|title=Prabowo Siap Maju Capres 2014 |author=|location=Jakarta|url=https://nasional.tempo.co/read/288287/prabowo-siap-maju-capres-2014|work=Tempo|website=tempo.co|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Dia diusulkan [[Partai Gerindra]] sebagai kandidat presiden melalui kongres luar biasa.<ref>{{Cite web|date=20 Januari 2012|title=KLB Gerindra tetapkan Prabowo capres 2014 |author=Santoso, Bowo|location=Jakarta|url=https://www.gresnews.com/berita/politik/64431-klb-gerindra-tetapkan-prabowo-capres-2014/|work=Gresnews|website=gresnews.com|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Usai pencalonannya, [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]] turut mendukung Prabowo dengan mendorong kader internalnya sebagai pendamping.<ref>{{Cite web|date=13 Mei 2014|title=PKS Masih Harap Bisa Usung Calon Pendamping Prabowo |editor-last=Sadikin |editor-first=Rendy |location=Jakarta|url=https://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/13/pks-masih-harap-bisa-usung-calon-pendamping-prabowo |work=Tribun News|website=tribunnews.com|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Pada akhirnya, ia memilih [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]] periode 2009–2014 yang juga [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Mensesneg]] (2007–2009), [[Menteri Perhubungan Indonesia|Menhub]] (2004–2007), [[Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia|Menristek]] (2001–2004), dan mantan anggota [[DPR RI]], yaitu [[Hatta Rajasa]] dari [[Partai Amanat Nasional|PAN]].<ref>{{Cite web|date=19 Mei 2014|title=Hatta Resmi Jadi Cawapres Prabowo |last=Gumiwang |first=Ringkang |location=Jakarta|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20140519/9/229016/hatta-resmi-jadi-cawapres-prabowo |work=Bisnis|website=bisnis.com|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Keduanya dideklarasikan pada 19 Mei 2014 dengan didukung oleh [[Partai Golongan Karya|Golkar]], Gerindra, PAN, PKS, [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Bulan Bintang|PBB]].<ref>{{Cite web|date=19 Mei 2014|title=Deklarasi Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa |location=Jakarta|url=https://visual.republika.co.id/berita/n5tpdm/deklarasi-pasangan-prabowo-subianto-dan-hatta-rajasa |work=Republika|website=republika.co.id|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Mayoritas partai pengusung adalah partai anggota sekretariat gabungan di bawah pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Gerindra yang selama ini beroposisi membentuk koalisi bersama partai propemerintah yang dinamai [[Koalisi Merah Putih]]. Saat itu, Golkar mengusungnya tidak lain karena akan diberi mandat pada posisi "menteri utama" yang diisi oleh [[Aburizal Bakrie]], ketua umum partai ketika itu.<ref>{{Cite web|date=21 Mei 2014|title=Hormati Golkar, ARB Dijanjikan Posisi Menteri Utama |location=Jakarta|url=https://politik.rmol.id/read/2014/05/21/156186/hormati-golkar,-arb-dijanjikan-posisi-menteri-utama- |work=Republika Merdeka Online|website=RMOL.id|access-date=23 Desember 2023}}</ref><ref>{{Cite web|date=20 Mei 2014|title=Ical: Jabatan Menteri Utama itu Seperti Perdana Menteri|location=Jakarta|url=https://news.detik.com/berita/d-2586974/ical-jabatan-menteri-utama-itu-seperti-perdana-menteri |work=Detik News |website=detik.com|access-date=23 Desember 2023}}</ref> Selain menteri, mereka juga akan memberi mandat kepada [[Mahfud MD]] selaku ketua tim kampanye sebagai jaksa agung apabila terpilih.<ref>{{Cite web|date=21 Mei 2014|title=Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri|location=Jakarta|url=https://pemilu.tempo.co/read/579205/mahfud-dijanjikan-jabatan-lebih-dari-menteri |work=Tempo |website=tempo.co|access-date=23 Desember 2023}}</ref>
 
=== Kandidat dari Koalisi Indonesia Hebat ===
{| class="wikitable" style="font-size:90%; text-align:center;"
|-
!colspan=2|[[Berkas:Red flag waving.svg|65px|center|link=Koalisi Indonesia Hebat]]<big>Kandidat nomor urut 2</big>
|-
! style="width:3em; font-size:135%; background:#C8161E; width:200px;"| [[Joko Widodo|{{color|white|Joko Widodo}}]]
! style="width:3em; font-size:135%; background:#C8161E; width:200px;"| [[Jusuf Kalla|{{color|white|Jusuf Kalla}}]]
|- style="color:#000; font-size:100%; background:#ffd0d7;"
| style="width:3em; width:200px;"|'''Calon Presiden'''
| style="width:3em; width:200px;"|'''Calon Wakil Presiden'''
|-
| [[Berkas:Joko_Widodo_presidential_portrait_(2016).jpg|257x257px]]
| [[Berkas:Jusuf Kalla 2016 vice-presidential portrait.jpg|257x257px]]
|- <!--Jabatan terakhir-->
| [[Gubernur DKI Jakarta]] (2012–2014)
| [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden ke-10 Indonesia]] (2004–2009)
|-
| colspan=2 bgcolor="#C8161E" |
|-
| colspan=2 |<center>{{percentage bar|36.46|c=#ffd0d7|width=250}}
|-
| colspan=2 |{{bold|[[Koalisi Indonesia Hebat]]}} [[Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|(Tim Kampanye Nasional)]]
|-
| colspan=2 |[[Berkas:JokowiJKadalahKita.png|211x211px]]
|}
[[Megawati Soekarnoputri]] secara potensial masuk bursa pencalonan presiden 2014. Ia menyatakan kesediaannya untuk maju menjadi kandidat presiden jika dikehendaki rakyat.<ref>{{Cite web|date=16 April 2012|title=I will run for president if people want": Megawati |location=Jakarta|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/16/i-will-run-president-if-people-want-me-megawati.html |work=The Jakarta Globe |website=thejakartaglobe.com |language=en |access-date=23 Desember 2023}}{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131203070410/http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/16/i-will-run-president-if-people-want-me-megawati.html |date=2013-12-03 }}</ref> Begitu pula anaknya yang juga anggota [[DPR RI]], [[Puan Maharani]] yang turut berpotensi dicalonkan PDI-P.<ref>{{cite web | url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/06/puan-ready-join-2014-race.html | title=Puan ready to join the | publisher=The Jakarta Post | accessdate=12 Juli 2014}}</ref> Pada akhirnya, nama Jokowi ditetapkan sebagai calon presiden sejak akhir 2013 oleh ketua umumnya, Megawati.<ref>{{Cite web|last=Riza|first=Budi|date=5 September 2013|title=Mega Sudah Pilih Jokowi Jadi Capres Sejak 2013|location=Jakarta|url=https://pemilu.tempo.co/read/595094/mega-sudah-pilih-jokowi-jadi-capres-sejak-2013 |work=Tempo |website=tempo.co |access-date=23 Desember 2023}}</ref>
 
[[Joko Widodo]] merupakan [[Wali Kota Surakarta]] periode 2005–2012 dan [[Gubernur DKI Jakarta|Gubernur petahana DKI Jakarta]] saat itu dicalonkan oleh [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]] sebagai kandidat presiden.<ref>{{Cite web|date=14 Maret 2014|title=Jokowi resmi jadi capres PDI Perjuangan|location=Jakarta|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/03/140314_jokowi_capres_pdiperjuangan.amp |work=BBC |website=bbc.com |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Sebelumnya, nama Jokowi tidak diperhitungkan dalam pencalonan presiden. Namun, spekulasi muncul pasca kemenangan Jokowi di [[DKI Jakarta]] pada [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012|pemilihan gubernur 2012]] yang mendorong pencalonannya di tingkat nasional.<ref>{{Cite web|date=5 September 2013|title=Capres PDIP semakin mengerucut ke Jokowi|location=Jakarta|url=https://www.antaranews.com/berita/394102/capres-pdip-semakin-mengerucut-ke-jokowi |work=Antara News |website=antaranews.com |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Pencalonannya ditanggapi oleh mantan [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden ke-10 Indonesia]], [[Jusuf Kalla]] yang mengkritik Jokowi agar menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya di Jakarta.<ref>{{Cite web|last=Maharani|first=Dian|date=21 Februari 2013|title=JK: Buktikan Sukses di Jakarta, Jokowi Baru "Nyapres"|location=Jakarta|url=https://travel.kompas.com/read/2013/02/21/14112059/jk-buktikan-sukses-di-jakarta-jokowi-baru-quotnyapresquot |work=Kompas |website=kompas.com |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Kelak justru Jusuf Kalla didorong oleh [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]] sebagai pendamping bagi Jokowi.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=16 Maret 2014|title=PKB Tawarkan JK dan Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi|location=Jakarta|url=https://news.detik.com/berita/d-2527032/pkb-tawarkan-jk-dan-mahfud-md-jadi-cawapres-jokowi |work=Detik News |website=detik.com |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Kemudian, ia dipilih menjadi wakil Jokowi yang justru tidak didukung oleh partainya, Golkar.<ref>{{Cite web|last=Akuntono |first=Indra |date=18 Mei 2014|title=Politisi Senior Golkar: JK Mengaku Resmi Cawapres Jokowi|location=Jakarta|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/05/18/1120094/Politisi.Senior.Golkar.JK.Mengaku.Resmi.Cawapres.Jokowi |work=Kompas |website=kompas.com |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Mereka dicalonkan oleh [[Koalisi Indonesia Hebat|koalisi]] yang mayoritas partai pengusung merupakan oposisi pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]].
 
=== Kandidat dari Partai Demokrat ===
{{main|Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013}}
{| class="wikitable mw-collapsible mw-collapsed" style="font-size:90%"
|-
| colspan="11" style="text-align:center; width:600px; font-size:120%; color:white; background:{{Partai Demokrat/meta/color}};"|''Kandidat yang berkontestasi melalui Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat''
|-
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Ali Masykur Musa]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Anies Baswedan]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Dahlan Iskan]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Dino Patti Djalal]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Endriartono Sutarto]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Gita Wirjawan]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Hayono Isman]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Irman Gusman]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Marzuki Alie]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Pramono Edhie Wibowo|Pramono Edhie]]
! scope="col" style="width:3em; font-size:120%;"|[[Sinyo Harry Sarundajang|Sinyo Harry]]
|-
|[[Berkas:Missing photo.svg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Anies-baswedan-Dec-2010.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Dahlan Iskan.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Dino Patti Djalal (2020).png|center|120x120px]]
|[[Berkas:Endriartono Sutarto.png|center|120x120px]]
|[[Berkas:KIBII Gita Wirjawan.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Hayono isman.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Irman Gusman Official Portrait.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Marzuki Alie Official Portrait.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.jpg|center|120x120px]]
|[[Berkas:Sinyo Harry Sarundajang, Governor of North Sulawesi (cropped).jpg|center|120x120px]]
|- style="text-align:center"
|Anggota [[Badan Pemeriksa Keuangan]]<br /><small>(2009–2014)</small>
|[[Rektor Universitas Paramadina]]<br /><small>(2007–2015)</small>
|[[Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri Badan Usaha Milik Negara]]<br /><small>(2011–2014)</small>
|[[Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]<br /><small>(2010–2013)</small>
|[[Panglima Tentara Nasional Indonesia]]<br /><small>(2002-2006)</small>
|[[Menteri Perdagangan Indonesia|Menteri Perdagangan]]<br /><small>(2011–2014)</small>
|[[Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menteri Pemuda dan Olahraga]]<br /><small>(1993–1998)</small>
|[[Ketua Dewan Perwakilan Daerah]]<br /><small>(2009–2016)</small>
|[[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]<br /><small>(2009–2014)</small>
|[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]<br /><small>(2011-2013)</small>
|[[Gubernur Sulawesi Utara]]<br /><small>(2005–2015)</small>
|}
Pada 2013, [[Partai Demokrat]] menggelar [[Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013|konvensi calon presiden]] secara semi terbuka untuk menjaring kandidat yang layak diusung sebagai calon presiden dari Demokrat, baik dari kader internal maupun eksternal.<ref>{{Cite web|date=30 Agustus 2013|title=Eleven Hopefuls, but all Eyes on Pramono|location=Jakarta|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/eleven-hopefuls-but-all-eyes-on-pramono/ |work=The Jakarta Globe |website=thejakartaglobe.com |language=en |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Saat itu, Demokrat menjadi partai pemenang pemilihan umum tahun 2009 dengan memperoleh 13,4% kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]]. Salah satu peserta konvensi, [[Dahlan Iskan]] ditetapkan sebagai pemenang konvensi, beberapa hari setelah [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan legislatif]] berakhir. Namun, Partai Demokrat memutuskan tidak mencalonkan Dahlan setelah gagal mencapai ambang batas presiden sebesar 20% kursi atau 25% suara pada pemilihan umum 2014.<ref>{{Cite web|title=Golkar Party, Democrats Leave Coalition Puzzle Unsolved|location=Jakarta|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/golkar-party-democrats-leave-coalition-puzzle-unsolved/ |work=The Jakarta Globe |website=thejakartaglobe.com |language=en |access-date=23 Desember 2023}}</ref> Pasca pemilihan legislatif, Demokrat menetapkan pilihan untuk netral dalam pemilihan presiden 2014.<ref>{{Cite news|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140520_demokrat_sikap_netral.amp |title=Partai Demokrat memilih netral dalam pilpres |work=BBC|editor-last=|editor-first=|date=2014-05-20}}</ref> Pada akhirnya, Demokrat mendukung pencalonan Prabowo-Hatta.<ref name="dempokratprabowo"/>
 
=== Lainnya ===
Baris 86 ⟶ 227:
* [[Djoko Suyanto]], Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
* [[Kristiani Herawati|Ani Yudhoyono]], [[Ibu Negara Republik Indonesia|Ibu Negara Indonesia]]<ref>[http://www.thejakartaglobe.com/home/democrats-like-ani-yudhoyono-for-2014-presidential-race/518048 Democrats Like Ani Yudhoyono for 2014 Presidential Race], ''The Jakarta Globe'', 15 Mei 2012.</ref>
* [[Megawati Soekarnoputri]], mantan Presiden Indonesia<ref>'[http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/16/i-will-run-president-if-people-want-me-megawati.html "I will run for president if people want": Megawati'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131203070410/http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/16/i-will-run-president-if-people-want-me-megawati.html |date=2013-12-03 }},</ref>
* [[Puan Maharani]], anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI<ref name="jakartapostj">{{cite web | url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/06/puan-ready-join-2014-race.html | title=Puan ready to join the | publisher=The Jakarta Post | accessdate=12 Juli 2014}}</ref>
* [[Rizal Ramli]], mantan [[Menteri Keuangan Indonesia]]
* [[Rhoma Irama]], musisi<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/14/dangdut-king-ready-presidency.html |title=‘Dangdut’ king ready for presidency |publisher=The Jakarta Post |date=14 November 2012 |accessdate=14 November 2012}}</ref>
Baris 94 ⟶ 233:
* [[Sutiyoso]], mantan Gubernur Jakarta<ref name="inhilah">{{cite web | url=http://nasional.inilah.com/read/detail/1879893/sutiyoso-layak-diusung-sebagai-capres-2014#.U8DdVpXlrIU | title=Sutiyoso Layak Diusung Sebagai Capres 2014 | publisher=Inilahcom | accessdate=12 Juli 2014 | archive-date=2014-02-02 | archive-url=https://web.archive.org/web/20140202093308/http://nasional.inilah.com/read/detail/1879893/sutiyoso-layak-diusung-sebagai-capres-2014#.U8DdVpXlrIU | dead-url=yes }}</ref>
Beberapa di antaranya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon Presiden. Namun, ada juga yang akhirnya bergabung ke salah satu calon Presiden dan calon Wakil Presiden resmi yang ditetapkan KPU.
 
;Konvensi Partai Demokrat
Sejak tahun 2013, Partai Demokrat menyelenggarakan [[Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat|konvensi semi terbuka]] untuk menjaring calon-calon yang layak diajukan sebagai calon Presiden. Salah satu peserta konvensi, Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang konvensi, beberapa hari setelah pemilihan umum legislatif berakhir. Namun, Partai Demokrat memutuskan untuk tidak mencalonkan Dahlan Iskan setelah gagal mencapai batas 20% kursi / 25% suara pada pemilu legislatif April 2014.<ref>'[http://www.thejakartaglobe.com/news/golkar-party-democrats-leave-coalition-puzzle-unsolved/ Golkar Party, Democrats Leave Coalition Puzzle Unsolved],</ref> Berikut ini adalah daftar peserta konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat:
* [[Ali Masykur Musa]], anggota Badan Pemeriksa Keuangan<ref name="thejakartaglobe.com">'[http://www.thejakartaglobe.com/news/eleven-hopefuls-but-all-eyes-on-pramono/ Eleven Hopefuls, but all Eyes on Pramono'], ''The Jakarta Globe, 30 Agustus 2013.</ref>
* [[Anies Baswedan]], rektor [[Universitas Paramadina]] <ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Dahlan Iskan]], Menteri BUMN<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Dino Patti Djalal]], Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Endriartono Sutarto]], mantan Panglima [[Tentara Nasional Indonesia]]<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Gita Wirjawan]], Menteri Perdagangan<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Hayono Isman]], anggota Dewan Perwakilan Rakyat <ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Irman Gusman]], Ketua [[Dewan Perwakilan Daerah]]<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Marzuki Alie]], Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]]<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Pramono Edhie Wibowo]], mantan Kepala Staf Angkatan Darat<ref name="thejakartaglobe.com"/>
* [[Sinyo Harry Sarundajang]], Gubernur Sulawesi Utara<ref name="thejakartaglobe.com"/>
 
== Garis waktu ==
Baris 197 ⟶ 322:
== Koalisi Partai Politik ==
=== Kontroversi Koalisi Merah Putih Pra Pilpres 2014 ===
;==== Partai Golongan Karya<span id="Golkar"></span> ====
{{taknetral}}
Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Golkar pada tanggal 18 Mei 2014 memutuskan untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden ataupun Calon Wakil Presiden serta memberikan kewenangan kepada Aburizal Bakrie untuk menentukan arah kebijakan politik dan koalisi.<ref>[http://www.solopos.com/2014/05/18/pilpres-2014-inilah-hasil-rapimnas-golkar-508520 Inilah Hasil Rapimnas Golkar], Diakses dari situs berita Solopos pada 10 Agustus 2014</ref> Golkar sebagai parpol yang menempati tempat kedua dalam Pileg 2014 (setelah [[PDIP]]) dengan perolehan 91 kursi (14,75%), di prediksi akan membangun poros tengah bersama partai Demokrat untuk mengimbangi kekuatan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta,<ref name=":1">[http://pemilu.okezone.com/read/2014/05/13/567/984366/bentuk-poros-ketiga-demokrat-golkar-jajaki-koalisi Bentuk Poros Ketiga Demokrat-Golkar Jajaki Koalisi]. Diakses dari situs berita Okezone pada 10 Agustus 2014</ref> namun kenyataannya, ketua umum Golkar Aburizal Bakrie lebih memilih bergabung dengan koalisi Prabowo-Hatta dengan meminta jatah "Menteri Senior" sehingga bertentangan dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2014.<ref>[http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/05/19/269578746/Minta-Jatah-Menteri-Golkar-Merapat-ke-Prabowo Minta Jatah Menteri, Golkar Merapat ke Prabowo], Diakses dari situs berita Tempo pada 10 Agustus 2014</ref>
Baris 209 ⟶ 334:
Sosok Aburizal Bakrie yang fenomenal dengan kasus "luapan [[Lumpur Lapindo]]" di [[Porong]], [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] merupakan beban yang harus di tanggung oleh Koalisi Merah Putih. Saat Aburizal Bakrie bergabung dalam kubu Prabowo-Hatta, masyarakat Jawa Timur enggan memberikan dukungannya kepada pasangan tersebut.<ref>[http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/28/korban-lapindo-ogah-dukung-prabowo-hatta-karena-trauma-terhadap-ical Korban Lapindo Ogah Dukung Prabowo-Hatta karena Trauma Terhadap Ical]. Diakses dari situs berita Tribunnews pada 10 Agustus 2014</ref> Berdasarkan data pemilihan legislatif 2014, kubu Prabowo Hatta diramalkan unggul di Jawa Timur dengan total 46 kursi parlemen (PKS 2 kursi; Golkar 11; Gerindra 11 kursi; Demokrat 11 kursi; PAN 7 kursi; PPP 4 kursi) dan kubu Jokowi-JK hanya 41 kursi parlemen (Nasdem 7 kursi; PKB 15 kursi; PDI Perjuangan 17 kursi; Hanura 2 kursi).<ref name=":0">[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/05/13/inilah-perolehan-kursi-dpr-10-parpol-di-33-propinsi-pdip-terbanyak-hanura-paling-sedikit Inilah Perolehan Kursi DPR 10 Parpol di 33 Propinsi], Diakses dari situs berita Tribunnews pada 10 Agustus 2014</ref> Berdasarkan data resmi KPU, Pasangan Jokowi-JK menang di Jawa Timur dengan perolehan 53.17%.
 
;==== Partai Persatuan Pembangunan<span id="PPP"></span> ====
Sebelum Koalisi Merah Putih terbentuk, Partai Persatuan Pembangunan mempunyai masalah dalam hal krisis kepemimpinan di dalam internal partai berlambang Kabah tersebut. Polemik di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berawal dari kedatangan Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) [[Suryadharma Ali]] dalam kampanye akbar Partai Gerindra di [[Gelora Bung Karno]], Senayan pada tanggal 23 Maret 2014.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/03/23/1529177/Prabowo.Bingung.Suryadharma.Ali.Datang.di.Kampanye.Gerindra Prabowo Bingung Suryadharma Ali Datang di Kampanye Gerindra], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref> Kehadiran Suryadharma Ali untuk mendukung Prabowo adalah keputusan sepihak tanpa melalui prosedur parpol, sehingga menimbulkan polemik di lapisan bawah kader PPP di mana Prabowo tidak masuk dalam satu di antara delapan bakal capres yang ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/03/24/1346536/Suharso.Monoarfa.Prabowo.Tak.Masuk.Daftar.Bakal.Capres.PPP Suharso Monoarfa: Prabowo Tak Masuk Daftar Bakal Capres PPP], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref>
 
Atas sikap tersebut, sebanyak 27 dewan pimpinan wilayah (DPW) PPP mendesak agar Suryadharma segera dijatuhi sanksi, mulai dari pemberhentian sementara hingga pemecatan. Pengurus wilayah PPP protes lantaran sikap Suryadharma itu dianggap melecehkan usaha yang tengah dibangun kader di akar rumput di mana saat para kader PPP berjuang untuk memenangkan PPP, Suryadharma justru membelot ke partai lain.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/04/09/1923381/27.DPW.PPP.Desak.Suryadharma.Dipecat.sebagai.Ketum. 27 DPW PPP Desak Suryadharma Dipecat sebagai Ketum], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref> Atas desakan tersebut, Suryadharma memecat Waketum PPP dan empat Ketua DPW, yaitu Suharso Monoarfa dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Rachmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW SumatraSumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaludin Noor.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/04/16/1755306/Suryadharma.Pecat.Waketum.PPP.dan.Empat.Ketua.DPW Suryadharma Pecat Waketum PPP dan Empat Ketua DPW], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref>
 
Setelah pemecatan dilontarkan oleh Suryadharma Ali, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbagi menjadi dua kubu yakni kubu yang mendukung keputusan Suryadharma Ali untuk menjalin koalisi dengan Prabowo dan kubu yang menentang. Internal PPP menganggap bahwa Suryadharma Ali telah bertindak otoriter dengan memecat kader tanpa prosedur yang jelas dan membuat arah koalisi tanpa melalui proses rapimnas.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2014/04/19/2157449/Ulama.Tasikmalaya.Nilai.SDA.Pemimpin.Otoriter Ulama Tasikmalaya Nilai SDA Pemimpin Otoriter], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref> Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi menjelaskan PPP merupakan sebuah partai yang memiliki aturan dan konstitusinya sendiri. Menurutnya, tidak ada seorang pun di dalam partai yang bisa menempatkan dirinya di atas aturan dan konstitusi tersebut.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/04/19/2313351/Kisruh.Internal.PPP.Minta.Maaf.kepada.Umat.Islam Kisruh Internal, PPP Minta Maaf kepada Umat Islam]. Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref>
Baris 222 ⟶ 347:
Pada tanggal 12 Mei 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melaksanakan rapat pimpinan nasional yang akhirnya resmi memutuskan arah koalisinya ke Prabowo Subianto. Keputusan koalisi PPP ke Prabowo dilakukan secara musyawarah mufakat yang melibatkan 33 Dewan Pimpinan Wilayah PPP seluruh Indonesia.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/05/12/0218266/PPP.Resmi.Dukung.Prabowo.pada.Pilpres PPP Resmi Dukung Prabowo pada Pilpres], Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014</ref>
 
Pada masa kampanye pemilihan Presiden 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013.<ref>[{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/05/22/1832203/KPK.Tetapkan.Menteri.Agama.Suryadharma.Ali.Tersangka |title=KPK Tetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali Tersangka], Diakses dari situs berita |website=Kompas.com|date=22 padaMei 102014|access-date=14 AgustusSeptember 20142023}}</ref> Sebelumnya, bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memuji kinerja Suryadharma sebagai Menteri Agama. Prabowo menilai, penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya sudah sangat baik.<ref>[{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/05/16/2108363/Prabowo.Puji.Suryadharma.soal.Penyelenggaraan.Haji |title=Prabowo Puji Suryadharma soal Penyelenggaraan Haji], Diakses dari situs berita |website=Kompas.com|date=16 padaMei 102014|access-date=14 AgustusSeptember 20142023}}</ref>
 
Penetapan Suryadharma Ali sebagai tersangka dalam masa kampanye menambah sentimen negatif terhadap Koalisi Merah Putih.
 
;==== Partai Demokrat<span id="Demokrat"></span> ====
Partai Demokrat merupakan partai pemenang pemilu 2009 di mana Partai Demokrat mengantongi 20,85% suara atau 150 anggota legislatif, akan tetapi pada pemilihan legislatif 2014, Demokrat hanya mampu mengantongi 10,19% suara atau 61 anggota legislatif. Suara partai demokrat berguguran di setiap lini lumbung suara Demokrat, akibatnya partai Demokrat tidak mampu mengajukan calon presiden tetapi harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan capres.
 
Terlepas dari suara Demokrat yang terjun bebas tidak dapat dipisahkan dengan rentetan kasus korupsi yang melibatkan pentolan kader demokrat di saat itu,<ref>[{{cite news|url=http://www.merdeka.com/politik/bintang-iklan-anti-korupsi-demokrat-yang-diciduk-kpk.html |title=Bintang iklan anti-korupsi Demokrat yang diciduk KPK], Diakses dari situs berita |website=Merdeka pada 11.com|access-date=14 Agustus 2014}}</ref> sebut saja:
* Muhammad Nazarudin, Bendahara Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada bulan Juni 2011 dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, SumatraSumatera Selatan.
* Angelina Sondakh, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembahasan anggaran proyek Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada pertengahan tahun 2012.
* Andi Mallarangeng, sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat yang kala itu juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, ditetapkan sebagai tersangka pada bulan Desember 2012 dalam kasus pembangunan pusat olahraga (''sport center'') di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baris 236 ⟶ 361:
* Sutan Bhatoegana, sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana sebagai tersangka pada tanggal 14 Mei 2014 atas kasus dugaan korupsi terkait dengan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian ESDM tahun 2013.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/05/14/1333338/KPK.Tetapkan.Sutan.Bhatoegana.sebagai.Tersangka KPK Tetapkan Sutan Bhatoegana sebagai Tersangka], Diakses dari situs berita Kompas pada 11 Agustus 2014</ref>
 
SBY yang kala itu menjabat sebagai ketua umum demokrat menyatakan akan bersikap netral atau tidak akan bergabung secara formal dengan kubu capres Jokowi atau kubu capres Prabowo dalam pemilu presiden nanti, tetapi SBY meminta kepada kader Demokrat untuk tidak golput. Pernyataan resmi Partai Demokrat ini sesuai dengan hasil Rapimnas Partai Demokrat pada 17 Mei 2014 lalu, di mana Demokrat akan bersikap netral dalam pemilu presiden Juli nanti.<ref>[{{cite news|url=http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140520_demokrat_sikap_netral.shtml |title=Partai Demokrat memilih netral dalam pilpres], Diakses dari situs berita |website=BBC News|location=Indonesia|date=20 padaMei 112014|access-date=14 AgustusSeptember 20142023}}</ref>
 
Demokrat gagal membentuk poros baru lantaran perolehan suara di pemilu legislatif hanya sekitar 10 persen, sehingga konvensi partai Demokrat untuk mengusung calon Presiden menjadi tidak relevan. Partai Demokrat kemudian berusaha membuka wacana untuk membangun poros tengah bersama partai Golkar demi mengimbangi kekuatan Jokowi-JK ataupun Prabowo-Hatta, tetapi keinginan itu harus kandas di tengah jalan karena Demokrat ditinggalkan partai Golkar yang lebih memilih menerima tawaran "Menteri Senior" dari kubu Prabowo-Hatta.<ref name=":1" /> Ini berakibat pada partai Demokrat menjadi partai terakhir yang belum menentukan sikap akan arah pilihan politik.
 
Dukungan informil partai Demokrat terhadap Prabowo-Hatta mengalir saat Pasangan capres-cawapres dari koalisi Merah Putih Prabowo-Hatta memaparkan visi misinya di depan elite dan kader Partai Demokrat di Hotel Sahid Jaya, Bogor. Akan tetapi SBY tidak hadir dalam acara tersebut demi menjaga netralitas sebagai seorang Presiden.<ref>[{{cite news|url=http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/01/sby-tak-akan-hadir-saat-prabowo-hatta-paparkan-visi-misi-ke-demokrat |title=SBY Tak Akan Hadir Saat Prabowo-Hatta Paparkan Visi-Misi ke Demokrat],|first=Srihandriatmo|last=Malau|editor-first=Gusti|editor-last=Sawabi|website=Tribunnews.com|date=1 DiaksesJuni dari2014|access-date=14 situsSeptember berita Kompas pada 11 Agustus 20142023}}</ref>
 
Akan tetapi, beberapa tokoh Demokrat justru merapat ke pasangan Jokowi-JK atas nama dukungan pribadi, antara lain:
Baris 254 ⟶ 379:
 
=== Kontroversi Koalisi Tanpa Syarat Pra Pilpres 2014 ===
;==== [[Muhammad Jusuf Kalla]] ('''JK''')<span id="JK"></span> ====
Pada tanggal 19 Mei 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura mendeklarasikan penetapan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joang 45, Menteng.<ref>[http{{cite news|url=https://www.antaranews.com/pemilu/berita/434938/jusuf-kalla-resmi-dampingi-jokowi-sebagai-cawapres |title=Jusuf Kalla resmi dampingi Jokowi sebagai cawapres],|editor=Maryati|website=Antaranews|date=19 DiaksesMei dari2014|access-date=14 situsSeptember 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20160305032709/https://www.antaranews.com/pemilu/berita/434938/jusuf-kalla-resmi-dampingi-jokowi-sebagai-cawapres|archive-date=5 AnratanewsMaret pada 11 Agustus 20142016|url-status=dead}}</ref> Jusuf Kalla terpilih menjadi Calon Wakil Presiden dengan menyingkirkan kandidat kuat lainnya yakni Mahfud MD dan Ryamizard Ryacudu.
 
Pada saat itu, partai Golkar belum resmi memutuskan sikap politiknya apakah akan mengusung capres atau bergabung dengan koalisi. Melalui proses negosiasi yang panjang dan berliku, pada akhirnya Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta dengan meminta jatah "Menteri Senior" daripada mendukung rekan separtainya yang maju sebagai Cawapres. Jusuf Kalla dianggap sebagai sosok yang fenomenal karena karena ia tidak di dukung secara resmi oleh partai yang membesarkannya (partai Golkar), akan tetapi Jusuf Kalla mampu memecah kekuatan Golkar dengan mendapat dukungan dari kader dan simpatisan Golkar di akar rumput.
 
Penetapan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden mendapat beragam kritik dari pengamat politik, salah satu nya adalah pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit. Arbi Sanit menyatakan bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla akan sulit bekerja sama dan bahkan berpotensi untuk menyandera Jokowi. Ia menambahkan, Jusuf Kalla suka bertindak sendiri tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pasangannya, sehingga berpotensi memunculkan "matahari kembar". Arbi Sanit memperkirakan JK akan mengulangi skenario pemerintahan 2004-2009 di saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.<ref>[{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/01/n3cnw7-arbi-sanit-jkjokowi-berpotensi-munculkan-matahari-kembar |title=Arbi Sanit: JK-Jokowi Berpotensi Munculkan Matahari Kembar], Diakses dari situs berita |first=Taufik|last=Rachman|website=Republika|date=1 padaApril 112014|access-date=15 AgustusSeptember 2014}}</ref> Dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menampik hal tersebut, "Kalau kami ibarat kereta, kami kereta yang mesinnya lebih kuat. Dan bagaikan matahari, kami matahari yang sinarnya lebih kuat bukan dua matahari".<ref>[{{cite news|url=http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/28/103627/2593671/1562/denny-ja-jokowi-jk-tak-akan-jadi-matahari-kembar |title=Denny JA: Jokowi-JK Tak Akan Jadi Matahari Kembar]|first=Elvan|last=Dany {{WebarchiveSutrisno|website=Detiknews|date=28 Mei 2014|access-date=15 September 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20140812203911/http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/28/103627/2593671/1562/denny-ja-jokowi-jk-tak-akan-jadi-matahari-kembar |archive-date=2014-08-12 }}, Diakses dari situs berita Detik pada 11 Agustus 2014|url-status=dead}}</ref>
 
Pada saat masa kampanye, beredar video wawancara Jusuf Kalla dengan salah satu stasiun [[televisi]] swasta]] yang menyatakan "Kalau Jokowi Tiba-Tiba Jadi Presiden Bisa Hancur Negeri Ini", video inilah dijadikan alat propaganda oleh pihak lawan dengan menayangkannya berulang kali di beberapa stasiun swasta dan media cetak.{{fact}} Namun, dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menyatakan bahwa pernyataan itu dia keluarkan saat Jokowi baru 3-4 bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sehingga Jokowi dianggapnya belum memiliki kapasitas mumpuni sebagai calon Presiden.<ref>[{{cite news|url=https://idwww.berita.yahoomerdeka.com/politik/sebut-jokowi-capres-indonesia-hancur-jk-berdalih-itu-084245723tahun-lalu.html |title=Sebut Jokowi capres Indonesia hancur, JK berdalih itu tahun lalu]{{Pranala mati|datewebsite=Januari 2022 Merdeka.com|bot=InternetArchiveBot |fixaccess-attempteddate=yes15 September 2023}}, Diakses dari situs berita Yahoo pada 11 Agustus 2014</ref>
 
Jusuf Kalla terbukti mempunyai kepiawaian dalam menangani masalah konflik di beberapa daerah di Indonesia, antara lain Poso, Ambon, dan Aceh, sehingga diduga penduduk setempat mempunyai ikatan emosional dengan sosok Jusuf Kalla.<ref>[{{cite news|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/25/sekali-lagi-tentang-prestasi-jusuf-kalla |title=Sekali Lagi tentang Prestasi Jusuf Kalla], Diakses dari situs berita |website=Tribunnews|date=25 padaJuni 112014|access-date=15 AgustusSeptember 20142023}}</ref> Namun kenyataannya perolehan suaranya tidak menang di Aceh dan Maluku Utara.
 
== Survei ==
Baris 479 ⟶ 604:
=== ''Real count'' ===
{{seealso|Urun daya dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014}}
[[Berkas:Cuplikan layar kawalpemilu.org - Iwan Novirion.png|Cuplikan ''real count'' versi [[KawalPemilu.org]], 17 Juli 2014|jmpl|350px]]
Selain hitung cepat, beberapa kelompok independen maupun organisasi dan partai mendukung juga melakukan perhitungan yang di media disebut ''real count'' (dari [[bahasa Inggris]] yang artinya "hitung sesungguhnya"). Berbeda dengan hitung cepat yang mengambil sampel secara statistik, ''real count'' berusaha mengumpulkan data dari seluruh pemilih atau TPS, atau mendekati seluruhnya. Ada yang menggunakan data dari KPU, dan ada juga yang menggunakan input dari saksi-saksi relawan partai dan tim sukses di TPS.
 
Baris 618 ⟶ 742:
| style="text-align:center;"| {{formatnum:2002599}}
|-
! style="text-align:center;"| [[SumatraSumatera Utara]]
| style="text-align:center;"| {{formatnum:2831514}}
| style="text-align:center;"| 44,76
Baris 625 ⟶ 749:
| style="text-align:center;"| {{formatnum:6326349}}
|-
! style="text-align:center;"| [[SumatraSumatera Barat]]
| style="background:#cfc; text-align:center;"| {{formatnum:1797505}}
| style="background:#cfc; text-align:center;"| 76,92
Baris 646 ⟶ 770:
| style="text-align:center;"| {{formatnum:1769103}}
|-
! style="text-align:center;"| [[SumatraSumatera Selatan]]
| style="background:#cfc; text-align:center;"| {{formatnum:2132163}}
| style="background:#cfc; text-align:center;"| 51,26