Doktorandus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Slayingmoon (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(31 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan di masa [[Hindia
Sebab adanya peningkatan kebutuhan akan sarjana pada periode tahun 1950-1960-an, sementara produktivitas universitas dan [[perguruan tinggi]] Indonesia saat itu masih rendah, diambillah kebijakan untuk memperpendek masa studi [[sarjana]] dari 5-5,5 tahun menjadi 4-4,5 tahun. Faktor lainnya adalah semakin banyak sarjana Indonesia yang meneruskan pendidikannya di AS/Inggris tetap harus melalui program "M.Sc." sebelum dapat mengambil gelar doktornya, karena pola pendidikan [[Amerika Serikat]] dan [[Inggris]] menganut penjenjangan B.Sc. (3-4 tahun) - M.Sc. (2 tahun) - Ph.D. (3-4 tahun), sementara pola pendidikan di [[Belanda]]/[[Belgia]]/[[Jerman]] menganut penjenjangan Drs/Ir/Dipl.Ing (5-5,5 tahun) - Dr/Dr.Ing. (3-4 tahun).
Dalam ijazah yang dikeluarkan [[ITB]] setelah tahun 1970-an sebenarnya tidak lagi tercantum gelar "Doktorandus" atau "[[Insinyur]]" melainkan "[[Sarjana]]", namun karena Doktorandus/Insinyur terlanjur memasyarakat, nomenklatur itu masih tetap digunakan hingga tahun 1990-an walaupun dengan masa studi dan ''level'' yang tidak lagi sama dengan era sebelum 1960-an.
Gelar ''doktorandus/doktoranda'' ini sampai tahun 1990 diberikan bagi lulusan program [[S-1]] dalam [[Ilmu Sosial]], [[matematika]] dan [[Ilmu alam|ilmu pengetahuan alam]], [[seni]], ilmu [[pedagogi]] atau [[pendidikan]]. Saat ini [[Belanda]] sendiri sudah menyesuaikan sistem penjenjangan pendidikan sebagaimana sistem B.Sc. - M.Sc. - Ph.D.
== Lihat pula ==
* [[
* [[Gelar akademik]]
== Referensi ==
{{gelar-stub}}▼
{{reflist}}
[[Kategori:Gelar akademik]]
▲{{gelar-stub}}
|