Dolly, Surabaya: Perbedaan antara revisi

'''Dolly''' atau '''Gang Dolly''' adalah nama sebuahbekas kawasan [[lokalisasi]] [[pelacuran]] yang terletak di daerahJalan Kupang Gunung Timur I, Jarak, PasarPutat KembangJaya, [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]], yang eksis sejak tahun 1968 sampai tahun 2014. Di kawasan lokalisasi ini, wanita penghibur "dipajang" di dalam ruangan berdinding kaca mirip etalase.

Konon lokalisasi ini adalah yang terbesar di [[Asia Tenggara]] lebih besar dari [[Patpong]] di [[Bangkok]], [[Thailand]] dan [[Geylang]] di [[Singapura]]. Bahkan pernah terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan [[wisata]] Surabaya bagi [[wisatawan]] mancanegara. Lokalisasi ini secara resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya pada awal tahun 2014, atas inisiatif Walikota [[Tri Rismaharini]] demi memberdayakan kaum wanita mencari rezeki secara halal serta mengantisipasi bahaya penyebaran HIV/AIDS.

Pada awalnya, lokasi tempat berdirinya Gang Dolly inimerupakan sudahpemakaman adaumum, sejakkemudian zamandibongkar Belandapada dantahun dikelola1960 olehsampai 1967 sehingga pada saat itu sebagian besar menjadi tanah kosong. Pemerintah Kota Surabaya kala itu mengizinkan masyarakat membeli tanah di lokasi tersebut, hingga pada tahun 1968 seorang perempuan keturunan [[campuran Belanda]], Jawa, Manado, dan Filipina, Dolly Chavit (1929-1991) yang dikenal dengan nama Tante Dolly van der mart.Mart, Keturunanmenginjakkan darikaki Tantedi Surabaya untuk pertama kalinya. Dolly tersebutdan sampaisuami, sekarangVan masihder adaMart (lengkapnya Jakob Van Der Mart), membeli sebidang lahan bekas pemakaman di SurabayaJarak, meskipunkemudian sudahmereka tidakmendirikan sekaligus mengelola bisnislokalisasi prostitusi mulai tahun 1969. KawasanDari sanalah nama Gang Dolly beradaberasal didan tengahdigunakan kota,sebagai berbaurnama denganjalan pemukimansekaligus pendudukbisnis yanglokalisasi padatprostitusi. Dolly, diVan kawasanDer PutatMart, Surabayadan keluarga mengelola bisnis ini sampai ia meninggal pada tahun 1991. DiKeturunan sanadari Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya, takmeskipun hanyasudah terdengartidak derunganmengelola suarabisnis mesinlagi kendaraansepeninggal yangDolly. lewat,Kawasan tetapiDolly jugaberada adadi desahantengah napaskota, paraberbaur kupu-kupudengan malampemukiman penduduk yang terdengar sayup-sayuppadat, di balikkawasan kamarPutat sempitJaya, Surabaya. Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya PSKbagi pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang ojek, dan tukang becak. Para pekerja seks berasal dari [[Semarang]], [[Kudus]], [[Pati]], [[Purwodadi]], [[Nganjuk]], [[Surabaya]], dan [[Kalimantan]].

[[Kategori:Lokalisasi di Indonesia]]