Luhu, Huamual, Seram Bagian Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesalahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
(26 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{desanegeri
|peta =
|nama =Luhu<br>''Tomarala''
|provinsi =Maluku
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Seram Bagian Barat
|kecamatan =Huamual
|foto =Masjid Jami Luhu.jpg
|kode pos =97562
|luas =225,99 km²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Luhu''' adalah [[Negeri (Maluku)|negeri]] yang berstatus resminya sebagai [[desa]] di [[Huamual, Seram Bagian Barat|Kecamatan Huamual]], [[Kabupaten Seram Bagian Barat]], [[Maluku]], [[Indonesia]]. Di Luhu, terdiri dari banyak dusun, yang paling besar dusun dan paling banyak penduduknya se-kecamatan [[Huamual, Seram Bagian Barat|Huamual]] adalah dusun Limboro yang dihubungkan oleh jalan raya Harmin Mursalim.<ref>{{Cite web|title=SMAM Limboro, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku|url=https://cumaps.net/en/ID/smam-limboro-p2552785|website=cumaps.net|access-date=2022-04-04}}</ref> Kemudian dusun lainnya, yakni dusun Talaga yang dihubungkan oleh jalan raya Abu Ahmad Muhammad Al-Khidhir.<ref>{{Cite web|title=Puskesmas Talaga, Jl. Ustadz Al-Khidhir, Luhu, Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Indonesia|url=https://worldplaces.org/indonesia/OBkuqjwO@[email protected]|website=WorldPlaces.Org|language=en|access-date=2022-04-04}}</ref>
 
== Demografi ==
{{untuk|[[desa]] di [[Maluku]]|Negeri Luhu, Huamual, Maluku}}
Penduduk Luhu merupakan masyarakat Maluku asli Pulau Seram dan secara umum tergolong sebagai [[orang Ambon]]. Semuanya beragama [[Islam]]. Islam masuk ke Luhu dan Huamual secara umum melalui hubungan antara Huamual dengan [[Kesultanan Ternate]]. Luhu selaku salah satu negeri tertua di Huamual kemudian menjadi pusat persebaran Islam di Pulau Seram bagian barat serta pesisir utara [[Pulau Ambon]].
Luhu adalah [[Desa]] yang berada di [[Huamual, Seram Bagian Barat|Kecamatan Huamual]], [[Kabupaten Seram Bagian Barat]], [[Maluku]], [[Indonesia]].
 
Masjid utama di Luhu adalah Masjid Jami yang dulu bernama ''Krain Jannah'' yang didirikan oleh Raja Gimelaha, dengan kepala tukangnya Patihusen Sillou.<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |date= |title=Pemasangan Tiang Alif di Luhu Berlangsung Khidmat |url=https://siwalimanews.com/pemasangan-tiang-alif-di-luhu-berlangsung-hikmat/ |work=Siwalima News |location=Ambon |access-date=22 Juni 2024}}</ref> Selain penduduk asli, di wilayah pertuanan Luhu juga menetap masyarakat dari etnis [[Suku Buton|Buton]] yang bertanam sayur-sayuran dan menjadi nelayan. Sama halnya dengan penduduk asli, semua orang Buton beragama Islam.
{{Huamual, Seram Bagian Barat}}
 
== Hubungan sosial ==
{{Authority control}}
=== ''Gandong'' ===
Luhu memiliki hubungan ''gandong'' dengan Negeri [[Lumoli, Seram Barat, Seram Bagian Barat|Lumoli]]<ref>{{cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/4023987/danlantamal-ix-ambon-terima-gelar-adat-negeri-lumoli-seram-barat|title=Danlantamal IX Ambon terima gelar adat Negeri Lumoli Seram Barat|website=www.antaranews.com|language=id|date=22 Maret 2024|access-date=6 Juni 2024}}</ref>
 
=== Pela ===
{{Kelurahan-stub}}
Negeri ini mengangkat hubungan [[pela]] dengan Negeri [[Abubu, Nusalaut, Maluku Tengah|Abubu]], [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]], [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]], dan [[Sila, Nusalaut, Maluku Tengah|Sila]].
 
=== Hubungan dengan negeri-negeri tetangga ===
Luhu merupakan negeri yang paling utama di Semenanjung Huamual dan pada zaman dahulu menguasai daerah-daerah yang luas hingga ke Tanjung Sial, yang saat ini merupakan [[pertuanan (Maluku)|pertuanan]] dari beberapa negeri di Leihitu, seperti [[Asilulu, Leihitu, Maluku Tengah|Asilulu]], [[Wakasihu, Leihitu, Maluku Tengah|Wakasihu]], [[Larike, Leihitu, Maluku Tengah|Larike]], dan [[Ureng, Leihitu, Maluku Tengah|Ureng]]. Luhu menolak wacana perubahan status [[Lokki, Huamual, Seram Bagian Barat|Lokki]] dari [[desa]] menjadi negeri, dikarenakan lokasi berdirinya Lokki diklaim sebagai tanah ulayat Negeri Luhu dan dalam sejarah tidak pernah ada negeri bernama Lokki.<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |date=30 Juli 2018 |title=Ketua IKBH : Lokki Bukan Negeri Adat, Jangan Rampas Hak Negeri Luhu |url=https://terasmaluku.com/headline/2018/07/30/ketua-ikbh-lokki-bukan-negeri-adat-jangan-rampas-hak-negeri-luhu/ |work=Teras Maluku |location=Ambon |access-date=16 Juni 2024}}</ref>
 
Negeri ini juga memiliki hubungan yang panas dengan [[Iha, Huamual, Seram Bagian Barat|Iha]] serta [[Kulur, Huamual, Seram Bagian Barat|Kulur]], walaupun ketiga negeri ini sama-sama beragama Islam. Iha dan Kulur hanya berbeda administrasi saja, tetapi secara adat tampak menyatu dan biasa dikenal sebagai ''Amaiha-Ulupia'', yang didirikan pada abad ke-17 di pertuanan Negeri Luhu oleh para pengungsi dari [[Kerajaan Iha]] di [[Pulau Saparua]] yang melarikan diri dari upaya pengkristenan dan penghukuman oleh [[VOC]] pasca-kekalahan Kerajaan Iha. Hingga saat ini, masih ada sengketa-sengketa di antara Luhu dengan dua negeri tetangga yang dianggap merampas wilayah adat Luhu. Bentrok fisik sudah beberapa kali terjadi, yang teranyar terjadi pada Agustus 2014 yang menewaskan lima warga Luhu dan lima warga Iha.<ref>{{cite news |author=Daniel Leonard |editor-last=Wibowo |editor-first= A. A. |date=4 Agustus 2014 |title=Sembilan warga tewas dalam bentrok desa Iha dan Luhu |url=https://www.antaranews.com/berita/446912/sembilan-warga-tewas-dalam-bentrok-desa-iha-dan-luhu |work=Antara |location=Jakarta |access-date=16 Juni 2024}}</ref> Raja Luhu saat itu, Anita Payapo melaporkan bahwa ada 33 korban luka-luka dari pihak Luhu, 11 di antaranya dirujuk ke RSUD Haulussy di Ambon.<ref>{{cite news |author=Rahmat Rahman Patty |date=4 Agustus 2014 |title=Bentrok Warga di Seram, 33 Orang dari Desa Luhu Luka-luka |url=https://regional.kompas.com/read/2014/08/04/15544331/Bentrok.Warga.di.Seram.33.Orang.dari.Desa.Luhu.Luka-luka |work=Kompas.com |location=Jakarta |access-date=16 Juni 2024}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* Manusama, Z.J., ''Hikayat Tanah Hitu – Historie en siciale structuur van de Ambonse eilanden in het algeen en van Uli Hitu in het bijzonder tot het midden der zeventiende, Leiden 1977''
* ''Rumphius, G.E., De Ambonse Historie – Behelsende een kort verhaal der Gedenkwaardiste Geschiedenissen zo in Vreede als oorlog voorgevallen sedert dat de Nederlandsche Oost Indische Comp. het bisit Ambon Gehadt Heeft. Bijdragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde van Netherlandsch Indie, 1910''
* ''Paramita R. Abdurachman, Bunga Angin Portugis di Nusantara, jejejak-jejak kebudayaan Portugis di Indonesia, Jakarta 2008.''
* Des Alwi, ''Sejarah Banda Naira, Jakarta 2006''
* Bor, Livinus, ''Amboinse Wars, oleh Arnold de Vlaming van Oudshoorn sebagai Superintendent, mengakhiri peperangan di wilayah Timur'' (A. Bon, Delft, 1663), 297-300
* Rumphius, Georg Everard, ''Kepulauan Ambon di bawah VOC, sebagaimana tercatat dalam De Ambonse Land Description'' (Landelijk Steunpunt Educatie Molukkers, Utrecht, 2002), 122-123
* Rumphius, Georg Everard, ''Ambonsche Historie'' (Kontribusi pada Linguistik, Tanah dan Etnologi Hindia Belanda 10, 1910), II, 93
* Bor, Livinus, ''Amboinse Wars, oleh Arnold de Vlaming van Oudshoorn sebagai Superintendent, mengakhiri peperangan di wilayah Timur'' (A. Bon, Delft, 1663), 297-300
* Rumphius, Georg Everard, ''Kepulauan Ambon di bawah VOC, sebagaimana tercatat dalam De Ambonse Land Description'' (Landelijk Steunpunt Educatie Molukkers, Utrecht, 2002), 122-123
* Rumphius, Georg Everard, ''Ambonsche Historie'' (Kontribusi pada Linguistik, Tanah dan Etnologi Hindia Belanda 10, 1910), II, 93
* Valentijn, François, ''Hindia Timur Lama dan Baru'' (Dordrecht/Amsterdam, 1724-1726)
 
{{Huamual, Seram Bagian Barat}}